tarik tersendiri
" dingin dan mencekam. Dia sudah menyerupai Pembunuh berdarah dingin
Angga berjalan ke arahnya dan khawatir karena Dylan memang nekat seperti itu.
Dylan menghela napas berat.
" Alexa " jawabnya singkat. Satu kata itu sudah menjelaskan semuanya.
Gibran masih tak bisa Percaya Mengapa dari beratus siswa Perempuan di sekolah, Dylan memilih Alexa yang notabene adalah murid baru ? Gadis stu juga tergolong Polos dan Pendiam
Warung Bu Dewi ada tempat tongkrongan asyik di SMA Merah Putih Walaupun hanya warung Pojok sekolah tempat int difasilitasi wifi. Warung ini juga menjadi, tempat terenak untuk merokok dan melanggar aturan yang sudah berlaku, Di sini tak sedikit dar mereka yang menggosipkan siapa siswi tercantik terseksi, dan terjelek.
Tatapan Gibran lurus ke arah meja Bianca yang biasanya, Mereka berada di tengah-tengah. itu yang membuat anak kelas sepuluh lebih dikenal oleh kakak kelas. Gibran berdiri dan kursinya, lalu tersenyum menyeringai ke arah Bianca. Hari ini Gibran sudah siap menjalankan aksinya.
" Selamat siang Baby,” sapa Gibran saat dia sudah berada di depan Bianca
" Ngapain lo ke sini ? Gak bisa apa lo hat gue hidup tenteram tanpa gangguan dari kutu kupret macam lo,” ketus Bianca
" Duh mulut merconnya bikin kangen aja.” Gibran mencubit kedua Pipi Bianca membuat gadis itu meringis kesakitan.
" Sana balik ke sarang Penyamun lo Daerah sini terlarang untuk cowok macem lo,” usir Bianca
Gibran mengangguk lalu menghela napasnya dan menatap Bianca
" Sayangnya gue ke sini ada urusan sama Alexa, bukan sama lo, Maaf ya Bianca,” ucap Gibran sambil memperlihatkan raut wajah minta maaf dengan tulus.
" Apa ? Alexa ” Suara Bianca meninggi. Matanya membulat Dia tidak Percaya Gibran datang ke mejanya bukan untuk Bertemu dengan Alexa
" iya Alexa Baby Kenapa Kamu Cemburu ?” tanya Gibran Polos
" Cemburu sama lo ? Hahahaha kamat,” cibir Bianca kesal.
" Alexa " Gibran mengabaikan Bianca yang masih menatapnya dengan sinis Baginya, hari ini sudah cukup membuat Bianca kesal dan emosi Dia Tidak mau membuat keributan di kantin karena misinya sekarang adalah menemui Alexa. Alexa mengangkat wajahnya untuk menatap Gibran.
Matanya indah banget Pikir Gibran ini adalah kali Pertama Gibran bertatapan langsung dengan Alexa Ternyata Dylan sangat Pintar mencari Perempuan yang sangat cantik.
" Ke aku Kak ” tanya Alexa. Gadis itu memang sangat sopan. Dia selalu menghormati kakak kelas. Bukanya dia selalu menggunakan embel-embel kakak, Tidak seperti Bianca yang selau memanggil orang dengan seenak jidatnya. Gibran mengangguk dan tersenyum.
" iya ada salah satu Cowok ganteng yang duduk di Pojok warung Bu Dewi yang Pake hoodie item,” bisiknya Gibran melihat Bianca sudah sangat ingin membunuhnya karena bersikap seperti itu kepada Alexa Alexa langsung menoleh ke arah warung Bu Dewi Tatapannya beradu dengan tatapan Dylan. Memang yang direncanakan oleh Gibran Angga, Arsen, dan Gery Mereka ingin menjodohkan Alexa dan Dylan Siapa taha Dylan menjadi Tidak terlalu kaku dan sadis.
Alexa sontak mengalihkan tatapannya Dylan terlihat salah tingkah dan itu sangat lucu. Gibran terkekeh Pelan.
" Dari Siapa Kak ? Yang ada di warung Bu Dewi dan Pake hoodie item banyak.” uap Alexa Polos.
Gibran tidak mengerti Alexa memang sangat cantik, tapi kalau sepolos ini, apa yang dicari Dylan Pada dirinya ?
" Tadi udah eve contact juga,” jawab Gibran
Wajah Alexa memerah Gibran speechless. Hanya digoda begitu Saja gadis itu bisa langsung memerah Gibran mengacungkan dua jempol untuk kepolosannya.
" Jangan gangguin temen gue, Kutu Kupret,” bentak Bianca
Gibran menoleh ke arah Bianca, lalu mengedipkan sebelah matanya.
" Apa sih lo! Ganjen banget Pake segala kedipin gue lagi,” bentak Bianca sinis.
Gibran tersenyum. “ Kenapa Bianca-ku kamu Cemburu ? Tenang aja, gue gak akan berpaling ke Alexa kok. Kan gue udah sama lo, jadi lo gak usah khawatir seperti itu,” jelasnya dengan Percaya diri tinggi.
" Najis ya Gibran Mending lo balik ke tempat asal Lo Jangan diem di sini karena sangat merusak Pemandangan dan buat selera makan gue ilang.”
