Masa Kecil Om Tomi

"Loh Om, kok ke panti asuhan?" tanya Maudy saat tiba di sebuah panti Asuhan.

"Ini tempat Om, sejak berumur 10 tahun, om tinggal disini." jawab Tomi sambil membuka safe belt.

"Jadi, Om anak panti?"

"Kenapa? kamu malu ya punya calon suami, anak panti?"

"Nggak Om, bukan gitu."

"Yaudah yuk masuk."

Tomi dan Maudy, masuk kedalam. Suasana tidak begitu ramai-ramai, sebagian anak - anak sudah tertidur, dan dan sebagian masih menonton televisi, bahkan hanya sekedar membaca.

"Om Tomi." sapa salah satu gadis kecil, berumur 5 tahun.

"Loh biasanya sudah tidur?"tanya Tomi.

" Belum mengantuk Om." jawab Chika, nama gadis tersebut.

"Maudy, Chika ini di temukan di depan pintu panti. Dia di buang sama orang tua nya, saat masih berumur sekitar 4 hari."

"Ya Allah, kasihan banget Om. Apalagi, ini anak lucu banget."

"Kamu beruntung, masih memiliki orang tua yang sayang sama kamu."

"Eh, Tomi." ucap Ibu Kasih.

"Clara main lagi sayang." ucap Tomi sambil menurunkan nya.

"Ok Om, tapi mana jatah cokelat nya?" ucap Clara sambil membuka telapak tangan nya.

"Yah, Om lupa. Maaf ya, Om kasih kamu uang saja ya."

"Boleh." ucap Clara, Tomi membuka dompet nya dan mengeluarkan satu lembar uang warna biru.

"Horeeeeee... itu buat Clara di tabung, jangan pakai jajan."

"Iya Om, makasih."

"Sama - sama."

"Ibu, ini calon istri Tomi." ucap Tomi, mengenal kan Maudy, pada ibu Kasih.

"Maudy." ucap Maudy mengenalkan diri nya.

"Cantik nya, pacar kamu cantik - cantik ya. Ibu doakan semoga yang ini, sampai menikah."

"Hah, memang nya ada berapa mantan nya?" tanya Maudy.

"Sudah, nggak usah di bahas. Mending, sekarang lihat kamar kita." ajak Tomi, langsung menarik tangan Maudy.

"Eh mau ngapain?" tanya Maudy, menahan diri nya.

"Ke kamar."jawab Tomi.

"Ibu, ini Om Tomi." ucap Maudy, sedangkan Ibu Kasih hanya tersenyum sambil menggeleng kan kepala nya.

"Sudah buruan, kita ke kamar."

"Ih.. ini si aki - aki, ada ibu."

"Nanti ya bu."

****

"Ngapain? ngajak ke kamar?" tanya Maudy.

"Ini kamar saya, kalau pulang tidur nya disini." jawab Tomi.

"Terus?" tanya Maudy.

"Saya tidak punya keluarga, hanya disini keluarga saya.Entah dimana mereka, yang jelas saat orang tua saya meninggal dunia, yang saya ingat, mereka menitipkan saya disini."

"Om tidak ingat, asal nya dari mana? kan umur 10 tahun, pasti lah sudah mengerti."

"Pernah om coba cari tahu, sama Ibu Kasih. Mereka nggak ada, sampai sekarang entah mereka dimana.Bahkan rumah pun, mereka jual."

"Ya Allah Om, miris banget hidup nya Om."

"Makan nya, kamu sama Papah jangan suka melawan, kamu masih punya Papah, masih memiliki kesempatan bisa sama Papah. Sedang kan Om, tidak memiliki orang tua. Seandainya di beri kesempatan kedua, Om ingin menghabiskan waktu bersama mereka."

****

"Tomi, kalau kesini suka nya di masakin sama Ibu pepes tahu sama sayur asem." ucap Ibu Kasih, sambil menyusun makan malam.

"Terus, Ibu ingat kan sama kamu. Jangan suka, buat sambal terasi, Tomi tidak suka." ucap Ibu Kasih kembali.

"Bu, jangan kan sambel, masa nasi saja saya tidak bisa." ucap Maudy.

"Hah.. kamu tidak bisa masak? Tomi calon istri kamu, tidak bisa masak?" ucap Unu Kasih, dan Maudy hanya tersenyum tipis.

"Kamu benar, tidak bisa masak?" tanya Tomi.

"Nggak!! " jawab Maudy.

"Jadi kamu sebagai, perempuan bisa nya apa?" tanya Tomi.

