Urusan Dapur

"Om.. lepas ih...!! " Teriak Maudy, saat masih ingin menegur ketiga wanita yang membicarakan nya saat di kasir minimarket.

Tomi langsung memasukan Maudy, ke dalam mobil dan menutup pintu, Tomi pun dengan segera masuk kedalam mobil.

"Om...!! "

"Berisik, jangan buat malu." ucap Tomi langsung menyalakan mesin mobil nya.

"Om itu tahu nggak sih?"

"Nggak tahu...!! "

"Makan nya, jangan main seret saya, sebelum saya tonjok itu ketiga perempuan."

"Kamu itu kenapa sih? masalah sepele saja kamu besar - besarkan. Jangan buat keributan, di depan umum." ucap Tomi.

"Om, masalah nya mereka itu membicarakan kita. Ya kan, otomatis tersinggung."

"Kamu tahu tidak, mereka membicarakan apa?"

"Tidak tahu."

"Makan nya, kalau tidak tahu jangan sok tahu.Kalau tadi, saya biarkan kamu. Bisa - bisa, kamu yang di penjara."

"Mereka membicarakan jelek, seolah lucu."

"Sudah, lupakan yang tadi. Kita sudah hampir sampai, masuk ke asrama."

Maudy masuk ke komplek Asrama Militer, dimana dirinya kina tinggal di rumah Dinas bersama suaminya. Mobil berhenti tepat di depan rumah, dengan halaman yang sedang, dan tidak luas seperti halaman rumah nya.

"Turun." ucap Tomi.

Maudy turun, sedang kan Tomi menurunkan koper milik Maudy. Kedua kata Maudy, melihat ada seorang anak kecil yang sedang menatap nya. Maudy tersenyum, tapi anak kecil tersebut langsung berarti masuk ke dalam rumah nya.

"Masuk." ucap Tomi.

Maudy masuk, melihat isi rumah sudau terdapat kursi, dan Maudy membuka kamar pertama, yang di jadikan kamar utama oleh Tomi.

"Ini kamar kita." ucap Tomi.

"Kamar kita?"ucap Maudy.

" Iya kamar kita, lantas kamar siapa?"

"kan ada dua kamar, Om yang kamar sebelah."

"Maudy, dimana - mana itu, pasangan suami istri tidur nya satu kamar, satu ranjang, satu selimut. Masa kita, dari awal nikah sampai pindah rumah, pisah ranjang."

"Kan Om tahu, saya tidur nya berputar, kaki di kepala, kepala di kaki."

"Jangan pakai alasan."

"Ya sudah, kalau tidak mau, saya lebih baik pulang ke rumah."

"Sana pulang, yang ada juga sampai sana, kamu bakalan tetap di suruh tidur nya sama saya."

"Ya sudah, tapi ini tempat tidur, kekuasaan saya. Bukan tempat kekuasaan Om, kalau mau tidur tuh di karpet depan televisi atau kedua." ucap Maudy langsung membaringkan tubuh nya di atas tempat tidur.

Tomi, hanya menggeleng kan kepala nya melihat tingkah laku istri nya. Saat Tomi memasukkan pakaian istri nya, Maudy hanya memiringkan tubuh nya, sambil menatap suami nya yang sedang memasukkan satu persatu pakaian nya.

"Om, yang di tempat kecil dalam koper, itu pakaian keramat semua."

"Iya, saya tahu." ucap Tomi sambil membuka nya.

"Eh.. mau apa Om?" tanya Maudy saat tahu, Tomi membuka resleting nya.

"Mau om pindahkan ke lemari."

"Jangan, enak saja pegang - pegang." ucap Maudy, langsung bangun dan turun dari atas tempat tidur.

"Ini barang keramat, kalau Om sekali sentuh bisa kesurupan."

Tomi mendekati Maudy, hingga Maudy memundurkan tubuh nya. Sedang kan Tomi kedua tangan nya, seakan ingin memegang bagian depan istri nya.

"Apa ini?" tanya Maudy dengan menatap ke arah tangan Tomi.

"Maksud kamu, dengan memegang ini kan?"

"Ih.. dasar aki - aki mesum, pergi sana." ucap Maudy sambil mendorong tubuh Tomi untuk keluar dari kamar.

*****

"Maudy...!! " panggil Tomi.

"Ada apa Om?" ucap Maudy, yang segera datang.

