"Dah bunda, kami pergi dulu"
mereka pun pergi meninggalkan kediaman Alana menuju tempat yang dituju.
🌷🌷🌷
Didalam mobil mereka duduk berjauhan Alana duduk disebelah kanan dan Aldric duduk disebelah kiri.
Selama perjalanan menuju butiq terasa hening.
Tiba-tiba Alana memulai percakapan.
"Meskipun pernikahan ini didasari oleh perjodohan, aku tak mau adanya kontrak pernikahan, seperti cerita-cerita novel yang ku baca (lanjutnya dalam hati)"
Aldric seketika menoleh menatap Alana dengan tatapan yang sulit di artikan, kemudian kembali fokus melihat ke depan.
Sementara Davin yang mendengar nona mudanya berkata seperti itu hanya terdiam sembari mengucap mantra dalam hati.
Merasa ucapannya tidak di gubris Alana pun kesal dan memanggil nama Aldric dengan sebutan Om.
"Om" cicitnya sembari menarik-narik lengan jas Aldric
Aldric yang kesal pun berucap.
" Haish, kau kira aku ini apa? aku tak sebodoh itu mempermainkan pernikahan Alana, kau terlalu banyak membaca cerita"
Alana yang mendengarnya entah mengapa tersipu malu.
"Ah, apakah sekarang aku berada didalam novel favoritku dimana seorang wanita mendapatkan seorang pangeran yang tampan dan baik serta di jadikan ratu dalam hidupnya" batinnya sembari menatap mata Aldric dengan rasa kagum.
Aldric yang melihat itu bergidik ngeri.
Pletak.
"Aw.." Aldric menyentil kening Alana
"Apakah kau kerasukan jin tomang, menatapku dengan tatapan seperti itu"
"Enak saja aku tidak kerasukan" jawabnya sembari mengusap keningnya yang sedikit memerah
"Menyesal aku telah memujinya, ternyata dia adalah pangeran yang kasar meskipun dia tampan, eh tidak tidak bagiku ia jelek!!
apa ini?? belum juga menjadi suami sudah kdrt. Menyebalkan" batinnya menggerutu dan duduk kembali ke tempatnya.
"Jangan menggunjingku" ucap Aldric sambil matanya menatap ke depan
"Ti-tidak siapa yang menggunjingmu" sudah seperti paranormal saja batin Alana.
Perjalanan pun kembali hening tidak ada pembicaraan setelah itu.
********
1 Jam kemudian.
Tibalah mereka di butiq tante sara, kedatangan mereka pun disambut baik oleh tante sara.
"Hei Aldric, lama tak jumpa sayang bagaimana kabarmu" sapa tante sara sambil memeluk Aldric
mereka sudah seperti keponakan dan tante karena kedekatan keluarga mereka.
"Wah apakah ini calon istrimu Al" sembari menatap Alana dengan tatapan kagum karena kecantikan Alana yang natural meski dengan make up tipis dan satu lagi masih terlihat muda dengan tubuh yang mungil dibandingkan dengan Aldric yang lebih dewasa
"Benar, dia adalah calon istriku perkenalkan namanya Alana Calista"
Alana tersenyum.
"Oh, sayang kau cantik sekali " kagum sara sembari memegang dagu Alana.
Sepertinya tante sara pun menyukai Alana.
"Baiklah tanpa membuang waktu langsung saja kita lakukan fitting baju" ajak tante sara menuju ruangan khusus gaun pengantin
***
Setelah hampir 2 jam mereka habiskan dibutiq karena memilih baju yang cocok dengan mereka
yang akan dikenakan saat pernikahan, akhirnya pilihan mereka jatuh pada gaun berwarna putih dengan lengan panjang.
Dan tuxedo berwarna putih tulang di padukan dengan warna hitam yang cocok dikenakan oleh Aldric.
***
Setelah selesai.
Mereka pun pulang dan melajukan mobil ke kediaman Aldric seperti amanah Melina untuk makan siang bersama padahal jam makan siang sudah lewat.
Sesampainya dikediaman Aldric, mereka turun dari mobil dan langsung masuk ke dalam rumah dan disambut para pelayan.
"Selamat datang tuan dan nona, kalian sudah di tunggu oleh nyonya dan tuan besar dimeja makan"
"Hmm"
"Terima kasih bibi"
Bi Mona pun mengangguk.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments