Tak Bisa Menghindar

Keesokan harinya saat jam masih menunjukan pukul tujuh pagi, Cici sudah bangun lebih dulu. Karena semalaman ia sama sekali tidak bisa tidur. Lantaran kepikiran terus akan ucapan Andes semalam. Walaupun di dalam hatinya ia masih berharap itu adalah kebenaran. Namun, Cici sendiri masih enggan untuk menunjukkan perasaannya kembali. Sebab, Gadis itu masih merasa kecewa dan juga kesal. Sejak abangnya malah memilih wanita lain. Untuk ia jadikan kekasihnya dulu.

"Pagi, Nona muda. " Sapa seorang pelayan yang kebetulan lewat. Dan berpapasan dengan Cici.

"Morning, Eh Mommy mana nani" Sahutnya dengan senyum dibibirnya.

"Ada di taman belakang, Nona. "

"Sama Daddy juga?, " Anggukan kepala pelayan itu, Membuat Cici tersenyum merekah.

Cici pun segera beranjak. Untuk menuju taman belakang. Rasanya ia sudah tidak sabaran lagi, Untuk bertanya pada Mommy nya tentang ucapan Andes semalam. Dan bisa-bisanya kedua orang tuanya semalam pergi. Tanpa memberitahu nya terlebih dahulu. Malah mempercayakan dirinya pada abangnya yang ternyata sangat mesum itu.

Langkah kaki Cici terhenti saat ingin menemui kedua orang tuanya disana. Karena ternyata di taman belakang tak hanya ada kedua orang tuanya saja. Melainkan ada Andes juga.

"Ck,,, Kenapa bang Andes gak pulang-pulang ke Apartemen nya sendiri sih?. " Guman Cici yang masih saja kesal, Akan kelakuan Andes semalam padanya.

Gadis cantik itu ingin kembali berbalik badan. Dan juga ingin menunda sarapan nya. Meskipun kedua orang tuanya malah memilih sarapan di taman belakang tersebut. Seperti biasanya, Mereka lebih sering menikmati sarapan di alam terbuka tersebut. Daripada di dalam mension sana.

"Cici sayang, Come here!. " Belum juga sempat berbalik badan. Naura malah lebih dulu memanggilnya, Hingga kedua pria tampan berbeda usia tersebut. Ikut menatap kearah nya juga.

Cici memejamkan matanya, Sambil menggigit bibir bawahnya. Karena ia kerpergok oleh Mommy nya yang super rempong tersebut. Sedangan kan Andes hanya menarik sudut bibirnya saja. Entah kenapa?. Pria maskulin ini, Begitu senang sekali melihat Cici sedang salah tingkah seperti itu.

"Ayo sayang!. Kita sarapan bersama!. " Seru Naura lagi kembali memanggil putri bungsu nya.

"Cici lagi ngg... "

"SUCI... " Suara bariton Mark langsung membuat gadis cantik yang masih muda itu, Hanya bisa nenghela nafasnya pelan. Karena jika sudah Daddy nya yang angkat bicara. Maka, Ia hanya bisa menurut tanpa banyak protes lagi.

Dengan langkah gontainya, Akhirnya Cici pun langsung menghampiri kedua orang tuanya dan juga abangnya yang super resek tersebut. Walaupun selalu terlihat dingin dan juga kaku. Nyatanya Andes bisa membuat seorang Cici tak berdaya saat di depan nya.

Senyum Naura mengembang sempurna. Dan menatap putrinya semakin hari semakin cantik saja. Sejak Cici berhasil diet dan tak berpenampilan seperti dulu lagi. Walaupun perubahan penampilan putri bungsu nya itu, Sempat membuat Mommy dan Daddy nya berbeda pendapat. Lantaran sang Daddy tidak mendukung putrinya menjadi cantik. Begitu pula dengan abang nya Zello. Yang kakunya melebihi sang Daddy nya sendiri.

"Jus saja, Nani!. " Ujar Cici saat salah satu pelayan ingin mengambil kan dirinya sarapan.

"Jadi, Kapan kalian akan cari cincin nya?. " Tanya Naura tanpa basa-basi lagi.

"Uhuk-Uhuk... " Cici pun langsung tersedak jus yang baru saja di teguknya.

"Pelan-pelan, Sayang!. " Naura malah merasa tak bersalah . Padahal karena ucapannya sendiri, Putrinya bisa tersedak seperti itu. Dimana, Andes langsung menyodorkan air mineral untuk calon istrinya tersebut.

Sementara, Mark hanya melirik akan sikap Andes. Yang sejak dulu memang selalu perhatian pada putri bungsu nya. Walaupun, Andes sering kali memberikan bantuan ataupun perhatian nya secara langsung. Namun, Mark adalah orang kedua yang tahu bagaimana sebenarnya perasaan Andes pada putri bungsu nya tersebut. Sebab, Zello lah saksi mata utama Bagaimana Andes sangat mencintai Cici.

"Rencananya hari ini, Mom. " Jawab Andes yang langsung membuat Cici hanya bisa melotot tak percaya. Akankah mereka bertunangan secepat itu sekarang. Tanpa adanya obrolan apapun sebelum nya. Yang membahas hubungan keduanya. Terutama kedua orang tuanya.

"Bang, Aku... "

"Daddy dan Mommy sudah setuju, Kamu gak perlu khawatir!. Lagian bukannya semalam kita sudah bahas masalah ini?. Hem?. " Andes memotong ucapan Cici. Yang Mark yakini, Jika Andes sebenarnya hanya tak ingin penolakan dari Cici. Sebab, Putri bungsu nya itu pasti masih saja kesal akan abang nya.

"Iya sayang, Mommy dan Daddy tahu. Jika kamu itu sebenarnya menyukai bang Andes. Benar bukan?. " Naura memang ahli nya untuk menbuat siapapun tak berkutik dengan keceplosannya tersebut.

"Mommy... iiihhh... " Cici langsung merengut, Sambil melirik tajam pada abangnya. Dimana Andes malah melempar senyum smrik nya.

Terpopuler

Comments

Neng Luthfiyah

Neng Luthfiyah

cici sok gk mau pdhal seneng dia

2024-11-09

0

Yanti Sejati

Yanti Sejati

cici malu2 meong

2023-07-14

1

Hany

Hany

langsung gas pool ya ndes,menuju halal😅😅😅

2023-05-01

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!