Belajar Menerima

"Eh.. cium tangan dulu." ucap Tomi, saat Maudy akan turun dari mobil nya.

Maudy dengan wajah cemberut, mencium punggung tangan Tomi. Dan Tomi, langsung mengecup pucuk kepala nya.

"Ih... Om, napa sih main cium - cium segala." ucap Maudy kesal, mengelap pucuk kepala nya dengan sebuah tissue yang ada di dashboard.

"Kenapa sih? di lap. Nggak ada air liur nya." ucap Tomi.

"Masalah nya, takut kena rabies."

"Hmmm.. belum tahun saja, kalau kamu sudah saya ciumi semua, kamu bagai ke serangan ribuan volt."

"Ih...!! " ucap Maudy bergidik, dan langsung buru - buru keluar dari mobil.

"Nanti Om jemput jam berapa?" tanya Tomi.

"Nanti saya chat." jawab Maudy langsung meninggal kan Tomi.

Tomi hanya menggelengkan kepala nya, dan tersenyum melihat tingkah calon istri nya. Dan langsung menyalakan mesin mobil nya lagi.

"Eh.. itu bukan mobil Papah kamu? sama siapa kamu di antar?" tanya Susanti.

"Sama Aki - aki." jawab Maudy.

"Aki - aki?" ucap Susanti.

"Itu si Om Tomi."

"Astaga, dia bukan aki - aki, masih tergolong muda."

"Ih.. tetap saja aki - aki."

"Awas loh, benci jadi cinta."

"Ih.. ngeri saya." ucap Maudy sambil bergidik.

"Ada kabar dari Axel?" tanya Maudy.

"Axel, sudah mendapatkan tempat kuliah, disana dia sudah bisa menjalani hidup nya. Tanpa memikirkan lagi, tentang kamu." jawab Susanti.

"Dia tidak tanya saya?"

"Tanya sih, tanya kabar kamu gimana. Axel itu, asli nya masih mencintai kamu, tapi dia terpaksa pergi, demi kebaikan kamu dan dia.Karena, menjalin hubungan dengan kamu itu percuma, tidak akan bisa pernah bersatu."

"Saya juga, sebenar nya masih sangat mencintai dia. Tapi memang benar, bagaimana kita berjuang tetap saja, kita tidak bisa bersatu."

"Kamu yakin, mau menikah sama Om Tomi?"

"Mau gimana lagi, saya harus menikah dengan dia. Saya tidak bisa, menolak perintah Papah."ucap Maudy.

" Tapi, apa Axel tahu? kalau saya mau nikah sama Om Tomi?"tanya Axel kembali.

"Tahu, Axel tahu. Tapi tidak bilang apa - apa, dan hanya bilang oh."

****

Maudy menunggu Tomi, di depan halte bus depan kampus nya, tak menunggu lama. Tomi datang, dan Maudy langsung masuk kedalam mobil.

"Mau langsung pulang atau makan dulu?"

"Pulang, malas ingin di rumah langsung rebahan." ucap Maudy.

"Ok, kalau begitu. Om pesan kan makan siang saja buat kamu, mau makan apa?"

"Terserah om saja."

"Kok terserah, mau makan apa?"

"Apa saja Om."

"Om pesan kan, chicken teriyaki sama kentang, burger ya."

"Ya terserah Om saja."

Tomi sambil mengemudi kan mobil, mengoperasikan ponsel nya, memesan makanan di aplikasi online.

Mobil sampai di rumah Maudy, dan langsung membuka pintu mobil, tapi di tahan oleh Tomi dengan mengarahkan punggung tangan nya.

"Salim dulu."

Dengan wajah kesal, Maudy langsung salim dan mencium punggung tangan nya. Lalu turun dari mobil.

"Assalamu'alaikum." ucap Tomi.

"Walaikumsalam." balas Maudy.

****

"Neng, baru pulang." ucap Bibi Inah.

"Makan dulu ya." ucap nya lagi.

"Nggak Bi, makasih. Tadi Om Tomi, pesan kan saya makan siang." ucap Maudy.

"Oh yaudah."

"Bi, nanti kalau datang tolong siapkan ya, saya mau bersih - bersih dulu."

"Ya Neng."

Terdengar suara bel, Bibi Inah langsung, berjalan ke arah pintu gerbang. Seorang kurir, membawakan pesanan untuk Maudy.

"Atas nama Maudy." ucap Kurir.

"Saya yang ambil, mba Maudy nya sedang di bersih - bersih."

"Dari Pak Tomi."

"Terima kasih Mas."

Bibi Inah, langsung membawa nya ke meja makan. Dan menyiapkan untuk Maudy makan siang.

