ke esokan hari nya Hana yang baru bangun sangat pagi sekali itu langsung keluar dari kamar nya karna mendengar suara keributan yang terjadi di dalam rumah nya itu.
benar saja saat turun dari kamar Hana melihat para penjaga rumah dan bibi sudah pingsan dengan tangan kaki yang di ikat.
"Bibi kenapa ini Hey siapa kalian."Teriak Hana yang panik langsung mendekat ke arah bibi.
tuju pria berbadan besar itu sudah siap menangkap Hana.
Hana sangat ketakutan tangan dan kaki nya gemetar dia yang baru bangun dari tidur nya belum sadar sepenuh hal apa yang telah terjadi.
satu orang pria berbadan besar itu dengan sigap mendekati Hana dengan mengarahkan pistol ke arah kepala Wanita malang itu.
Hana sangat ketakutan perlahan dia berjalan mundur tetapi itu tidak membuat Hana lolos.
dan Buuuug.....pukulan keras mengenai pundak belakang Hana hingga membuat wanita itu jatuh pingsan.
tuju orang pria itu pun langsung membawa Hana ke dalam mobil mereka.
5 Jam sudah kini Hana berada di sebuah kamar duduk di kursi dengan mata terpejam kaki dan tangan yang terikat.
seorang pria berbadan besar Masuk membawakan sepiring makanan dan segelas Air.
"Hey bangun..."pria itu mencoba membangun kan Hana dengan menendang pelan kaki nya dan membuka penutup mata Hana
Hana mengerjapkan mata nya menggerakkan kepalanya yang terasa sangat pusing.
"di mana ini aku di mana."ucap Hana panik yang melihat tempat asing itu.
"Makan lah ini jangan banyak bicara kalau kau tidak ingin mati seperti ayah dan ibu mu."setelah membuka ikatan di tangan dan kaki Hana pria itu langsung menyodorkan sepiring makanan ke tangan Hana.
Hana yang masih bingung akan hal semua nya dia belum benar benar mencerna apa yang di ucapkan pria itu.
"Makan lah Hana jangan sampai Paman datang dan melihat mu belum menghabiskan makanan yang ku bawa ini kau bisa mati saat ini juga."
Deg Jantung Hana seketika kaget mendengar ucapan pria itu yang menyebutkan kata Paman Hana pun langsung membuka lebar mata nya dan melihat siapa pria yang sedang berada di dekat nya itu.
"JEAN....ucap Hana kaget
"Jean kenapa aku di sini tolong lepaskan aku Jean aku ingin pulang aku ingin bertemu dengan ayah dan ibu ku Jean ku mohon lepaskan aku Jean."
pria itu hanya diam saja melihat permohonan dan tangisan gadis di depan nya itu berusaha memohon kepada nya.
"Diam lah Hana."Bentak Jean.
"makan ini dan jangan mencoba untuk berusaha kabur."
Jean pun keluar kamar itu dan langsung mengunci pintu agar gadis yang berada di dalam situ tidak kabur.
Hana tidak terima akan itu dia pun berlari mendekati pintu dan mencoba untuk membuka pintu yang tertutup rapat itu.
"JEAAN KU MOHON LEPASKAN AKU JEAAAAN TOLONG KELUARKAN AKU DI SINI JEAAAAN."Teriak Hana berusaha memohon kepada Jean.
setengah jam sudah Hana berteriak keras dan mendobrak pintu itu tapi hasil nya Nihil tidak ada satu orang pun yang akan menolong dia saat ini.
hiks...hiks...suara tangisan Hana mulai terdengar air mata yang di tahan nya mulai bercucuran tidak tau harus berbuat apa gadis malang itu terduduk di balik pintu yang tertutup rapat itu melihat sekeliling kamar hanya ada jendela yang juga terkunci dan tertutup rapat.
suara pintu terbuka Hana yang mendengar pun langsung berdiri menunggu seseorang membuka pintu itu.
dan benar saja pintu terbuka Jean Masuk dengan menyodorkan pistol ke arah Hana.
"Je Jean apa yang kau lakukan."bibir Hana bergetar ketakukan kaget melihat Jean mengarahkan pistol ke dirinya.
Jean mendekati Hana yang ketakukan menarik tangan gadis itu untuk duduk di kursi dan mencoba mengikat lagi tangan dan kaki Hana.
Hana yang tidak ingin di ikat lagi dia berusaha memberontak berteriak tapi apalah daya badan nya kalah jauh dari Jean yang lebih besar dari nya.
"Lepaskan Jean..."Ucap seorang pria tiba tiba masuk ke dalam situ.
Jean dan Hana pun sontak melihat ke arah Pria itu.Yaaa Dia adalah Arnold dalang dari semua itu pria berumur itu masuk berjalan mendekati Hana yang sedang menangis itu.
"Hana Arlert."Ucap Arnold yang berada di depan Hana.
Arnold berjongkok di depan Hana memegang lembut tangan gadis itu.
"Paman kenapa Hana di bawa ke sini Hana ingin pulang Paman tolong Hana Paman."Ucap Hana yang mengira paman nya datang untuk menyelamatkan diri nya.
