Kesempatan Emas

Cici terus tersenyum tanpa henti, Seolah gadis cantik itu benar-benar bahagia. Karena dirinya akan menjadi pasangan resmi abangnya sendiri. Hal yang sejak dulu telah ia impikan. Walaupun abangnya juga pernah mengecewakan dirinya. Namun, Hal itu tak pernah mempengaruhi perasaannya. Yang sudah tumbuh sejak usianya juga masih belia.

"Apa kau sebahagia itu?. Hem?. " Andes bertanya sambil menatap dalam mata indah dengan bulu mata lentik milik Cici.

Gadis itu hanya melirik sekilas. Lalu kembali tersenyum, Seraya meraih tangan abangnya. Menggenggam nya dengan sangat erat. Seolah sekarang ia malah nampak posesif sekali pada Andes. Padahal, Saat di ajak keluar mension. Gadis itu hanya mencelos dan ketus saja padanya. Tetapi, Saat ini ia malah menunjukkan sikap yang berbeda.

"Jangan senang dulu bang!. Aku belum memaafkan abang sepenuhnya. " Ucap Cici yang langsung merubah raut wajahnya. Dari sumringah sekarang malah terlihat garang.

Andes hanya terkekeh pelan. Lalu kembali mengikuti langkah calon istrinya. Dimana gadis cantik itu adalah adiknya sendiri. Adik yang ia asuh sejak kecil dan bahkan, Sejak kecil juga dia sudah melihat bagaimana bentuk tubuh Cici.

"Ck,,, Kau masih saja emosional sekali. Jangan terlalu ganas!. Bahkan, Kita belum memulai nya Sayang. " Ujar Andes dengan sengaja nya menyematkan kata sayang untuk Cici.

"Abang baru... barusan bilang a.. apa?. " Cici mendadak gugup sendiri. Akan kalimat kecil yang keluar dari bibir Andes barusan tadi.

"Aku tidak bilang apa-apa, Mungkin kamu salah dengar aja. " Elak Andes dengan nada santainya. Seolah dia memang tak mengatakan apapun sebelum nya.

Hal itu justru membuat Cici langsung mendengus kesal. Dan juga menatap abangnya dengan tatapan sedikit tajam. Namun, Saat ia ingin beranjak untuk meninggalkan Andes. Dan melangkah lebih dulu, Namun. Langkah Cici terhenti ketika ia melihat seseorang, Yang saat ini berjalan menuju kearah mereka berdua.

Andes nampak bingung kenapa Cici sampai menghentikan langkah kakinya. Dan malah menarik tangannya tiba-tiba. Lalu gadis itu menatap nya dengan tatapan tak biasa.

"Why?. " Tanya Andes masih bingung, Dan belum sadar. Jika saat ini ada seseorang wanita yang akan menghampiri mereka berdua.

"Sayang, Aku lapar sekali. " Ujar Cici dengan begitu manja. Bahkan, Ia sampai bergelayut mesra di lengan Andes saat ini. Menatap pria itu dengan tatapan menggodanya.

Andes hanya menautkan kedua alisnya saja. Akan perubahan sikap Cici saat ini, Namun pria tampan dan maskulin tersebut. Langsung sadar saat ia melihat mantan kekasih nya. Yang saat ini berjalan kearahnya. Dari sana Andes paham, Peran apa yang dimainkan oleh Cici saat ini.

"Berikan aku ciuman dulu!. Setelah itu kita baru kita cari makanan yang enak!. " Andes malah menggunakan kesempatan emas ini, Untuk melancarkan akting Cici.

"Hah?. " Cici mendelik tak percaya akan permintaan konyol abangnya itu. Namun, Saat ini langkah mantan kekasih abangnya sudah semakin mendekat ke arah mereka berdua.

Andes menggerakkan alisnya. Untuk menggoda Cici, Dengan senyum penuh artinya. Hal itu kembali membuat Cici prustasi. Dan ia malah terjebak dalam sandiwara nya sendiri saat ini.

Akhirnya, Dengan perasaan yang sangat terpaksa. Gadis itu mulai berjinjit agar dirinya bisa seimbang dengan tubuh jangkung abangnya. Lalu, helaan nafasnya begitu berat. Sambil memejamkan matanya. Membuat Andes semakin ingin tertawa akan tingkah konyol adiknya satu ini.

"Apa yang kalian lakukan?. "

Terpopuler

Comments

Neng Luthfiyah

Neng Luthfiyah

kaget kan ngeliat mantan dicium sm adenya sndri

2024-11-09

0

Yanti Sejati

Yanti Sejati

hmmm....

2023-07-14

1

Hany

Hany

ciuman 😅😅😅

2023-05-01

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!