Ars..
Keyra Heinst
Saya belum pernah bertemu dengannya bagaimana saya bisa menyukainya..?
Keyra Heinst
Sebenarnya aku lupa bagaimana wajahnya.. *dalam hati
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Benar juga
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Ehem..
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Pangeran kedua, Arson Eleister.
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Dia adalah putra sari selir raja.
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Kau tidak pernah bertemu dengannya karena dia berada di perbatasan.
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Dia adalah pemimpin pasukan kekaisaran yang siap berperang saat di..
Keyra Heinst
Aku tahu itu bibi maksudku bagaimana dia..? Fisiknya..?
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Ahh...
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Aku dengar menjadi pangeran yang tampan dan banyak di kagumi oleh para gadis karena keahliannya dalan berpedang.
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Dia juga memiliki nilai akademik yang tinggi di banding putra mahkota
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Tentu saja.
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Kenapa kau tidak tanya Deon saja, dia pasti mengenalnya.
Keyra Heinst
Mungkin nanti..
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Baiklah bibi pergi dulu ya
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Baik-baik belajar, sampai jumpa
Keyra Heinst
Akhirnya selesai juga.
Keyra Heinst
Ah, aku harus belajar berbisnis sekarang.. *berlari pergi
Arson Eleister
*menatap dari jauh
Louis Onera (kepala pelayan)
Saya akan segera..
Cyder Heinst
Salam untuk bulan kekaisaran
Arson Eleister
Anda tidak perlu salam formal seperti itu
Arson Eleister
Saya hanya datang untuk mengantarkan surat dari istana untuk lady Heinst
Deon Heinst
Apa sekarang kau merangkap jadi tukang pos..?
Deon Heinst
Diam dan bawalah ini *memberikan surat
Deon Heinst
Aku melihatnya pergi keruangan mu tadi
Cyder Heinst
Keyra.. *terkejut
Cyder Heinst
Maaf yang mulai, saya permisi *membungkuk
Cyder Heinst
*bergegas pergi
Arson Eleister
Kalau begitu saya permisi
Deon Heinst
Kenapa kau buru-buru
Deon Heinst
Masuklah, *berjalan masuk
Arson Eleister
Tapi saya..
Deon Heinst
*terus berjalan
Deon Heinst
Bagaimana perbatasan..? *berjalan
Arson Eleister
Semuanya dalam keadaan baik *berjalan
Arson Eleister
Suku bar-bar tidak lagi menyerang dan kemungkinan negara akan aman untuk sementara *berjalan
Deon Heinst
Jadi kau libur sekarang..? *berjalan
Arson Eleister
Bukankah anda juga begitu..? *berjalan
Deon Heinst
Kesatria kami hanya datang untuk membantu bukan atas perintah kaisar. *berjalan
Deon Heinst
Kami bisa pergi kapan saja kami ingin *berjalan
Deon Heinst
Jika kau libur tinggalah di istana selama beberapa hari
Deon Heinst
*membuka pintu
Arson Eleister
*berjalan masuk
Deon Heinst
Duduklah *duduk
Arson Eleister
*menutup pintu
Deon Heinst
Kau tahu, karena kau lebih sibuk di utara tidak ada yang mengenalmu sebagai pangeran
Arson Eleister
Apa anda ingin membahas masalah tidak penting ini..?
Deon Heinst
Kenapa dingin sekali
Deon Heinst
Sebentar lagi akan diadakan jamuan pesta kemenangan kita di istana
Deon Heinst
Tidak kah kau harus ikut di dalamnya.
Arson Eleister
Saya tidak terlalu menyukai pesta seperti itu.
Deon Heinst
Kau sudah banyak berpartisipasi dalam perang sejak kau masih kecil
Deon Heinst
Apa salahnya menikmati hidupmu sesekali..? *minum
Deon Heinst
Datanglah, anggap saja ini pesta diantara kita
Hari itu pangeran ke dua akhirnya tertahan di kediaman Heinst karena Deon.
Di tempat lain terlihat Keyra sedang belajar begitu serius bersama Cyder.
Keyra membaca semua dokumen dan merapikan beberapa hal yang mungkin dia bisa.
Baik Cyder ataupun Keyra terlihat begitu bersemangat dalam melakukan tugas mereka.
