Bab 1. (MASA KECIL.)

   "Dikisahkan..."

Ada seorang muda-mudi yang berasal dari desa yang sama dan juga tempat Sekolah yang sama.

   Akan tetapi, mereka berdua terlahir dari keluarga yang berbeda. Baik dari segi "keturunan" "keluarga" maupun secara "finansial."

   Mereka adalah (Bayu Setiawan 25 tahun.)  dan (Anggi Paramitha 20 tahun.)

   "Bayu" adalah Anak dari (Sunarto 50 tahun.)  dan (Martini 45 tahun.)

   Mereka berprofesi sebagai penjual Bubur Ayam."

   Sedangkan "Anggi," dia adalah Anak dari pasangan (Agung Pranoto 55 tahun.)  dan (Ratna Pratiwi 50 tahun.)

   Mereka adalah keluarga yang sangat "Kaya Raya," dengan memiliki sebuah perusahaan "Pabrik pengolahan kayu."

   Walaupun kedua keluarga ini saling kenal, karena mereka berasal dari desa yang sama, akan tetapi mereka tidak begitu akrab antara satu dengan yang lainnya.

   "Ya maklum saja."

Di antara kedua keluarga ini, sangatlah jauh mengenai "Kasta."

   Akan tetapi, anak-anak mereka bersekolah di tempat yang sama. Mulai dari"SD," sampai ke "Perguruan tinggi."

   (Sekarang kita akan membahas tentang kehidupan keluarga "Bayu" terlebih dahulu.)

   "Bayu adalah Anak Semata Wayang, dari pasangan "Sunarto dana Martini."

   Di mana sesuai yang telah diterangkan sebelumnya, bahwa Ayah dari Bayu berprofesi sebagai penjual Bubur Ayam keliling di desanya.

   Sedangkan "Martini," atau Ibu dari Bayu, dia hanyalah seorang ibu rumah tangga biasa.

   Kegiatan sehari-harinya, ialah membantu dagangan sang Suami, dengan membuat bumbu-bumbu racikan, dan memasak dagangan yang akan dijual oleh Suaminya tersebut.

   Selebihnya seperti biasa, dia sama dengan ibu-ibu lainnya, yaitu memasak, mencuci, dan bersih-bersih di rumah.

   Kehidupan sehari-hari yang dialami oleh keluarga Bayu, hanyalah pas-pasan saja.

   Akan tetapi mereka semua sangat rajin dan tekun, serta bersemangat dalam menghadapi dan menjalani kehidupannya tersebut.

   Itu terbukti, bahwa "Sunarto" ayah  sang Bayu saat berangkat berjualan di pagi hari dan pulang sore hari tersebut, dia dibantu oleh Bayu dalam menjual dagangannya, selepas Bayu pulang dari sekolah.

   Hal itu Bayu lakukan, dari semenjak Bayu masih duduk di bangku Sekolah Dasar.

   Saat hari libur atau hari Minggu, Bayu membantu menjual dagangan Ayahnya tersebut, dan berangkat di pagi hari sampai dengan selesai.

   Kehidupan tersebut mereka jalani dengan tekun dan sabar.

   Dan walaupun mereka hidup serba pas-pasan, akan tetapi mereka adalah keluarga yang sangat menjunjung tinggi "adab" dan "kesopanan."

   Begitu juga dengan perihal "Agama," mereka sangat tekun menjalani agamanya tersebut.

   Sehingga walaupun mereka hidup bertiga dan serba pas-pasan, akan tetapi mereka sangat senang dan bahagia.

   Dan bahkan bukan hanya itu saja, mereka juga mereka sangat menghargai dan menghormati antara satu dengan yang lainnya.

   Di samping itu, Sunarto adalah seorang yang sangat mahir dalam hal beladiri Pencak silat, sehingga keahliannya tersebut ia ajarkan kepada Anaknya si "Bayu."

   Dan kegiatan itu-pun dilakukan semenjak Bayu masih kecil, sekitar kurang lebih berumur 5 tahunan.

   Dan kegiatan tersebut mereka lakukan pada waktu malam hari, seusai Bayu pergi mengaji.

   Dan kebetulan "Musholla" tempat Bayu menimba ilmu agama tersebut, tidak jauh dari rumahnya.

   Sewaktu Bayu sudah duduk di bangku Sekolah Dasar-pun, dia tetap tekun belajar bela diri kepada ayahnya tersebut.

   Sehingga walaupun Bayu masih kecil dan masih duduk di bangku sekolah dasar, akan tetapi Bayu sudah mahir dalam gerakan-gerakan "Silat," yang dipelajari dari ayahnya tersebut.

