Chapter 5

Setelah dari apartement raut wajah sherina tidak terlalu baik sampai membuat adam tidak berani bertanya . Wanita wana yang baik-baik saja setelah melihat kelakuan tunangannya yang seperti anjing gila itu.

ADAM POV

Aku harus bagaimana ,,haaaa seharusnya aku belajar menenangkan hati wanita dari jeno,, lebih baik aku membawanya ke tempat yang indah.

Setengah jam perjalanan sherina bahkan tidak mengatakan apapun mungkin dia juga tidak sadar kalau saat ini kita berada di pinggir pantai. Indah , hanya satu kata itu yang ada di pikiranku saat melihat senja di pantai. Ku tolehkan kepalaku untuk melihat keadaan sherina , dia bahkan tidak menunjukan pergerakan apapun.

" hibur dirimu sendiri dengan melihat pemandangan di depanmu, jangan terlalu memikirkan pria brengsek itu karna hidupmu jauh lebih berharga dari pada orang seperti dia" sepertinya perkataanku membuatnya sadar kalo sekarang kita tidak pulang ke rumahnya.

"kapan kita sampai di pantai ?" tanya sherina bingung dan saat melihat ke arahku dia "maaf" meminta maaf. Entah apa yang membuatnya meminta maaf ,karena melamun sepanjang jalan tadi atau karna selingkuhannya , entahlah .

" kamu gak salah apa apa kenapa meminta maaf, aku tidak bisa menghiburmu agar tidak merasa sedih karna aku tidak pernah melakukan hal semacam itu, tapi aku akan menulikan telingaku kalau kamu ingin menangis tanpa pendengar, aku akan membutakan mataku kalau kamu ingin menangis tanpa di lihat, aku bisa mencarikanmu tempat yang indah untuk sembunyi, dan aku bisa jadi sasaran tinjumu kalau kamu ingin melampiaskan amarahmu, jadi jangan menahannya untuk keluar menangislah jika itu akan membuatmu lega".

ADAM POV END

SHERINA POV

" kamu gak salah apa apa kenapa meminta maaf, aku tidak bisa menghiburmu agar tidak merasa sedih karna aku tidak pernah melakukan hal semacam itu, tapi aku akan menulikan telingaku kalau kamu ingin menangis tanpa pendengar, aku akan membutakan mataku kalau kamu ingin menangis tanpa di lihat, aku bisa mencarikanmu tempat yang indah untuk sembunyi, dan aku bisa jadi sasaran tinjumu kalau kamu ingin melampiaskan amarahmu, jadi jangan menahannya untuk keluar menangislah jika itu akan membuatmu lega". Setelah mendengar perkataan adam air mataku pun mengalir tanpa bisa ku tahan. Semenyedihkan apakah aku sekarang sampai adam seseorang yang baru ku kenal kurang dari 2 bulan mengatakan hal seperti itu. Aku menangis sejadi-jadinya bahkan mungkin sampai terdengar keluar mobil tapi aku tidak peduli lagi.

Sudah seperempat jam aku menangis dan aku tidak tau mulai kapan aku berada di pangkuan adam. Adam memelukku dengan lembut ,aku tidak merasakan paksaan sama sekali mungkin aku lebih merasa nyaman bahkan saat tangan nya memeluk pinggangku posesif tapi tangganku malah bergerak sendiri memeluk pinggangnya.

" udah selsai nangisnya ?"tanya adam dengan lembut, aku hanya menganggukkan kepalaku sebagai jawaban. Cegukan karna menangisku belum hilang,, maka aku menyembunyikan wajahku di leher adam, sedangkan adam hanya diam dan mengelus kepalaku dan memeluk pinggangku hal ini membuat tenang dan nyaman.

Karna aku sudah merasa tenang aku mengangkat kepalaku dari leher adam. Saat melihat adam yang menatapku hangat hatiku seperti bergetar "matamu sedikit sembab" ucapannya sontak membuatku menutup mataku dengan ke dua tangan. Tapi siapa sangka dia malah

CUP CUP

mencium kedua punggung tanganku yang membuatku membuka tutup mataku

CUP

SHERINA POV END

NORMAL POV

Tomi dan rani telah selesai dengan kegiatan mereka dan jam masih menunjukkan pukul 5 sore .

