Calon Suami Menyebalkan

"Om gimana kalau model begini?" ucap Maudy sambil mencoba salah satu gaun pengantin.

"Ganti, punggung nya terlalu terbuka seperti kuntilanak." ucap Tomi, dan Maudy langsung berganti dengan wajah cemberut.

"Om, kalau yang ini?" tanya Maudy kembali, setelah mengganti dengan gaun pengantin lain nya.

"Ganti, belahan depan nya terlalu terlihat."ucap Tomi, dan Maudy dengan malas kemabli ke dalam ruang ganti.

" Om, kalau yang ini bagaimana?" tanya lagi Maudy.

"Terlalu rendah, dan bahu nya di pertontonkan." jawab Tomi.

"Ih.. yaudah lah, nggak usah pakai gaung pengantin lagi, sekalian saja pakai daster." ucap Maudy kesal langsung masuk kedalam kamar ganti.

Tomi langsung berdiri, dan memilih gaun pengantin yang cocok dan pas untuk calon istri kecil nya.

"Tom- Tom sayang, coba deh dengan model gaun pengantin yang ini. Terlihat mewah, elegan tapi sederhana. Bagian punggung, dan bahu seperti terlihat kalau dari jauh, tapi saat dari dekat ini di lapisi kain yang warna nya seperti kulit." ucap Clara, dan Tomi memperhatikan gaun pernikahan tersebut.

"Ok, saya pesan buatkan gaun pengantin seperti ini."

"Ok sayang, sekarang coba kamu cocokan dulu sama calon istri kamu."

Tok... tok..

"Apa..!!! " ucap Maudy, yang hanya melongok kan kepala nya saja.

"Coba yang ini." ucap Tomi sambil menunjukkan gaun pengantin nya, dan Maudy langsung mengambil nya.

Tomi menunggu di depan pintu kamar ganti, hingga 5 menit, Maudy tidak kunjung keluar.

"Maudy, kamu tidur ya?" ucap Tomi.

"Om, ini gaun pengantin nya susah masuk." ucap Maudy.

"Susah masuk gimana sih?"

"Kayaknya, ada yang nyangkut deh."

"Terus?"

"Bantuin napa."

"Ntar suruh pegawai nya saja." ucap Tomi sambil mencari pegawai Bridal, tapi semua pegawai sibuk melayani customer.

"Buka pintu nya."

"Mau ngapain?"

"Katanya, mau di bantuin."

"Sama pegawai nya saja."

"Sibuk semua, Clara juga sedang sibuk. Buruan buka."

"Om, saya tidak mau ya, Om mencari kesempatan dalam kesempitan."

"Eh Maudy, lagian saya kalau niat bawa kamu ke hotel, bukan main di tempat sempit begini. Cepat buka, kalau tidak saya dobrak."

"Iya - iya. " ucap Maudy, dan akhirnya membuka pintu nya, dan langsung memunggungi Tomi, dengan menutup bagian depan nya.

Tomi membantu melepaskan salah satu payet, yang menyangkut di tali pakaian dalam Maudy. Setelah lepas, Tomi membantu memakai kan nya, dan meresleting gaun pengantin yang di pakai Maudy.

Tomi menatap Maudy, di depan cermin. Maudy pun menatap dirinya di depan cermin, bersama Tomi yang berdiri di depan nya.

"Gimana Om? cantik kan saya. Sampai Om terkesima, melihat nya sampai kedua mata Om tidak berkedip."

"Biasa saja." ucap Tomi, langsung keluar.

"Jadi nggak jadi lagi yang ini?"

"Jadi..!! "

****

"Mulai besok, Om yang akan antar jemput kamu kuliah."

"Kenapa harus antar jemput? saya bukan anak TK."

"Kamu itu calon istri saya, jadi saya antar jemput kamu."

"Baru calon istri, bukan istri. Nggak mau..!!"

"Tapi Papah kamu yang memberikan perintah."

"Kenapa sih, kalau sebut nama Papah langsung biar buat saya tunduk. Kesel tahu, bin nyebelin." ucap Maudy langsung turun dari mobil.

"Malam minggu, kita jalan ya. "

"Ogah, mau belajar." ucap Maudy berjalan meninggal kan Tomi, yang masih belum pergi.

Tomi, hanya menggelengkan kepala nya, dan langsung menancap kan gas nya meninggal rumah calon istri nya.

****

Tomi berjalan masuk kedalam pantun asuhan, para anak kecil penghuni panti langsung menyambut kedatangan Tomi.

