Calon Istri

"Neng...!!! " panggil Bibi Inah sambil mengetuk pintu kamar Maudy.

Ceklek

Maudy membuka pintu kamar nya, Maudy menguap sambil menggaruk kepala nya yang gatal.

"Ada Bi? " ucap Maudy.

"Di panggil sama Bapak."

"Ada apa sih?

" Disuruh ke bawah, di tunggu di ruang keluarga."

"Iya, tunggu sebentar." ucap Maudy masuk kembali ke dalam kamar nya, untuk merapihkan rambut nya.

Maudy pun menuruni anak tangga, dan melihat ada Tomi yang sedang mengobrol dengan Papah Hadi.

"Sini nak." ucap Papah Hadi, sambil menyuruh Maudy duduk di samping nya.

"Maudy, kamu antar Tomi ke undangan pernikahan." ucap Papah Hadi.

"Hah.. undangan pernikahan!!! memang nya nggak bisa datang sendiri apa?" ucap Maudy sambil menatap ke arah Tomi.

"Maudy, kamu bantu dia dong. Masa kondangan sama Papah, nggak pantas lah dilihat."

"Memang nya mau kondangan kemana sih? ribet amat, tinggal datang saja, apa susah nya."

"Kamu kan pacar saya, calon istri saya. Jadi kamu, temani saya pergi ke resepsi pernikahan teman saya."

"Ih... ngaku - ngaku, lamaran saja belum, tuker cincin saja belum. Main bilang calon istri, enak saja."

"Maudy, Tomi itu calon suami kamu. Tidak ada acara lamaran, tapi langsung menikah. Data kamu buat pengajuan nikah, sudah papah siapkan, dan Papah sama Tomi, sudah mengurus nya, tinggal kamu menunggu menghadap bersama Tomi." ucap Papah Hadi.

"Kok, Papah gitu sih? berarti Papah pemalsuan data."

"Pemalsuan apa? kamu anak Papah, mereka tahu jadi tidak ada masalah."

"Ih... Papah itu nyebelin banget sih, nikah main paksa aja."

"Sekarang, kamu ganti pakaian ya." ucap Tomi sambil tersenyum.

"Sudah sana." ucap Papah Hadi, menyuruh Maudy untuk segera berganti pakaian.

****

Mobil berhenti di sebuah hotel bintang 5,Tomi membukakan pintu mobil nya, dan Maudy pun turun.

"Kamu gandeng tangan saya." ucap Tomi, sambil mengarahkan lengan nya pada Maudy.

"Hah... gandeng Om? ogah..!! "

"Kamu tidak mau bantu saya?"

"Tidak...!!! saya tidak mau bantu."

"Ok, kalau kamu tidak mau bantu saya, kamu saya teriaki kalau kamu itu maling."

"Ih... Om itu gimana sih, bisa saja ancaman nya."

"Ya makan kamu nurut, cepat gandeng tangan saya."

Dengan terpaksa, Maudy menggandeng tangan Tomu, masuk kedalam hotel bintang 5.Saat memasuki aula gedung, yang di sulap bak negeri dongeng, kedua mata Maudy tak bisa berkedip.

"Om.. ini konsep pernikahan nya bagus banget."

"Nanti kalau kita menikah, bisa yang lebih bagus dari ini. "

"Benar ya Om."

"Iya."

Aaaaawwww

"Apa sih, main cubit saja." ucap Tomi pelang.

"Main jawab saja." ucap Maudy kesal.

"Kamu kan tadi tanya saya, ya saya jawab. Gimana sih? udah di jawab kalau cubit."

Tomi dan Maudy, naik ke atas panggung pelaminan, orang tua membelai menyambut Tomi dengan baik, saat sampai di depan pengantin wanita, Tomi hanya tersenyum tipis, menyalami kedua nya.

"Bang, dia siapa?" tanya pengantin perempuan.

"Ini calon istri saya." jawab Tomi.

"Istri!!! serius? dia masih anak - anak."

"Eh mba pengantin, sudah pernah dengar nggak? ada cerita malam pertama pengantin nya gagal. Karena, kekasih manta nya datang bawa senjata dan menembak mati si pengantin wanita nya." ucap Maudy, langsung terdiam dan segera mengalihkan pandangan nya si pengantin wanita tersebut ke arah lain.

Tomi, langsung menarik pelan, tangan Maudy untuk turun, dan langsung keluar dari aula gedung berjalan menuju ke parkiran.

"Om, kok nggak makan dulu sih, langsung pulang saja. Percuma saya dandan cantik - cantik, datang nya hanya sebentar.

