Bab 5

Saat keluar dari ruangan yang mengerikan itu, ia tanpa sengaja berpapasan dengan nyonya besar pemilik perusahaan. Siapa lagi kalau buka nyonya Ara.

Sandra bisa melihat dari baju dan segala yang melekat padanya terlihat mahal membuat Sandra melipir dan memberi jalan, apalagi dengan dua pengawal di belakangnya membuat nyali Sandra menciut. Hanya ada satu ruangan di lantai itu, dan sudahlah pasti mereka akan menutu ke ruangan pria yang baru saja berdebat dengannya.

"Permisi nyonya!" ucap Sandra sambil menundukkan kepalanya memberi jalan.

Itu nyonya Ara, dia ibu kandung Sagara. Tapi bukanya berlalu, Nyonya Ara malah terpaku pada tag nama yang ada di segaram milik gadis itu.

"Tunggu!" ucapnya saat Sandra hendak melanjutkan langkahnya.

Mati aku ...., batinnya. Ia berpikir jika sudah melakukan kesalahan besar dengan melawan putranya.

"Iya?" tanya Sandra tanpa berani menatap wanita itu.

"Apa kamu kurir dari perusahan pengiriman FinityXpress?" tanya wanita itu dan Sandra pun baru sadar jika sedari tadi ia memakai kaos dari FinityXpress.

"Iya nyonya!" jawabnya dengan gugup. "Apa ada masalah nyonya?"

Bukannya menjawab nyonya Ara malah tersenyum,

"Sudah, kamu boleh pergi!"

Hal itu malah membuat Sandra tersenyum. Ia menatap kepergian wanita itu dengan dua pengawalnya.

"Serius itu nyokapnya? Kok ramah!!! gumamnya sambil menatap punggung yang telah berlalu dari hadapannya.

Nyonya Ara sampai juga di dalam ruangan Gara, wanita yang tadi judes pada Sandra kini telah berdiri dan menunduk hormat menyambut kedatangan nyonya Ara.

"Selamat siang nyonya!" sapanya.

"Siang Niken! Apa Gara di dalam?" tanyanya pada wanita itu. Niken_, dia sekretaris kedua setelah Abimanyu yang mengurus urusan Gara di kantor finityGroup sedangkan Abimanyu lebih fleksibel karena ia mengurus segala urusan Gara. Termasuk urusan pribadinya.

Nyonya Ara pun masuk ke ruangan putranya meninggalkan dua pengawalnya di depan.

"Moms, kenapa ke sini?" melihat kedatangan mommynya Gara terlihat terkejut.

"Nggak pa pa, mommy cuma kebetulan lewat tadi. Kamu kenapa? Mukamu seperti itu, kayak kesakitan?" tanyanya sambil menghampiri putranya yang tengah duduk di sofa menahan sakit.

"Ngak pa pa moms, hanya saja ada sedikit masalah tadi!"

"Karena gadis tadi?" tanya nyonya Ara dan berhasil membuat Gara mengerutkan keningnya.

"Jadi moms ketemu dia?" tanya Gara dan nyonya Ara pun mengangukkan kepalanya sambil tersenyum.

"Mommy rasa gadis pilihan Oma kamu memang yang terbaik!"

Gara tahu jika itu masti ada campur tangan omanya.

"Gadis bar bar ma!" Gara tidak terima jika gadis yang baru saja membuat juniornya terkapar adalah gadis baik.

"Semua butuh proses, lagi pula kamu tidak punya pilihan lain kan!" ucap nyonya Ara dan Gara hanya bisa menyetujuinya.

Nyonya Ara hanya berkunjung sebenarnya, speeu sepeti yang ia katakan memang ia hanya mampir katana ada urusan di dekat kantor sang anak.

Setelah nyonya Ara meninggalkannya, kini ia kembali ke Gara yang dingin dengan luka yang tersayat lebarbdi uluh hati.

Rasanya begitu sakit saat mengingat kembali penghianatan yang di lakukan oleh kekasihnya, bersikap tegar di depan orang-orang terdekatnya membuatnya semakin sakit.

Ia segera mengambil satu pak rokok di dalam laci kerjanya, berjalan menuju balkon dan menyulut satu per satu puntung rokok itu hingga tidak bersisa.

Gara bukanlah perokok, tapi di saat hatinya hancur seperti ini ia hanya bisa melampiaskan dnahan Kokok dan minuman. Ia harus tetap terlihat tegar di depan keluarga besarnya meskipun hatinya remuk. Ia menjadi tumpuan semua keluarga, dia putra tertua dari finityGroup. Semua menuntutnya untuk menjadi pria yang sempurna, pria yang kuat dan tidak pernah menangis. Hanya Abimanyu yang kerap melihat air matanya, meskipun begitu ia tidak pernah mengatakan seberapa lemah pria itu pada orang lain.

"Apa pak Gara di dalam?" tanyanya pada Niken.

"Iya pak, bahkan taun Gara tidak keluar saat makan siang!"

