"Yo, Zione."
Zione membuka matanya cepat, ia melihat sekitarnya yang amat gelap gulita, tak ada pencahayaan apapun selain cahaya biru di dekatnya.
Cahaya biru itu perlahan berubah menjadi sosok manusia, dan tubuhnya diselimuti listrik berwarna biru.
"Zione."
Zione menaikkan alisnya, "Bagaimana kau tahu namaku? Apa kau hantu?"
"Kau tak bisa menyebutku begitu. Aku hanyalah orang biasa yang tertidur di jam tangan yang kau pakai sekarang."
"Hanya satu pemicu aku bisa bangun, peluklah petir."
Zione diam. Untuk sekarang ia tak mau bercanda...
"Tapi aku berkata yang sebenarnya..." manusia itu mengulurkan tangannya, "Apa kau mau menghabisi Aldo? Atau membiarkannya menghinamu setiap hari?"
Zione memejamkan matanya, "Meski aku marah pada Aldo karena sikapnya itu, ia masihlah manusia-..."
"Kau tak usah takut, Aldo hanyalah Watcher yang lemah, yang masih belum mampu awaken. Hanya beberapa kondisi agar Watch bisa bangkit." jawab manusia itu.
"Siapa namamu?" tanya Zione, "Dan kenapa kau tahu banyak tentangku?"
"Namaku adalah Tianyun, nama Watch yang kau pakai adalah Thunder Rule. Tak ada satupun yang bisa mengalahkanmu jika kau berhasil awaken." jawab manusia itu, "Darimana asalku, kau tidak perlu tahu..."
"Buktikan bahwa penilaianku padamu tidaklah salah, sampai jumpa..."
***
Zione bangun dengan cepat, ia mengedipkan matanya dengan cepat kemudian menggosoknya, ia yakin tidak salah dengar...
Ia kini adalah Watcher! Namun ia harus melakukan satu syarat yang mustahil untuk ia lakukan saat ini...
Disambar petir!
Ya, ia tak mungkin salah dengar!
Ia melompat keluar dari kamarnya dan mendarat di atas tanah, kemudian berlari ke sawah.
Zione berlari dengan cepat, seiring matahari yang semakin bergerak ke barat, terlihat warna-warna jingga di langit-langit saat ini.
Langkahnya terasa ringan, tubuhnya juga tak merasakan kelelahan yang biasa ia rasakan saat pelajaran olahraga di sekolah. Bahkan ia juga merasakan larinya lebih cepat dari biasanya, mungkin saja ia terlihat seperti kilat saat sedang berlari.
Perlahan, ia mulai meninggalkan desa dan sawah mulai terlihat di depannya.
Pepohonan mulai muncul di sisi kanan dan kirinya, beberapa orang terlihat berjalan kembali ke desa setelah seharian mengurus sawah, namun ia tak melihat keberadaan kedua orang tuanya di antara beberapa orang yang berjalan kembali ke desa.
Larinya makin cepat, dan ia tak lagi berpapasan dengan petani-petani, melainkan ia mulai berlari di jalan setapak di sawah.
Jalan di sawah memang sempit, namun Zione bisa seimbang berlari di atasnya tanpa merasa kesulitan sedikitpun.
Ia pun memutuskan berhenti setelah ia berhenti di depan gubuk kecil, dimana terlihat tas ayahnya yang tergantung di atapnya, dan seorang perempuan yang sedang merapikan sesuatu di dekat gubuk itu.
Zione berjalan mendekat, namun tak lama, bahkan ia belum tiba di hadapan perempuan itu...
JDERR!
Petir muncul dari langit, tanpa adanya mendung ataupun hujan, bahkan langit sebenarnya masih berwarna jingga sepenuhnya, tanda bahwa matahari sudah terbenam di barat.
Zione kehilangan kesadarannya dan jatuh ke atas tanah, kemudian ia berguling dan jatuh ke atas lumpur...
***
Syarat kontrak adalah suatu permintaan dari Watch pada penggunanya, sebelum benar-benar menjadi Watcher seutuhnya.
Permintaannya beragam, tergantung Watch yang dipakai. Dan menurut para Watcher, Watch ditinggali oleh seorang roh berkekuatan dahsyat. Roh itulah yang memberikan para Watcher kekuatan tidak manusiawi dan sulit dipikirkan dengan nalar biasa.