"Sudah siap nih."

"Makasih Bi."

"Neng Maudy, Pak Tomi perhatian ya."

"Hmmm."

"Bibi setuju, kalau Neng Maudy nikah sama Pak Tomi. Walau sudah berumur, dia itu baik perhatian."

"Hmmm."

"Ih.. si neng, kok ham hem ham hem."

"Saya mau makan, jangan ngajak ngobrol terus."

"Hmmm." ucap Bibi Inah.

"Kok hem lagi?"

"Ya ham.. hem.. ham.. hem.." ucap Bibi Inah langsung kembali ke dapur.

*****

"Gimana persiapan nikah kamu sama si Maudy?"

"Minggu depan, kita pengajuan nikah." ucap Tomi.

"Semoga, kamu tidak salah pilih."

"Salah pilih gimana?"

"Dia kan, masih umur 19 tahun, sedang kan kamu 40 tahun. Perbedaan yang sangat jauh."

"Insya Allah, saya akan membimbing nya."

"Terus, kamu kok mau sih nikah sama bocil? kamu bisa dapat yang lebih dari Maudy, yang dewasa dikit."

"Nggak tahu, saya kok bisa ya jatuh cinta sama dia, dan Hadi malah langsung bilang ingin menjodohkan saya dan Maudy. Padahal, waktu itu, saya belum bilang kalau saya suka sama Maudy."

"Terus, sampai sekarang apa Maudy, sudah bisa jatuh cinta?"

"Belum, tapi saya akan membuat dia jatuh cinta pada saya."

*****

"Undangan polosan gini si Tomi, yang ada photo kalian nya, masa nggak photo prewedding." ucap Papah Hadi.

"Papah itu, komen terus. Yang nikah itu, Maudy atau Papah sih?" ucap Maudy.

"Kan jaman sekarang, kalau mau nikah itu. Ada photo prewedding nya, masa ini nggak ada sama sekali."

"Betul Maudy, photo aja gimana? undangan kan terlanjur sudah jadi, tapi photo untuk di acara resepsi, ada semacam tayangan perjalanan kisah cinta gitu, dan di pajang pas pintu masuk." ucap Tomi.

"Lebay deh, perjalanan cinta apa, kita langsung lamaran saja." ucap Maudy.

"Maudy." ucap Papah Hadi.

"Iya, besok kita photo prewedding." ucap Maudy.

"Mau konsep nya gimana?" tanya Tomi.

"Konsep nya, photo ala - ala, polisi kejar maling ayam." jawab Maudy.

****

"Tomi, kamu harus sabar ya menghadapi Maudy." ucap Papah Hadi.

"Iya Hadi, saya paham kok kenapa Maudy seperti itu. Dia itu kan, memang belum mencintai saya. Tapi saya akan buat dia,mencintai saya."

"Maaf kalau anak saya masih suka kasar, saya hanya ingin, terbaik buat dia."

"Saya janji, tidak akan membuat dia tidak bahagia. Saya akan membuat dia, mau menerima saya, belajar sedikit demi sedikit mencintai saya." ucap Tomi.

"Saya akan pegang janji kamu."

*****

"Kamu sedang apa?" tanya Papah Hadi.

"Ini Pah, sedang mengerjakan tugas kuliah." jawab Maudy.

"Kamu tidak ada niat, undang teman kuliah kamu?"

"Nggak Pah, saya tidak akan undang mereka."

"Kenapa?"

"Mereka hanya tahu, saya pacaran sama Axel, dan menikah sama dia." ucap Maudy sambil menatap laptop nya.

"Maafkan Papah, kalau sudah merebut kebahagiaan kamu." ucap Papah Hadi, dan membuat Maudy menghentikan mengetik di laptop nya.

"Papah tahu, kamu menerima Tomi dengan terpaksa. Tapi Papah hanya, ingin kamu memiliki pasangan yanga terbaik."

"Sampai sekarang, saya belum bisa menerima Om Tomi. Saya belum bisa mencintai nya. Jadi, Maudy mohon jangan paksa untuk mencintai nya."

.

.

.

Terpopuler

Comments

Ryanti Yanti

Ryanti Yanti

bucin baru nyahok low maudy

2023-04-09

1

ina muthmaina

ina muthmaina

thor... mau nanya dong ...
itu si neng maudi emang y gak ada emak y apa.... ?

2023-03-24

1

MissHaluuu ❤🔚 "NingFitri"

MissHaluuu ❤🔚 "NingFitri"

entr kebalik ini si maudy yg bkl bucin abizz 🤭

2023-03-08

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!