"Baiklah, kamu boleh pergi makan siang!" ucapnya pada Niken, ia tahu jika wanita itu tidak bisa meninggalkan mejanya saat Gara berada di ruangannya.

"Baik pak!"

Setalah Niken pergi, Abimanyu pun masuk ke dalam ruangan yang tertutup itu, ia tidak menemukan pria itu tapi aroma rokok yang menyengat di seisi ruangan membuatnya tahu di mana pria itu.

Segera Abimanyu mengatur suhu ruangan agar asap rokok itu segera menghilang. Kemudian ia berjalan ke arah balkon dan menemukan begitu banyak puntung rokok yang sudah berserakan di lantai.

"Bisa kan nggak usah nyiksa diri!" ucap Abi sambil meraih puntung terakhir yang masih di apit kedua bibir merah jambu Gara membuat pria itu mendengus kesal.

"Ada apa?" tanya Gara.

"Seharusnya saya yang tanya ada apa?" tanya Abi sambil ikut duduk bersama sahabatnya itu. Jika berdua seperti ini mereka lebih terlihat seperti dua sahabat.

"Beri pelajaran gadis itu!" ucap Gara lagi.

"Maksudnya Nona Sandra?"

"Hmmm!"

"Ada apa lagi?"

"Buat dia bertekuk lutut padaku! Gadis itu terlalu sombong!" ucap Gara dengan penuh penekanan.

Abimanyu langsung tahu apa yang harus ia perbuat sekarang. Ia pun hanya mengangukkan kepalanya.

****

Sandra tidak langsung pulang, ia masih punya orderan yang harus di atar. Lumayan uangnya bisa untuk melunasi biaya semester yang sudah jatuh tempo bukan depan.

Sampai di rumah Sandra begitu terkejut karena ada sebuah mobil polisi di depan rumahnya.

Dengan cepat ia turun dari motor tapi saat hendak masuk ke dalam. rumah ia sudah melihat kedua orang tuanya di giring polisi keluar.

"Pak polisi ada apa ini?" tanya Sandra.

"Kami hanya menjalankan tugas!" ucap salah satu polisi.

Sandra pun segara menghampiri kedua orang tuanya membuat langkah mereka terhenti,

"Pa, ma, kenapa ada polisi di sini? Kenapa kalian di bawa?" Sandra begitu panik.

"Semua ini gara-gara kamu!" ucap Reni kesal.

"Tapi ma, Sandra nggak salah!"

"Tetap saja keras kepala."

Polisi kembali membawa kedua orang tuanya masuk ke dalam mobil, tapi kembali di tahan oleh Sandra. Ia menarik tangan salah satu polisi agar tidak memasukkan kedua orang tuanya ke dalam mobil polisi.

"Tunggu pak, ini bisa di bicarakan dengan baik-baik. Saya akan menghubungi seseorang!"

"Itu bisa anda bicarakan nanti di kantor polisi!"

"Tapi pak!"

Meskipun dengan keras Sandra menahan mereka, tetap saja ia kalah tenaga, ia hanya bisa melihat mobil yang membawa kedua orang tuanya itu berlaku dari hadapannya.

"Ya Allah, apa yang harus aku lakukan?" gumamnya dengan air mata yang sudah tidak bisa lagi terbendung.

"Semua ini gara-gara Lusi. Dimana sih kamu? nggak tanggung jawab banget jadi orang!" teriak ya kesal pada saudarinya. Meskipun begitu wanita yang terus di sumpahinya itu tidak bisa mendengarnya.

***

Di tempat lain, terlihat Sagara tengah menunggu berita terbaru dari sekretarisnya itu.

"Bagaimana apa gadis itu sudah berubah pikiran?" tanyanya sambil memainkan pulpennya seperti biasa.

"Saya pikir tidak sampai dua jam gadis itu akan kembali tuan!" ucap Abimanyu dengan begitu yakinnya.

"Baguslah!" pria itu tersenyum dengan senyum yang menakutkan. Seolah ia tengah haus balas dendam. Rasanya tidak sabar melihat penderitaan keluarga itu. Meskipun senangnya sangat mudah membuat mereka menderita, tapi bisa melakukan dengan tangannya sendiri membuatnya puas.

Bersambung

Jangan lupa untuk memberikan Like dan komentar nya ya kasih vote juga yang banyak hadiahnya juga ya biar tambah semangat nulisnya

Follow akun Ig aku ya

Ig @tri.ani5249

...Happy Reading 🥰🥰🥰...

Terpopuler

Comments

Anis Musyarofah

Anis Musyarofah

gak jentel pasti sandra bukan anaknya mereka

2023-07-14

2

Kinay naluw

Kinay naluw

ya ampun gara2 gitu doang ngasih pelajaran kok bawa2 polisi.

2023-06-21

0

V-hans🌺

V-hans🌺

revisi lgi ya thor

2023-06-03

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 (Prolog)
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Bab 1 (Prolog)
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!