Tomi adalah, salah satu penghuni panti asuhan, sejak usia 10 tahun. Karena kedua orang tua nya, meninggal akibat kecelakaan. Tomi pun, langsung menemui Ibu Kasih, pemilik Panti Asuhan Kasih Bunda.

"Assalamu'alaikum."

"Walaikumsalam."

"Sehat bu? " tanya Tomi sambil bersalaman dengan mencium punggung tangan nya.

"Alhamdulillah sehat, calon istri kamu mana?"

"Tomi sendirian lagi."

"Ajaklah dia, Ibu ingin kenal."

"Nanti Tomi ajak ya bu."

"Akhirnya kamu, mau menikah juga. Ibu senang mendengar nya, semoga dia yang terakhir buat kamu."

"Amin bu, Amin."

"Dari pada mantan - mantan kamu, yang tidak jelas hanya buat main - main, ibu tidak senang. Apalagi modal cantik, tapi perilaku minus."

"Tapi kan tidak semua nya bu, hanya Firda saja yang kasar, makan nya Tomi putuskan dia."

"Terus, kabar si Siska, Amanda, Mona, Aqila, kamu di tinggal kan juga kan? menurut Ibu, mantan - mantan kamu itu, hanya modal cantik tapi perilaku minus. Sama pria, tidak menghargai."

"Bukan tidak menghargai, Tomi di tinggal nikah Bu, mau nikah gagal, mau lamaran gagal."

"Ya itu, watak nya kelihatan."

"Tapi Tomi yakin, yang ini pilihan hati Tomi."

"Ibu juga berharap seperti itu, ajak dia kesini."

"Nanti malam Tomi akan ajak."

****

"Maudy...!! " panggil Papah Hadi.

"Maudy..!!! buka pintu nya sayang.

Ceklek

" Apa sih Pah? ganggu Maudy saja." ucap Maudy dengan wajah cemberut nya.

"Ada Tomi."

"Terus?"

"Temui dia."

"Bukan nya, setiap malam minggu itu😒, Om Tomi malam mingguan sama Papah, main catur sampai pagi."

"Sekarang, malam mingguan nya bukan sama Papah. Tapi sama kamu, cepat kamu dandan yang cantik. Kamu papah ijinkan malam mingguan, sama calon suami kamu."

"Nggak usah harta, pakai calon suami kali, geli dengar nya." ucap Maudy langsung menutup pintu kamar nya, sedang kan Pak Hadi hanya menggelengkan kepala nya.

****

"Buruan, katanya mau jalan. Malah ngobrol terus sama Papah."

"Salim dulu sama Papah." ucap Tomi, yang melihat calon istri kecil nya itu langsung pergi.

"Maudy pamit Pah." ucap Maudy, sambil mencium punggung tangan Papah nya.

"Hati - hati."

"Assalamu'alaikum." ucap Tomi dan Maudy.

"Walaikumsalam." balas Papah Hadi.

Di dalam mobil Maudy, hanya fokus pada ponsel nya. Tomi, merampas ponsel dari tangan Maudy, dan menaruh di saku jaket nya.

"Ih... nyebelin banget sih om."

"Kita ini sedang jalan berdua, kamu fokus sana ponsel kamu."

"Saya sedang balas chat dari Susanti Om, sini balikin nggak..!!

"Nggak...!!! "

"Balikin...!!! "

Maudy berusaha mengambil ponsel nya di saku jaket Tomi, hingga Tomi terganggu saat menyetir. Karena Maudy yang terus berusaha, mengambil ponsel nya. Tomi, mencium kening Maudy, dan membuat Maudy kaget mematung.

Tomi tersenyum, aksi Maudy terhenti. Kini dirinya bisa menyetir mobil, tidak terganggu oleh calon istri nya yang mencoba merebut ponsel nya.

"Om cium kening saya!! "

"Baru kening, belum yang lain nya."

"Om...!!! nyebelin...!!! " teriak Maudy sambil memukul lengan Tomi dengan kasar.

"Baru cium kening saja sudah mematung gitu, apalagi cium yang lain nya. Bisa mati rasa." ucap Tomi sambil terkekeh.

Maudy langsung melipat kedua tangan nya dengan wajah yang di palingkan ke arah jendela.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Ryanti Yanti

Ryanti Yanti

dasar pasangan soplak😀😀😀

2023-04-07

1

MissHaluuu ❤🔚 "NingFitri"

MissHaluuu ❤🔚 "NingFitri"

aduhhh mntanx segudang. moga aja slh stu mntanx si om msih waras semua. klo ampe gila bsa2 jadi pelakor 🤭🤭

2023-03-08

4

@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈

@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈

banyak amat mantanmu Tom tapi ngk jadi semuanya hhhh

2023-03-08

3

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!