"Nanti om, ajak kamu makan di tempat langganan nya Om." ucap Tomi dengan wajah serius, dan langsung masuk ke dalam mobil nya.

*****

Dengan wajah cemberut, Maudy memasukan nasi kedalam mulut nya, dengan kasar. Sedang kan Tomi, menyeruput kopi hitam nya dan sambil menghembuskan asap rokok nya.

"Tak kira, makan di restoran, eh ternyata makan di warteg." celetuk pelan Maudy.

"Dompet Om lagi kering, jadi di warteg saja." ucap pelan Tomi.

"Dasarnya saja pelit."

Tomi, langsung merogoh saku celana belakang nya, dan menaruh dompet di kedua paha Maudy.

"Dompet Om, kamu yang pegang sekarang. Biar tahu, isi nya dan kalau ingin sesuatu bisa ambil sendiri."

"Ih... memang nya saya anak kecil apa, yang bisa di bohongi." ucap Maudy dengan mengembalikan dompet milik Tomi.

"Bisa saja beli dompet lagi." ucap Maudy dengan wajah masih terlihat kesal.

"Anak pintar, habiskan ya.. nanti kita pulang." ucap Tomi membelai rambut Maudy.

*****

"Maudy, kamu mau pilih undangan yang mana?" tunjuk Papah Hadi.

"Terserah Papah, kan ini acara nya Papah."

"Kok Papah, bukan Papah yang mau menikah lagi, tapi kamu yang mau menikah sama Tomi."

"Ya terserah Papah lah, mau model gimana undangan pernikahan nya. Dari awal kan Papah yang atur, bukan Maudy yang atur."

"Ok, Papah ambil warna gold ya."

"Iya, terserah Papah." ucap Maudy langsung menyalakan televisi.

*****

"Eh, kalian sudah belum tugas yang kemarin?" tanya Maudy pada Tito dan Susanti.

"Sudah, kenapa?" tanya Susanti.

"Pinjam dong, saya lupa." jawab Maudy.

"Nih, kamu habis kemana sih? sampai lupa mengerjakan tugas kuliah."

"Kalian harus tahu, di rumah saya itu bete banget."

"Bete kenapa?" tanya Tito.

"Papah sedang sibuk, menyiapkan pernikahan saya dan Om Tomi."

"Hah... serius!!! "ucap Susanti kaget.

" Kamu terima?" tanya Tito.

"Iya Tito, Susanti. Saya terima perjodohan saya dan Om Tomi."

"Tapi dia tua Maudy, kamu kok mau sih?" ucap Susanti.

"Atau karena dia sudah mapan, alasan nya saja kamu pura - pura tidak mau, padahal kamu itu suka sama Om Tomi."

"Ih.. apaan sih, saya itu tidak suka sama Om Tom tahu. Makan nya, mau kabur juga percuma, pasti akan ketemu."

"Kalau Axel mendengar nya, pasti semakin sedih." ucap Tito.

"Kabar Axel gimana?" tanya Maudy.

*****

"Om... mau kemana sih? " tanya Maudy malas, saat Tomi menarik pelan tangan Maudy masuk kedalam sebuah bridal.

"Kita mau fiting pakaian pengantin." jawab Tomi.

"Kenapa nggak sewa saja sih? ribet ah.. harus di ukur segala."

"Ini kan buat sekali dalam seumur hidup, sudah kamu nurut sama Om."

"Hi... apa kabar Tom - tom?" sapa seorang pria kemayu sambil mencium pipi kanan dan kiri Tomi, Maudy yang melihat nya langsung bergidik.

"Clara, ini calon istri saya. Pernikahan kami, ingin pakai desain dari kamu."ucap Tomi.

" Cantik sekali calon istri kamu, banyak pilihan sayang, kamu bisa pilih model gaun pengantin yang mana." ucap Pria kemayu yang bernama Clara langsung menarik tangan Maudy.

Tomi duduk di kursi tamu sambil membaca majalah, dilirik nya sekali calon istri kecil nya sedang memilih gaun pengantin.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Ryanti Yanti

Ryanti Yanti

🤣🤣🤣🤣🤣bengek dgn si clara main nyosor

2023-03-10

1

MissHaluuu ❤🔚 "NingFitri"

MissHaluuu ❤🔚 "NingFitri"

semoga lancar ya..

2023-03-06

1

Naufal Zaidan

Naufal Zaidan

ayolah maudy buka hatimu,kurang apalagi si om tom mu itu,udh mapan kerjaan jelas nunggu apalagi

2023-03-06

3

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!