Part 2 (Memikirkan kejadian itu)

Di Rumah

Ting tong ting long (suara bel rumah Syafa yang di pencet tak sabaran oleh orang yang berada diluar)

Ceklek

“Assalamualaikum Ma” ucap Syafa dan Putri, Putri memanggil Mama Syafa dengan

sebutan Mama, begitupun Syafa ke Mama Putri, karena orang tua mereka sahabatan sejak mereka kecil.

"Wa'alaikumussalam wr wb, Nak ya Allah kenapa kamu bisa sampai luka kayak gini??” tanya Mama Syafa cemas melihat Syafa yang dipapah oleh Putri, ditambah luka di bagian lututnya.

"Gapapa kok Ma, tadi jatuh di koridor jadinya luka kayak gini hehe” ucap Syafa berbohong, karena ia tidak mau kalau Mamanya sampai khawatir jika tau yang sebenarnya.

"Iya udah kalau begitu, ayok masuk dulu” ucap Mama sambil membantu memapah Syafa menuju ke ruang tamu.

“Bi, minta tolong ambilkan kotak P3K ya” ucap Mama Syafa kepada Ni Yem yang baru saja dari arah taman belakang.

"Iya sebentar Bu” ucap Bi Yem lalu mencari kotak P3K.

Bi Yem adalah istri dari Pak Totok, beliau berdua sudah bekerja dirumah keluarga Syafa sejak Syafa belum lahir, jadinya wajar kalau mereka sudah sangatlah akrab.

Setelah ketemu Bi Yem lalu menuju ruang tamu menyerahkan kotak P3K "Ini obatnya Bu” ucap Bi Yem.

"Biar Putri aja yang ngobatin Ma” ucap Putri saat melihat Mama Syafa ingin mengobati luka Syafa.

"Iya udah ini Nak, makasih ya Nak sudah bantuin Syafa dari pulang sekolah sampai dirumah” ucap Mama sambil mengelus kepala Putri.

“Iya Ma sama-sama" ucap Putri lalu tersenyum kearah Mama.

"Bi, tolong ambilkan minuman dan cemilan ya" ucap Mama Syafa.

"Iyaa Bu" ucap Bu Yem.

"Gak usah repot-repot Ma, nanti Putri malah ngerepotin" ucap Putri tak enak.

"Enggak ngerepotin kok Nak" ucap Mama sambil tersenyum kearah Putri.

"Ini Non minuman sama cemilan nya” ucap Bi Yem menyerahkan jus dan juga beberapa cemilan ringan diatas meja.

"Makasih ya Bi, maaf ngerepotin” ucap Putri.

"Sama-sama Non, enggak ngerepotin kok Non" ucap Bi Yem “Yasudah Bibi kedapur dulu" sambil melangkah ke dapur.

"Iyaa Bi" ucap Putri.

"Put, bantuin aku kemar ya” ucap Syafa saat Putri selesai mengobati lukanya itu.

"Iya ayok, Ma Putri ke kamar Syafa dulu ya" ucap Putri kepada Mama.

"Iya Nak, hati-hati ya jalannya” ucap Mama.

...****************...

Di Kamar

"Makasih ya Put udah nolongi aku, ngobatin lukanya juga" ucap Syafa sungkan.

"Sama-sama, santai aja kalik kita kan sahabatan dari dalam perut, jangan sungkan kayak gitu, kayak sama siapa aja" ucap Putri.

"Hehe iya sih, tapi tetap aja aku harus berterima kasih dong" ucap Syafa.

"Iya deh iya sama sama, yaudah sana mandi dulu, bau asem tau, jangan lupa sholat Dzuhur" ucap Putri.

"Iya iya bawelll banget sih, jadi gumush tau aku sama kamu" ucap Syafa sambil mencubit pipi tembem Putri.

"Ishh dasar, dari dulu gak pernah berubah kamu ya" ucap Putri sambil mencubit pipi tembem Syafa balik.

Akhirnya mereka berdua saling cubit mencubit, setelah itu mereka tertawa bersama sama.

"Yaudah aku mau pulang dulu karena udah sore juga, cepet sembuh yaa, Assalamualaikum" ucap Putri melangkah keluar kamar.

"Iya siap, hati-hati Put, Wa'alaikumussalam wr wb" ucap Syafa.

