"Put, buru-buru amat sih?" Gea dan Arisa memburu langkah gadis itu yang keluar dari kelas dengan terburu-buru.
"Saya pulang duluan ya," jawab Puput dan berlari meninggalkan teman-temannya. Sungguh ia ingin segera pulang. Ia tak ingin tinggal berlama-lama di sekolah.
"Puput kenapa sih? Aneh banget." Gea memandang wajah Arisa dengan wajah kesalnya. Padahal ia sangat ingin menumpang pulang dengan motor gadis itu. Rumah mereka searah soalnya.
"Lagi kebelet kali," ujar Arisa dengan senyum diwajahnya. Ia pun menarik tangan Gea menuju gerbang sekolah untuk pulang. Motornya sendiri ia parkir asal karena sudah terlambat tadi pagi.
"Aku numpang ya, motorku rusak." Gea berucap seraya langsung naik ke motor temannya itu.
"Wokeh, pegangan ya. Aku mau balapan nih," ujar Arisa dengan tangan langsung melajukan motornya itu dengan cepat.
Sementara itu, Puput yang lebih dulu keluar dari kelas masih berada di parkiran. Motornya tidak bisa menyala padahal bensinnya full. Mesinnya juga baik-baik saja.
"Ada apa ya?" tanyanya dengan wajah kesal. Setiap ia hidupkan selalu mati dalam beberapa detik kemudian hidup lagi dan begitu seterusnya. Gadis itu pun menelpon kakaknya di Rumah agar datang menjemputnya. Akan tetapi nomor sang kakak ternyata tidak aktif.
"Sial!" Gadis itu menendang roda belakang motor itu dengan sangat keras karena kesal.
"Awwww, kakiku!" Puput menggerutu karena bukannya mendapat solusi malah mendapatkan tambahan musibah. Kakinya tiba-tiba saja membengkak dalam waktu hanya beberapa menit.
"Oh ya Allah, astagfirullah. Kenapa bisa seperti ini." Gadis itu nampak sangat ketakutan. Ia tak menyangka hanya dengan menendang roda motornya kakinya bisa langsung bengkak dan sakit seperti itu.
"Puput? Ada apa? Kamu belum pulang?" Gadis itu tersentak. Ia mencari sumber suara yang sedang menegurnya. Anjani tersenyum padanya seraya mengelus kuku merahnya.
"Ah iya Bu. Ini motor saya lagi mogok."
"Oh, mogok? Kok bisa? Gak pernah diservis ya?" Puput hanya meringis. Ia menatap motornya itu dengan perasaan iba. Motor baru sebulan begini mana bisa dikatakan jarang diservis.
"Kamu udah hubungi montir?" tanya Anjani lagi dengan penuh perhatian. Puput menggelengkan kepalanya dengan pelan.
"Tidak Bu. Saya tidak tahu nomor montir. Tapi saya sudah hubungi nomor orang di rumah kok Bu. Insyaallah kalo udah aktif pasti datang."
"Ah, iya kamu hati-hati ya. Semua orang udah pulang lho Put." Anjani tersenyum kemudian pamit terlebih dahulu dari tempat itu.
"Ah iya Bu. Terimakasih banyak."
"Sama-sama Put. Ingat lho ya, kalo sekolah udah sepi kayak gini ini bahaya lho kalau tinggal sendiri." Anjani memberi peringatan dengan tatapan yang sangat aneh bagi seorang Puput. Tiba-tiba saja bulu kuduknya meremang.
"Iya Bu. Ini juga udah mau pulang kok. Motornya mungkin aku tinggal saja disini."
Puput tersenyum meringis. Menit berikutnya ia pun merasakan tempat itu jadi sangat sepi. Bunyi angin mendesau disekelilingnya semakin terasa. Daun-daun kering yang ada dihalaman sekolah beterbangan seakan menemaninya dalam kesunyian.
Gadis itu hanya bisa memandang punggung guru baru yang cantik itu semakin menjauh dari hadapannya. Ia kembali memandang kakinya yang semakin bertambah sakit. Dalam hati ia merutuki dirinya yang tidak meminta pada Gea agar pulang bersama.
Handphonenya kembali diraihnya untuk menghubungi ulang nomor kakaknya. Akan tetapi nomor itu selalu saja berada di luar jangkauan. Ia semakin kesal dibuatnya.
Tak
Tak
Tak
Telinganya mulai menangkap suara langkah kaki yang semakin mendekat kearahnya. Ia tersenyum. Itu berarti masih ada orang di dalam lingkungan sekolah itu selain dirinya.
🌻🌻🌻
*Bersambung.
Hai readers tersayangnya othor mohon dukungannya untuk karya receh ini ya gaess dengan cara klik like ketik komentar dan kirim hadiahnya yang super banyak agar othor semangat updatenya okey?
Nikmati alurnya dan happy reading ya gaess 😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
Isss
aku curiga ..
2023-03-18
2
Isss
kenapa Bu Anjani ngomng kyk gitu
2023-03-18
1
Uya Suriya
kyaknya Puput akan nyusul Bu vero
2023-03-17
1