Gibran mengangguk. " Bye, sayangnya Gibran. Alexa, Jane, dan Anna, gue duluan ya. Hati-hati ya macan PMS lagi ngamuk,” ingat Gibran sambil tertawa.
Ketiga gadis itu tertawa mendengar Gibran menyebut macan PMS Bianca mengomel Tidak jelas karena di juluki macan PMS
Sekarang Gibran sudah kembali ke sarangnya, yaitu warung Bu Dewi Dia Pun mencomot bakwan yang baru ditiriskan ke tempat gorengan.
" Gimana " tanya Angga tanpa basa-basi
" Seperti yang lo lihat Tadi kan berhasil,” jawab Gibran lalu dia memakan bakwannya. Dylan menatap Angga dan Liam secara bergantian. Dia heran dengan sikap keduanya yang tampak menyembunyikan sesuatu darinya.
" Apaan " tanya Dylan ketus.
Angga menggeleng Pelan. “ Lo kayak gak tahu Gibran aja sih, Dylan. Dia Pasti abis godain Bianca lah makanya tuh wajah dia sangat sumringah seperti itu.” Gery yang menjawab. Kali ini Gibran harus berterima kasih kepada Geri karena Tidak Perlu menyiapkan alibi untuk Dylan.
" Tadi kok gue liatnya lo deket-deket sama Alexa sampe bisik-bisik gitu. Ada apa Emangnya Jangan jadiin dia bahan Taruhan kalian, " sindir Dylan serius.
Gibran, Arsen, Gery dan Angga melongo mendengar sindiran Dylan sampai segitunya hanya karena Alexa. Tak biasanya Dylan memperhatikan Perempuan sampai sedetail itu.
" Oh, itu " Gibran berpikir keras untuk menyiapkan alibi yang Pas agar Dylan bisa Percaya kepadanya.
" Gue cuma Pengen lihat Bianca kesel aja,” sawab Gibran akhirnya
" Kenapa Dylan ? Cemburu karena Gibran tadi deket-deket sama Alexa," tanya Angga memancing kemarahan Dylan
Raut wayah Dylan berubah seketika Dia menatap keempat temannya Yang sangat ditakutkan adalah Jika dia mengamuk di tempat umum. Kalau mau, lebih baik Dylan hanya berhadapan dengan Angga. Tidak Perlu mengajak ketiga temannya yang lain.
" Gue Cemburu ? Untuk apa ? tanya Dylan
Arsen terkekeh Pelan. " Siapa tahu tapi beneran ya, kalo lo gak cemburu atau lo gak ada rasa sama Alexa, lebih baik lo lepasin dia aja. Lo terlalu mengekang Alexa, membuat dia ketakutan seperti itu,” sarannya.
Spontan Gibran mencubit Perut Arsen Dia tidak mau menanggung risiko. Jika nantinya Dylan mengamuk di kantin itu salah Angga dan Arsen.
" Ngekang ? Maksud lo gimana, " Dylan masih tidak mengerti ucapan Arsen lainnya ke mana.
" Lo suka Lan sama Alexa " kepo Angga.
Dylan mengerutkan keningnya.
" Suka sama Alexa ? Enggak,” jawabnya tegas.
" Kalo Lo gak suka sama Alexa, boleh buat gue aja ? Dia cantik dan menarik Tidak banyak omong seperti Perempuan Lain. Banyak yang deketin, yoga di Tambah katanya Yoga lagi naksir juga sama dia” Gery akhirnya yang angkat bicara.
Dylan menatap Gery tajam karena ada kata katanya yang menyinggung.
" Sekali aja lo sentuh dia, atau lo jadiin dia bahan taruhan Pilihan lo Tinggal dua mai atau cacat seumur Hidup. "
Gibran menggeleng. Sampai sekarang lelaki itu Tidak mengerti sebenarnya apa yang dicari Dylan dari Alexa Perempuan yang sangat Polos itu. Dalam dunia Gibran sekarang, hanya Bianca yang mampu membuatnya tertarik dan jungkir balik berusaha untuk membuat momen indah berdua dengan Bianca
...•••••...
Gibran masuk ke rumahnya tanpa Permisi. Sepi Hanya ada Orang yang membantu menyelesaikan Pekerjaan rumah tangga. Kedua orangtuanya super sibuk. Adiknya Tinggal di Jepang karena menerima beasiswa Gibran dan adiknya sangat bertolak belakang. Sang adik sangat menjunjung Tinggi kesempurnaan sedangkan Gibran malah sebaliknya
Gibran masuk ke kamarnya dan membaringkan din di atas kasur yang empuk. Dia menutup mata dan membayangkan dirinya dan Bianca sudah berumah tangga. Alangkah hidupnya. Dia Pasti akan selalu dimarahi oleh Bianca karena sikapnya
Gibran merogoh Ponselnya dan saku celana dan membuka Instagram. Salah satu aktivitas Gibran adalah meng-install akunnya Bianca. Lelaki itu tersenyum saat melihat IG melihat Postingan terbaru dari Bianca
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments
Daniel Daniel
next Thor
2023-03-13
0
Rara Rara
lanjut Thor
2023-03-03
0
Rara Rara
jangan lama-lama Thor updatenya
2023-03-02
0