Bab 4

"Apakah kamu karyawan baru?" ucal wanita di depannya

"Kenalkan namaku, edrik . Edrik gwinith?" ucap edrik mengulurkan tangannya.

" Nauren".ucap nauren melewati edrik.

Edrik yang melihat nauren melewatinya menurunkan tangannya.

"Hey, yang disana? kamu tidak di gaji untuk bengong disitu ".ucap nauren memanggil edrik. Edrik yang merasa di panggil mendekati nauren.

" Apa yang bisa ku lakukan? " ucap edrik menatap nauren.

" Tolong keluarkan dos air mineral lalu isi di rak yang kosong. Dan yah sebelum kamu isi di rak itu harus di hitung dulu. Setelah itu sapu dan pell lantainya".ucap nauren

"semangat edrik kamu pasti bisa. " ucap edrik menyemangati

Lumayan juga yah jadi karyawan senior bisa bebas menyuruh sana sini. Heheh" tawa nauren menatap edrik.

"Hufftt,, capek juga yah. Seorang pangeran yang lahir di keluarga ternama tidak pernah melakukan pekerjaan rumah . Namun sekarang aku harus melakukannya untuk orang lain. Bahkan di rumahku saja pekerjaan pelayan tidak semelelahkan ini. " ngeluh edrik kepada dirinya sendiri.

"Apa kamu tidak pernah mengepel ?mengapa cara mengepel mu seperti ini seperti orang yang tidak pernah memegang alat pell" ucap nauren mengambil alat pell yang ada di tangan edrik.

"Gimana aku mau tau cara mengepell jika di rumahku saja banyak pembantu yang akan melakukannya dan tidak mungkin mamahku membiarkan aku melakukan pekerjaan seperti itu. ." gumam edrik pelan namun terdengar pelan di telinga nauren.

"Apa kamu bilang? tanya nauren menatap edrik.

"Tidak aku tidak mengatakan apa-apa. " ucap edrik santai

"Tidak, tadi aku dengar sedikit ucapanmu." tanya nauren memastikan.

"Jangan-jangan itu suara hantu. Ihhh takut gimana nanti dia tiba-tiba muncul hihihihi" edrik yang menakuti nauren membuat nauren merinding merimgkuk di belakang edrik.

Melihat nauren yang ketakutan membuat edrik mengembangkan senyumnya.

"Kamu takut ? mengapa kamu harus takut jika wajahmu saja lebih menyeramkan dari pada hantu yang seram sekalipun. " ucap edrik santai yang malah ditatap tajam oleh nauren.

"Kamu,,, mengataiku hantu" ujar nauren marah.

"Iyah, tuh lihat saja mukamu bahkan hantu lebih baik jika di bandingkan denganmu." ujar edrik melangkah pergi sebelum nauren benar-benar marah.

"Edrikkkk,,, kesini kau" teriak nauren

Edrik yang melihat nauren kesal tertawa cekekikan

"Dasar mahkhluk abstrak " gumam edrik melanjutkan pekerjaannya

"Huftt, banyak barang yang harus aku keluarkan belum lagi menyusun barang yang baru masuk. Ternyata tidak mudah mengerjakan pekerjaan ini. Gimana para nasib karyawanku jika mendapat atasan yang tidak punya hati" gumam edrik dalam hati. Pasti sangat melelahkan.

Tidak terasa waktu berjalan begitu cepat sang bulan pun mulai menyinari kota jakarta membuat siapa saja yang memandang langit malam begitu indah.

"Akhirnya selesai juga, terrnyata tidak mudah menjadi orang biasa . Emang sih pekerjaan kantor menguras otak ,.namun pekerjaan ini jauh lebih menguras otak dan tenaga.

Nauren mendekati edrik lalu duduk di samping edrik.

"Nih, nauren menyodorkan minuman dingin di hadapan edrik..

"Terima kasih" jawab edrik tersenyum mengambil minuman yang di sodorkan .

