Resmi

Tomi menarik nafas nya, saat dirinya sudah siap untuk melakukan ijab kabul. Sedangkan tangan Maudy, terus berada di paha kiri Tomi, dengan mencengkram sangat kencang.

Tomi mengulurkan tangan nya, pada Pak penghulu untuk mengucapkan janji suci pernikahan.

"Sudah siap?"

"Siap Pak."

" Saya nikahkan engkau Tomi Widodo dengan Maudy Hilma Binti Hadi Hermawan dengan mas kawin uang Tunai sebesar Rp.15.523.000, 10 gram logam mulia dan seperangkat shalat di bayar tunai."

"Saya terima nikah, dan kawin nya Maudy Hilma Binti Hadi Hermawan dengan Mas kawin tersebut di bayar tunai."

SAH

Alhamdulillah

Tomi merasakan lega, setelah melawati semua nya, Maudy hanya menatap pria yang berada di sampingnya yang kini mejadi suami nya.

Maudy mencium punggung tangan Tomi, dan Tomi lalu mencium kening Maudy yang kini telah menjadi suami nya.

Papah Hadi tersenyum, dan memeluk erat putri nya. Putri satu - satu nya, yang kini sudah berstatus memiliki suami.

"Papah tidak menyangka, kamu sudah dewasa. Seperti baru kemarin melihat kamu, baru lahir ke dunia. Kini kamu, sudah memiliki kehidupan baru, sebagai seorang istri. Jadilah istri yang baik dan menurut apa kata suami. Jangan bersikap seperti anak kecil lagi, kamu harus dewasa."ucap Papah Hadi.

" Makasih Pah, makasih untuk selama ini. Kasih sayang, perhatian, dan maaf kalau Maudy sering buat papah kecewa." ucap Maudy dengan kedua mata nya berkaca - kaca.

Papah Hadi memeluk erat tubuh Maudy, di usap punggung putri nya. Dengan menahan air mata, agar tidak jatuh di depan Maudy.

Tomi mencium punggung Hadi, sahabat nya yang kini menjadi mertua nya. Suatu takdir yang tidak pernah, terbayang kan sejak dulu. Dan tiba - tiba, mencintai anak dari sahabat nya.

"Jaga anak saya, jangan kamu sakiti. Bimbing dia, untuk jadi istri yang sholehah dan menjadi pendamping kamu hingga di surga nanti."

"Saya janji Pah, saya akan membimbing Maudy. Dan tidak akan menyakiti hati nya, dan saya akan membuat dia untuk belajar mencintai saya."

*****

Ucapan selamat untuk kedua mempelai pun datang, mulai dari teman - teman Tomi, Papah Hadi dan keluarga besar dari Almarhumah Mamah Maudy, dan Papah Hadi. Sedang kan Maudy, hanya mengundang Susanti dan Tito.

Terlihat Maudy memaksakan senyuman, tidak dengan Tomi yang tersenyum bahagia. Beberapa kali, Tomi menegur Maudy untuk tetap terlihat bahagia.

"Wajah nya itu, jangan sampai orang lihat kamu seperti tertekan." bisik Tomi.

"Om ini gimana sih? gimana tidak tertekan, saya sekarang sudah jadi istri nya Om. Ini seperti mimpi buruk, dan Om tahu umur 19 tahun saya sudah jadi Nyonya Tomi." ucap Maudy pelan.

"Tertekan kamu akan hilang, kalau sudah termakan sama buaian kasih sayang saya."

"Ih... geli saya dengarnya." ucap Maudy sambil bergidik.

Tomi hanya tersenyum, dan berusaha untuk sabar mengahadapi istri nya. Yang belum mencintai nya seratus persen, dan Tomi berusaha menghadapi dengan sabar sikap Maudy yang terlihat kadang masih kanak - kanak.

****

"Eh.. Om ngapain? ikut masuk kamar saya. Tuh Om tidur di kamar tamu, bukan di kamar saya." ucap Maudy sambil menghalangi dengan merentang kan kedua tangan nya, agar Tomi tidak ikut masuk.

"Maudy, saya itu suami kamu sekarang. Masa saya harus tidur di kamar tamu, saya harus tidur sama kamu."

"Nggak!!! walau kita sudah menikah, saya tidak mau tidur sama Om. Dan ingat, saya akan tetap tinggal di rumah Papah, tidak akan ikut sama Om."

