"Zee, tunggu!" teriak Putri asistennya karena melihat Zee berjalan cepat bahkan seperti berlari untuk menuju mobilnya yang terleta di lobi apartemen.
"Zee!" teriaknya lag.
Tetapi tidak menggubris. suara hentakan sepatu dilantai apartemen itu membuat atensi pengunjung Apartemen terkaget-kaget.
Ada apa? Pikir mereka?
Sedangkan kedua orang itu masih saja berlari hingga tiba di lobi apartemen, diaman mobilnya sudah menunggu karena satpam apartemen itu sudah tau siapa Zee.
Yang merupakan tunangan Rafli. Bukan wanita lain.
Tiba di mobil Zee segera masuk ke mobil dan di ikuti oleh Putri. Ia menatap cemas pada Bos serta sahabatnya itu yang begitu cemas.
Zee mengendarai mobil dalam kecepatan tinggi. Beruntungnya jalan siang itu sedikit lengang. Jadi Zee bsa melakukan aksinya.
Waktu tempuh untuk tiba di kantor sekitar dua puluh menit tapi tembus dalam waktu sepuluh menit.
Zee segera turun dan berlari di ikuti putri. Sedang mobilnya satpam kantor yang sudah memindahkannya.
Braaakk.
"Astaghfirullah! Zee!" Pekik Opa Gilang karena terkejut
Ada juga Oma Alisa dan seseorang yang Zee kenal.
Zee nyengir kuda. "Hehehehe.. Maaf Opa, Oma, dan mama Rani. Kakak baru aja mengambil tanda tangan tikus curut ehm Rafli maksudnya. Hehehe.. Di apartemen miliknya." Ucap Zee sembari menyerahkan berkas yang sudah ditanda tangani oleh tunangannya itu.
Opa Gilang tersenyum misterius. "Bagaimana? Apa ada pertunjukkan menarik disana?" tanya Opa Gilang sengaja
Ia ingin tau apa jawaban Zee, cucu sulungnya itu.
Zee duduk disamping Oma Alisa. "Ada! Seru banget malahan! Pemandangan yang sangat menjijikkan! Hiii.. serem!"
Oma Alisa menoleh padanya, "Memangnya kakak lihat apa disana sampai serem kayak begitu?"
Zee menghela nafas sesak. Ingin sekali menjerit saat ini. Tetapi ia masih bisa untuk menahan nya.
Ia tersenyum dibalik niqobnya. "Tak ada apa-apa sih Oma. Hanya saja tadi kakak sempat melihat permainan kuda sandi yang membuat mata ini sakit dan ternoda tentunya!"
"Hah?" jawab dua orang wanita yang kini sedang menatapnya.
Opa Gilang tertawa dalam hati. "Ya sudah kalau begitu, Kakak pamit harus kerumah sakit lagi. Hari ini ada pasien yang harus kakak periksa! Oma, mama, Opa, kakak pamit. Assalamualaikum.." imbuhnya dengan segera menyalimi ketiga orang itu dan berlalu menuju lobi balik sambil menghubungi satpam untuk mengeluarkan mobilnya.
Dan juga Putri sang asisten masih saja mengikutinya. Putri kebingungan melihat sahabat sekaligus bos nya itu.
Kenapa sejak tadi, gadis cantik tertutup Niqob itu tidak sedih sama sekali. Padahal yang ia tau, jika Zee gadis yang sangat rapuh.
Rapuh dalam hal pasangan. Karena ia sudah berulang kali kecewa karena selalu gagal dalam hal percintaan.
Ada yang saat ingin menikah, tetapi lelaki itu mengundurkan dirinya, ada juga mereka tidak ingin melanjutkan dan terakhir Rafli.
Dengan mata kepala sendiri Zee melihat tunangannya itu sedang bercinta dengan salah seorang gadis yang sangat ia kenal ketika dikampus dulu.
Zee tahu, jika Putri sangat mencemaskan dirinya, tetapi ia berusaha tegar. Ia tidak mungkin menunjukkan sisi rapuhnya seperti dulu menangis satu harian gara-gara laki-laki sialan itu.
Andai Zee bisa memilih, sejak lelaki itu menawarkan pertunangan dengannya setelah melakukan taaruf bersamanya sekitar empat bulan lamanya.
Waktu yang singkat menurut Zee. Tapi apa yang ia dapat hari ini begitu membuatnya hancur. Ditinggal begitu saja saat menikah sudah bisa bagi zee.
Tetapi ini?
Zee melihat dengan mata kepala sendiri bahwa tunangannya sedang bercinta dengan gadis lain tanpa ikatan yang sah.
Hingga Zee sudah memikirkan untuk memutuskan pertunangan itu secara sepihak. Tetapi sebelum itu, ia ingin melihat idtikad baik dari Rafli terlebih dahulu untuk menemuinya dan memberikan jawaban yang pasti padanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Laksana mutiara🥀
Banyak juga yaa...🤐🤐 tetapi semua gagal??😑😑😑😫 nyesek aku membacanya...
2023-03-19
3