Dalam beberapa kasus, syarat kontrak amat ekstrim, hingga dikatakan mampu membunuh penggunanya bahkan sebelum menjadi Watcher sekalipun.
Meskipun sudah mengetahui hal itu, banyak manusia yang tetap berusaha keras menjadi Watcher, sehingga terkadang berita-berita kematian akibat syarat kontrak muncul di berbagai media.
Pada kasus Zione, permintaan roh Tianyun sederhana, hanya disambar petir, namun itu saja sebenarnya sudah cukup membuat nyawa Zione melayang bahkan sebelum ia bisa merasakan petir menyelimuti tubuhnya...
Apalagi Zione masih kecil, bukan tidak mungkin tubuhnya hancur berkeping-keping saat disambar petir dengan kekuatan besar.
Namun nampaknya Tianyun masih menyayangi Zione dan ingin melihatnya menjadi kuat...
***
Ferio menatap api yang menyala lewat korek api yang ia dapatkan dari kakeknya, ia menatapnya dengan rasa takut.
Entah bagaimana, ia dijatuhi sebuah jam tangan, bersamaan dengan itu, suara ledakan terdengar amat keras di dekat rumahnya. Catatan, rumah Ferio berada di dekat sawah, dan suaranya sampai menggetarkan seisi rumah hingga terasa seperti gempa bumi.
"Hah, tak ada cara lain..." Ferio mendekatkan koreknya dengan tangannya, "Hanya ini satu-satunya cara supaya aku tak diremehkan lagi..."
Dengan gerakan cepatnya, ia menempelkan koreknya dan api dari koreknya langsung membakar tangan Ferio, dan rasanya amat panas...
Ferio tak bisa menahannya lebih lama lagi, sebelum ia jatuh pingsan dan api membakar sekujur tubuhnya.
Dan begitulah cara Watch Flame Bird memberikan kekuatan api pada Ferio.
Flame Bird menginginkan Ferio terbakar sebagai bentuk kesediaannya menjadi Watcher, dan itulah yang membuat Ferio benar-benar membakar dirinya meskipun ia tahu kalau ia bisa saja tewas jika takdir tak mengijinkannya menjadi Watcher.
***
"Petir dan api, dijuluki sebagai dua elemen terkuat saat ini, semua karena kita berdua..." Ferio menggoyang cangkirnya, "Aku masih sulit percaya kalau aku dulunya nekat membakar diriku hanya untuk menerima persetujuan Flame Bird."
"Persetujuan Flame Bird ya..." Zione meminum minuman kerasnya, "Tianyun memang memberikan banyak kekuatan padaku, namun ia jarang mengajariku caranya bertarung, ia lebih sering menyuruhku melawan Corrupt sebenarnya."
"Lalu apa hubungannya? Mendapat kekuatan Watch adalah impian kita dulu saat masih kecil." Ferio meletakkan gelasnya dan mengeluarkan sebatang rokok, "Dan setelah mendapatkannya, kita berdiri di puncak dunia..."
"Dan hanya satu diantara kita yang bisa menguasai dunia ini." ujar Zione, "Lihat saja nanti."
***
Zione dan Ferio terbaring di atas tempat tidur di ruangan yang berwarna putih. Ada beberapa selang yang tersambung ke masing-masing pergelangan tangan keduanya, dan ujung selang-selang itu mengarah ke sebuah kantong kecil yang tergantung di puncak sebuah tiang besi.
Mata Zione terbuka perlahan, ia menatap ke sebelahnya, ke tempat tidur di sebelahnya yang terbaring seseorang dengan api...
Sebentar, api??
Zione bangkit dan ia menatap Ferio yang terbaring di atas tempat tidurnya, dan tangan kirinya diselimuti oleh api besar yang hanya menyelimuti tangan kiri Ferio, namun tak membakar tempat tidurnya.
Ia membaringkan tubuhnya lagi dan menatap langit-langit, jika matanya tak berbohong, maka Ferio telah menjadi Watcher...
Lalu bagaimana dengan dirinya? Ia tak tahu nasib jam tangan biru yang ia pakai.
Zione mengangkat tangan kanannya dan melihat jam tangan berwarna biru yang melingkar di pergelangan tangan kanannya, terlihat mengeluarkan petir-petir biru yang tak menyambar benda di sekitarnya.
"Sialan..." Zione menjatuhkan tangannya lagi, "Aku sudah menjadi Watcher..."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
John Singgih
syaratnya sederhana tapi bisa bikin lewat
2023-07-14
0