"Suuuut diam Hana sayang kamu ingin pulang ke mana sekarang di sini rumah kamu kita akan tinggal bersama."
"tidak, tidak mau paman aku ingin pulang aku ingin tinggal bersama ayah dan ibu Hana."
"Jean lepas kan ikatannya kenapa kau mengikat anak ku kuat kuat seperti itu."
"Hana makan ini dan menurut jangan mencoba untuk kabur dari sini kamu akan tinggal di sini selama nya."
praaaaang....Hana mencampakkan piring makan itu hingga berserakan di mana-mana.
"tidak mau paman Hana ingin pulang."Hana pun mencoba berdiri dan berlari dari dua pria itu.
tapi tidak berhasil tangan kekar Jean langsung menarik pinggang ramping gadis itu.
"Hana kamu ingin pulang kemana Ayah dan ibu Mu sudah tewas."Ucap Arnold keras kepada Hana hingga membuat wanita itu kaget dan melemah.
"dengar kalau kamu ingin selamat Hana jangan melawan dengan ku diam dan menurut lah."ucap Arnold pelan.
Hana yang terduduk lemas tiba tiba...Plaaak... tamparan keras mengenai wajah Arnold.
"tidak Paman aku ingin pulang Aku tidak akan menuruti ke inginan Mu."
Arnold yang geram dia pun langsung menjabak menarik rambut Hana hingga membuat kepala wanita itu terdongak kebelakang.
"dengar Hana nyawa mu berada di tangan ku jangan mencoba coba melawan ku ayah dan ibumu Sudah tewas di tangan ku dalam sekejap aku juga bisa melenyapkan nyawamu."ucap Arnold tegas dia pun melepaskan tangan milik nya dari rambut Hana menghempaskan tubuh gadis itu hingga kepala Hana membentur pinggiran tempat tidur.
"Hidup kan tv itu lalu tinggalkan dia Jean."
Jean yang mendapat perintah pun langsung bergerak cepat melakukan apa yang di perintahkan Arnold lalu keluar menutup rapat pintu kamar itu kembali.
kini tinggal Hana seorang diri mencoba untuk berdiri dengan tangan yang menopang di tempat tidur dan tangan satu nya memegangi kepala nya yang memar karena benturan tadi.
suara televisi menyeruak memunculkan video sebuah kecelakaan tragis seorang pria dan wanita paruh baya sedang di otopsi di masukkan kedalam kantong jenazah dengan di iringi suara ambulance.
Hana yang melihat pun kaget dia tidak mengetahui siapa yang berada di dalam kecelakaan itu tapi dia mengenal siapa pemilik mobil itu dan Hana juga melihat sebelah sendal wanita yang dia kenal.
"tidak tidak bukan itu bukan ayah dan ibu kan tidak.....ucap Hana bergetar dia pun mencoba mendekat ke televisi itu yang masih menyala dan benar saja wajah ayah dan ibu nya yang berlumuran dara tertera di depan nya.
nafas Hana seketika berhenti jantung nya mulai berdegup kencang air mata yang semakin deras tidak bisa di bendung diri nya terduduk lemas nafas nya mulai memburu semakin kencang seperti orang yang abis berlari kencang.
"IBUUUUUUUUUUUUUUU HIKS Khaaaaaaa ayah Ku tidak itu bukan kalian kan ku mohon ya tuhan semoga itu bukan mereka."tangisan Hana Pecah dia mendekati ke arah layar yang masih menyala itu memegangi layar televisi itu dengan tangisan yang semakin pecah.
Hana pun berlari ke arah pintu mencoba mendobrak membuka pintu itu.
"JEAAAAN Ku mohooon tolong keluarkan aku dari sini PAMAAAAAN ku mohon siapapun seseorang tolong keluarkan aku dari sini hikss hikss.....ku mohon tolong aku."
"PAMAAAAAAN ku mohon keluarkan aku dari sini BAJINGAN kalian semua ku mohon keluarkan aku dari sini kalau tidak aku akan menghancurkan tempat ini."
Hana yang sudah ke habiskan suara untuk berteriak dan nafasnya yang semakin memburu hingga membuat nya tidak bisa lagi menahan emosi nya itu.
dia pun membanting barang yang ada di situ melempar guci ke arah pintu hingga menimbulkan suara yang cukup keras.
"Dengar kalian semua yang ada di luar situ aku akan menghancurkan tempat ini kalau tidak ada yang mengeluarkan ku dari sini."
praaaaang...duaar ...taaaar....suara kaca pecah hingga kursi kayu itu Hana lemparkan ke arah televisi hingga membuat layar itu hitam tidak memunculkan berita tentang orang tua nya lagi.
"Hiks hiks .....hiksss...."Hana terduduk lemas hingga tidak bisa lagi mengeluarkan suara tangisan nya saja sudah tidak bisa lagi bersuara karena sangat nyesek nya dia tangan yang tergores kaca kening yang memar dan rambut yang berantakan gadis itu terjatuh pingsan karena tidak memiliki tenaga hingga membuka mata nya saja tidak kuat.
BERSAMBUNG........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments