Hewan spiritual memiliki tingkatan kultivasi yang sama dengan manusia.Hanya saja kebanyakan dari hewan spiritual sudah sampai di ranah tertentu saat mereka lahir, sehingga mereka tidak perlu melewati tahap pembentukan qi.Namun, kekurangan nya, hewan spiritual lebih sulit naik tingkat ke ranah kultivasi berikutnya sehingga kebanyakan dari mereka tetap berada di ranah kultivasi yang sama seperti saat mereka lahir.
Orang-orang yang ingin meningkatkan keselamatannya di dunia tanpa hukum ini akan melakukan kontrak dengan hewan spiritual.Rata-rata Kultivator melakukan kontrak dengan hewan tingkat ranah ke-lima ( Ranah Pengendali Roh) atau dibawahnya. Karena hewan di atas ranah ke-lima sangat kuat dan sangat sulit ditaklukkan, selain memiliki kekuatan, mereka juga dapat berpikir dan bahkan terkadang lebih cerdik dari Kultivator yang ingin meng-kontraknya.
Roaarr!!
"Ah!" jerit Zhishu kaget, ia dengan cepat melompat dari tempat ia berdiri untuk menghindari terkaman singa itu.
Seekor singa api tiba-tiba muncul dari kegelapan dan hampir saja berhasil menghancurkan tubuh Zhishu dengan cakar nya yang tajam dan panas.
Roaar!!
"Hewan Spiritual tingkat Alam Jenderal level 3.. Perbedaan kekuatan antara aku dan singa ini sangatlah jauh," batin Zhishu dengan wajah tegang.
Melihat Zhishu yang masih termenung, singa api itu tidak tinggal diam, ia kembali mengarahkan cakar nya yang tajam ke arah Zhishu.
Namun lagi-lagi, Zhishu berhasil menghindarinya, "apa aku harus terus menghindar seperti ini? Sial! Tubuh singa api ini bahkan 5 kali lebih besar dari kuda,"
Zhishu berulang-ulang kali menghindar dari serangan singa api itu yang bertubi-tubi dan tiada henti, hingga di satu momen, cakar singa itu pada akhirnya berhasil mendarat di tubuh Zhishu.
"Akhh!!"
Zhishu terpental agar jauh karena serangan dari si Singa.Seakan tak diberi celah untuk menyusun strategi, singa api itu berhasil melukai kaki Zhishu dengan cakarnya.Tapi untungnya, luka itu tidak terlalu dalam karena Zhishu sempat mundur beberapa langkah sesaat sebelum Singa itu mencakar paha nya.
"Apa yang harus ku lakukan? Aku baru saja meninggalkan kediaman dan akan mati hari ini juga?"
Zhishu menjadi semakin panik karena singa api itu mulai melangkah untuk mendekatinya.Di tengah situasi genting nya itu, Zhishu mengingat buku yang ia baca di perpustakaan keluarga Ziong.
Saat itu, ia sedang mencari informasi mengenai hal yang membuat dirinya sulit dalam berkultivasi.Saat sedang mencari-cari buku yang ia butuhkan, Zhishu melihat buku yang berjudul 'Titik-titik Vital dari Hewan Spiritual Berelemen Api.'
Zhishu mulai memandangi hewan itu dengan seksama.Ia mengeluarkan pisau dengan panjang sekitar 20 cm dan mengalirinya dengan energi spiritual, "Menurut buku yang ku baca hari itu, titik vital dari Hewan Spiritual Singa Api ini ada di kaki kanan depan bagian atas..."
Zhishu bangkit dari duduknya, ia berusaha berjalan meski kaki nya sedang terluka parah.Wajahnya menunjukkan kemenangan, ia memusatkan energi spiritual miliknya pada kakinya.
"Temuilah kematianmu singa manis!"
Zhishu berlari mengelilingi Singa itu dengan kecepatan tinggi.Tampak si Singa Api mulai kewalahan untuk menyeimbangkan kecepatannya dengan Zhishu, ia beberapa kali mencoba untuk mencakar Zhishu namun ia kalah cepat dan berakhir gagal.
"Kau sangat lambat! Hahaha!" teriak Zhishu.Singa itu terlihat tidak fokus dan mulai teralihkan.Itu adalah tujuan Zhishu, senyum puas tercetak di wajahnya, "kau mulai tidak fokus ya?!"
Menyadari adanya kesempatan untuk menyerang, Zhishu berhenti tepat di depan kaki kanan depan si singa api dan menancapkan pisau yang sudah dialiri energi spiritual dengan sekuat tenaga, "temuilah leluhurmu di neraka, baji*ngan!"
Dengan napas tersengal-sengal, Zhishu menjauh dari Singa Api itu, ia mengamati pergerakan musuhnya dengan seksama.
Sesuai dengan apa yang diharapkan. Perlahan, api yang keluar dari sekujur tubuh singa itu mulai meredup.
Bruk!
Singa Api itu tumbang.
Sebuah benda berbentuk kristal berwarna merah keluar dari tempat Zhishu menancapkan pisau sebelumnya.Benda itu mengambang tepat di atas mayat si Singa Api.
"Aha! Inti Kristal dari si Singa Api!" teriak Zhishu, ia bergegas mengambil kristal itu dan memasukkannya ke dalam cincin dimensi miliknya.
Inti Kristal adalah jantung dari Hewan Spiritual.Inti kristal akan keluar dengan sendirinya dan mengambang di atas mayat hewan Spiritual yang sudah dikalahkan.
