Menang Skak

Tomi memegang punggung nya yang sakit, akibat tertimpa pintu kamar mandi. Milik nya yang belum sembuh, di tambah punggung yang sakit, tertimpa pintu.

"Om, sakit ya?"

"Nggak sakit kok, enak banget." ucap Tomi menatap kesal ke arah Maudy.

"Oh saya kira sakit."

"Sakit tahu, kamu pikir punggung saya kayu apa nggak sakit."

Tomi naik ke atas kasur nya namun dia susah merebahkan tubuh nya. Terlentang punggung sakit, miring terkena milik nya yang masih sakit, dan tidak nyaman.

"Ini gara - gara kamu loh, duduk sakit, tidur terlentang sakit, miring sakit." ucap Tomi kesal.

"Terus gimana?" tanya Maudy yang kebingungan.

"Ya pikir dong, ini gara - gara kamu."

"Aha... saya punya ide." ucap Maudy.

"Ide apa?"

"Gimana, tidur nya berdiri. Om. bersandar di tembok itu, biar saya jaga."

"Bagus juga ya ide kamu, ternyata kamu pintar."

"Oh ya jelas dong om, siapa dulu Maudy."

"Pinter tapi oon." ucap Tomi, dan Maudy langsung cemberut.

Tomi dengan terpaksa memiringkan tubuh nya, dan menahan milik nya antara kedua paha nya dengan bantal.

"Om, boleh saya pulang?"

"Sana kamu pulang, dari pada disini saya nanti kena sial terus dari kamu. "

"Ok deh, kalau begitu, saya pamit pulang dulu ya Om. " ucap. Maudy langsung bangun dari duduk nya.

"Tapi ingat, besok kamu kesini lagi bawakan saya bubur ayam."

"Ok siap, bye om Tomi. " ucap Maudy langsung pergi meninggalkan Tomi sendirian.

"Perempuan seperti dia, saya kenapa bisa jatuh cinta, sama bocil bar - bar, gimana nanti jadi satu, belum jadi satu saja tubuh udah pada remuk, gimana nanti." ucap Tomi.

"Kamu ngomong apa Tomi." ucap nya sendiri.

****

"Kamu kok pulang? papah suruh kamu temani Om Tomi." ucap Papah Hadi.

"Papah, Om Tomi bilang, saya disuruh pulang. Jadi ya pulang, kalau tidak percaya telepon saja orang nya." ucap Maudy, dan Papah Hadi langsung menghubungi Tomi.

"Hallo Tomi."

"Iya Hadi. "

"Maudy kamu suruh pulang?"

"Iya, kasihan nungguin disini. Besok lagi saja, dia ke rumah sakit."

"Tapi dia tidak buat masalah kan?"

"Oh tidak, dia alim kok tadi, tidak banyak tingkah."

"Syukur lah, barangkali anak itu bertingkah lagi."

"Tidak, dia merasa sangat bersalah, sudah buat si jojon loyo."

"Sekali lagi saya minta maaf."

"Sudahlah, saya sudah maafkan dia kok."

"Kalau begitu, besok nanti saya kesana lagi."

"Iya, makasih."

Papah Hadi, langsung menatap ke arah nya, sedang kan Maudy pura - pura tidak melihat. Papah Hadi, langsung berpindah duduk di samping Maudy.

"Maudy, Papah ingin segera menikah kan kamu dengan Tomi."

"Hah... Papah ini gimana sih, umur Maudy sama Om Tomi itu beda jauh Papah. Dia itu pantas nya, jadi Papah nya Maudy. Bukan suami, nanti apa kata orang. Eh..Pak Tomi, anak nya sudah gadis saja, gimana kalau kita besanan. Nah nanti ada yang bilang begitu gimana?"

"Nggak akan, pokok nya bulan depan kamu tunangan sama Tomi."

"Nggak mau Pah."

"Ok, kalau kamu tidak mau. Harta Papah, mau sumbangkan saja. Kamu tidak dapat apa - apa. "

"Papah, kok ancaman nya begitu."

"Iya, buat apa, papah kasih sama anak yang tidak penurut sama orang tua. Di kasih jodoh orang baik, sudah mapan malah kamu tolak. Dari pada si Axel, jajan saja masih minta sama orang tua, kamu mau di kasih makan apa nanti."

"Iya, demi harta nya dari Papah, saya mau nikah sama Om Tomi." ucap Maudy.

"Lihat saja nanti, kalau dia sudah jadi suami saya. Bakalan saya buat, dia menderita." ucap Maudy dengan tersenyum bahagia.

*****

"Hahahahaha.. seperti nya memang kamu itu, harus segera nikahi anak nya Hadi." ucap Alfa.

"Kadang menghadapi dia, harus ekstra sabar." ucap Alfa.

