2

""Bismillahirrohmanirrohim... Reyhan Bin Ferdi Sunandar, Saya nikahkan engkau dengan adik kandung saya Natasya Ibrani Binti Anwar dengan mas kawin seperangkat alat sholat di bayar tunai""...

"Saya terima nikahnya Natasya Ibrani Binti Anwar dengan mas kawin seperangkat alat sholat dibayar Tunai...." dengan sekali tarikan nafas, Reyhan telah resmi menjadi suaminya Natasya..

"Bagaimana saksi, sah??"

" Sah...

"Alhamdulillah..." pak penghulu langsung memimpin do'a.

Terlihat kebahagiaan terpancar dari wajah Bagas setelah lancar menikahkan adiknya. Berarti tanggung jawabnya kini telah di serahkan kepada suami adiknya itu. Berbeda dengan Bagas, Tasya terlihat sangat sedih. Dari tadi tak henti-hentinya dia menitikkan air mata. Entah bagaimana kehidupannya selanjutnya, hidup dengan laki-laki yang sama sekali tidak di kenalinya. Di tempat inilah mereka pertama kali bertemu. Walau tak di pungkiri jika laki-laki yang sudah sah menjadi suaminya tersebut terlihat begitu sempurna.

"Dek.... dek..." panggil Bagas sedikit berbisik.

Natasya pun segera menoleh.

""I.iiyaaaa Mas.."

"Sekarang kamu sudah resmi menjadi istri Reyhan, ayo cium tangan suamimu sekarang.." titah Bagas dengan senyum mengembang.

Dengan terpaksa Tasya meraih tangan laki-laki yang sudah menjadi suaminya itu, dan mencium punggung tangannya. Reyhan pun mengecup kening Tasya dengan lembut.

Setelah itu di lanjutkan dengan resepsi pernikahan, terlihat tamu undangan secara bergantian memberikan ucapan selamat kepada kedua pengantin, dan setelah itu mencicipi hidangan yang telah disediakan disana.

Reyhan pun sibuk menghampiri teman- temannya yang hadir dipesta itu, begitu pula dengan Bagas. Sedangkan Tasya hanya duduk seorang diri sambil merenungi nasibnya.

"Seandainya saja Arlan yang menikah dengan ku, pasti aku akan sangat bahagia sekali.." air mata Tasya masih mengalir di sudut pipinya.

Ternyata dari tadi Vara memperhatikan sahabatnya itu, kemudian dia pun menghampirinya.

"Pengantin baru kok sedih terus sih? ntar make upnya luntur lo. Nggak seru kan jika tiba-tiba pengantinnya berubah jadi badut.." ucap Vara sambil cekikan.

"Nggak lucuu..." Natasya mencebik "mana Arjuna?" tanya Tasya sambil melirik kesana kemari mencari sosok pasangan sahabatnya itu...

"Ada tuhh,, dia lagi asyik ngobrol sama suami lo.. " Vara menunjuk ke arah Arjuna yang sedang bercengkrama dengan Reyhan dan kawan-kawannya.

Ternyata Arjuna adalah teman dekatnya Reyhan, mereka bekerja di Perusaan yang sama.. Tapi baik Reyhan maupun Natasya mereka tidak pernah cerita tentang perjodohan mereka sampai waktu pernikahan tiba.

"Oh yaa Sya, gua nggak nyangka jika suami lo yang tampan itu sahabatnya Juna. Kenapa gua baru tau sekarang ya, coba taunya dari dulu.."

"Kenapa emangnya kalau tau dari dulu? lo mau..?"

"Iiiihhh lu apaan sih? maksud gua, seandainya gua kenal dia dari dulu, udah gua jodohin ma lo dari dulu.."

Natasya hanya diam saja, sungguh saat ini dia tidak ingin di ganggu oleh siapapun karna suasana hatinya yang tidak baik. Dia masih terbayang akan Arlan mantan kekasihnya. Seandainya saja hari ini dia menikah dengan Arlan, bukan dengan laki-laki asing itu.

Tak lama kemudian terlihat Reyhan berjalan ke arah Natasya, dan Vara pun buru-buru pergi dari tempat itu.

"Sya, gua tinggal dulu ya mo ngajakin Juna pulang nih, udah malam soalnya. Sekali lagi selamat ya, semoga membina keluarga bahagia, punya banyak anak.. " ucap Vara sambil mencium pipi kanan dan pipi kiri Natasya.

"Makasih Var, semoga lo cepat nyusul.." Tasya menyunggingkan senyumnya.

Kini Reyhan sudah sudah duduk kembali di samping Tasya. Namun tak sepatahkatapun keluar dari mulutnya, mereka sibuk dengan pikiran masing-masing.

Kini jam sudah menunjukan pukul setengah dua belas, semua tamu sudah mulai meninggalkan tempat resepsi itu, dan Natasya kemudian kembali ke rumahnya bersama Bagas di ikuti suaminya itu.

Sesampainya di rumah Tasya langsung menuju ke kamarnya, kemudian dia membersihkan dirinya di kamar mandi. Setelah itu dia langsung membaringkan tubuhnya di ranjang king size miliknya itu. Tak lama setelah itu Reyhan pun menyusulnya ke kamar. Seketika Anya langsung membalikkan badannya, membelakangi laki-laki yang sudah menjadi suaminya itu. Sepertinya Reyhan pun tak mempermasalahkannya, karna dia begitu capek dan ingin segera beristirahat. Malam pertama mereka pun di lewati dengan kehampaan.

Mohon dukungannya ya readers, jangan lupa like dan koment ya... 😘

Terpopuler

Comments

Irma Revolusia

Irma Revolusia

natasha apa devanya thor😁 blm move on dr dijodohkan dengan polisi ya thor

2021-03-08

2

MaiiDavi

MaiiDavi

nyimak 😌

2021-02-03

0

SR_Muin

SR_Muin

jejak

2020-08-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!