Awal
Bella / Dhea
Ini lagi pakek sepatu
Aku menyusul Jenia ke mobil yang dia bawa
Bella / Dhea
Ibu aku berangkat dulu
Bella / Dhea
Jangan lupa buat istirahat ya
Ibu
Ibu inget kok buat istirahat
Ibu
Sana gih berangkat nanti dihukum lho
Aku masuk ke mobil dan mendapati sahabatku sibuk dengan urusan masing masing
Tapi setelah aku datang, mereka lebih mementingkan aku
Jenia
Pagi. Ok kita berangkat kan?
Kami bersahabat sejak SMP
Walaupun sikapnya jutek, tapi dia baik.
Dia salah satu murid yang pintar
Setiap PR yang diberikan guru selalu dikerjakan
Tapi aku tidak boleh membaca ceritanya
Katanya nanti bisa tercemar
Banyak anak laki-laki yang suka kepadanya
Jenia
Yup. Kita udah sampe nih.
Jenia
Bella kamu kenapa sih?
Jenia
Kok mukamu cemberut gitu...
Bella / Dhea
Nggak papa kok
Bella / Dhea
Kalian tau kalo aku nggak terlalu suka naik mobil.
Bella / Dhea
Ta..tapi bukan berarti aku nggak suka naik mobil.
Hanny
Sorry ya Bel. Aku nggak pakek motor buat pergi sekolah.
Hanny
Habisnya kemarin bocor di jalan.
Kami keluar dari mobil dan melihat lingkungan parkir.
Di tempat parkir ada sepeda, sepeda motor, dan juga mobil.
Memang sekolah ini termasuk sekolah yang orang tua siswanya kaya.
Luvia
Kita mau kemana dulu
Hanny
Dasar, kerjaannya makan terus.
Hanny
Nanti cowok-cowok kabur lho.
Jenia
Enak aja. Walaupun makan banyak, tapi aku masih langsing aja nih.
Luvia
Jangan berantem dong. Ini masih pagi.
Bella / Dhea
Yang itu kantin kan?
Aku menunjuk deretan kursi dan meja di dekat pohon
Jenia menarik tangan Hanny, Hanny menarik tangan Luvia, dan Luvia menarik tanganku.
Diantara keempat temanku, aku yang paling pendek dan berat badanku yang paling ringan.
Kami sampai di deretan kursi dan meja yang tadi kutunjuk. Dan benar saja, tempat ini memanglah kantin.
Jenia
Makanan lezat. Aku datang.
Jenia
Misi pak. Disini jual bakso nggak?
Pak Jono
Jual mbak. Mbaknya mau pesen?
Jenia
Sip. Bapak peka deh. 2 porsi ya.
Pak Jono
Terus temen mbak yang dua lagi mau dipesenin apa?
Jenia
Kok bapak tanya gitu sih?
Jenia
Siapa juga yang pesen buat temen saya?
Jenia
Itu mah buat saya semua.
Sambil menunggu pesanan Jenia. Kami duduk di kursi.
Beberapa siswa lain jyga mulai berdatangan.
Jadi bapaknya agak kerepotan. karena kantin yang lain belum buka.
Pak Jono
Mbak ini pesanannya.
Pak Jono
Ambil sendiri ya. Saya masih repot nih.
Jenia langsung memasang muka memelas.
Jenia
Ambilin baksonya dong.
Aku menunjuk diriku sendiri.
Jenia
Iya, ambilin dong. Kamu kan baik.
Hanny
Bella mending turutin Tuan Putri aja. Daripada nanti kamu dihukum sama dia.
Jenia
Tuh temenmu aja setuju sama aku.
Hanny
Emang kamu bukan temennya?
Hah...Kenapa harus aku ya.
Dengan berat hati aku mengambil pesanan Jenia.
Aku harus melewati beberapa meja
Yang pastinya ada kakak kelas yang duduk.
Aku membawa nampan berisi 2 mangkok bakso dengan gemetaran.
Aku selalu gugup jika berjalan sendirian.
Tiba-tiba ada orang yang menyenggolku.
Aku kehilangan keseimbangan.
Bella / Dhea
Jenia maaf. Kamu nggak jadi makan bakso.
Tapi, ada orang yang menahanku dari belakang.
Comments