"Seperti nya, kalau kalian menikah. Dia akan patuh sama kamu, lihat saja nanti."

"Belum nikah saja, saya sampai masuk rumah sakit, gimana nanti."

"Jangan katakan Almarhum."

"Sembarangan kalau ngomong."

"Assalamu'alaikum." sapa Papah Hadi.

"Walaikumsalam." sapa Tomi dan Alfa.

"Gimana keadaan kamu?" tanya Papah Hadi.

"Anak kamu buat ulah lagi." bisik Alfa sambil menunjukkan ke arah pintu kamar mandi yang rusak.

"Itu kenapa Tomi?" tanya Papah Hadi.

"Di dobrak sama Maudy, terus pintu nya menimpa saya."

Hahahahaha...

Alfa tertawa hingga terbahak - bahak, dan Papah Hadi hanya tersenyum miris ke arah sahabat nya.

"Jadi, kamu lambaikan tangan untuk nikahi anak saya?" ucap Papah Hadi.

Hahahaha...

"Lambaikan tangan, seperti sedang uji nyali." ucap Alfa yang masih tertawa.

"Selamat siang...!!! " sapa Maudy sambil membawa rantang dan juga sebuah kardus mie.

"Maudy, kamu bawa apa?" tanya Papah Hadi.

"Om Tomi bilang, kalau saya di suruh kesini lagi sekarang, tapi sambil bawa Bubur Ayam." jawab Maudy sambil melebar kan senyuman nya.

"Lah terus itu di kardus apaan?" tanya kembali Papah Hadi.

"Di rantang bubur, di kardus Ayam nya." jawab Maudy.

"Maudy...!!" bentak Papah Hadi.

Hahahaha...

Alfa tertawa hingga terpingkal - pingkal, sedangkan Maudy masih melebarkan senyuman nya pada Tomi dan Papah nya.

"He... bubur Ayam, bubur sama Ayam." ucap Tomi.

"Kamu itu ya, otak kamu taruh dimana? Tomi minta nya bubur Ayam bukan bubur sama Ayam." ucap Papah Hadi, yang emosi.

"Ya kan betul, ya nggak Om Alfa. Bubur Ayam itu bubur sama Ayam, ya kan salah nya dimana? hayo.. yang bodoh disini saya, Om Tomi atau Papah?" ucap Maudy.

"Kamu yang pintar Maudy, Om Tomi sama Papah Kamu yang oon, hahahaha... " ucap Alfa lalu tertawa kembali, hingga mengeluarkan air mata nya.

"Iya, saya yang bodoh ya Maudy." ucap Tomi sambil memaksakan senyuman nya.

****

"Pasang yang betul itu pintu." ucap Papah Hadi, menyuruh Maudy memasang pintu kamar mandi rumah sakit.

"Papah, seharusnya pengurus rumah sakit nya yang betulin, bukan Maudy yang pasang. Lagian itu salah Om Tomi, dia minta tolong pintu nya di tutup." ucap Maudy sambil memasang kan pintu pada kaitannya.

"Sudah jangan banyak alasan, Papah tidak mau Tomi keluar dari rumah sakit, malah suruh ganti sama pintu nya juga."

"Kalau minta ganti, ya sama dia dong Pah, jangan Maudy disalahin terus."

"Kamu sudah berani lawan ya, orang tua ngomong." ucap Papah Hadi.

"Hadi, kamu tega banget, lagian kamu Tomi. Maudy dobrak, karena kamu minta tolong, si jojon sakit kan? bilang saja kamu minta Maudy mengusap nya." ucap Alfa.

"Alfa, ka - kamu sembarangan saja kalau bicara, di depan kamu itu Papah nya loh."ucap Tomi.

" Tuh betul yang di katakan sama Om Alfa." ucap Maudy merasakan ada yang membela.

"Sudah, sini Papah yang pasang pintu nya." ucap Papah Hadi.

Maudy melepaskan daun pintu nya, Papah Hadi yang belum siap memegang nya tertimpa pintu mengenai tubuh nya, hingga mendorong tubuh Alfa dan jatuh menindih kedua nya.

"Hadi...!!! " teriak Alfa.

"Maudy...!!! " teriak Papah Hadi.

"Ups...!! maaf Pah, maaf Om."

.

.

.

Terpopuler

Comments

Afternoon Honey

Afternoon Honey

maudy 😡

2023-09-18

1

Ryanti Yanti

Ryanti Yanti

dasar si maudy

2023-03-09

1

Eva kusrini

Eva kusrini

biang rusuh...maudy anak aktif sekali jd ingat anak temen aktif minta ampun waktu disekolah ... maudy sabar sabar ya estra pedas

2023-03-08

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!