Keputusan yang sudah bulat

Anaya yang sudah menandatangani isi perjanjian dengan Albert, seraya hidupnya seperti terkurung dalam sangkar emas. Di dalam mansion yang terbilang cukup mewah dan segala macam ada, tetap saja tidak membuatnya nyaman meski segala kebutuhannya terpenuhi.

"Bawa perempuan ini ke kamarnya, kunci pintunya dengan benar. Juga, jangan membiarkan dia sampai olos. Kalau perempuan ini berhasil kabur, kamu akan menanggung segala resikonya, ingat itu." Perintah Albert dan tak lepas dengan sebuah ancaman kepada anak buahnya.

"Baik, Tuan. Saya akan menjamin bahwa Nona Anaya tidak akan bisa kabur." Jawab Arsen meyakinkan bosnya.

"Bagus. Cepat! bawa dia ke kamar." Perintahnya dengan sedikit membentak.

Setelah itu, Anaya langsung ditarik tangannya oleh Arsen untuk diantarkan ke kamarnya. Sedangkan Albert yang baru saja melakukan perjanjian di atas kertas dengan Anaya, pun segera masuk ke ruang privasinya.

Anaya yang baru saja masuk kedalam kamarnya, tidak lagi bisa melawan. Pasrah, hanya itu yang bisa dilakukannya untuk saat ini.

"Nona, diam dan nurut itu jauh lebih baik dari pada harus melawan." Ucap Arsen seolah mengingatkannya.

"Saya tidak butuh nasehat darimu, kau dan bos kamu itu sama saja." Jawab Anaya dan langsung memotong ucapan dari Arsen.

Arsen yang tidak ingin mendapatkan masalah besar dengan bosnya, dirinya lebih memilih untuk menutup langsung pintunya serta mengunci dan pergi dari hadapan Anaya. Juga, segera menemui bosnya.

Di lain sisi, Albert tengah menerima panggilan telepon dari seseorang yang tidak lain rekan bisnisnya yang sudah lama ini ditekuninya.

Sejak meninggalkan rumah utama karena belum siap menerima perjodohan dari sang ayah, Albert lebih memilih untuk angkat kaki dari rumah utama, dan akan menginjakkan kakinya jika dirinya menemukan perempuan yang benar-benar akan dinikahinya.

Entah mendapat wangsit dari mana, tiba-tiba dirinya seperti mendapatkan durian runtuh. Siapa lagi yang dimaksudkan kalau bukan kehadirannya Anaya meski dengan cara membelinya.

Awalnya Albert menolak, tapi ide yang didapatkan secara tiba-tiba, dirinya pun terobsesi untuk menjadikannya alat agar terlepas dari kemauan ayahnya yang ambisius untuk menikahkan dirinya dengan perempuan pilihan keluarganya.

Sejak mendapat desakan dari ayahnya untuk menikahkan dirinya dengan perempuan dari pilihan keluarganya itulah, Albert keluar dari rumah utama, dan bekerja dengan caranya sendiri. Bagi Albert, menikah bukan melulu mencari keuntungan, tetapi kenyamanan.

Tapi, siapa sangka jika dirinya termakan dengan omongannya sendiri, yakni menikah hanya untuk bermain drama di depan keluarganya, bukan mencari kenyamanan. Yakni, menikah untuk keuntungannya sendiri.

"Apakah Tuan tidak salah mengambil keputusan? yakni menikahi Nona Anaya. Hati-hati, Tuan. Bisa saja, keputusan yang sudah di ambil akan menjadi bumerang untuk Tuan sendiri." Ucap Arsen dengan beberapa pertanyaan untuk Bosnya.

Albert yang mendapat pertanyaan tersebut, memijat bagian pelipisnya.

"Tenang saja, ini hanya sementara. Setelah Einava menikah, aku akan menceraikan Anaya. Kontrakku dengannya sampai batas yang aku tentukan, yakni sampai aku merasa bebas dari keluargaku." Jawab Albert.

"Baiklah, jika Tuan Albert sudah mempunyai keputusan yang pasti, saya tidak akan mencegahnya." Ucap Arsen yang kehabisan kosa katanya.

Baru saja diam, tiba-tiba Albert maupun Arsen sama-sama kaget saat ada panggilan nomor ponselnya.

"Sebentar, kau diam dulu." Perintah Albert saat hendak mau menerima panggilan telepon.

Sebagai tanda kode, Arsen mengangguk tanda mengiyakan.

Albert yang tengah fokus dengan panggilan telepon, tengah melakukan pembicaraan yang penting. Setelah itu, panggilan telepon diputus, dan langsung mendongak ke Arsen.

"Malam ini kita akan beroperasi, apa kamu siap?" tanya Albert sambil menatap serius kepada Arsen.

"Malam ini, Tuan?" tanya Arsen sedikit mengecilkan suaranya.

"Ya lah, malam in, masa' iya lusa. Sekarang juga kamu perintahkan sama Yusan untuk menjaga itu perempuan. Nanti malam siapkan diri kamu untuk beroperasi bersamaku." Jawab Albert sambil duduk santai di kursi goyangnya, dan juga memberi perintah kepada Arsen.

Kemana perginya Albert, disitu selalu ada Arsen yang begitu setia dengannya. Bahkan, harus bekerja dengan nyawa taruhannya, pun Arsen tidak peduli dengan keselamatannya.

Terpopuler

Comments

tulisanblueskyy

tulisanblueskyy

mafia maybe

2023-06-01

0

Mita Andromeida

Mita Andromeida

kira kira apa pekerjaannya

2023-03-27

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 58 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!