Time Energy, kekuatan mistis yang memberi para Watcher kemampuan untuk menghadapi para corrupt. Time Energy memiliki beragam jenis dan kegunaannya tergantung jenis Watchnya.
Ada setidaknya tiga jenis paling utama yang berhasil diketahui, yaitu Attack, Defense, dan Support. Dari tiga jenis ini, berkembang berbagai kemampuan unik yang sulit dipikirkan oleh akal manusia biasa.
Jika diperhatikan, Thunder Rule yang dipakai Zione memiliki jenis Attack, namun ada beberapa kasus dimana sebuah Watch bisa memiliki lebih dari satu jenis Time Energy.
Namun yang pasti, masing-masing Watch diketahui memiliki satu kemampuan yang amat unik dan sulit untuk ditebak, yaitu kemampuan melambatkan waktu...
Yap, memang sulit dipercaya namun begitulah. Para Watcher memiliki kemampuan melambatkan waktu.
Namun seperti apa penampilannya, tak ada satupun yang mengetahuinya, bahkan mungkin para Watcher tidak menyadari bahwa waktu bisa dilambatkan dengan Watch yang mereka pakai.
Serta satu lagi, Watch mampu membuat pemiliknya awet muda dan selalu tampak muda, baik dari segi penampilan dan fisik yang dimiliki. Sebab itulah para Watcher rata-rata memiliki penampilan muda meski usianya mungkin sudah puluhan tahun.
Namun, masih banyak rahasia Watch yang belum terbongkar, dan menurut beberapa ilmuwan, Watch dikatakan mampu membongkar rahasia alam semesta dan siapapun yang mengetahuinya akan mengetahui isi dan bagaimana alam semesta berjalan.
Kembali ke cerita...
Zione menatap kamar mandi yang gelap itu, meski jam tangannya bercahaya pun, ia masih merasa ketakutan saat melihatnya.
Mungkin ketakutan adalah insting alami seorang anak kecil saat ia berada di tempat gelap sendirian, namun Zione sudah kehilangan insting alaminya sebagai anak kecil sejak ia memakai Watch.
"Ohohoho, nampaknya ada bocah bodoh yang mencoba melawanku ya..." suara berat seperti bapak-bapak terdengar, dan Zione mengepalkan tangannya.
Seorang laki-laki muncul dari kegelapan dengan begitu saja dan ia mengangkat sesuatu seperti pisau kemudian mengarahkannya ke arah Zione, "Apa kau yang berani melawanku?"
Zione mengepalkan tangannya, ia merasa tidak nyaman saat menatap laki-laki itu dan ingin berlari menjauh, namun sesuatu yang lain dalam dirinya menyuruhnya untuk diam.
"Emm, tidak..." tangan Zione yang terkepal kuat melonggar, "Aku hanya penasaran."
"Hmm, begitu ya..." laki-laki itu mengelus dagunya, "Tapi kelihatannya kau berbohong."
Zione menelan ludahnya, laki-laki itu membuatnya merasa tidak nyaman dan semakin lama laki-laki itu berdiri di hadapannya, rasa tidak nyaman itu semakin kuat.
"Oh, apakah kau takut?" laki-laki itu mengangkat pisau di tangannya, "Biar aku simpan ini dulu baru melanjutkan."
Laki-laki itu menyimpan pisaunya dan setelah pisaunya masuk ke kantongnya, ia menatap Zione lagi sambil tersenyum lebar, "Sampai mana tadi?"
Zione diam, laki-laki itu maju dan semakin ia mendekat, Zione semakin merasa tidak nyaman, hingga tanpa sadar kakinya mundur satu langkah.
Laki-laki itu tersenyum lebar, sebelum ia berhenti tepat di depan Zione dan menepuk pundaknya, "Hei, mau jadi bagian Peacemaker?"
Mata laki-laki itu bergerak menyusuri tubuh Zione di setiap sudutnya, "Hmm, tubuh yang terlatih bagus, posturmu juga tegap."
"Ototmu terasa kering dan kuat, aku jadi yakin kau sudah berlatih keras selama ini..."
Matanya bergerak terus, sebelum matanya menatap nama yang tertempel di dada kiri seragam Zione. Matanya melebar dan tangannya yang memegang pundak Zione langsung menguat kemudian mencengkeram pundak bocah itu dengan kuat.
