Bukan Salah Takdir

Bukan Salah Takdir

BAB 1

Suasana pentas drama anak-anak SD yang tadi meriah seketika menjadi hening, saat seorang anak yang umur 13 tahun naik ke panggung menyanyikan lagu Bunda dari Melly Goeslaw dengan penuh penjiwaan..

*****

Kubuka album biru

Penuh debu dan usang

Kupandangi semua gambar diri

Kecil bersih belum ternoda

Pikirku pun melayang

Dahulu penuh kasih

Teringat semua cerita orang

Tentang riwayatku

Kata mereka diriku selalu dimanja

Kata mereka diriku selalu ditimang

Nada-nada yang indah

Selalu terurai darinya

Tangisan nakal dari bibirku

Tak kan jadi deritanya

Tangan halus dan suci

Telah mengangkat tubuh ini

Jiwa raga dan seluruh hidup

Rela dia berikan

Kata mereka diriku selalu dimanja

Kata mereka diriku selalu ditimang

Oh, bunda ada dan tiada

Dirimu 'kan selalu ada didalam hatiku

Pikirku pun melayang

Dahulu penuh kasih

Teringat semua cerita orang

Tentang riwayatku

Kata mereka diriku selalu dimanja

Kata mereka diriku selalu ditimang

Oh, bunda ada dan tiada

Dirimu 'kan selalu ada didalam hatiku

*******

"Ibu always love you," ucap Syahida, dia berlari menuju Kinar sang Ibu dan langsung memeluknya.

semua orang yang hadir bertepuk tangan sambil mengusap air mata mereka yang menetes, melihat dan mendengar lagu yang di nyanyikan Syahida dengan penuh penjiwaan.

Acara pentas hari itu dimenangkan oleh Syahida.

Tapi itu 7 tahun yang lalu, saat Syahida masih anak-anak, dia sangat menyayangi Ibunya.

Namun saat ini Syahida sangat membenci ibunya, saat dia tahu dia tidak mempunyai seorang Ayah.

Saat dia mulai dewasa, hinaan setiap orang membuat Syahida membenci Kinar Ibunya.

Karena dia tidak pernah tau siapa Ayahnya. Sakit hati Syahida semakin besar, setiap kali hubungan asmaranya selalu kandas karena alasan yang sama. Orang tua kekasihnya tidak menerima dirinya karena tidak memiliki seorang Ayah.

******

"Ibu!!! siapa Ayahku?" pertanyaan itu selalu Syahida ulangi. Namun Kinar tidak pernah bisa menjawab pertanyaan Syahida.

Hanya air mata yang menetes jika pertanyaan itu Syahida layangkan.

"Apa sih bu susahnya mengakui siapa kekasih Ibu, Ibu pasti melakukan hal yang keji dengan kekasih Ibu kan? Begini ni laki-laki kalau sudah dapat, dia tinggalin ibu saja, begitu kan!!!" Teriak Syahida.

"Ibu juga murahan banget jadi perempuan, Ngak bisa jaga diri!!! lihat aku juga jadi imbas karena memiliki Ibu seperti p*l*c*r, tapi lebih berharga p*lac*r dari pada Ibu, p*l*c*r masih dapat duit dari hasil itu, aku yakin Ibu berikan punya Ibu gratis kepada laki-laki yang membuat Ibu hamil, dasar wanita murahan!" Ucap Syahida penuh kemarahan.

"Plakkkkk" Tamparan keras dari tangan Kinar di pipi putri yang sangat dia sayangi selama ini. Kinar menatap tangannya yang terlanjur menampar sang putri. Sesal yang tak dapat dihindarkan. Saat sakit sangat menyadari tangan yang dulu menimang kini malah menampar..

Syahida tertawa karena mendapat tamparan sang Ibu. "Oh, sakit ya? Apa ibu tahu kalau aku juga sakit!!! Aku dihinah dengan sebutan anak 'kampang' (anak tanpa Ayah). Semua kekasihku meninggalkanku hanya karena aku tidak mempunyai Ayah!" Teriak Syahida.

Kinar tidak bisa menanggapi perkataan sang putri. Dia sangat menyesal telah menampar sang putri. Kinar terduduk di lantai menyesali perbuatannya.

"Menangis!!! hanya itu yang Ibu bisa, apa Ibu tidak membayangkan bagaimana nasib anak Ibu dengan mudahnya menyerahkan diri dengan lelaki murahan!!! Bentak Syahida.

"Kamu kira Ibu melakukan itu dengan kekasih Ibu!!!" Teriak Kinar, dia tidak mampu lagi menahan rasa sesak di hatinya dengan segala tuduhan Putrinya.

Kinar berjalan menuju Lemari, dia mengambil satu bundel berkas dan melemparnya kehadapan putrinya. "Plaakkk!!!" Berkas itu terburai dihadapan Syahida.

Syahida memungut potongan koran yang berserakan.

Berita di sana memuat seorang wanita yang memfitnah seorang pengusaha yang kaya raya Gurazi Harmawan memperkosa dirinya.

"Dia Razi, pengusaha terkaya di negeri ini?" Gerutu Syahida.

"Kamu kira Ibu mendapatkanmu hasil dari cinta? Tidak sayang, ibu di perkosa laki-laki itu," tangis Kinar pecah mengingat peristiwa naas pada waktu itu. Namun dia tidak mendapat keadilan karena tuduhan malah berbalik, seolah dia yang menggoda Razi..

Syahida mematung. Dia menyesali telah menuduh Ibunya. Ternyata dia masih beruntung, Untung saja Ibunya tidak membuangnya..

Bersambung..

Tolong dukungannya guys..

Bantu like, komentar dan Vote nya ya..

Terpopuler

Comments

Joeiksa Tree

Joeiksa Tree

aku mampir thor..

2022-12-03

0

Saimah Mandarin

Saimah Mandarin

😭😭😢

2022-04-09

0

🌹£€₦¥💐

🌹£€₦¥💐

😭

2022-01-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!