Berjam-jam mereka mengerjakan semua dokumen dan akhirnya selesai.
Cyder Heinst
Beristirahat lah, sebentar lagi kita akan makan malam
Keyra Heinst
Sedikit lagi, sedikit la...
Cyder Heinst
Ini bagus sekali *mengusap kepala Keyra
Cyder Heinst
Maaf.. tadi..
Keyra Heinst
Tidak masalah, lakukan yang kau mau *memerah
Keyra Heinst
Aku akan pergi bersiap untuk makan malam
Keyra Heinst
Sampai jumpa *berjalan pergi begitu saja
Di tempat lain terlihat Deon sedang berbincang dengan Count Heinst. Sedangkan pangeran kedua sedang menunggu di depan pintu sesuai dengan perintah Deon.
Deon Heinst
Pangeran ke dua datang, dan aku menyuruhnya menginap
Count Asgard Heinst
Menginap..?
Count Asgard Heinst
Baiklah, tapi jangan beritahu Keyra jika dia adalah pangeran ke dua
Deon Heinst
Aku juga tahu kalau itu
Deon Heinst
Baiklah sampai jumpa *berjalan pergi begitu saja.
Deon Heinst
Ikut aku.. *berjalan pergi
Keyra Heinst
*keluar dari ruang kerja Cyder
Deon Heinst
*menatap dari jauh
Arson Eleister
Kenapa kita berhenti..
Keyra Heinst
Lelahnya.. Aku harus mandi dengan cepat
Keyra Heinst
*berjalan pergi
Deon Heinst
*kembali berjalan
Deon Heinst
Apa yang kau tertawakan..? *berjalan masuk
Arson Eleister
*berjalan masuk
Cyder Heinst
Kakak, salam pangeran
Arson Eleister
*mengangguk
Deon Heinst
Dia akan menginap, jadi siapkan kamar untuknya
Cyder Heinst
Kenapa tidak mengatakannya ke Louis..?
Cyder Heinst
*menghela napas
Cyder Heinst
Baiklah, aku akan menyuruh Louis menyiapkannya nanti
Deon Heinst
Bagus, ah dan satu lagi
Deon Heinst
Jangan beritahu Keyra jika dia adalah pangeran ke dua
Cyder Heinst
Aku mengerti *tegas
Cyder Heinst
*menarik tali
Cyder Heinst
Antar pangeran ke dua ke kamar tamu
Cyder Heinst
Lalu beritahu Louis untuk menyiapkan kamar untuk pangeran ke dua
Cyder Heinst
Mohon maaf pangeran, untuk sementara anda pergilah bersamanya
Arson Eleister
Aku mengerti
Arson Eleister
*berjalan pergi
Cyder Heinst
Apa dia tidak kembali ke istana..?
Deon Heinst
Bukankah tidak ada yang menganggapnya sebagai pangeran di istana
Arson Eleister
Bukankah ini terlalu besar hanya untuk mansion di ibu kota *dalam hati
Arson Eleister
*berjalan masuk
Arson Eleister
Ini bahkan lebih besar di banding kamarku *meletakkan pedang
Pelayan
Saya akan membantu anda berganti pakaian yang mulia
Arson Eleister
Letakkan saja, dan pergilah
Arson Eleister
Pelayanan yang bagus *melepas pakaian
Arson Eleister
*masuk ke dalam kamar mandi
Pelayan
Nona, tuan bilang akan ada tamu yang ikut dalam makan malam
Keyra Heinst
Aku mengerti pergilah
Keyra Heinst
Apa di masa lalu ada tamu yang datang..?
Keyra Heinst
Tidak tunggu, aku selalu pergi ke istana setiap kali surat datang. Wajar saja aku tidak tahu jika ada tamu di masa lalu
Keyra Heinst
Tapi surat yang di berikan kakak
Keyra Heinst
Apa ini kak..?
Cyder Heinst
Surat dari istana bukalah
Cyder Heinst
*kembali duduk
Keyra Heinst
"Keyra Heinst, beraninya kau tidak datang setelah aku mengirim surat padamu. Apa kau tidak tahu jika lady Rotten menunggumu cukup lama..? Apa begini sikapmu kepada ca..lon.. tu..nangan.mu.."
