3. Arga n Celine

"Arga," ucap ku pelan.

Arga pun kemudian bangkit dari kursi nya dan menghampiri ku yang masih berdiri mematung di hadapan meja kerja nya.

"Jadi beneran kamu Celine," ucap Arga

Celine pun masih diem aja enggan ngejawab pertanyaan itu lebih tepat nya takut untuk nge jawab.

"JAWAB !!! KALAU AKU LAGI NGOMONG !!," Ucap Arga berteriak.

"Iyaa iii innn ini ini akk akk akuu, "celine pun menjawab dengan gugup sambil terisak.

"Kok malah kamu nangis," ucap nya sembari membelakangi Celine.

"Bukan nya ini yang kamu suka dari ku. Kamu nyuruh ku buat ngebenci kamu Cel," Gumam Arga pelan.

"Oke ini bukan saat nya main perasaan," batin Celine.

"Kau mau melamar pekerjaan disini?" tanya si Arga.

"Iya, saya mau melamar pekerjaan disini dan saya baru lulus tahun ini serta wisuda sudah dari satu bulan lalu. Karena melihat di iklan kalau perusahaan ini sedang membutuhkan orang bagian keuangan. Jadi aku melamar disini," jelas Celine.

Celine pun masih berdiri dan menundukkan kepala untuk tak memandang muka dari hadapan Arga.

Niattan untuk kerja hancur saat mengetahui boss disini adalah Arga. Tapi mau bagaimana lagi.. Celine sangat membutuhkan pekerjaan.

Untuk memenuhi kebutuhan rumah.

Arga yang di hadapan ini memang jauh berbeda.

Begitu tampan dengan setelan jas mahal di tubuhnya celana yang rapi memagai ikat pinggang yang bermerek dan arloji yang ia kenakan serta dasi.

Bahkan sepatunya pun hitam mengkilat. Mengunakan sepatu pantofel.

Celine pun tersenyum sekilas, melihat nya saat sedang tak sengaja bertatapan langsung dengan Arga.

"Aacchh apaan sih Celine kau ini niat untuk bekerja bukan untuk kembali ke mantan," Batin Celine.

Arga pun kemudian berjalan kembali ke arah Celine.

"Kau kuterima bekerja namun, kau juga harus menjadi asisten ku," tutur Arga.

"Mak..maksudd..mak..maksuuud bapak bagaimana..?" Ucap Celine yang masih gugup.

Disatu sisi aku seneng bisa bekerja. Namun, disisi lain aku takut jika bersamanya.

"Apa kau tak mau? Kalau tak mau aku bisa mencari yang lain," Ucap Arga.

"Aak..aku mau !!," Teriak Celine saat itu juga. Walaupun dalam hati gugup. Namu Celine harus bisa mendapat kan uang.

"Baiklah .. bekerja lah mulai besok," ucap Arga

"Tinggalkan ruangan ku!! Aa satu hal besok kau biar di jelaskan sama pegawai lainnya atau aku sendiri saja yang jelaskan aja,"pungkas Arga kembali.

Sembari duduk di kursi kerja nya.

"Baik, " ucap Celine yang masih tertenduk,

"Heey!!! "

Sontak Celine pun terkejut dan terjungkit bahunya.

"Kalau kau bicara sama orang tatap lah orang yang sedang mengajak mu bicara !!! Mengapa kau selalu tertunduk !!" Bentak nya.

"Lama-lama aku bisa kehilangan suara ku !!" Amuk Arga sembari melipat kedua tangan nya didada dan duduk di kursi tersebut.

" Iya Bapak Arga Pamungkas yang terhormat," ucap Celine kembali terlontar seperti itu.

Arga pun langsung mengeluarkan Smirknya. Seolah dia senang bahwa Mangsa yang ada di hadapan nya bisa tunduk dan taklukkan.

"Saya pamit undur diri trimakasih bapak telah menerima saya," Ucap ku sembari membungkuk hormat.

"Celine.." ucap Arga. Namun kali ini ucapan nya tak begitu berteriak. Seolah ucapan itu melemah dan lembut. Seakan Arga yang aku kenal dulu kembali saat ini.

Celine pun kemudian terhenti dari langkahku dan berbalik.

"Besok jangan sampai kau terlambat !!" Tegas si Arga lagi.

"Baik," ucap ku singkat.

Dan akhirnya aku benar - benar keluar ruangan tersebut.

Banyak pekerja yang berkumpul di depan ruangan si boss galak ini ..

"Kau anak baru ..??" Ucap salah satu pegawai tersebut.

"Ii..iya.." ucap Ku gugup.

"Kau lama sekali di sana apa si boss marah pada mu .." ucap pegawai lainnya.

Aku pun bingung dengan ucapan sang wanita ini.

Namun yang lainnya langsung kembali ke tempat kerja masing - masing.

