Ayunda Oktavia tanpa segan ataupun risih memeluk wanita yang sudah berjanji akan mempersembahkan anaknya jika kelak lahir selamat kedunia ini.
Tetapi, sekitar sebulan lebih yang lalu bapak dari ketiga anak itu kabur dari rumah sambil membawa kabur semua barang-barang penting mereka hingga beberapa ratus juta uangnya hingga sama sekali tidak tersisa. Hingga mereka harus hidup di dalam rumah yang sama sekali tidak layak huni itu.
"Makasih banyak Mbak, kamu sudah bersedia memberikan anak Mbak untukku, aku pasti tidak akan menyia-nyiakan anaknya Mbak," ucapnya dengan air matanya yang berlinang membasahi pipinya itu.
"Kalau gitu ikut bersama kami ke hotel, tidak perlu lagi tinggal di rumah seperti ini, Hana, Gun dan Aeri apa kalian setuju ikut bersamaku gak?" Tanyanya Ibrahim Abrani Asy'ari.
"Kami ikut kakak, Mama juga ikut bersama kami juga kan?" Tanyanya Aeri sambil memegangi ujung rok mamanya itu.
Bu Anna Jamilah baru saja hendak berbicara, tapi segera dicegah oleh Ibra dengan ucapannya.
"Kita berenam akan pulang bersama, kalian ikut kami ke hotel dan bersiaplah untuk balik ke Jakarta besok pagi," imbuhnya Ibra sembari memangku tubuhnya Gun.
"Alhamdulillah, akhirnya setelah beberapa tahun tinggal di negara orang aku akan pulang ke kampung halamanku,ke negara tercintaku," gumamnya Anna Jamilah.
Berselang beberapa menit kemudian, mereka sudah berangkat ke hotel tempat Ayun dan Ibra selama kurang lebih satu minggu berada di Seoul Korea Selatan untuk menikmati bulan madunya itu. Anna dan ketiga anak-anaknya sudah berada du dalam kamar hotel yang disewa khusus untuk keluarga kecil itu.
"Syukur Alhamdulillah, ada orang yang sangat baik membantuku untuk pulang ke kampung halamanku yang sudah hampir sepuluh tahun aku tinggalkan,semoga saja kami tidak bertemu lagi dengan Mas Hendra, saya ingin hidup bahagia tanpa Mas Hendra, anak-anakku sama sekali tidak butuh seorang ayah seperti Mas Hendra yang tidak punya hati nurani untuk meninggalkan kami tanpa sepeserpun uang dan pergi dengan istri barunya itu," batinnya Bu Anna Jamilah yang menatap sendu ketiga anaknya yang sangat bahagia bermain bersama.
Keesokan harinya, ke enam orang itu yaitu Ayunda Oktavia, Ibrahim Ibrani Asy'ari, Bu Anna Jamilah, Hana Asmirah, Gunawan Gun Wook, Aeri Yuna sudah bertolak dari bandara internasional Incheon airport Korea Selatan menuju bandara internasional Soekarno Hatta Jakarta Selatan.
Kegembiraan jelas terlihat dari raut wajah keempat orang itu,Anna yang baru bisa kembali ke tanah air selama menjadi tenaga kerja Indonesia wanita di Seoul Korsel, sedangkan ketiga anaknya baru bisa menginjakkan kakinya ke tanah kelahiran ke-dua orang tuanya itu.
"Semoga rencana kami ingin mengadopsi anak dari Mbak Anna tidak menemui kendala yang berarti dan rahasia ini akan aman hingga akhir hayatku," batinnya Ayunda Oktavia.
"Ya Allah… aku akhirnya bisa membuat Mama bungkam untuk berhenti memaksaku menikahi perempuan lain, karena apapun yang terjadi aku tidak akan mungkin untuk menggantikan posisinya Ayun dari dalam hatiku sebaik apapun perempuan itu dan walaupun melebihi dari segala-galanya Ayun," batinnya Ibra seraya mengecup sekilas punggung tangannya Ayun.
Satu bulan kemudian, Ayun segera mengantar ke rumah sakit khusus ibu dan anak Anna Jamilah untuk memeriksakannya kondisi kehamilannya Anna. Ayun dan Ibra tanpa sengaja bertemu dengan adik iparnya Ayun, yaitu adiknya Ibra.
"Hey Mbak Ayun, apa kakak sudah hamil, berapa bulan sudah?" Tanyanya Andara Stania Asy'ari.
Ayunda dan Ibrahim saling bertatapan satu dengan yang lainnya. Mereka tidak menyangka jika akan bertemu dengan adik sambungnya Ibra yaitu anak dari istri kedua Papanya yang selama ini selalu menekan agar Ayun segera hamil. Sedangkan ibu kandungnya Ibra sudah bercerai dengan papanya Pak Permana Asy'ari.
Ayun segera memberikan kode kepada Mbak Anna untuk segera menutupi wajahnya dan diam-diam pergi dari tempat tersebut.
Ibra langsung memeluk posesif pinggangnya Ayun sambil menjawab pertanyaan dari adik tirinya, "Alhamdulillah istriku sudah hamil jalan tiga bulan, ternyata istriku ini sudah hamil sebelum kami berangkat untuk honey moon ke Seoul," jelasnya Ibra.
Sedangkan Ayun hanya tersenyum simpul sambil mengelus perutnya yang datar itu," kalau kamu sedang apa si sini, bukannya ini rumah sakit khusus ibu-ibu hamil yang sudah punya suami sedangkan kamu nikah saja kagak belum apalagi untuk hamil," sarkasnya Ayun yang memang mereka selalu tidak akur karena, Andara Stania lah yang selalu menyampaikan berita apapun yang terjadi di dalam kehidupan keduanya itu dan menyampaikan kepada mertuanya yang akan berakhir dengan sikap dan perilaku kasar yang akan didapatkan oleh Ayun.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
💞 RAP💞
Semoga semua lancar ya pak ibu sampe lahiran nanti 9 bln proses ini semua
2023-03-24
0
Naila
kasihan harus berakting demi keutuhan rumah tangganya
2023-03-07
0