Putri menuruni anak tangga satu persatu, setelah sampai diruang tamu, Ia menghampiri Mama yang masih berada di ruang tamu.

"Ma, Putri pulang dulu ya (sambil menyalami tangan Mama Syafa) Assalamualaikum" pamit Putri.

"Ehh iya Nak makasih ya, Wa'alaikumussalam wr wb, hati hati Nak" ucap Mama Syafa.

Setelah Putri tadi pamit pulang karena sudah sore, Syafa lalu pergi kekamar mandi untuk mandi dan berwudhu, walaupun dengan sedikit pincang jalannya ia tetap berusaha menahan rasa sakit untuk mandi dan mengambil wudhu. Selesai melaksanakan sholat Dzuhur Ia pun terlelap ke alam mimpi karena hari ini cukup melelahkan bagi Syafa.

...****************...

Pukul 3 sore Syafa terbangun, karena ia mendengar suara adzan Ashar yang berkumandang.

"Hoaammm" lalu ia pun pergi ke kamar mandi untuk berwudhu dan melaksanakan sholat Ashar.

Setelah selesai sholat, ia pun turun kebawah untuk menemui Mama dan Papanya yang ternyata sedang berada diruang tamu, sedang menonton TV.

"Assalamualaikum Ma, Pa" ucap Syafa saat sudah berada diruang tamu.

"Wa'alaikumussalam wr wb Nak" ucap kedua orang tua Syafa.

"Bagaimana lututnya Nak?? apa sudah mendingan??" tanya Mama sambil melihat lutut Syafa.

"Alhamdulillah, sudah mendingan kok Ma, walaupun masih sedikit perih kalau buat jalan" ucap Syafa sambil tersenyum manis, lalu duduk di sofa dekat Mamanya..

"Itu kenapa, kok bisa sampai luka kayak gitu lututnya??" tanya Papa melihat kearah lutut Syafa yang di perban.

"Tadi kesandung Pa saat mau ke lapangan, jadinya gini deh hehehe" ucap Syafa.

"Lain kali hati hati, ooo iya tadi Papa mau ngabarin kalau Pak Totok gak bisa jemput, soalnya nganterin Papa ketemu rekan bisnis Papa, tapi ponsel kamu gak bisa dihubungi" ucap Papa.

"Iyaa Pa, ponsel Syafa habis baterai nya jadinya gak bisa dihubungi" ucap Syafa.

Setelah cukup lama berkumpul dan bercanda ria bersama Mama dan Papanya, Syafa pun pamit ke kamarnya untuk mandi dan melaksanakan sholat Magrib. Setelah sholat ia pun lanjut belajar materi besok.

...****************...

Ditempat lain

Ada seseorang yang sedang melamun di balkon kamarnya, ia sedang memikirkan kejadian tadi siang disekolah, yang mana dirinya menabrak seorang gadis, dan parahnya ia malah gak membantu dan enggak meminta maaf.

"Arrggggghhhhhh, kenapa sih gw mikirin dia mulu" ucap Arya. Yaa benar orang itu adalah Arya yang tadi tak sengaja tabrakan dengan Syafa saat dirinya juga sedang buru buru.

"Tapi dia manis juga kalo dilihat lihat, imut lagi wajahnya" ucap Arya "gak gak, gw ngomong apaan sih" tanpa Arya sadari ada sepasang mata yang mengintip dari arah pintu.

"Hayo Abang ngelamunin cewek ya?” ledek Arga.

"Apaan sih lu anak kecil gak usah ikutan urusan orang dewasa" ucap Arya.

"Lagian lo dipanggil dari tadi gak nyaut nyaut, ternyata lagi ngelamun di balkon kamar. Awas ntar kesambet baru tau rasa, apalagi udah mau magrib kayak gini" ucap Arga sambil ketawa meledek Abangnya.

Setelah lama Arga tertawa meledek Abangnya, ia pun berhenti tertawa, "udah ketawa nya?" tanya Arya sambil berjalan keluar kamar menuju ruang makan.

"Etdah Bang, tungguin napa main tinggal tinggal aja, yang ngajak siapa, yang ditinggal juga siapa, dasar abang laknat" ucap Arga ngedumel sambil menyusul Arya ke ruang makan.

"Ngedumel mulu kayak cewek" ucap Arya yang sempat mendengar Arga ngedumel tentang dirinya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!