...Jangan Lupa Like Dan Comment Yaa...
...Happy Reading...
..........❣..........
.......
Setelah makan siang bersama El dan menjadi gosip seluruh penjuru kantor, saat ini Lea sedang duduk di kursinya mengerjakan pekerjaan .
Ssttt
Gisel menghampiri meja Lea.
" Apaan lo sstt stt ."
" Lagi cosplay jadi ular apa gimana ? ." ucap Lea .
" Jangan sensi gitu kali La ."
" Mentang - mentang habis makan siang bareng mantan ." ucap Giselle meledek .
" Terpaksa Gi ."
" Yakin terpaksa ? ."tanya Giselle . ia tidak terlalu percaya akan jawaban Lea barusan .
" Yakin ."
" Udah sana balik kerja ." perintah Lea sembari mengipas ngipas tangannya mengusir Giselle .
" Dipecat tahu rasa lo ."
" Mana mungkin El pecat gue ."
" Nanti dia ngak bisa dapet info tentang lo dari gue kalau gitu ." ucap Giselle yakin .
" Info dari lo ngak pengaruh buat El. "
" Udah sana."
" Huss huss ."
Akhirnya Giselle kembali ke mejanya sendiri .
Lea pun kembali mengerjakan pekerjaannya .
Namun ketenangan Lea mengerjakan pekerjaannha kembali terganggu disaat seseorang meletakkan buket bunga hidup ke atas meja Lea .
" Buat kamu Al ."
" Bye sayang ." ucap El kemudian langsung berlalu dari hadapan Lea .
Perbuatan El membuat beberapa karyawan yang berada di satu ruangan dengan Lea seketika melihat ke arahnya .
Melihat bagaimana CEO mereka memberikan buket bunga kepada karyawan baru .
" Aduh." gumam Lea sembatimenepuk jidat nya .
" Kalau gini gue bisa jadi bahan gosip tiap hari, bahkan tiap jam ." batin Lea .
" Punya mantan seperti El membuat hidupnya semakin ribet ."
" Mbak Lea pacarnya Pak El ya ? ."tanya salah satu karyawan yang berada satu ruangan dengan Lea .
" Ee..enggak Sa ." jawab Lea atas pertanyaan Sasa .
" Tapi kok tadi makan siang bareng."
" Trus barusan dikasih bunga sama Pak El ."
" Ya ..makan siang bareng bukan berarti pacaran kan Sa ."
" Kalau masalah buket, kamu tanyain ke Pak El nya langsung aja ." jawab Lea . ia sungguh bingung menjawab pertanyaan ini .
" Mana berani aku mbak kalau harus tanya ke Pak El ."
" Yang ada bukannya dijawab ."
" Tapi ditelan hidup - hidup ." Sasa bergidik ngeri .
" La emang Pak El bisa nelan orang ? ."
" Ada - ada aja kamu Sa ."
" Mbak belum tau aja gimana Pak El ."
" Pak El kalai sama karyawannya tu dingin, galak juga ."
" Kalau harus menghadap Pak El itu seperti lagi menghadapi malaikat maut tau mbak ." la kok Sasa malah curhat .
" Apa iya El segitunya ."batin Lea bertanya .
" Beneran El begitu ? ." tanya Lea .
" Iya mbak ."
" Kalau ngak percaya boleh tanya ke yang lain ."
" Oo oke ."
💚💚💚
Ketika Lea berjalan keluar kantor .
Tiba - tiba ntah darimana berasal, El langsung berada di depannya saat ini .
Mungkin El pakai jurus teleportasinya KAI .
" Pulang bareng aku." ucap El dengan nada tidak menerima penolakan .
" Ngak ."
" Aku pulang sendiri." tolak Lea .
" Kamu harus pulang bareng aku ." ucap El sekali lagi dengan nada lebih tegas .
" Kamu kenapa sih El ."
" Aku ? ."
" Aku ngak kenapa - kenapa ." jawab El .
" Jangan gini El ."
" Jangan paksa aku terus ."
" Kamu ngak ada hak buat ngatur aku ini itu ."
" Kamu bukan siapa - siapa aku kalau kamu lupa ." ucap Lea mengingatkan akan status mereka saat ini .
" Aku mantan kamu ."
" Yang akan kembali jadi pacar kamu ." ucap El yakin .walau sebenarnya di dalam lubuk hati terdalam ia ragu akan hal itu.
" Aku ngak akan jadi pacar kamu lagi ." ucap Lea dengan sangat jelas .
" Akan ."
" Kamu akan jadi pacar aku lagi ." El .
" Enggak El ."
" Kamu itu masa lalu aku yang ngak akan jadi masa depan aku ."
" Al ." panggil El lirih .
" Aku cuma minta satu kesempatan lagi dari kamu ."
" Cuma satu Al."
" Aku bakalan berusaha buat bahagiain kamu ."
" Menyayangi kamu , sampai kamu bersyukur jadi milik aku ." ucap El sembari menatap manik mata Lea .
" Kasih aku kesempatan ya Al ."