" sayang apa kamu tau kalo sherina mengganti barang-barang di rumah nya dan itu butuh biaya yang banyak"

"hah enggak sherina gak bilang apa apa sama aku" tomi kaget dengan apa yang di katakan rani ' sial ,kalau sampe bener semua barang barang sherina di ganti aku gak akan bisa mengutak atik keuangan wanita jelek itu lagi' ucap tomi dalam hati

"kok sherina gak ngasih tau kamu sih ,,dasar,,kok bisa sih dia ngabisin duwit gak bilang ke kamu ,,,kalian kan akan tungan 4 hari lagi" ucap rani membela tomi sambil memeluk pinggang tomi dengan tubuhnya yang masih tidak memakai apa-apa.

"sayang kau sengaja memancingku oh" tomi dan rani pun kembali melakukan kegiatan panas mereka.

Disisi lain adam berjalan memasuki rumahnya dengan perasaan senang bahkan bibirnya tidak berhenti tersenyum. Pegawai dirumahnya pun heran dengan tuan mudanya karna biasanya beliau orang yang jarang tersenyum.

"mmnn mm mmn mmnn" adam bersenandung ringan.

"jeno bilang kamu ke rumah CEO A'Queen butik untuk membahas kerjasama tapi kenapa pulang-pulang senyam senyum kayak orang lagi habis kencan" tanya sang ayah saat melihat anak pulang dengan senyum di bibir anaknya

"ayah tidak senang melihat aku senang hmmm" jawab adam "ibuuuu ,,lihat ayah tidak senang melihatku senang ,,ayah hanya senang melihatku bekerja" adu adam pada ibunya

"hei berapa umurmu masih mengadu pada ibumu" ayah adam tidak terima di adukan ke istrinya dan ikut duduk di samping istrinya dan memeluknya menjauhkan adam "umur 28 tahun masih suka mengadu ke istri orang, cari istri sendiri sana" gerutu ayah adam cemburu.

"ha yang benar saja" adam heran mendengar gerutuan ayahnya ,sedangkan ibunya hanya tersenyum melihat kelakuan suami dan anaknya "oh ya bu ,, emm cicin yang akan ibu berikan kepadaku dulu mana bu" tanya adam

"haa" kaget sang ibu, ayahnya pun ikut terdiam mendengar cicin keluarga di tanyakan "oooh iya besok pagi akan ibu berikan padamu" jawab ibunya setelah beberapa saat terdiam.

"oke" jawab adam seraya berjalan menuju kamar.

"kau akan melamar CEO A'Queen butik?" tanya sang ayah memastikan "dia akan bertunangan kita sudah mendapat undangannya" ayahnya hanya ingin mengingatkan adam agar adam tidak kecewa akhirnya

"lelakinya membuat masalah" jawab adam singkat dan tersenyum kearah ayahnya, sang ayah pun hanya tersenyum mendengarnya. Saat adam sudah masuk kamar ibunya bertanya ke ayah "bagaimana kalo kesalahan itu hanya salah paham sayang?" ibunya khawatir kalau adam kecewa.

"maka aku yang akan membuat masalahnya ada" jawab sang ayah tenang.

"dasar ayah dan anak sama saja"

Diwaktu yang sama sherina tak habis pikir dengan apa yang telah dia lakukan bagaimana bisa dia melakukan hal itu dengan adam, terlebih lagi bukannya menolak dia malah membalasnya

"aku pasti sudah gila "

"sekarang aku harus bagaimana saat bertemu dengannya"

"tapikan dia yang memulainya "

"tapi aku juga tidak menolaknya"

"haaaaaaaaa"

sherina berguling-guling di kamarnya kebingungan sendiri dengan dirinya. Untuk sesaat dia sadar apa tujuan dia hidup kembali

"sadarlah sherina apa tujuan utamamu jangan sampai kamu mengulangi kesalahan sama dengan kehidupanmu yang dulu, sadarlah" dan sherina pun menitikan airmata saat selsai mengatakan itu untuk dirinya sendiri, entah kenapa dia merasakan sakit.

TBC

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!