"Masakin mie rebus, Om sedang balas satu persatu pesan." ucap Tomi.

"Om kira saya pembantu apa? makan nya ada pembantu, biar bisa ada yang masak, ada yang cuci." ucap Maudy, dan membuat Tomi yang tadi nya fokus pada ponsel nya, kini menatap ke arah Maudy.

"Kamu pikir, tugas istri santai - santai saja gitu? istri juga melayani suami. Seperti masak, menyediakan makanan, menyiapkan perlengkapan kerja nya, bukan hanya menerima uang bulanan dari suami saja."

"Om menikah dengan saya, tujuan nya menjadi seorang pembantu ya? kalau niat cari pembantu, jangan saya dong. Saya saja belum pernah turun ke dapur, apalagi pegang pisau."

"Terus, kerjaan kamu apa?"

"Makan tinggal makan, minum tinggal minum, semua nya sudah di sediakan. Lah disini masa, harus masak sendiri."

"Jangan bilang, kamu tidak bisa merebus air."

"Jangan kan merebus air om, menyalakan kompor saja, saya tidak bisa."

"Ikut saya ke dapur." ucap Tomi sambil menarik pelan tangan Maudy.

***

"Kamu tahu kan, ini namanya dapur." ucap Tomi sambil berkacak pinggang.

"Kamu, harus berkenalan dengan para penghuni dapur. Ada kompor, piring, mangkuk, gelas, wajan, panci, rak piring, magicom, spatula, pisau dan masih banyak lagi, kamu kenalan sendiri sama mereka."

"Om pikir Saya ini bodoh." ucap Maudy.

"Katanya kamu tidak tahu perdapuran, kan Om suruh kamu kenalan sama mereka."

"Om ini gila apa ya, masa saya harus kenalan satu persatu sama yang tadi, om bilang itu. Saya harus bilang begini. Hi.. piring, hi... mangkuk, hi.. wajan, Om ini ngajarin biar jadi orang gila ya, saya sampe ingin tertawa om hahahaha. "

"Bukan begitu maksud nya Maudy, maksud om kamu belajar masak sambil tahu nama - nama penghuni dapur."

"Nggak ah, takut tangan Maudy rusak."

"Ok kalau kamu tidak mau masak, kamu tugas nya mencuci, menyapu dan mengepel."

"Maaf Om, kalau terkena sabun buat cuci dan ngepel, tangan saya panas."

"Astagfirullah ya Allah, saya ini ketiban sial apa, punya istri nggak bisa apa - apa." ucap Tomi, sambil mengusap wajah nya dengan kasar.

"Makan nya, kan ada slogan tuh, teliti sebelum membeli. Ya ini contoh nya, orang yang tidak teliti menikahi anak orang secara paksa." ucap Maudy, yang ada saya balasan setiap ucapan Tomi.

****

Maudy terus menatap Tomi, yang sedang menyantap mie rebus. Tomi yang pura - pura tidak melihat, Maudy yang sedang menatap nya.

"Om, bagi napa." ucap Maudy.

"Om..!!" panggil Maudy kembali.

"Apa sih?" ucap Tomi.

"Lapar."

"Masak saja sendiri, tadi di suruh buatin nggak mau."

"Om ganteng deh, perut Maudy sudah konser nih. Nanti kalau maag nya, Maudy kambuh terus sakit, Papah Maudy nangis."

Braaakk

Tomi menggebrak meja makan, dan Maudy kaget hingga memegang dada nya. Sedang kan mood makan Tomi, terasa tidak berselera lagi.

"Kamu bilang apa? maag kamu kambuh, Papah kamu nangis. Terserah, itu derita kamu." ucap Tomi, dan melanjutkan makan nya lagi.

"Jahat..!!" bentak Maudy langsung berjalan ke arah dapur.

"Saya buktikan, kalau saja juga bisa masak mie rebus. Sekarang, kita masak buat makan sendiri saja. Awas saja, kalau Om menyuruh saya masak, jangan harap Om bisa masuk ke dapur."

.

.

.

Terpopuler

Comments

Ryanti Yanti

Ryanti Yanti

jan nemen tenan si maudy

2023-04-09

1

Devi Handayani

Devi Handayani

drama kesabaran suami.... yg sabar ya pak😅😅😅😅

2023-03-24

1

Nurmila Karyadi

Nurmila Karyadi

serem ih kasar,gebrak meja segala,pdhal dia yg suka

2023-03-14

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!