"Maaf soal tadi yah" ucap edrik menatap nauren

"Umm, jangan di ulangi lagi. Pulanglah " ucap nauren

" Yah, sebentar lagi aku pulang. Jika kamu ingin pulang yah duluan saja" balas edrik tanpa menatap nauren

"Jika begitu ,aku duluan pulang. Sampai jumpa besok" pamit nauren meninggalkan edrik sendirian.

Edrik yang merasa penatnya berkurang pun pergi meninggalkan mini market tersebut.

°°°°°

Di kediaman gwinith.

Edrik yang baru saja memarkirkan sepeda motornya melihat seorang wanita paruh baya menatapnya di ambang pintu masuk rumah.

"Mamah kenapa belum tidur?" ucap edrik mendekati mama dan menyaliminya.

"Biasakan edrik sebelum masuk rumah ucapkan salam" ujar willona menatap anak sulungnya.

"Iyah ma, assalamualaikum wahai mamaku yang masih nampak cantik" ucap edrik kepada willona

"Waalaikumsalam, nah gitu kan bagus. Tapi gak perlu mengatakan mama cantik karna mama sudah tau jika mama masih nampak sangat begitu cantik. Wajah dan kulit mama masih nampak segar sehingga para berondong di luar sana banyak yang menginginkan mama menjadi istrinya. Tapi sayang mama menolaknya demi papamu. Jika papamu sudah tak ganteng lagi mungkin bisa mama pikirkan kembali tawarannya." mendengar ucapan willona membuat edrik menatap tajam ke arah mamanya. Memang benar kulit dan wajah seperti wanita di umur 30 tahun. Tak jarang banyak yang mengira willona kakakknya edrik bukan ibunya.

"Mah, mama ingin cerai dengan papa gitu. Mama ingin meninggalkan kita" ucap austin gwinith menatap tajam kearah istrinya.

"Gak pah, mama cuman bercanda " balas willona

Hummm ada pertarungan besar nih. Mah pah jika ingin bertengkar di kamar saja " ujar edrik melangkah kedalam rumah. "mah jangan lupa buatkan aku 1 adik laki-laki biar kalian tak selalu mengusikku." ucap edrik berlari masuk menuju kamarnya.

Mendengar ucapan edrik membuat mereka geram dengan tingkah putra satu- satunya itu.

"Edrikkkkkk... cepat kembali " teriak wilona dari bawah " dasar anak durjana , awas kamu yah mama pecel kamu baru tau rasa" ucap wilona dengan nafas yang mengebu-gebu akibat marah terhadap anaknya.

"Mah, ingat mah tekanan darah tinggi mamah nanti kambuh loh. " ucap austin.

"Gimana mama gak tekanan jika harus mrnghadapi sifat anakmu yang durjana itu. Sifat siapa sih yang dia turunin , perasaan sifat mama gak kayak gitu. Turunin sifatmu tuh pah , makanya pah saat bujang tuh sifat di bagus-bagusin biar anaknya juga bagus" ucap willona menyalahkan suaminya.

"Iyah mah papa yang salah, pokoknya semua sifat anak-anak yang gak bagus semua dari papah . Mama pokoknya sifatnya bagus-bagus semua" ujar austin pasrah di salahkan oleh willona.

Nasib-nasib emang laki-laki selalu salah perempuan mah benar terus. Tapi jika perempuan yang salah kembali ke pasal satu perempuan selalu benar, gumam austin dalam hati.

"Kenapa pah, gak terima yah jika mama berkata begitu" ucap willona menatap sinis austin.

"Gak mah, papah mah terima-terima aja apa kata mama" ujar austin membalas perkataan istrinya

"Kelihatan dari wajah papah tuh, kayak gak terima. " ujar willona meninggalkan austin

"Mau kemana mah, ? tanya austin.

"Mau ke salon pah , " ucap willona membuat austin bingung

"Emang ada yah salon yang masih buka di jam setengah 12 malam" ucap austin membuat willona geram dengan pertanyaan bodoh suaminya itu.

"Ada salonnya mba kunti. " jawab willona kesal.