"Makan." jawab Maudy.

"Ya Allah Tomi, kamu itu selalu sama kenalkan perempuan, tidak bisa masak semua. Ini akan sama cerita nya."

****

"Ih... nyebelin, main cium kening segala,perempuan itu harus pintar masak, siapa suruh nikah sama saya." ucap Maudy kesal, sambil mengelap dengan tissue basah.

"Itu aki - aku, berani benar cium kening. Ih... saya udah bayangin, tuh Om Tomi, pegang - pegang, terus ah... nggak mau, nggak mau. Saya nggak mau, awas saja, kalau sampai berani macam, macam dia." ucap Maudy sambil membayangkan hal lain.

Maudy terus mengelap nya, hingga satu pack tissue basah habis. Sehingga membuat, kening nya memerah.

"Ah... jadi merah perih lagi. Gara - gara Om Tom, pake cium kening segala. Dasar Om Tomi, benci.. !!

Maudy, langsung keluar dari kamar nya, dan berjalan ke arah Papah nya yang sedang, menonton televisi sambil meminum kopi.

" Papah."

"Ada apa?" tanya Papah Hadi, sambil melirik ke arah putri nya, yang sedang memasang muka cemberut.

"Ada lagi?" tanya kembali Papah Hadi.

"Bisa nggak sih, nikah nya di undur."

"Nggak bisa."

"Ah... Papah, saya itu ilfil sama dia."

"Ilfil kenapa sih? wajahnya calon suami kamu itu ganteng, dia tidak terlihat tua. Dan terus, dia wangi tidak seperti kata kamu bau balsem."

"Om Tomi itu, dia tadi cari kesempatan dalam kesempitan."

"Maksud nya gimana?"

"Ponsel nya Maudy, di rampas sama dia, eh saat mau ambil di saku celana nya malah dia kecup kening Maudy. Itu kan pelanggaran, Papah harus laporkan ke atasan nya, biar Om Tomi di pecat, jadi Tentara."

"Kamu pikir, percaya laporan nya hah..?"

"Pasti lah, ini bukti nya kening, Maudy merah, akibat alergi kena ciuman Om Tomi."

"Tapi kok, kening kamu seperti bau tissue basah."

"Ah.. sok tahu Papah itu, ini tuh alergi akibat, di cium sama itu aki - aki."

"Besok Papah antar ke dokter kulit, biar sekian kulit kamu mati rasa."

"Loh kok gitu sih Pah."

"Katanya alergi, kalau alergi ya Papah bawa kamu ke dokter kulit, suruh minta di suntik agar mati rasa kulit nya, "

"Ih.. nyebelin."

****

"Tomi, kamu yakin nikah sama dia?"

"Sangat yakin bu, dia itu pilihan nya saya."

"Dia masih kecil, tidak bisa masak."

"Bu, masalah nya apa sih? terus jangan disamakan sama yang kemarin."

"Ibu hanya mengingat kan saja, nanti kalau sudah menikah kerja nya hanya rebahan, ngabisin uang kamu."

"Tomi akan ajarkan Maudy, pelan - pelan bu."

"Ya semoga, dia jodoh kamu sampai maut memisahkan kalian."

"Amin..!!! "

*****

"Kamu kenapa sih? sarapan di mobil." tanya Tomi sambil menyetir.

"Tadi nggak sempat Om, bangun kesiangan." jawab Maudy sambil mengunyah roti nya.

"Makan nya, bangun pagi - pagi."

"Nggak bisa Om, kalau Maudy bangun itu harus di bangunin."

"Kamu manja banget, gimana nanti kalau sudah menikah."

"Lagian, siapa suruh nikah sama saya. Om yang ingin, makan nya ibarat barang, sebelum membeli itu harus teliti, cek kondisi. Ini si Om, langsung main tancap lamar, sok - sok an, saya sih terserah saja ya, karena gagal juga nggak rugi buat saya."

"Pernikahan kita tetap lanjut."

.

.

Terpopuler

Comments

MissHaluuu ❤🔚 "NingFitri"

MissHaluuu ❤🔚 "NingFitri"

tpi buat msk mie msih bsa kan 🤭🤭

2023-03-08

1

Naufal Zaidan

Naufal Zaidan

macam si keysha ya

2023-03-08

1

Grafity_ky

Grafity_ky

sabar bang,terus bimbing maudy,lama2 jg dia terbiasa,intix ttp syg dan cinta sama pasangan,😁lanjut kak

2023-03-08

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!