Sengatan Listrik Alami

"Kalau tahu begini, saya tidak mau menikah dengan seorang Tentara, Om pikir jadi janda di usia muda itu enak." ucap Maudy.

Tomi tersenyum getir, dan memegang kedua pipi Maudy. Menatap kedua matanya dengan lekat, Maudy yang di tatap begitu dekat, membuat jantung nya semakin berdebar.

"Setiap seorang Imam, melangkah untuk menunaikan tugas kewajiban nya, disitu ada sebuah tugas seorang istri. Yaitu mendoakan agar selalu, dalam lindungan nya. Doa istri, akan membawa keberkahan untuk suami nya. Takdir dan maut memang sudah ditentukan, tapi setiap doa tidak boleh terputus."

"Melihat ini semua, saya tidak bisa bayangkan. Bagaimana Om saat itu, apakah Papah juga sama?"

"Papah pernah bersama di medan perang, menembak musuh, menghindari serangan. Papah kamu, itu adalah penembak hebat, dia selalu ada di barisan depan. Kamu pasti belum pernah lihat, luka. yang ada di samping jantung papah kamu. Saat itu, kamu umur 2 tahun, dia tertembak saat melindungi om, saat itu antara hidup dan mati. Kalau sampai terjadi sesuatu, sama Papah. Om akan merasa sangat bersalah seumur hidup."

Entah kenapa tiba - tiba, Maudy memeluk tubuh Tomi, pelukan nya sangat erat. Tomi membalas pelukan nya, tersirat sebuah senyuman dari wajah Tomi.

"Om terlalu baik, saya belum bisa membalas nya."ucap Maudy.

" Cukup balas dengan cinta kamu."

Maudy menggeleng kan kepala nya, lalu melepaskan pelukan nya. Dan menatap kembali, Tomi pun yang masih menatap nya juga.

"Maaf Om, beri saya waktu."

"Iya, Om akan sabar, sabar menunggu kamu membalas cinta Om."

"Ya sudah, Om balik badan lagi. Saya obati luka nya, seperti nya luka jahitan nya terbuka. Saya kasih pertolongan pertama dulu ya om, nanti kita besok ke rumah sakit."

Tomi pun menurut, Maudy mengoles betadine pada luka, yang terbuka. Terlihat Tomi, merasakan nyeri dan perih.

"Kalau tahu itu orang, yang melukai Om, sudah saya tonjok itu muka."

"Kamu yakin, mau tonjok itu muka? nggak takut?"

"Ngapain takut Om, dia itu sama saja makhluk ciptaan Allah."

"Masalah nya, dia itu musuh bersenjata loh, dan kita juga harus hati - hati."

"Ah.. kebanyakan strategi." ucap Maudy.

****

"Luka nya sudah tertutup, ini karena gesekan jadi terbuka." ucap dokter Alif, salah satu dokter umum di rumah sakit Tentara.

"Kemarin nggak sengaja, punggung masuk rumah, kebentur daun pintu. Mungkin itu akibat, dari luka yang terbuka."

"Iya betul, untung langsung kesini."

"Itu sama saya, tak oles betadine dok. Kalau saya tidak lihat, pasti sampe pagi baru di kasih tindakan." ucap Maudy.

"Kapten Tom ini, termasuk Kapten yang bandel. Waktu baru selesai, operasi saja dia sudah kabur, demi tugas yang belum dia selesai kan. Tapi saya salut, pria seperti Kapten Tom tahan banting."

"Saya juga, ada titik. lemah nya kali, manusia tidak selama nya kuat."

****

"Kamu hari ini nggak kuliah?" tanya Tomi.

"Nggak Om, kan tadi ijin mau mengantar Om ke rumah sakit." jawab Maudy.

"Makasih ya."

"Iya Om, sama - sama." ucap Maudy.

Tomi menatap Maudy, yang sedang bermain ponsel. Tomi yang duduk bersebrangan, begitu sangat jelas menatap istri nya.

"Bisa kesini nggak?" tanya Tomi, dan Maudy berjalan ke arah suami nya.

