"Hei, kenapa melamun?" Seorang wanita terlihat menepuk pundak Naira yang saat ini sedang memejamkan matanya.
Naira pun terkesiap dan semua lamunan tentang masa lalunya pun buyar. Dia sedang mengenang kejadian satu tahun yang lalu. Kejadian yang telah membuat kakaknya kehilangan nyawa dan ayahnya harus mengalami koma sampai sekarang.
"Maaf, Mel, aku tidak menyadari keberadaanmu di sini." Naira tersenyum pada teman sekaligus rekan bisnisnya itu.
Ya, saat ini dia sedang menjadi CEO perusahaan ayahnya sendiri. Dan Melly adalah teman semasa kuliah sekaligus rekan bisnisnya. Mereka akan segera mengadakan meeting hari itu di kantor Naira.
"Memangnya apa yang sedang kau pikirkan?" Melly mendaratkan bokongnya ke sofa. Mencoba mendengarkan apa yang ingin dikatakan oleh sang teman.
"Tidak ada, hanya flashback ke masa lalu."
"Sudahlah, jangan terlalu terhanyut dalam kesedihan. Sekarang waktunya untuk terus bersemangat. Dan jangan lupa untuk terus berdoa agar ayahmu segera sadar." Melly berusaha menghibur Naira yang sedang dilanda kesedihan karena hari ini, adalah hari di mana kejadian tragis itu terjadi.
Naira hanya mengangguk lemah. Dia pun segera mengajak Melly ke ruang rapat karena rapat penting itu akan diadakan sebentar lagi.
Setelah rapat selesai, Melly pun mengajak Naira untuk makan siang bersama di restoran terdekat. Karena kebetulan, sebentar lagi adalah jam makan siang.
"Bagaimana hubunganmu dengan Will?" tanya Naira membuka pembicaraan sembari menyantap hidangan yang ada di meja.
"Baik, kalau tidak ada halangan, tahun depan kami akan bertunangan."
Naira hanya mengangguk saja.
"Lalu kau? Kapan kau akan memikirkan pria? Usiamu sudah cukup matang untuk memikirkan masa depan.
"Aku rasa aku tidak belum bisa memikirkan pria. Apalagi saat ini ayahku masih sedang berjuang melawan kematian." Naira menggeleng lemah.
"Aku mengerti. Tapi, cepat atau lambat kau harus segera memikirkannya. Jangan pernah beranggapan kau bisa hidup sendiri, Naira." Melly menatap Naira dengan penuh dukungan.
"Ya, aku mengerti." Naira memalsukan senyumannya. Dia memang berteman dengan Melly. Akan tetapi, dia tidak suka dengan pola pikir Melly yang selalu mengejar jodoh. Dia bukanlah tipe wanita yang gampang jatuh cinta tanpa melihat seseorang dengan jelas. Tak peduli seperti apa masa Lalu pria itu, Melly pasti akan mempertahankannya.
Bahkan, pria yang saat ini bersama Melly adalah seorang pria yang dulunya dikenal sangat suka gonta-ganti pasangan. Atau istilah kerennya disebut dengan Playboy.
Setelah makan siang dengan Melly, Naira pun kembali ke kantor karena masih banyak pekerjaan yang menunggu.
Dering telepon pun terdengar saat dia sedang menandatangani berkas.
"Halo, Bella, kenapa?"
[Nai, aku telah menemukan identitas pria itu!]
"Apa?!" Sontak Naira langsung berdiri dari duduknya dengan eskpresi terkejut. Sudah setahun lamanya dia berusaha mencari keberadaan pria itu. Akhirnya, dengan usaha dan kerja keras sahabat almarhumah kakaknya, akhirnya pria itu pun ditemukan.
[Ya, dia baru saja kembali dari luar negeri. Namanya adalah Arvin, seorang pengusaha yang kaya.]
"Kirimkan data dan fotonya padaku. Terima kasih, Bell, aku berhutang budi padamu."
Naira langsung mematikan ponselnya. Dan tak berselang lama, masuklah sebuah pesan dari Bella yang berisi data diri dan foto Arvin. Dia pun tersenyum dengan liciknya. Akhirnya, rencananya yang ingin membalaskan dendam kakaknya akan segera terlaksana.
"Lihat saja, Arvin, aku akan membuat hidupmu hancur seperti kakakku!" Naira menatap tajam ke sembarang arah dan mengepal erat kedua tangannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
yatun divia
Semangat Naira semoga kamu terjebak dalam rencanamu dan tidak akan pernah masuk dalam perangkap Arvin yg sekarang menjadi sasaran balas dendam mu
2023-07-14
1
Yusria Mumba
semangat naiira,
2023-06-26
0
Liasitimarlia
aku masih nyimak yah thor🤗🤗🤗
2023-03-27
1