Selama di rumah sakit Bi Sumi jarang pulang ke rumah, begitu pun Rendy yang tidak pulang bahkan melihat Kanaya saja dia tidak pernah.
Ketika Kanaya membukakan mata melihat sekelilingnya dan Bi Sumi yang duduk di sampingnya sambil menempelkan kepalanya di ranjang pasien.
"Ahh pasti bibi mengadu."gumam ku dalam hati.
Kanaya yang berusaha bangun tidak sengaja menyenggol Bi Sumi, ia pun langsung terbangun melihat Kanaya sudah siuman.
"Alhamdulillah Non udah sadar. Mau bibi bantu, Non?" tanya Bi Sumi dengan perasaan yang lega.
"Iya, Bi. Tolong saya mau duduk!" pinta Kanaya dan Bi Sumi membantuku untuk bangun.
"Bi, Kak Rendy kesini gak?" tanya Kanaya penasaran.
Bi Sumi pun menundukkan kepalanya, dan Kanaya pun faham maksud dari tingkah Bi Sumi.
"Yaaaahhhh." Kanaya menarik nafas panjang yang membuat dada ku terasa sesak.
Bi Sumi mengambil kotak makanan yang ia beli di rumah makan depan Rumah sakit.
"Non, makan dulu ya!" ucapan Bi Sumi membuyarkan lamunan Kanaya.
Kanaya makan dibantu Bi Sumi, Bi Sumi menyuapi Kanaya dengan lembut seperti ikatan Ibu dan Anak. Selang beberapa menit ponsel Kanaya berdering dan nampak lah nama Bunda dilayar ponselku.
"Halo, Bunda?" Tanya Kanaya diujung telepon.
"Hai, Sayang! Gimana keadaan kamu sekarang?" Tanya Lia, yang tak lain adalah Bundanya yang khawatir.
"Udah mendingan,Bun dan besok juga udah boleh pulang." Jawab Kanaya tidak ingin Bundanya khawatir dengan keadaannya.
"Syukurlah! Maafin Bunda ya gak bisa pulang, soalnya bunda harus nemenin ayah dan ngurusin beberapa urusan." Ucap Lia penuh penyesalan.
"Iya gak masalah, Bunda sehat kan?" Tanya Kanaya.
"Bunda sehat kok, Ayah kamu juga sehat dia buru-buru menyelesaikan semua urusannya biar cepat-cepat pulang katanya." Balas Lia yang lega mendengar suara putrinya.
"Hahah masa sih, Bun? Bunda aku kangen kalian." Rengek Kanaya pada Bundanya.
"Bunda juga sama, tunggu kami pulang ya. Sudah dulu Ayah kamu harus meeting sekarang." Ucap Lia diakhir sambungan telepon.
Lia pun memutuskan sambungan teleponnya. Kanaya menatap Bi Sumi dan tanpa sadar air matanya terjatuh. Bi Sumi yang melihatnya menangis langsung kaget dan memeluk tubuh mungil Kanaya. Kanaya mulai mengatur nafas dan menenangkan pikirannya yang kacau.
"Kak sebegitu benci kah kamu padaku? Dosa apa yang aku perbuat padamu?" tanyanya pada diri sendiri.
Pagi ini Kanaya sudah diperbolehkan untuk keluar dari rumah sakit, Bi Sumi membereskan barang-barang yang dia bawa kemarin. Kanaya berjalan lambat keluar dari pintu rumah sakit berharap bahwa Rendy menjemput mereka.
"Terkadang realita terlihat bodoh saat di sandingkan dengan ekspektasi." Gumam Kanaya dalam hati
Dia mengeluarkan ponsel dan mencoba menghubungi kedua sahabatnya, membuka WhatsApp dan menyapa sahabat-sahabatnya digrup chat yang khusus untuk mereka bertiga.
Kanaya: "Sedih deh hari ini aku gak bisa masuk sekolah."
Salsa: "Lo sakit ya? Sekarang dimana, Nay?"
Tiara: "Iya lo dimana gue sama salsa mau jemput lo, hari ini gue bawa mobil."
Kanaya: "Rumah Sakit Pelita, cepetan ya."
Mereka pun tak membalas lagi. Sekitar empat puluh lima menit mobil mewah berwarna putih berhenti dihadapan Kanaya dan Bi Sumi. Tiara menurunkan kaca mobilnya dan menyuruh kedua orang itu untuk masuk.
Selama perjalan mereka bercanda, tertawa, bernyanyi bersama seakan semua rasa kecewa yang Kanaya rasakan hilang. Bi Sumi yang melihat Nona mudanya bahagia langsung memotret mengabadikan momen itu tanpa mereka sadari.
Ponsel Lia pun berbunyi dan di lihatlah pesan masuk itu ternyata dari Bi Sumi, dia tersenyum bahagia melihat layar ponselnya.
"Kenapa, Bun?" tanya Ayah pada Bunda yang merasa aneh.
"Nih liat,Yah Kanaya bahagia banget ya, Bunda jadi pengen pulang gak sabar pengen meluk putri kita." balas Bunda dengan mata yang berbinar-binar.
Dalam hatinya dia merasa bersalah atas kejadian 16 tahun lalu. Kini air matanya tak bisa di tahan lagi, Lia menundukkan kepalanya sambil mengusap air matanya yang jatuh. Dia tidak tahu apa yang harus dilakukannya jika kejadian itu terbongkar, dia sudah tidak bisa membayangkannya lagi. Akan bagaimana reaksi Kanaya jika dia tahu kebenaran ini?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
[🦉]Susi Soemarsi
bukan anak kandung kah??
2021-04-24
0
Arina rien
Nyimak
2021-03-25
0
Aish🍿ᗰՏᖴ🍿᯽ℒ𝓊𝒸𝒶𝒾𝓂❦︎🍆
siapa yg bukan anak kandung ya 😑
2021-01-03
0