"Pelajaran hari ini sekian sampai sini, pelajaran akan dilanjutkan di pertemuan selanjutnya." guru di depan kelas berkata, "Sebagai tugas, kerjakan halaman tiga puluh sampai halaman tiga puluh tiga di buku latihan, hanya pilihan ganda saja."
"Baik buuu!"
Murid-murid membereskan buku mereka kemudian ibu guru keluar dari kelas, dan murid-murid pergi ke kantin untuk membeli makanan.
Tersisa dua orang di kelas, yang satu mengeluarkan kotak bekalnya kemudian memakannya, satu lagi mengeluarkan kotak bekalnya dan berbalik menghadap murid yang baru saja makan.
"Zione, apa kau sudah mendengarnya?"
"Dengar apa?" laki-laki yang baru selesai mengunyah makanannya bertanya, "Tumben tanya..."
"Akademi militer membuka pendaftaran bagi calon tentara. Para pengendali jam tangan akan mendapat perlakuan istimewa!" laki-laki satu lagi berkata dengan semangat, "Kurasa aku akan memakai jam tangan milik kakekku saja!"
"Hah! Watcher yang mendapatkan Watchnya secara cuma-cuma tidak pantas bergabung dengan militer!" suara keras terdengar, dan tidak lama setelahnya, meja dipukul oleh seseorang.
"Zione, meski kau punya Watch, tubuhmu tidak akan bisa menopangnya!" orang itu melirik murid lainnya, "Dan kau Ferio, kau juga tidak akan bisa menopangnya!"
"Murid lemah seperti kalian tidak akan bisa menopang kekuatan Watch yang dahsyat!" ia mengangkat tangannya, "Hanya aku seorang yang akan menjadi Watcher di desa ini!"
Ia mengangkat tangannya dan meraih leher Zione, kemudian menariknya dan menjatuhkannya ke atas lantai, setelah itu ia mengambil kotak bekal Zione dan pergi menjauh.
Murid yang dipanggil Ferio hanya terdiam dan menunduk, kemudian ia berdiri dan membantu Zione berdiri.
"Aldo memang makin keterlaluan..." gumam Ferio, dan Zione hanya tersenyum tipis.
Zione Gutawan, atau yang orang-orang panggil dengan Zione saja, adalah murid kelas enam SD di desa. Nama desanya, Zione kurang tahu, yang ia tahu hanyalah ia tinggal di sebuah desa kecil bersama kedua orang tuanya.
Kedua orang tuanya bekerja sebagai petani, dan mayoritas pekerjaan di desa itu hanyalah petani, peternak, dan penjual keliling. Ada juga yang bekerja sebagai penyalur ke kota-kota, mengirim hasil pertanian, kebun, dan hasil ternak ke kota untuk mendapatkan uang dan diberikan pada orang-orang di desa.
Sehari-harinya, Zione hanya belajar, ia hanya ingin menjadi orang yang lebih baik dari kedua orang tuanya, bekerja di kota dan menghasilkan banyak uang untuk melanjutkan hidup.
Ia jarang membantu kedua orang tuanya bertani di sawah dan ia fokus belajar di rumah, sebab itulah nilai di semua pelajarannya amat bagus, namun nilai olahraganya amat buruk.
Setiap pelajaran olahraga, ia selalu kelelahan dan beberapa guru mengatakan bahwa fisik Zione terlalu lemah bahkan untuk sekedar lari ringan saja.
Sayangnya, kekurangannya itu selalu menjadi alasan murid-murid lain untuk mengejeknya, dan paling buruk adalah menyakitinya...
***
Ferio, atau nama lengkapnya adalah Ferio Andros, adalah anak peternak, yang hari-harinya dilalui dengan bermain-main di peternakan milik kedua orang tuanya.
Nilainya yang pas-pasan, apa adanya, dan terkadang berbuat usil di sekolah, namun sekali lagi, fisiknya amat lemah.
Akibat fisiknya itu, Ferio selalu jadi sasaran hinaan, ejekan, dan siksaan batin. Sederhananya, Ferio dan Zione selalu menerima bully sejak kelas empat.
Namun satu hal yang tidak orang-orang ketahui, Ferio sebenarnya cucu dari seorang Watcher kuat dari kubu Liberator, dimana kekuatan Watcher itu adalah Bara Api.
Watcher itu kini menghilang dari pandangan dunia, dan bersembunyi di belahan bumi lain, yaitu di negeri kecil di tepi daerah kekuasaan PeaceMaker.