"Ok kalau kamu mau tetap disini, saya juga akan bawa semua pakaian saya untuk pindah ke rumah ini."

"Papah...!!! " panggil Maudy dengan suara lantang.

"Papah..!! " panggil kembali Maudy.

"Ada apa sih?" ucap papah Hadi datang karena mendengar teriakan putri nya.

"Ini Papah, Om Tomi mau tidur di kamar nya Maudy. Kata Maudy, tidur nya sana di kamar tamu. Dan Maudy hanya mau, tinggal disini. Eh Om Tomi malah, mau pindah kesini." ucap Maudy.

"Maudy cantik, anak kesayangan Papah. Kamu kan tahu, depan kamu itu suami nya kamu. Kalau sudah suami istri, harus tidur satu kamar. Bukan nya, pisah ranjang. Jadi Tomi mulai malam ini, tidur nya sama kamu."ucap Papah Hadi.

" No.. no... maaf, sempit kasurnya."ucap Maudy.

"Sempat karena kamu, kalau tidur kepala di kaki, kaki di kepala. Terus tubuh kamu berputar 180 derajat. Makannya sempit, dari kecil sampai sekarang kalau tidur satu kasur sendiri."

"Tuh Om dengar kan?" ucap Maudy sambil melipat kedua tangan nya di dada.

"Yasudah, kalau begitu, saya beli kasur lagi dan taruh di kamar kamu. Gimana Pah, ide bagus kan?" ucap Tomi.

"Ide bagus." ucap Papah Hadi.

"Ih... enak saja, nggak - nggak jangan. Pokok nya, jangan merusak suasana kamar saya."

"Yaudah, suami kamu ijinkan masuk." ucap Papah Hadi.

Dengan wajah penuh kemenangan, Tomi akhirnya masuk kedalam kamar Maudy, dan Papah Hadi langsung pergi dari kamar putri nya.

Kamar, yang bernuansa pink, membuat Tomi merasakan risih, karena tubuh nya yang capek langsung Tomi menjatuhkan tubuh nya , di atas tempat tidur.

"Ah... empuk nya kasur ini, wangi lagi kamar nya." ucap Tomi.

"Yaiyalah wangi, kamar Om kali yang tidak wangi." ucap Maudy sambil duduk di kursi meja rias nya.

"Enak saja, nanti besok lihat sendiri." ucap Tomi lalu bangun dan membuka kancing jas pengantin nya.

"Eh.. tunggu dulu, mau ngapain?" tanya Maudy.

"Mau ganti baju lah, ini gerah." jawab Tomi.

"Ac nyala Om, apa kurang dingin?"

"Maudy, saya itu ingin mandi, ingin lepas ini jas dari siang, bau keringat."

"Mandi sana."

"Tolong dong, ambil kan baju, yang ada di koper."tunjuk Tomi, pada koper kecil yang ada di samping meja rias.

" Itu Koper punya Om? saya kira punya MUA, katanya disini semalam, tapi bawa koper segala."

"Sudah, ambilkan handuk, kaos, celana pendek sama dalaman nya juga."

"Ih.. ogah, ambil sendiri." ucap Maudy langsung masuk ke kamar mandi."

"Kamu mau ngapain? masuk kamar mandi."

"Mules perut saya." teriak Maudy dari dalam kamar mandi.

Tomi bangun dari atas tempat tidur, dan berjalan ke arah koper. Saat sedang membuka koper nya, tidak sengaja mata Tomi, melihat sebuah photo bingkai kecil, photo Maudy bersama Axel. Dimana Axel berpose , sedang mencium pipi Maudy.

Tomi langsung membuang photo tersebut, ke dalam kotak sampah yang ada di kamar Maudy.

"Saya akan menyingkirkan semua kenangan kamu bersama Axel." ucap Tomi, sambil tersenyum sinis pada photo yang di buang nya.

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Ryanti Yanti

Ryanti Yanti

dasar si maudy istri durhakim

2023-04-09

1

Grafity_ky

Grafity_ky

akhirnya sah juga,yg sabar bang dan ttp semangat😁lanjut kak

2023-03-11

1

@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈

@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈

nikah sama orang yang ngk suka ma kamu ya begitu bawaanya marah Mulu apalagi umurnya beda jauh...sabar ya tom

2023-03-10

4

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!