Setelah Menikah

Tomi menggaruk kepala yang tidak gatal, saat dirinya tidak bisa tidur. Dan hanya melihat, Maudy tidur dengan menguasai tempat tidur nya sendiri.

Tomi, membaringkan tubuh nya, di sofa panjang dan hanya menatap istri nya sedang mendengkur.

"Seharusnya, malam ini malam pertama kita. Tapi kamu malah, tidur dan mendengkur kencang lagi." ucap Tomi.

Hingga akhir nya, Tomi tertidur di sofa panjang. Maudy bangun, karena tenggorokan nya terasa sangat haus. Maudy pun mencari air minum, yang biasa ada di atas nakal samping tempat tidur nya.

"Om..!! " panggil Maudy dengan wajah bantalnya.

"Om..!! "

Tomi tersentak kaget, dan langsung duduk tapi nyawa yang belum terkumpul sempurna. Maudy melemparkan, bantal nya ke arah Tomi.

Buuuggghhh

"Aduh!! " ucap Tomi.

"Apa sih?" tanya Tomi.

"Haus minum." jawab Maudy.

"Tinggal keluar, ke dapur minum." ucap Tomi, langsung membaringkan tubuh nya.

Dengan kesal, Maudy bangun dan membanting pintu kamar nya, hingga Tomi membuka kembali kedua mata nya.

Tomi menyusul istri nya, terlihat ada di dapur sedang menegak air putih dingin yang di ambil dari dalam kulkas.

"Kenapa Bangun? tadi suruh ambil minum nggak mau."

"Sudah kenyang tidur nya?"

"Mau lanjut lah." ucap Maudy berjalan melewati Tomi, dan Tomi menarik tangan Maudy, hingga tubuh mereka sangat dekat.

"Ini malam pertama kita loh?"

"Terus?"

"Kamu nggak paham?"

"Nggak!! "

"Perlu praktek?"

Aaaaaaa

Maudy mencubit pinggang Tomi sangat keras, dan langsung menatap tajam ke arah suami nya.

"Nggak usah praktek, saya sudah paham."

"Terus?" ucap Tomi.

"Nggak ada malam pertama, ini malam sudah pukul 3 pagi." ucap Maudy langsung masuk kembali kedalam kamar nya.

****

"Loh, Pak Tomi kok tidur di sofa depan TV sih?" ucap Bibi Inah.

"Mana tidak di selimuti lagi." ucap Bibi Inah kembali, saat melihat menantu majikan nya.

"Pak, Pak Tomi."

Tomi membukakan kedua mata nya, melihat asisten rumah tangga, mertua nya sudah ada di depan mata nya.

"Pak, pindah ke kamar. Dingin, tidur disini sih."

"Jam berapa bi?"

"Sebentar lagi Shubuh."

"Saya tidur, baru satu jam yang lalu."

Bibi Inah tersenyum sambil menatap Tomi, dan Tomi yang salah tingkah karena Bibi Inah tersenyum sendiri sambil menatap nya.

"Kenapa Bi?" tanya Tomi.

"Nggak kenapa - napa, jadi ingat waktu malam pertama nya bibi."

"Bibi malam pertama nya, tidur juga ya padahal suami sudah nungguin."

"Nggak tidur, memang nya Neng Maudy tidur ya?"

"Bukan hanya tidur bi, dia seperti orang mati tidur nya."

"Kalau itu jangan tanya Pak, nanti bakalan tahu sendiri, gimana kalau setiap pagi."

"Memang nya kenapa?"

"Kalau dibangunin susah, malah buat kita darah tinggi."

*****

Tomi berkacak pinggang, saat melihat bagaimana gaya tidur Maudy. Benar kata papah mertua nya, dimana kaki di kepala, kepala di kaki.

"Hey.. bangun!!! " ucap Tomi sambil menepuk pelan lengan Maudy.

"Bangun...!!! "

"Aaaaa.. berisik." ucap Maudy langsung menutupi tubuh nya dengan selimut hingga menutupi kepala nya.

"Saya siram nih."

"Apa Sih Om, masih pagi."

"Pagi gimana? sudah shubuh. Kita shalat berjamaah, kamu mandi biar seger, setelah selesai shalat shubuh kamu bisa kembali tidur."

Maudy bangun dan langsung masuk kedalam kamar mandi, Tomi langsung merapikan tempat tidur Maudy. Dan terdengar suara gemercik air.

*****

"Gimana tadi malam? kalian pasti nyenyak tidur nya." ucap Papah Hadi sambil sarapan.

"Nyenyak banget lah, capek Pah." ucap Maudy.

"Kalau udah nikah enak kan, pasti kamu nyesel kenapa tidak dari dulu saja."

"Ih, papah itu ngomong apa sih?" ucap Maudy yang tahu kemana arah pembicaraan papah nya.