   "Sedangkan Anggi Paramita," dia berasal dari keluarga yang sangat berkecukupan dan terhormat, karena Papanya "Agung Pranoto," adalah seorang pemilik perusahaan Pabrik pengolahan kayu.

   Dan dia adalah Anak kedua dalam keluarga tersebut...

   Sedangkan saudara satu-satunya, ia bernama "Marvel."

   Anggi adalah anak yang "cantik" "periang," dan sangat disukai oleh teman-teman di sekolahnya.

   "Ya maklum saja."

Dia adalah anak orang kaya, yang tentu saja mengenai uang saku dan pakaiannya saja, dia berbeda dengan teman-temannya yang lain, apalagi dengan Bayu.

   "Jadi mereka berdua, sangatlah berbeda jauh."

   Jika Anggi disukai dan didekati oleh teman-teman di Sekolahnya, itu sangatlah wajar.

   Karena dia adalah anak orang kaya dan terpandang, yang sering memberikan teman-temannya makanan dan uang di Sekolahnya.

   Sedangkan Bayu, dia tidak sebanyak Anggi perihal teman, yang suka kepadanya di Sekolahan tempat mereka menimba ilmu tersebut.

   Itu semua terjadi, karena memang Bayu adalah anak orang yang pas-pasan saja.

   Jadi mengenai uang saku dan seragam Sekolah yang dipakainya-pun, itu tidak sebagus dan semahal Anggi.

   Dan bahkan tidak jarang Bayu tidak membawa uang saku, karena memang orang tua Bayu tidak memiliki uang untuk diberikan kepada Anaknya tersebut.

   Di tempat Bayu dan Anggi Sekolah tersebut, di situ juga ada kakak Anggi yang bernama "Marvel."

   Dia juga ikut Sekolah di tempat yang sama pada saat itu.

   Akan tetapi, jika Bayu dan Anggi duduk di bangku "kelas 1 Sekolah Dasar," maka "Marvel" kakak Anggi tersebut, dia sudah duduk di bangku "kelas 2 Sekolah Dasar."

   Karena memang ia adalah Kakak dari Anggi, yang tentu saja dia terpaut lebih tua sedikit dari Bayu dan Anggi di Sekolah tersebut.

   Pada waktu mereka masih berada di bangku Sekolah Dasar tersebut, tidak jarang Marvel dan Anggi sering mengolok-olok dan "mem-BULLY" Bayu.

   Itu semua terjadi, karena memang Bayu adalah satu-satunya anak yang dari kalangan keluarga miskin, dibandingkan dengan semuanya yang ada di Sekolahan tersebut.

   Akan tetapi, Bayu yang di didik secara mental dan akhlak yang baik oleh kedua orang tuanya, dia tetap sabar dan tidak marah dengan perlakuan seperti itu, yang dibuat oleh Anggi dan Marvel tersebut.

   Apalagi Bayu saat itu memang sudah di didik dan dilatih bela diri oleh Ayahnya tersebut, yang tentu saja hal itu membuat Bayu lebih tegar dan lebih matang, dalam menghadapi gangguan-gangguan seperti itu.

   Dan kejadian itu-pun terus berlanjut, menimpa Bayu di lingkungan sekolahnya itu.

   Bayu sering kali mengadukan masalahnya tersebut kepada Ayah dan Ibunya di rumah.

   Dan dia menceritakan semuanya perihal kelakuan teman-temannya, termasuk Anggi dan Marvel di sekolahnya tersebut.

   Akan tetapi orang tua Bayu yaitu "Sunarto" dan "Martini," selalu memberikan arahan-arahan yang positif kepada Anaknya tersebut.

   Dan mereka berdua mengingatkan Bayu, agar selalu sabar dan tekun dalam menuntut ilmu.

   Dan Juga Bayu diminta, agar tidak mengedepankan emosi dalam menghadapi olokan-olokan, atau-pun perbuatan "BULLY" yang dilakukan oleh teman-temannya di sekolahnya tersebut.

   Apalagi sang Ayah "Sunarto,"

   Dia sangat khawatir dengan Anaknya tersebut....

   Karena mengingat Anaknya itu walaupun masih kecil, akan tetapi dia sudah mahir dalam hal bela diri.

   Pak Sunarto khawatir, Anaknya itu akan tersulut emosi, sehingga dia menggunakan keahliannya yaitu "Beladiri" yang diajarinya tersebut, untuk melampiaskan rasa kesalnya kepada teman-teman yang mem-"BULLY"nya itu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!