Inti Kristal mengandung energi spiritual yang jumlahnya tergantung pada tingkat kultivasi hewan tersebut.Dengan kata lain, energi dalam Inti Kristal dapat diserap oleh Kultivator dan ini bekerja lebih efektif dari kultivasi pada umumnya karena energi spiritual sudah berkumpul di satu tempat.
Namun, energi dalam Inti Kristal tidak sepenuhnya dapat diserap. Apabila Kultivator tidak bisa mengendalikan-nya, maka Inti Kristal tersebut akan hancur dengan sendirinya.
"Ini sepadan dengan tubuhku yang hampir mati ini," ujar Zhishu lemah. Sekujur tubuhnya penuh dengan keringat, bagian paha yang terkena cakaran dari singa itu terus mengeluarkan darah, belum lagi ia sudah menggunakan seluruh energi spiritual dalam tubuhnya untuk mengalahkan singa tadi.
"Ayo lanjutkan perjalanan ini.Aku harus mencari tempat yang aman untuk memulihkan diri.Aku takut kawanan singa api akan menyadari kematian rekannya dan langsung pergi kemari untuk menghabi--"
Roaarr!!!
Roaar!!
Belum sempat Zhishu selesai berbicara, namun perkataannya sudah dikabulkan secepat itu.Sekujur tubuhnya merinding, "aku tidak berani melihat ke belakang! Aku tidak berani melihat ke belakang! Aku.."
"Harus melihat ke belakang!" teriak Zhishu, ia melawan kata hatinya sendiri.
Dan benar saja, hal yang ditakutkan Zhishu terjadi, sekelompok singa api berkumpul tepat dibelakangnya. Mereka menatap Zhishu penuh dendam dan bahkan mengeluarkan api yang dua kali lebih besar dari singa api yang ia lawan sebelumnya.
Mereka marah.
Kobaran api yang dikeluarkan oleh singa-singa api itu begitu besar dan panas. Bahkan sampai membuat hutan Utara yang gelap gulita di tengah malam itu menjadi seperti disinari cahaya matahari terbit.
"Ya, tentu saja kalian marah.Aku sudah membunuh teman kalian.Jadi apa kalian disini untuk membunuhku? Kalau begitu kalian sebaiknya menyerah sebelum aku membantai kalian satu persatu seperti yang aku lakukan pada teman kalian!" ucap Zhishu dengan tatapan yang tak kalah tajam dari mereka.
Namun di satu sisi, ucapan dan hati tidak selalu selaras, seperti yang sekarang sedang di alami Zhishu.Ia mungkin terlihat percaya diri untuk membunuh kawanan Singa Api itu, tapi tentu saja itu tidak sepenuhnya benar.
Alam bawah sadar Zhishu sedang dilanda kepanikan dan kegelisahan saat ini, dia bersumpah pada dewa jiwanya benar-benar meringkuk gemetaran saat ini, "bajing*an! Apa kalian gila? Aku saat ini sedang sekarat tapi kalian malah berniat menyerang ku bersama-sama?! Ayolah, satu dari kalian saja sudah membuatku hampir menemui raja neraka.Apalagi jika kalian ada 4 eh 5 atau..."
Zhishu mulai menghitung mereka satu persatu, wajahnya panik dan ia hampir kehilangan akal sehatnya, "16?! Mereka ada 16?! Kalau begitu aku akan mati muda disini kecuali ada sesuatu atau seseorang yang menolongku...."
Wuuushh~
-Selain Zhishu dan sekelompok singa api itu, hanya ada hembusan angin dingin yang menemani mereka disekitar tempat itu-
"Tapi tentu saja itu tidak mungkin terjadi! Siapa orang gila yang mau masuk ke hutan penuh Hewan Spiritual gila yang bahkan mengeroyok Kultivator lemah sepertiku, apa dia mau menyerahkan nyawanya atau bagaimana?!" batin Zhishu mulai menerima kenyataan.
Segerombolan singa api itu satu persatu mulai keluar dari persembunyiannya, mengepung Zhishu dari berbagai arah.Zhishu yang sedang sekarat hanya bisa pasrah menunggu ajalnya, "ya sudah! Kalian mau menyerang ku bersama-sama 'kan? Kalau begitu ayo maju! Biar ku tunjukkan pada kalian konsekuensi karena melawan anak yang diberkati langit!" teriak Zhishu arogan, padahal di dalam dirinya ia dipenuhi dengan rasa takut yang seakan mencekiknya.
Tak apa, jika dia harus mati disini. Setidaknya dia mati setelah bertindak seakan-akan dirinya adalah Kultivator di Ranah Misteri.
Ding!
[Situasi yang membahayakan pengguna berhasil di deteksi]
[Apakah anda setuju untuk teleportasi ke tempat aman terdekat?]
[Kegiatan ini akan menghabiskan 5 poin kontribusi]
Dahi Zhishu mengernyit dalam, kedua alisnya seakan hampir menyatu, "Apa? Apa itu tadi?" gumamnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
...Halo semua! Kalau suka dengan ceritanya, jangan lupa beri dukungan dengan like bab ini, beri komentar dan tambahkan ke favorit ^_^...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
genta kusuma
god/Facepalm/
2025-02-13
0
Yuli Yanti
👍👍
2023-06-07
0
Ayano
Sebelum ketemu jodoh udah punya gelar kebangsawanan di depan nama
"Alm" 😳
2023-04-19
0