" Pliss ." pinta El dengan harapan tinggi .
" Ngak bisa El ."
" Kita hanya bisa jadi teman ." ucap Al kemudian meninggalkan El sendiri.
Lea memberhentikan taksi dan langsung masuk kedalamnya .
Sedangkan El berdiri sembari meremas dadanya yang terasa sakit ketika ditolak mentah - mentah oleh Lea .
" Aku ngak akan ngelepas kamu ."
" Ngak akan " tekat El .
💚💚💚
Sejak hari itu El tidak menampakkan diri di hadapan Lea .
Sejak hati itu pula hanya ada kiriman bunga setiap hari untuk Lea .
Bunga tulip putih dengan nama pengirim El .
Sudah seminggu hal ini berlangsung, ntah kemana perginya El .
Lea yang sedang makan siang di kantin bersama Giselle melamun .
Ntah kenapa ia memikirkan El .
Dimana laki - laki itu berada saat ini .
Apakah El meninggalkan Lea lagi seperti tiga tahun lalu .
Apakah ia menyerah terhadap Lea .
Itulah pertanyaan - pertanyaan yanh menghampiri fikiran Lea saat ini.
" La ."panggil Giselle yang sedari tadi memperhatikan Lea yang sedang melamun .
" hh...hah."
" Lo mikirin El ? ." tebak Giselle. yang sayangnya tebakan Giselle 100% benar . ada bakat jadi cenanyang nih .
" Ee..enggak ." jawab Lea tergagap .
" Ngak usah bohong sama gue ."
" Pasti lo lagi mikirin El kan ."
" Ngaku aja gpp." ucap Giselle .
" Lo ada liat El ngak seminggu ini ?." tanya Lea .
Kan benar Lea lagi memikirkan El .
" Ngak ada ."
" Ntah kemana tu anak seminggu ini ."
" Terakhir sih gue lihat dia jumat minggu lalu ." jawab Giselle .
" Coba lo telfon deh."
" Tanyain dia dimana ."
" Kalau lo yang tanya pasti dijawab sama El ." Giselle memberi saran . namun saran itu sukar untuk dilakukan Lea .
" Enggak deh."
" Gue ngak berani tanya ." Lea .
" Lo terakhir ketemu El kapan La ? ." tanya Giselle.
" Hari jumat kemarin, pas pulang kerja ." jawab Lea . oya pulang kerja, disaat El meminta kesempatan kedua .
" Dia ada bilang apa sama lo ? ."
" Atau dia ada bilang mau kemana gitu ."
"Coba ingat - ingat ."
" Mana tau El ada pamitan mau pergi kemana gitu ." Giselle .
" Dia minta kesempatan kedua sama gue ." ucap Lea pada akhirnya .
" Trus lo jawab apa ? ."
" Gue ngak bisa ngasih dia kesempatan ." Lea .
" Lo beneran ngak bisa ngasih kesempatan buat El La ? ." tanya Giselle .
" Gue ngak bisa Gi ."
" Gue masih trauma sejak saat itu ."
" Gue takut semua itu bakalan ke ulang lagi dan buat gue semakin sakit ." ucap Lea memberitahukan alasannya .
" El udah jelasin ke lo tentang semuanya la ? ."
" Udah ."
" Dia udah jelasin semuanya ke gue dihari pertama kita ketemu ."
" Tapi gue belum bisa untuk kembali sama dia kayak dulu."
" Gue butuh waktu buat nata hati gue Gi " ucap Lea .
" Gue ngerti La ."
" Semua keputusan ada di lo ."
" Gue sebagai sahabat cuma bisa doakan yang terbaik ." Giselle .
💚💚💚
Keesokan harinya Lea dan Giselle berencana untuk menonton berbelanja serta menonton bioskop sepulang kerja .
Keduanya saat ini sedang berjalan keluar dari lobi perusahaan .
Berniat menuju halte busa yanh berada di seberang jalan sana.
Lea dan Giselle kali ini ingin menaiki bisa saja untuk berjalan jalan .
Dengan alasan malas menyetir, padahal kan mereka bisa membawa supir rumah .
" Eh handphone gue ketinggalan La ."
" Gue Ambil keatas bentar ya ."
" Lo tunggu di halte dulu aja ." ucap Giselle dan mendapat anggukan dari Lea .
Giselle kembali ke dalam , dan Lea mulai menyebrangi jalan .
Tak jauh dari sana terlihat sosok El yang sedang memperhatikan Lea .
" Alll ." teriak El sembari berlari .
Dan
Brakkk
Tubuh seseorang terhempas setelah menghantam mobil dan berguling , kemudian berhenti ketika tubuhnya kembali terhantam oleh trotoar jalan .
Darah segar seketika mengalir dari kepala serta beberapa bagian tubuhnya .
Disaat itu pula nafas Lea bangkit dari terjatuh nya, terjatuh akibat di dorong oleh seseorang berapa detik lalu .
Berlari sekuat tenaga menghampiri tubuh yang sudah bersimbah darah di ujung sana.