Zione menjerit keras di tengah gelapnya hari yang belum disinari cahaya matahari, dan nampaknya laki-laki itu tak kunjung melepaskan cengkeramannya di pundaknya.
"Hei bocah, apa nama ayahmu adalah Astro Gutawan?! Jawab!"
Zione menutup mulutnya erat dan ia menggeleng cepat. Mungkin gelengan itu adalah jawaban yang tidak diinginkan laki-laki itu, jadi ia melepas cengkeramannya di pundak Zione, entah sepersekian detik, pisau menyentuh leher Zione.
"Jawab! Takkan kubiarkan orang yang memiliki hubungan dengan Astro hidup dengan tenang!"
Sepersekian detik kemudian angin kencang muncul, Zione mengangkat tangannya untuk menghalangi angin kencang itu menerpa wajahnya, dan apa yang dilihat Zione selanjutnya adalah laki-laki itu menghilang.
Semuanya terasa cepat, Zione tak sempat bereaksi terhadap perubahan yang baru saja terjadi, dan sepersekian detik kemudian menyadari ia sudah sendirian lagi di sekolah.
Ia berbalik dan suhu di sekitarnya terasa lebih hangat daripada sebelumnya, dan sekali lagi Zione merasakan bahaya...
***
Jauh dari padatnya rumah-rumah di desa, di dekat sawah...
Seseorang melempar sesuatu dari pundaknya ke tanah dan jam tangannya berhenti bersinar biru, "Apa yang kau lakukan disini? Shadow Master Tanio Andaros?"
"Hmph, kau kira hanya dengan pukulan saja bisa membuatmu menyentuhku? Apa kemampuanmu menjadi tumpul sejak terakhir kau mengalahkan dua anggota Nine Elements?" sesuatu itu bangkit kemudian membersihkan tubuhnya, "Namun kekuatanmu tampak sama seperti ingatanku dulu."
"Kau belum menjawab pertanyaanku."
"Jawabanku hanyalah satu, menghancurkan tempat yang tidak berguna bagi Komandan Antonov." laki-laki yang dipanggil Shadow Master berdiri dan menarik pisaunya.
"Oh, berarti kau siap berhadapan dengan Blue King, begitu?"
"Aku tidak datang sendirian, banyak pasukan Peacemaker yang datang dan siap membantuku jika aku kesulitan. Terlebih aku juga membawa Stone Palm, jadi kau akan kesulitan mempertahankan desa ini." Shadow Master merentangkan tangannya dan tekanan di tempat itu terasa lebih berat dari sebelumnya.
"Kurasa Antonov memandangku terlalu tinggi sampai-sampai ia mengirim dua Nine Elements kemari hanya untuk menghabisiku."
"Blue King Astro Gutawan, tanpa Gear Tech level 3 Thunderstorm, apa kau percaya diri bisa bertahan menghadapi dua Watcher S-Grade?" sosok tinggi besar muncul dari belakang Shadow Master, "Kemampuanmu benar-benar menurun dalam sepuluh tahun ini."
"Pukulanku lebih dari cukup untuk membinasakan kalian semua. Apa kalian mau mencobanya duluan?"
***
Cahaya berwarna merah muncul di hadapan Zione, dan ia bisa merasakan sesuatu yang datang...
"Siapa..." Zione mengepalkan tangannya dan memasang posisi siap bertarung yang ia pelajari dari Tianyun.
Suara raungan terdengar keras, dan Zione mematung saat raungan itu terdengar. Sepersekian detik kemudian, seekor serigala keluar dari cahaya merah itu, diikuti oleh sekor serigala lagi.
Dua serigala itu berwarna perak, dan bulu mereka mengilap saat terkena cahaya bulan dari langit. Zione sedikit terpukau saat melihatnya, namun ia segera sadar kalau dua serigala itu adalah musuhnya saat ini.
"Ada manusia, ya? Mungkin aku harus bermain-main dulu dengannya..." sesosok makhluk tinggi besar keluar dari cahaya merah itu, dan setelah makhluk tinggi itu keluar cahaya merah menghilang sepenuhnya.
"Makhluk apa itu?" Zione menurunkan tangannya saat melihat makhluk tinggi itu, "Tinggi sekali..."
"Zione bodoh, sadarlah dan lawan dia!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
John Singgih
musuh mulai berdatangan membuat MC dan desanya menjadi terancam
2023-07-14
0
Kang_Wah_Yoe
👍👍👍👍
2023-07-08
0