Keyra Heinst
*meremas surat
Cyder Heinst
Kka..kau baik-baik saja, keyra..?
Keyra Heinst
Bajingan itu.. Beraninya dia menyebut dirinya calon tunangan ku di saat seperti ini.. *marah
Cyder Heinst
Key.. tenanglah
Keyra Heinst
Aku sangat tenang kakak *marah
Cyder Heinst
*menelan ludah
Keyra Heinst
*menggelengkan kepala
Keyra Heinst
*menghela napas
Keyra Heinst
Bisa-bisanya dia menyebut dirinya calon tunangan saat dia sibuk dengan wanita lain
Keyra Heinst
Bisa-bisanya dulu aku menyukainya
Semua orang telah berkumpul di ruang makan dan hanya tinggal menunggu Keyra.
Pelayan
Nona Keyra memasuki ruangan
Keyra Heinst
*berjalan masuk
Keyra Heinst
Maaf saya terlambat *membungkuk
Count Asgard Heinst
Duduklah
Keyra Heinst
*menatap Arson
Keyra Heinst
*duduk di samping Cyder
Linia Heinst
Ah, kamu belum mengenalnya
Linia Heinst
Dia adalah Ars, teman kakakmu
Keyra Heinst
*menatap Arson
Deon Heinst
Dia Ars, temanku di di perbatasan
Deon Heinst
Apa kau mengenalnya..?
Keyra Heinst
Tidak *mengabaikan
Keyra Heinst
Wajahnya sedikit familiar *dalam hati
Count Asgard Heinst
Silahkan makan..
Keyra Heinst
Pangeran ke dua
Cyder Heinst
Apa kau mengatakan sesuatu, Key..?
Keyra Heinst
Karena ibunda bilang dia teman kakak, aku jadi ingat pangeran ke dua
Count Asgard Heinst
Apa ada masalah dengan itu..?
Keyra Heinst
Bukankah pangeran ke dua juga ikut dalam perang di perbatasan.
Keyra Heinst
Lalu bagaimana dia menurut kak Deon..?
Deon Heinst
Uhukk... Uhukk
Deon Heinst
Apa..? Kau memanggilku apa..?
Arson Eleister
*kembali makan
Deon Heinst
Kepalamu benar-benar terbentur ternyata
Count Asgard Heinst
Deon jaga ucapanmu
Keyra Heinst
Ada temanmu di sini, bukankah aku harus menunjukkan sedikit hormatku padamu, ka.kak.
Deon Heinst
Kau cukup mengerti ternyata
Keyra Heinst
Lalu bagaimana pangeran ke dua menurutmu..?
Deon Heinst
Pengeran ke dua ya..
Deon Heinst
Dia cukup ahli berpedang tapi tentu saja masih lebih kuat aku jika kita bertanding.
Keyra Heinst
Lalu, bagaimana menurutmu pangeran ke dua itu, Ars..?
Arson Eleister
Pa..ngeran ke dua
Arson Eleister
Aku tidak tahu
Arson Eleister
Kenapa anda menanyakan tentang pangeran ke dua lady..?
Keyra Heinst
Kenapa..? Tentu saja karena penasaran apa lagi..?
Keyra Heinst
Bibi bilang jika pangeran kedua sangat di kagumi gadis di kekaisaran. Jadi aku penasaran saja..
Deon Heinst
Sebentar lagi akan ada pesta kemenangan di istana
Deon Heinst
Bukankah kau bisa bertemu dengannya di sana
Keyra Heinst
Apa dia akan ada di sana..?
Deon Heinst
Tentu saja, benarkan..?
Comments
Frando Kanan
huh? calon tunangan? heh... wkwkwkwkwkwkwk 🤣🤣🤣🤣🤣🤣 gw mw ketawa lht penghianat itu blg calon tunangan....pdahal Dia sendiri selingkuh bgt
2023-05-11
5
Frando Kanan
nah kn....gw udh duga....gk di anggap....tpi kemampuan lbh baik Dr pda putra mahkota yg putra kandung raja busuk itu
2023-05-11
1
Frando Kanan
nilai akademi plg tinggi Dr pda penghianat itu? nah....jika begitu nilai akademi plg tinggi itu pasti dpt mslh Dr ayah kandung atau gw hrs sebut....tua bangka busuk
2023-05-11
1