" El ..." gumamnha lirih setelah ia melihat siapa sosok yanh berada disana .
Tubuhnya bergetar hebat.
Ia hampiri sosok itu .
Dengan air mata yang membanjiri wajahnya ia memangku kepala el di pahanya .
" Ell..."
" Al .." jawab El lirih, sangat lirih sembari menahan rasa sakitnya .
" Aku sayang kamu ."ucapnya, kemudian langsung tak sadarkan diri .
" Bangun El ." panggilnya seraya terisak .
Orang - orang disekitar mereka sibuk menelfon ambulance untuk segara datang .
Lea memelik tubuh itu erat .ia sungguh - sungguh sangat takut kehilangan El .
" El ..."
" Bangun El ."
" Aku bilang bangunnnn ." teriak Lea .
Sungguh ini perupakan pemandangan yang sangat memilukan .
Giselle yang baru saja keluar dari lobi terheran heran melihat kerumunan di ujung sana .
Ia segera menghampirinya .
" Lea ..." Panggilnya .
Giselle syok melihat Lea yang sedang memangku kepala El yang berlumuran darah .
Dengan Lea yang menangis terisak disana.
Suara sirine ambulan menghampiri mereka.
Para petugas segera membawa El ke dalam ambulance .
Dengan Lea dan Giselle yang ikut serta .
" Gii ..."
" El ngak bakalan kenapa - kenapa kan Gi ? ." tanah Lea sembari masih terisak .
" Gue ngak tau La ."
" El.."
" Bangun ."
" Katanya kamu sayang aku ."
" Aku bilang bangun ." ucap Lea seraya menggenggam tangan El erat .
Tak lama ambulance yang mereka tumpangi sampai ke rumah sakit .
Petugas langsung memasukkan El kedalam sebuah ruangan penanganan .
Satu menit
Dia menit
Tiga menit
Hingga dua puluh menit berlalu .
Tiba - tiba seseorang keluar dari ruangan itu .
" Maaf, siapa disini wali dari pasien ? ." Tanya perawat tersebut .
" Saya sus ." jawab Lea cepat .
" Pasien harus di operasi saat ini juga ."
" Silakan anda menandatangani surat persetujuan ini ." suster tersebut menyerahkan berkas dan langsung ditandatangi oleh Al .
💚💚💚
Orang tua beserta adik El dengan terburu buru memasuki rumah sakit .
" Lea ." panggil Nadya selaku Mama dari El .
" Tante ."
Nadya langsung memeluk Lea, keduanya saling menguatkan diri saat ini .
" Bagaimana keadaan El ? ." tanya Pras Papa El kepada Giselle.
" El sedang operasi ."
" Apakah keadaan El menghawatirkan ? ." tanya nya lagi .
Dan pertanyaan itu mendapat anggukan dari Giselle. karena Giselle melihat sendiri bagaimana keadaan El tadi .
Ayna yang mendengar itu langsung ememluk sang Papa dan terisak .
Ia begitu menyayangi Abangnya itu .
Semua orang duduk berdampingan di kursi, menunggu dengan cemas .
Empat puluh menit berlalu
Cklek
Dokter yang menangani El keluar .
" Bagaimana keadaan putra saya dok ? ." Tanya Pras .
" Keadaan putra Bapak saat ini masih belum melewati masa kritis ."
" Namun operasinya berhasil ."
" Sebentar lagi pasien akan dipindahkan ke ICU ." ucap sang dokter .
Ucapan sang dokter membuat semua yang disana bertambah lemas .
💚💚💚
Saat ini El sudah berada di dalam ruang ICU .
Dengan kabel dan selang yang menghiasi tubuhnya .
Lea yang melihat El dari balik kaca hanya bisa meneteskan air matanya .
" Wali pasien silakan ikut saya ." ucap Dokter yang baru saja keluar dari ICU .
Papa Pras langsung mengikuti dokter itu .
Setelah dokter tersebut duduk di kursinya, dan Papa pras duduk di hadapan dokter tersebut .
Barulah dokter itu angkat bicara .
" Keadaan putra bapak saat ini menghawatirkan ."
" Keadaannya semakin menurun ."
" Jika dalam dua puluh empat jam ia belum melewati masa kritisnya ."
" Dengan terpaksa kami mengatakan bahwa putra bapak dalam keadaan koma ." ucap dokter itu .
Perasaan Papa Pras campur aduk mendengar ucapan dokter barusan .
Putra satu - satunya dalam keadaan seperti itu .
Ia sungguh merasa terpukul .
Setelah perbincangan dengan dokter, Pras kembali duduk di samping sang istri .
Keadaan disitu hening, semua orang sibuk dengan fikiran nya masing - masing .
..........❣..........
...Jangan Lupa Like, Vote Dan Comment Yaa...
...See You Next Chapter...
...Bye Byee...
.......
Rengat Barat
Senin, 03 April 2023
Pukul 23.49 Wib .
.......
...Salam sayang dari Namja Chingu...
...Lee Haechan ❤...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments