BAB 4

Kanaya, Bi Sumi dan kedua sahabatnya sudah sampai dikediaman Saputra mereka turun dari mobil. Bi Sumi berlari untuk membuka pintu sedangkan Salsa dan Tiara membantu Kanaya berjalan karena dia masih merasa lemas.

Kanaya begitu kaget ketika masuk sudah disuguhi dengan pemandangan yang membuat hatinya sakit. Dia melihat Rendy duduk di ruang makan besama Shella kekasihnya yang sudah berpacaran selama 3 bulan, Kanaya meminta Salsa dan Tiara membantunya naik ke kamar miliknya.

"Tolong anterin aku ke kamar!" pinta Kanaya pada kedua sahabatnya.

Salsa dan Tiara langsung memapah Kanaya menaiki tangga, sesampainya didalam kamar Kanaya langsung duduk dipinggir tempat tidurnya diikuti Salsa dan Tiara. Mereka berencana akan bolos sekolah hari ini dan menemani Kanaya yang baru keluar dari Rumah sakit.

"Kalian sekolah aja aku udah sehat kok." ucap Kanaya pada mereka.

"Gak mau! Kita pengen nemenin sahabat kita yang lagi sakit." jawab mereka bersamaan.

Kanaya tak bisa berbuat apa-apa lagi, seharian mereka terus didalam kamar sampai akhirnya Bi Sumi menyuruh kami untuk makan siang.

Kanaya masih memikirkan kejadian tadi pagi dimana Rendy dan Shella sarapan bersama dan saling menyuapi, rasanya hati Kanaya hancur berkeping-keping.

"Kalau mereka sarapan bersama berarti Shella?" ucap Kanaya dalam hati menerka-nerka.

Dia menggeleng-geleng kan kepalanya membuang semua pikiran negatif yang terus membayangi otak Kanaya. Salsa menepuk pundaknya sehingga membuat dia kaget, Kanaya mengajak sahabat-sahabatnya turun ke bawah untuk makan siang. Mereka turun menuju ruang makan, melihat meja makan yang sudah penuh dengan makanan Tiara langsung berlari dan duduk di atas kursi makan.

Setelah makan mereka pergi ke ruang tamu dan menonton tv, Salsa yang berniat ingin menonton drama Korea kesukaan mereka tiba-tiba langsung dihentikan oleh Kanaya ketika acara gosip menampilkan foto Rendy dan Shella yang berencana akan melangsungkan lamaran.

Kanaya menundukkan kepala menutup telinga dengan kedua tangannya, kini air matanya sudah mengalir membanjiri pipi mulus Kanaya. Salsa dan Tiara yang sadar kalau sahabatnya sedang menangis langsung panik dan melemparkan beberapa pertanyaan.

"Nay, kamu kenapa? Kamu sakit lagi?" tanya Salsa panik.

"Kita ke rumah sakit yuk!" ajak Tiara yang menarik tanganku.

Kanaya menepis tangan Tiara dan menjawab pertanyaan Salsa agar mereka tidak panik, dia menggelengkan kepala dan mereka langsung mengerti maksud dari sahabatnya itu.

"Ya sudah kalo kamu gak mau cerita gak masalah, mending kita nonton drama Korea yuk!" ucap Salsa yang mencoba menghibur Kanaya dan dia pun menganggukkan kepalaku.

Tak terasa hari sudah sore Salsa dan Tiara berpamitan untuk pulang, Kanaya mengantarkan mereka sampai ke teras depan pintu dan merekapun melambaikan tangannya dan melajukan mobil. Tak lama Rendy pulang dari kantor dan dia terlihat sangat buru-buru. Kanaya memberanikan diri untuk menyapanya.

"Udah pulang kak?" Tanya Kanaya sambil melebarkan senyuman.

Bukannya dijawab tapi Rendy malah pergi dan meninggalkan Kanaya sendiri. Kanaya langsung naik ke kamar ku dan membersihkan tubuhku, setelah selesai dia membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur dan mengambil ponsel yang terletak di laci meja samping tempat tidurnya.

Kanaya membuka layar ponsel dan mengecek WhatsApp ternyata Bundanya mengirimkan pesan kalau dia akan pulang besok. Kanaya sengaja tidak membalas pesannya dan dia langsung memejamkan mata mencoba untuk tidur. Ketika dia memejamkan matanya bayangan Rendy dan Shella terus nampak jelas di ingatannya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***