Saat mendekat, Tomi langsung menarik tangan Maudy, hingga terduduk di pangkuan Tomi.

"Om." ucap Maudy, berusaha untuk bangun tapi di tahan oleh Tomi , untuk tetap duduk di atas pangkuan nya.

"Om ingin kamu, duduk begini. Kita kan sudah halal, masa Om minta seperti ini kamu tidak mau."

"Tapi Om, saya belum siap." ucap Maudy.

Tomi menyandarkan kening nya di dada Maudy, dua benda kenyal menjadi bantalan. Terasa aneh, dan aliran darah berdesir sangat cepat, membuat Maudy salah tingkah.

"Om, tolong jangan seperti ini." ucapan Maudy, tidak di hiraukan. Tomi, semakin menikmati nya. Dengan tangan yang mengusap, punggung Maudy.

"Om, sudah." ucap Maudy, sambil memegang kepala Tomi.

Tangan Tomi, semakin berselancar menuruni kaos dan masuk kedalam nya. Maudy merasakan, sebuah jari menari di kulit punggung nya.

Maudy merasakan tangan, Tomi menyingkap kaos nya ke atas. Seperti terhipnotis, Maudy diam saat kedua tangan membuka cup penutup dada.

"Om..!! " Maudy kaget, dan langsung mendorong saat, merasakan lidah menari - nari di ujung dadanya.

"Om, kenapa lakukan?" ucap Maudy langsung turun dari pangkuan nya, dan merapikan kaos nya.

"Maaf Maudy." ucap Tomi.

Maudy tidak menjawab, dan langsung berlari masuk ke dalam kamar nya. Sedang kan Tomi, mengacak rambut nya.

"Kenapa bisa nggak tahan sih."

****

Maudy menatap tubuh nya di depan cermin, memegang kedua bagian dada nya, serta masih terasa sebuah gigitan kecil.

"Ih... kenapa lagi, saat Om Tomi melakukan nya, saya diam saja. Kenapa bisa, mati kutu begini." ucap Maudy sambil memukul kepala nya sendiri.

"Ah....ini kan pertama kali nya , saya rasakan seperti itu."

*****

Tok

Tok

Tok

Ceklek

"Ada apa Om?" tanya Maudy, sambil menyilangkan kedua tangan nya di dada.

"Om, hanya ingin minta maaf." jawab Tomi sambil Melihat, Maudy menyilang kan kedua tangan nya.

"Iya saya maafkan, sudah kan?" ucap Maudy.

"Makasih ya." ucap Tomi.

"Iya,yaudah saya mau tidur." ucap Maudy, langsung menutup pintu kamar nya dan mengunci pintu.

Maudy berdetak kencang jantung nya, hingga di pegang sangat terasa detak kan nya. Maudy langsung duduk di atas tempat tidur, dan memastikan kembali pintu kamar nya, sudah terkunci rapat.

"Kenapa jadi dag dig dug gini? ini semua gara - gara Om Tomi." ucap Maudy.

"Ah.. kenapa bayangan nya, masih saja ingat saat dia ih... kenapa ih.. masih ingat terus kejadian nya." ucap Maudy kembali.

"Sengatan listrik alami, begini rasa nya. Saat saja Axel ciuman bibir, tidak merasakan sensasi tapi saat sama Om Tomi, malah merasakan sensasi begitu luar biasa. Ah.. jangan nggak boleh, jangan sampai ada rasa sama dia."

Maudy langsung menyembunyikan wajah nya di atas bantal, dan berteriak sangat keras. Hingga nafas nya sesak, karena pasokan oksigen yang sedikit.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Devi Handayani

Devi Handayani

waahhh peningkatan yg signifikan😜😜😜

2023-03-24

1

@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈

@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈

enak kan sebenarnya klu kena sengatan listrik mulai ada rasa juga kayaknya...gmn om tom diulang lagi ngk

2023-03-15

3

Grafity_ky

Grafity_ky

ay0 bang semangat terus lakukan dgn pasti bang😁,kalau perlu kasih 0bat tidur itu si maudy biar nurut😁lanjut kak

2023-03-14

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!