"Aa aku Karina Cahya Mentari. Pangil aja karin" ucap nya sembari mengulurkan tangannya.

"Aku, aku Celine Agustina salam kenal," Ucap Celine yang langsung menjawab uluran tangan karin tersebut dan tersenyum kepadanya.

"Aa, aku bekerja dulu sampai ketemu besok ya.. besok kita cerita kembali .. " Ucap Karin sembari berjalan ke meja kerja nya.

Celine pun tersenyum dan kembali melangkah kan kaki ke sebuah Lift.

"Mengapa gedung ini tinggi sekali aku kan takut dengan ketinggian kalau mati listrik aku pun juga takut, " Gumam Celine kembali.

Tak lama seolah semesta meng amin kan doa ku benar saja Lift pun langsung macet dan Padam.

"Aaa..~!!! Aku takut !!! Ya tuhan mengapa seperti ini!!! Mulut sialan!!" umpat Celine.

Ucap Celine meracau tak karuan.

Celine pun langsung tertunduk melipat kaki nya sendiri dan berada langsung di sisi pojok Lift sambil menutup Wajah dan mata mengunakan tangannya.

"Siapapun tolong aku ~~ " tutur Celine. sembari menangis. Keringat pun berbuih buih keluar seukuran jagung.

"Aku takut tuhan ..~~" gumam Celine, semakin meracau ntah bicara apa dan tak tau arah omongan kemana.

"Haayy, hay, bangun laahh" Ucap Sang lelaki tersebut.

"Tenang - tenang udah bisa jalan lagi lift nya .." sambung lelaki tersebut.

"Maaa..maaff... aku.. "

"Udah diem ... ikut aku yuk .. " Ucap sang lelaki tersebut dengan mengulurkan tangan nya.

Celine pun membalas pula tangan dia untuk bantu Celine berdiri..

Aku pun kemudian keluar dari dalam lift tersebut. Hingga orang kantor pun masih sama saja banyak yang melihatnya.

"Pak .. tolong lepas kan tangan saya.. banyak pasang mata melihat ke arah saya.. saya malu.. " ucapku sembari tertunduk ..

"Udah gak apa .. kau gemetaran begini ... soalnya kalau aku lepas bisa -bisa kau yang susah berjalan.. apalagi tuhh muka kamu aja pucet .. kalau pingsan gimana kalau aku gak penganggan tangan kamu. udah bentar lagi Cafe mo sampai gue ajak ke Cafe aja," Ucap sang lelaki tersebut.

Celine dan lelaki ini pun keluar dari dalam gedung kantor tersebut.

Namun tak jauh dari pintu lobby.

"Celine..?? Ngapain elo sama dia??."

Arga pun kemudian langsung melangkah keluar dari dalam lift yang pintu nya telah terbuka yang sedang melihat Celine dari kejahuan..

"Kok aku jadi kaya orang penguntit begini.. serem juga... dahlah ngapain juga mikirrin mereka," gumam Arga kembali.

"Mana telat lagi jemput Putri.. " Gumam Arga kembali.

Arga pun kemudian pergi dari kantor tersebut dan menjemput Putri di Sekolah.

Karena, Arga kebetulan memang pekerjaan nya untuk saat ini tak terlalu sibuk.

Jadi bisa menjemput putri tepat Waktu.

"Kita kemana pak ?? " Tanya seorang supir tersebut.

"Kesekolahan Putri .. dan langsung saja setelah menjemput putri balik ke rumah saja. Saya mau istirahat nanti setelah sampai atau putri udah ada di depan bangunkan saya.." Jelas Arga

"Baik pak .. " Jawab pak supir tersebut.

Arga pun kemudian pergi menggunakan mobil yang sering ia pakai bersama sang supir itu.

"Karena saya lagi tak ingin di ganggu," ucap Arga sembari membenar kan duduk nya.

"Baik pak," jawab singkat pak supir tersebut.

