Sore hari nya.
Saat ini Clara Andra dan teman nya sudah menunggu Andini di ruang tamu, pembantu pun datang mengantarkan minum dan camilan untuk tamu Nona nya.
"Bik, tolong panggil, kan kak Andini ya! " suruh Clara pada Bik Iyem.
"Baik Non. "
Setelah itu Bik Iyem pergi ke kamar Andini.
Tok tok tok
Bik Iyem mengetok pintu kamar Andini.
"Non, di tunggu sama Non Clara di depan, " ucap Bik Iyem, memberi tahu.
"Ya Bik, bentar, jawab nya dari dalam tanpa pembuka pintu kamar nya.
"Baik Non, " bals Bik Iyem, setelah itu ia pergi dari kamar Nona nya kembali ke dapur.
"Huuuh
Andini menghembuskan napas nya panjang, Sebenar nya ia sudah siap dari tadi, tapi ia takut untuk keluar.
"Mudah-mudahan kali ini tidak lagi menolak ku, " ucap nya penuh harapan, karna memang sudah ada beberapa yang menolak nya. Akhirnya ia pun keluar dari kamar nya.
Clara!
pangil nya begitu ia sampai di ruang tamu lalu duduk di samping Clara.
"Hafis, kenal kan ini kakak ku, " ucap Clara memperkenalkan kakak nya.
Andini dan Hafis pun bersalaman, saling mengenal kan diri.
Andra Clara dan Hafis saling mengobrol, sedang kan Andini hanya diam saja tidak tahu mau bicara apa.
"Baik lah, kami pergi dulu ya, " ucap Andra berpamitan lalu mencium pipi Clara, di depan Andini dan Hafis.
Setelah itu merekapun keluar dari rumah.
"Kak, ponselnya Hafis ketinggalan, " ucap Clara menunjukan ponsel Hafis.
Andini hanya diam saja tidak menanggapi ucapan Clara.
"Sekarang kakak kejar Hafis, dan berikan ini pada nya, ayo cepat kak, " lanjut Clara mendorong Andini agar keluar mengejar Hfis.
Andini berjalan keluar, tapi ia berhenti di balik pagar, karna mendengar ucapan Hafis dan Andra.
"Eh bro, enak ya lo dapat Clara yang cantik, sedang kan gue, dapat kakak nya yang cupu dan tidak menarik itu, gak bro gue gak mau cukup ini yang pertama dan yang terahir, " ucap Hafis, jelas menolak.
Saat ini mereka ada di balik mobil Andra.
"Gue mohon bro, kalau lu gak mau, gue gak akan jadi nikah sama Clara, karna Ayah nya gak akan mengijinkan kami menikah, sebelum Andini menikah lebih dulu, " balas Andra, penuh harap.
Andini yang mendengar ucapan Andra dan Hafis pun menggenggam kuat ponsel Hafis sudah dapat ia simpul kan kalau ia kembali di tolak.
Ternyata bukan cuma Andini yang mendenganya, Kaizal juga, entah mengapa Kaizal tidak suka mendengar ucapan Hafis yang mengatakan kalau Andini itu cupu dan tidak menarik.
Andini kembali ke dalam dan tidak jadi mengembalikan ponsel Hafis. Begitu juga dengan Kaizal, dia pun masuk kedalam rumah nya.
"Nih, kamu sendiri yang meberikan nya," ucap Andini melempar kan ponsel Hfis ke pangkuan Clara, setelah itu iya masuk ke kamar nya.
Malam harinya di meja makan.
"Bagaimana? apa Hafis mau menerimamu? " tanya Ayah Raja. Dia memang sudah tau nama pemuda yang ingin Andra kenalkan pada putri nya.
"Gak mau Yah, kakak tetap di tolak, " Jawab Clara melihat ke arah Andini.
Sedangkan Andini hanya menunduk mendengarkan. Dia sangat sedih karna sudah yang kesekian kalinya ia di tolak.
"Yah, biarkan saja Clara yang menikah lebih dulu, " ucap Andini angkat bicara, tapi tetap menunduk, sesekali membenarkan kacamata nya.
"Tidak bisa, itu sudah aturan di keluarga kita, tidak ada yang boleh mendahului kakak nya, " balas Ayah Raja dengan tegas.
"Besok Ayah akan mencari kan jodoh yang tepat untuk mu, " ucap Ayah lagi.
"Tapi Yah, Andra mau nya kami segera menikah, " ucap Clara memberanikan diri. Karna mereka berdua memang sangat takut pada Ayah nya.
"Sudah! sekali Ayah bilang tidak ya tidak, kamu akan menikah setelah kakaa mu menikah, " ucap Ayah Raja debgan tegas, sedikit meninggikan suara nya.
Membuat semua nya terdiam, kembali memakan makanan masing-masing.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
🍾⃝ʙͩᴜᷞʟͧᴀᷠɴͣ sᴇᴘᴀʀᴜʜ
namanya siapa sih? apa itu nama dari negeri opet? atau pulu pulu?
2023-06-12
1
Zhilla Senja
jangan nilai dari luarnya aja.. duren luarnya penuh duri dalamnya lembut enak emmm jadi ngiler
2023-06-12
0
𝐙⃝🦜 Nurma
dih papa ya egoisss
2023-06-11
0