Sepanjang waktu Syahida sengaja berada dalam dekapan Kevin. Berharap Gurazi menganggapnya wanita penghibur disana. Namun Gurazi sedikitpun tidak tertarik padanya. Setelah Gurazi pulang Syahida langsung menjauhi Kevin.
"Kenapa kamu berubah?" Kevin heran melihat wajah dan expresi Syahida yang kembali dingin.
"Aku ingin pulang," ucap Syahida dingin.
"Jangan pulang sekarang, aku yakin om Razi akan memata-matai kamu, aku melihat kebencian dia padamu karena aku memilih kamu,"
"Maaf, aku hanya memanfaatkan anda, aku punya tujuan khusus, aku tidak mau menyeret anda dalam masalahku,"
"Bisa kita saling bicara? Aku yakin kita saling menguntungkan," seru Kevin.
"Tidak disini,"
"Tentu tidak disini, ayo kita pergi ke apartemenku," ajak Kevin.
Mata Syahida melotot.
"Tenang … aku tidak akan macam-macam," Kevin meyakinkan Syahida.
"Sebentar aku ganti baju,"
"Kenapa ganti? Aku suka kamu baju ini,"
Ini milik klub, bukan milikku, mana mampu aku beli pakaian seperti ini," ucap Syahida.
***
Setelah selesai ganti baju, Syahida mengambil tasnya lalu meraih ponselnya, mengabari sang ibu kalau malam ini dia tidak pulang. Setelah mengabari ibunya, Syahida langsung menyusul Kevin.
"Aku siap," ucap Syahida.
Kevin mengkerutkan alisnya melihat penampilan Syahida yang mengenakan celana jeans panjang dan baju kaos.
"Kenapa pakaian kamu?" Tanya Kevin ketus.
"Aku hanya punya pakaian seperti ini, semua yang aku pakai saat menyanyi milik klub ini," jawab Syahida.
"Kita ke butik dulu, aku ingin wanitaku itu tampil special setiap waktu,"
"Mana ada butik yang buka, ini sudah setengah dua belas,"
"Kamu tidak tahu siapa aku, mana ada orang yang tidak berani membuka pintu jika aku datang," Kevin mendekati Syahida.
"Ayo kita pergi," ucap Kevin.
Mereka bertiga pergi meninggalkan klub malam tersebut. Zein pasrah karena tuan mudanya sangat bahagia bersama perempuan itu.
Setelah mobil meninggalkan area club malam tersebut, mobil mewah Kevin memasuki halaman sebuah butik. Satu kali telepon butik langsung siap menjamu kedatangan laki-laki itu.
"Ada yang bisa kami bantu tuan?" Sapa pekerja butik.
"Carikan baju untuk calon istriku, baju yang … emm aku wanita kalem dan baik namun menggambarkan terkam aku," seru Kevin.
Semua pekerja butik memilihkan baju-baju sesuai imajinansi mereka. Tiga gantungan panjang baju berada dekat Kevin.
"Silahkan pilih tuan, semua baju ini sepertinya sesuai keinginan tuan," seru pekerja.
"Antar semua ke apartemenku," seru Kevin.
"Apa?" Syahida melotot.
"Masih kurang?" tanya Kevin.
"Ini berlebihan," jawab syahida.
"Ayo kita pulang sayang," seru Kevin.
Setelah Zein selesai mengurus semua pembayaran semua baju yang di beli Kevin, mereka langsung pergi menuju apartemen Kevin.
"Dugaan tuan benar, sejak dari club, mobil di belakang kita selalu mengikuti kita," seru Zein yang melihat kaca spion mobilnya.
"Mulai sekarang kamu tinggal bersamaku," seru Kevin.
"Tidak bisa, aku punya ibu," jawab Syahida.
"Besok bawa ibumu ke apartemen ku, kita tinggal bersama disana."
"Aku punya penawaran buatmu, jika kamu mewujudkan mimpiku, maka aku akan menjadi milikmu selamanya," ucap Syahida.
"Apa itu?" Kevin antusias.
"Kita bicara berdua nanti di tempat kamu,"
"Syahida … Zein orang kepercayaanku, kamu jangan takut,"
"Tapi saat ini hanya kamu yang aku percaya," ucap Syahida.
"Kamu meruntuhkan hatiku," Kevin memojokkan Syahida hingga Syahida mentok disisi pintu mobil. Dia menyerang tanpa ampun.
Zein memijat tengkuknya, merinding mendengar suara kecapan mulut yang berlawanan dari arah belakangnya.
Bersambung..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
ᴹᴮcintaRita ᵉᵐ𝔦𝔣HS
ahhhh nasipmu zein😘😘😘😘
2021-11-01
0
banyubiru
Waduh si Kevin udah ga sabar
Zein ngelus dada ya🤣🤣
2021-09-06
1
miongmiw
astogee... mereka saling ber*******an ya😱😱😱😱😱😱😱😱maen sosor aj 😁😁😁😁
2021-08-02
1