"Hei, apa kau serius dengan kata-katamu tadi?" Zione berhenti di depan Ferio, "Apa kakekmu berencana meninggal?"
"Mungkin iya. Ia mengatakan akan memberikan Watch padaku, tapi sampai sekarang aku tidak tahu Watch siapa yang akan diberikannya." jawab Ferio, "Eh, ada kucing..."
Zione berbalik dan ia melihat seekor kucing sedang mendekati keduanya. Ia sedang membawa sebuah jam tangan...
"Eh? Apa yang ia bawa?" Zione menunduk dan mengambil jam tangan itu dari kucing hitam itu, "Jam tangan?"
"Dan juga warnanya sedikit aneh..." Ferio menggaruk pipinya, "Apa sebaiknya kau melemparnya saja? Jam tangan itu terlihat mencurigakan..."
"Enak saja!" Zione langsung menyimpannya ke kantong celananya, "Siapa tahu ini adalah Watch, nanti di rumah aku akan mencobanya!"
Ia memasang posisi jongkok dan berseru, "Yang sampai duluan di sawah akan menang duluan!"
Zione berdiri kemudian berlari kencang, Ferio menghela napasnya dan langsung berlari mengikuti Zione.
Di semak-semak...
"Raja akan terlahir... Thunder Rule akan menggila lagi di tangan Zione Gutawan..." seekor kucing tersenyum tipis, dan ia menghilang di siang hari yang terik itu.
***
Zione melempar tasnya ke atas tempat tidur dan menjatuhkan dirinya ke atas kasur, kemudian ia merasakan sesuatu yang mengganjal pahanya.
"Apa ini?" Zione merogoh kantong celananya dan mengeluarkan sesuatu, "Oh, jam tangan yang tadi..."
Ia mengangkatnya dan melihatnya seksama, "Hmm?"
Sekilas listrik biru terlihat muncul di sekitar jam tangan itu, dan Zione bingung melihatnya.
"Apa-apaan itu?" Zione bangkit dan ia melihatnya lebih baik lagi.
Jam tangannya tak mengeluarkan apapun lagi, kini jam tangan itu tampil seperti jam tangan pada umumnya.
"Mungkin hanya perasaanku saja..." Zione menghela napasnya, "Aku akan mencobanya lah..."
Ia memakainya, kemudian meraih jaket abu-abu yang ada di dekatnya kemudian berdiri di depan cermin buram di hadapannya.
Tampilannya... Biasa saja...
"Hah, tak banyak yang berubah dari diriku, bahkan setelah memakai benda yang disebut-sebut barang mewah di dunia." Zione melepas jaketnya dan melemparnya ke tempat tidur, "Makan dulu lah..."
Zione berniat melepas jam tangan biru itu, tapi ia tak bisa melepasnya, malah ia merasakan sesuatu menusuk tangannya, tetapi ia tidak tahu apa yang menusuknya.
"Sialan!" Zione menarik jam tangan itu dengan seluruh tenaganya, namun sia-sia, jam tangannya tak mau lepas...
"Kupakai makan saja..." Zione menyerah pada usahanya yang sudah mencapai batasnya, dan ia pun pergi ke ruang makan.
Catatan penulis :
Yo, Rio Andriana disini.
Bagaimana permulaannya? Kurasa pas-pas saja begitu...
Udah lama sejak terakhir aku masang catatan penulis di akhir chapter, dan yah, kesibukan makin banyak seiring usiaku bertambah, entah itu tugas sekolah, kerjaan di rumah, ataupun melakukan hobi.
Yah, intinya aku makin sibuk, dan hari-hari untuk menulis semakin berkurang, jadi isinya juga semakin pendek.
Tapi tenang, aku bakal usahain yang terbaik buat garap novel ini sampai tamat, dan menghasilkan akhir yang baik bagi kalian semua.
Om, raja siapa yang disebut sama si kucing?
Oh, baca 3 novelku sebelumnya, terutama Moving World in Strange Ways dan Cold Blooded Hunter, disana aku udah beberapa kali jelasin tentang sistem raja yang kupakai dalam universe ku ini.
Di bagian mananya om?
Cari sendiri, aku udah lupa di bagian mana aku taruh itu penjelasan...
Oke, segini aja, sampai jumpa di next chapter, babayao
Salam,
Rio Andriana a.k.a SlowMind
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
John Singgih
calon legenda baru yang sebentar lagi lahir
2023-07-14
0