Part 03

🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂

Cek lek

Embun yang penasaran dengan alasan putra bungsunya tentu langsung bertanya pada Phiu, ia yakin pria baya itu akan tahu dengan semua yang terjadi di keluarga Rahardian, terutama pada Cucu kesayangannya yang sejak dalam perut saja sudah di patenkan hanya milik Lintang.

"Buy, sini, Sayang," ucap Phiu Sang Tuan besar sambil meminta anak pertamanya itu untuk mendekat dan duduk di sampingnya.

"Buy, boleh tanya sesuatu?" pinta Si buaya betina yang sudah masuk kedalam pelukan Tutut Markentut.

"Tanya apa?"

"Phiu beliin Lilin kelinci?" tanya Embun.

"Enggak, kenapa?" Phiu balik bertanya dengan senyum terukir di ujung bibirnya jika sudah begini siapapun akan ingat dengan Sang Gajah.

"Sudah beberapa kali selalu pulang telat dari kampus, tadi sempet ku tegur dan bilangnya habis dari Kandang LiChi, ku pikir Phiu belikan Lilin Kelinci karna Ayahnya tak mungkin melakukan hal tersebut, di otaknya cuma ada HIU," jelas Nyonya besar Lee panjang lebar dengan Ekspresi wajah bingung.

Tingkah anak bungsunya itu memang Random, tak bisa di tebak dan suka suka dia saja mau apa dan bagaimana, salah satunya saat masuk ke Universitas yang lain sendiri dengan kedua kakaknya. Ia lebih memilih bersama sepupu kesayangannya tersebut di banding dengan Angkasa dan Fajar.

"LinChi?" tanya Phiu sambil terkekeh.

"Iya, kandang LinChi, dimana sih?" Embun balik bertanya sambil mendongak dengan kedua alis bertaut.

"Di hati Lilin mungkin."

.

.

.

Lintang yang di telepon Sky jika Rinjani ada di rumahnya pun tentu akan langsung datang, tak perduli kini ia belum mandi bahkan baru bangun tidur.

"Tapi Lilin nanti ngapain kesana?" tanya Lintang yang tentu harus punya alasan.

"Beliin Akash popok aja deh, nanti kamu tinggal bilang anterin itu ke Jani, Ok." Sky sampai menggigit bibir bawahnya untuk menahan tawa, apalagi ia juga di pukul oleh sang istri karna berhasil mengerjai sepupunya tersebut.

"Ya udah deh, tar Lilin kesana," jawabnya tanpa pikir panjang.

Pemuda tampan walau sedikit berantakan itupun langsung meraih kunci mobilnya, ia keluar kamar lalu dan bergegas kearah garasi.

Kendaraan berwarna putih itu kini sudah siap membelah jalan ibu kota menuju kediaman Rahardian. Dan selama perjalanan itu, Lintang sesekali menoleh ke arah kursi samping yang kosong tempat dimana biasanya Rinjani duduk.

Ya, baru gadis itu yang bukan saudarinya bisa duduk disana berdampingan dengan putra bungsu Lee Rahardian.

Seperti yang di suruh Sky barusan sebelum pergi, ia pun mampir sebentar ke minimaket untuk membeli popok bayi. Ia lakukan itu hanya demi punya alasan jika Rinjani bertanya karna seringnya ia datang ke rumah itu secara berbarengan yang pastinya sangat di sengaja atas ulah campur tangan Sky Baratha Rahardian Wijaya.

"Ini saja, ada yang lain?" tanya kasir saat Lintang melakukan transaksi pembayaran.

"Yang lainnya apa??" Lintang balik bertanya.

"Hem, banyak, atau mau produk yang ini, lagi diskon beli satu gratis satu, ini juga lagi ada potongan harga 20%," jawab Si Kasir sambil menjelaskan panjang lebar tentang barang barang yang mungkin di minati oleh pria tampan yang masih berpikir itu, Lintang yang nyatanya diam saja mampu membuat kasir wanita tersebut salah tingkah apalagi jika ia tersenyum simpul.

"Bagaiamana, Mas?"

.

.

.

Enggak ah, Lilin gak suka satu dapet satu, Lilin mau setia aja, Lilin juga gak mau di potong potong pokonya semua harus utuh.

Terpopuler

Comments

Rita

Rita

Ada ada aja Lilin 🤣😂🤣😂🤣

2024-12-14

0

Ragil Saputri

Ragil Saputri

good Lin... hrs punya prinsip...klo satu ya satu aja gak usah diotong gk mau yg gratisan......

2023-11-24

2

Happyy

Happyy

😁😁😁

2023-06-28

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!