"Pah, hari ini saya bawa Maudy ke rumah dinas. Disana dia bisa, bergaul dengan istri Tentara lain nya." ucap Tomi.

"Ya bawa saja, sekarang kan tanggung jawab kamu. Mau kamu apakan Maudy, itu hak kamu karena kamu adalah suami nya." ucap Papah Hadi.

"Kok Papah, seperti pasrah begitu sih, saya ini anak Papah. Kalau saya, di apa - apain sama tuh Aki - aku gimana?" ucap Maudy.

"Aki - aki!!" ucap Tomi.

"Iya, Om itu Aki - aki."

"Saya masih muda Maudy, belum 50 tahun."ucap Tomi.

" Maudy, kalau kamu di apa - apakan sama suami kamu, yang ada kamu tambah enak, bahkan kamu nanti perut nya bisa besar seperti balon." ucap Papah Hadi.

"Ih... Papah ngomong apa sih? dari tadi otak nya mikir ke arah sana terus." ucap Maudy.

"Kamu tahu nggak? apa yang dipikirkan Papah, kenapa bilang begitu?" tanya Tomi.

"Karena Papah, ingin kita cepat punya momongan." jawab Tomi.

"Papah ini lucu, memang nya langsung gitu, jadi anak? ada proses nya Pah." ucap Maudy.

*****

Tomi mengangkat koper kedalam mobil nya, Maudy terus memeluk tubuh Papah Hadi, seakan tidak ingin lepas, Maudy mengencangkan pelukan nya.

"Susah siap, kita jalan sekarang." ucap Tomi.

"Maudy, ini papah sesak banget. Kamu peluk kayak gini." ucap Papah Hadi.

"Maudy, ingin papah ikut." ucap Maudy.

"Kamu ini ngaco, masa Papah ikut." ucap Papah Hadi melepas kan pelukan putri nya.

"Tomi, jaga anak saya satu - satu nya, kalau istri kamu itu membuat kamu kesal, kasih dia pelajaran." ucap Papah Hadi.

"Siap Pah, tenang saja. Istri saya nanti, akan saya kasih pelajaran berharga, yang akan membuat dia pintar, bagaimana menjadi istri yang baik dan benar."

"Kalau macam - macam, awas saja kamu." ucap Maudy, dan hanya di senyumin oleh Tomi.

"Kalau begitu, kita pamit dulu Pah." ucap Tomi mencium punggung tangan Papah Hadi, diikuti oleh Maudy.

*****

"Kenapa kita mampir ke minimal market?" tanya Maudy saat mobil mereka berhenti di depan sebuah mini market.

"Belanja kebutuhan rumah, di rumah tidak ada apa - apa." ucap Tomi sambil melepaskan safe belt nya.

Maudy dan Tomi masuk ke dalam mini market, Tomi menenteng sebuah keranjang belanja dan memasukkan beberapa mie intans, buah, cemilan, bahkan aneka makanan frozen.

"Kamu mau apa?" tanya Tomi.

"Bingung mau apa." jawab Maudy.

"Yaudah, saya belikan cemilan sama aneka minuman saja ya." ucap Tomi, dan di anggukkan oleh Maudy.

Saat mengantri di kasir, beberapa orang wanita melirik ke arah Tomi sambil berbisik. Maudy menatap tajam ke arah wanita tersebut hingga sampai Tomi selesai transaksi.

"Yuk, sudah." ucap Tomi.

"Nanti Om, saya mau tunggu sebentar disini."

"Nunggu apa?" tanya Tomi.

Ketiga wanita tersebut keluar dari minimarket, dan Maudy langsung menghadang ketiga nya. Tomi pun langsung mendekati Maudy.

"Bicara apa tadi kalian?" tanya Maudy sambil berkacak pinggang.

"Maudy, kamu sedang apa sih?" ucap Tomi.

"Maaf mba, kami tidak membicarakan mba." ucap salah satu wanita tersebut.

"Maudy, jangan bikin malu." ucap Tomi.

"Saya tahu, kalian itu membicarakan kami. Memang nya saya tidak tahu, kalian aneh ya melihat kami berdua belanja."

"Mba, maaf ya silahkan pergi." ucap Tomi dengan menarik paksa lengan Maudy.

"Awas kalian..!! " ancam Maudy.

.

.

.

Terpopuler

Comments

MissHaluuu ❤🔚 "NingFitri"

MissHaluuu ❤🔚 "NingFitri"

awas macan ngamuk. senggol dikit bacok 🤣😂

2023-03-11

1

Grafity_ky

Grafity_ky

siap2 maudy hari2 mu akan indah ni😁lanjut kak

2023-03-11

1

Deva Santi

Deva Santi

mulai seru yah

2023-03-11

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!