"Emang mama gak takut yah" ucap austin yang membuat willona tambah geram dengan suaminya.

"Yah ke kamarlah pah, masa iya ke salon papah ini gimana sih telminya gak pernah hilang-hilang" ucap willona berjalan meninggalkan suaminya.

"Tungguin papah mah" austin berjalan mengejar istrinya namun di hentikan di depan pintu kamar

"Papah tidur diluar. " drukk suara pintu yang tertutup dengan keras membuat austin kaget

"Mah, bukain pintunya donk mah." austin yang terus menggedor-gedor pintu namun tak di bukakan oleh willona.

"Auto tiidur diluar nih.. Gak, ini gak bisa di biarkan aku harus mengeluarkan jurus pamungkas " ucap austin pada dirinya.

"Apa yang mau papa keluarin" ucap edrik bersandar di depan pintunya.

Nauren yang baru saja tiba di kosnya mulai membaringkan tubuhnya tiba-tiba terdengar suara perut yang meronta ingin di beri jatah makan.

Nauren velix, seorang anak yatim yang tinggal sendirian di kossnya . Nauren memiliki seorang ibu dan adik namun ibunya pergi meninggalkannya membawa adiknya saat berpisah dari ayahnya. Setelah berpisah dari ibunya nauren tinggal bersama sang ayah. Namun naas yang terjadi akibat perpisahan. Ayah yang begitu terpukul mengakibatkan dirinya sakit yang sampai merenggut nyawanya. Setelah ayahnya meninggal nauren memcoba mengguhubi ibunya namun tak pernah terhubung . Sehingga pihak tetangga membawanya ke panti sosial agar nauren bisa sekolah dan hidup dengan baik.

lanjut ke cerita.

"Aduh,, laaper sekali" nauren memegang perutnya yang lapar berjalan ke arah dapur.

"Astaga, aku belum sempat belanja ." naauren yang membuka kulkas namun kulkas yang nampak kosong hanya ada air dingin di dalamnya.

" Mungkin masih ada stok mie instan. Alhamdulillah untung saja kemarin aku masih sempat stok mie. ucap nauren senang dia tak tidur dengan keadaan perut kosong.

Nauren mengambil mie instan memasak kemudian mesantapnya dengan nikmat. Setelah selesai makan nauren mencuci piring bekas makannya dan kemabali ke kamarnya kembali ke alam mimpi yang sempat tertunda akibat lapar.

Kembali ke kediaman gwinith

"Kamu mau tau aja, apa mau tau banget" ucap austin mempermainkan anaknya.

"Mau dua-duanya pah. Apa yang akan papa lakukan?" tanya edrik menatap austin.

"Kamu kepo yah? ada deh anak kecil gak boleh tau" melihat edrik di permainkan membuat austin senang.

Melihat austin yang mempermainkannya edrik nampak sangat kesal

"Mah,, papah mau main serong sama perempuan lain mah" teriak edrik membuat wajah austin nampak merah karna marah.

"Edrikkm. apa yang kamu katakan ha"ucap austin marah

"Mengapa kamu memarahi anakku pah" ucap wilona yang baru saja membuka pintu kamarnya.

Edrik yang di bela oleh willona merasa senang dan tidak lupa mengejek austin.

"Blee.. edrik menjulurkan lidah ke austin lalu menutup kamarnya membiarkan suami istri yang sedang bertengkar.

"Edrik ,, awas kamu yah" marah austin terhadap putranya

"Mah, papah bilang mau main serong sama janda depan blok d" teriak edrik dari dalam namun masih terdengar di telinga willona

"Ohhh,, jadi kamu sudah berani yah" willona menatap tajam ke arah austi. Austin yang ditatap seperti itu hanya bisa menelan salivanya dengan susah payah.

"Jika kamu berani main serong jangan harap petromu akan utuh di tempatnya. ancam willona membuat austin menutup petronya dengan kedua tangannya.

¢¢¢¢¢ bersambung¢¢¢

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!