Bersambung

Episodes
1 1. Hidup Baru Awal Baru
2 2. Bertemu Arga di lantai 16
3 3. Arga n Celine
4 4. Makan Bersama
5 5. Bertemu Arga di Club
6 6. Perkataan Arga yang menyakitkan
7 7. Kerinduan Dirga
8 8. Seruangan yang sama
9 9. Pergi
10 Bab 10 Paman Tinggi
11 11. Semuanya Berubah
12 12. Obat Depresi
13 13. Kantor
14 14. Barang Bukti
15 15. Aku mau pulang
16 16. sebuah tragedi
17 17 Hari esok
18 18 Keributan di Kantor
19 19. Pertemuan Arga
20 20. Terima aku kembali
21 Hourglass
22 Ingin bersamanya
23 Sudah tau semua
24 Ungkapan masa lalu 1
25 Ungkapan Masa lalu 2
26 Karin dan Jasson
27 Keributan
28 Pembuktian Arga.
29 Arga
30 Arga 2
31 Makan bersama
32 Mengajak Dirga Main
33 Persiapan pemilihan baju
34 Pengumuman Author
35 Menikah
36 Menunggu sebuah persetujuan
37 Keluarga Segalanya
38 Malam Pertama
39 Bersama tapi tak saling kenal
40 Seruangan lagi
41 CCTV Tersembunyi
42 Siapa dalang nya
43 Pemantauan
44 keputusan terberat
45 Waspada itu penting
46 orang suruhan
47 Isi Chat Jasson
48 saling menjaga
49 Mundur dari rumah Arga.
50 Pembicaraan penting
51 mencari penjagaan
52 Semua ini nyata
53 Pengumuman
54 Nyawa segalanya.
55 Penguntit
56 Kapan Rencana Muncul?
57 Menuju ke rumah orang tua
58 Candaan
59 Membujuk 1
60 Membujuk 2
61 Membujuk 3
62 Sebuah Rencana 1
63 Sebuah rencana 2
64 Briyan 1
65 Briyan 2
66 Dirga 1
67 Kamu gak butuh itu
68 Bersiap
69 Hidup dan Mati akan di mulai
70 keributan di jalanan
71 Perbatasan Kota.
72 Perbatasan Kota 2
73 Sudah Beda Kota
74 Rumah Baru
75 Rumah Sakit
76 Rumah Baru
77 Sisi Lain Briyan Adijaya
78 Hari yang tenang
79 Siapa cepat dia dapat
80 Teringat masa lalu membuat nya pulih
81 Akankah ada rasa itu?
82 Kesadisan Ailee
83 Tertusuk Duri Bunga
84 Sudah ketemu.
85 Harus Berubah
86 Rahasia Besar
87 Pengumuman Penulis
88 Kota Larnwich
89 Konfrensi Pers
90 Seasone 1 End
91 Pengumuman
Episodes

Updated 91 Episodes

1
1. Hidup Baru Awal Baru
2
2. Bertemu Arga di lantai 16
3
3. Arga n Celine
4
4. Makan Bersama
5
5. Bertemu Arga di Club
6
6. Perkataan Arga yang menyakitkan
7
7. Kerinduan Dirga
8
8. Seruangan yang sama
9
9. Pergi
10
Bab 10 Paman Tinggi
11
11. Semuanya Berubah
12
12. Obat Depresi
13
13. Kantor
14
14. Barang Bukti
15
15. Aku mau pulang
16
16. sebuah tragedi
17
17 Hari esok
18
18 Keributan di Kantor
19
19. Pertemuan Arga
20
20. Terima aku kembali
21
Hourglass
22
Ingin bersamanya
23
Sudah tau semua
24
Ungkapan masa lalu 1
25
Ungkapan Masa lalu 2
26
Karin dan Jasson
27
Keributan
28
Pembuktian Arga.
29
Arga
30
Arga 2
31
Makan bersama
32
Mengajak Dirga Main
33
Persiapan pemilihan baju
34
Pengumuman Author
35
Menikah
36
Menunggu sebuah persetujuan
37
Keluarga Segalanya
38
Malam Pertama
39
Bersama tapi tak saling kenal
40
Seruangan lagi
41
CCTV Tersembunyi
42
Siapa dalang nya
43
Pemantauan
44
keputusan terberat
45
Waspada itu penting
46
orang suruhan
47
Isi Chat Jasson
48
saling menjaga
49
Mundur dari rumah Arga.
50
Pembicaraan penting
51
mencari penjagaan
52
Semua ini nyata
53
Pengumuman
54
Nyawa segalanya.
55
Penguntit
56
Kapan Rencana Muncul?
57
Menuju ke rumah orang tua
58
Candaan
59
Membujuk 1
60
Membujuk 2
61
Membujuk 3
62
Sebuah Rencana 1
63
Sebuah rencana 2
64
Briyan 1
65
Briyan 2
66
Dirga 1
67
Kamu gak butuh itu
68
Bersiap
69
Hidup dan Mati akan di mulai
70
keributan di jalanan
71
Perbatasan Kota.
72
Perbatasan Kota 2
73
Sudah Beda Kota
74
Rumah Baru
75
Rumah Sakit
76
Rumah Baru
77
Sisi Lain Briyan Adijaya
78
Hari yang tenang
79
Siapa cepat dia dapat
80
Teringat masa lalu membuat nya pulih
81
Akankah ada rasa itu?
82
Kesadisan Ailee
83
Tertusuk Duri Bunga
84
Sudah ketemu.
85
Harus Berubah
86
Rahasia Besar
87
Pengumuman Penulis
88
Kota Larnwich
89
Konfrensi Pers
90
Seasone 1 End
91
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!