Hukuman

Tomi berjalan dengan kaki sedikit melebar, bahkan rasa nyeri nya pun masih sangat terasa. Dari jauh, Alfa tersenyum terkekeh melihat Tomi berjalan seperti orang baru khitan.

Hahahahaha...

"Habis di potong lagi ya itu si burung." ucap Alfa sambil tertawa.

"Sembarangan, enak saja. Ini nih, gara - gara anak nya Hadi, sampai si jojon tidak bisa berdiri tegak."

Hahahahaha....

"Bisa saja, untung belum nikah? kalau sudah nikah bisa berabe tuh."

"Benar - benar tuh bocah, sakit nya sehari semalam."

"Ke dokter, siapa tahu ada masalah."

"Terus, mau bilang apa? "

"Ya bilang, itu si burung perkutut kamu tidak bisa berdiri tegak, akibat kena hantaman bom Atom."

"Sudahlah, saya mau ke rumah sakit. Benar - benar tuh bocah, sudah merusak aset berharga. Belum tahu saja, kalau sudah di hantam rudal bisa langsung perut buncit." ucap Tomi sambil pergi, sedangkan Alfa masih tertawa terbahak - bahak.

*****

Hahahahahaha....

"Jadi, si jojon kamu di tendang sama Maudy, anak nya Bang Hadi, hahahahaha... aduh, benar - benar tuh anak, sekali marah langsung skak kamu."

"Sudah lucu nya, kamu periksa ini punya saya."

"Ok, saya periksa." ucap Charly.

Charly memeriksa milik Tomi, terlihat sedikit bengkak dan memerah. Charly yang melihat nya ikut ngilu, hingga memegang milik nya sendiri.

"Kamu kenapa? pegang - pegang punya kamu."ucap Tomi.

" Saya ikut ngilu, kamu di rawat ya, soalnya bengkak begini."

"Hah...!!! bengkak... terus, ini masih berfungsi tidak?"

"Sementara sih tidak, keras banget ya tendang nya? "

"Jelas keras banget, dia pakai sepatu yang ujung nya lancip seperti di film Aladin."

"Sepatu Aladin nya?"

"Sepatu Jasmine nya."

"Di rawat ya, soalnya ini merah loh."

"Sumpah tuh bocah, buat saya nggak bisa ngapa - ngapain."

"Saya akan minta suster, siapkan kamar untuk kamu."

*****

"Maudy, bukan nya itu mobil Papah kamu." tunjuk Susanti.

"Iya, ada apa ya?" ucap Maudy segera berdiri.

"Kamu buat ulah sama Axel?" tanya susanti.

"Nggak kok, sejak Axel di skors saya sama dia belum bertemu." ucap Maudy.

Papah Hadi berjalan mendekati Maudy, dan langsung berkacak pinggang. Maudy paham, sikap seperti itu, dirinya kembali membuat kesalahan.

"Maudy salah apa lagi?" tanya Maudy.

"Ikut Papah." jawab Papah Hadi, langsung menarik pelan tangan putri nya.

"Maudy mau di bawa kemana?" tanya Tito.

"Nggak tahu, Papah nya mengajak pulang." jawab Susanti.

****

"Papah mau bawa Maudy kemana sih?" tanya Maudy, saat Papah Hadi membawanya pulang dari kampus.

"Kamu harus tanggung jawab, Tomi masuk rumah sakit."

"Hah... masuk rumah sakit? memang nya Maudy salah apa Pah?"

"Akibat kamu tendang itu, burung perkutut nya Tomi sampai dia masuk rumah sakit. Kamu harus minta maaf sama dia, dah Papah hukum kamu harus temani Tomi di rumah sakit sampai sembuh."

"Hah... nggak mau lah, dia itu pantas Pah, dia kan salah. Jadi impas dong, kalau Om Tomi sekarang tumbang."

"Maudy, masalahnya kamu itu tendang salah satu aset penting. Kalau sampai dia, tidak bisa merasakan lagi punya nya berdiri tegak gimana? kamu harus tanggung jawab."

"Tapi dia salah Pah. "

"Iya salah, tapi bukan seperti itu. Kalau sampai Tomi, menuntut kamu gimana? kamu di penjara gimana?"

"Masa tega Pah, kan Om Tomi sahabat nya Papah."

"Kalau sudah masalah begini, tidak lihat lagi sahabat. Paham, kamu mau tinggal di balik jeruji besi, atas kasus penganiayaan."

Maudy hanya diam, sambil menatap ke luar jendela. Hingga mobil pun sampai di rumah sakit Tentara, Maudy pun langsung segera turun dari mobil nya.

****

"Gimana keadaan kamu?" tanya Papah Hadi.

"Sudah agak baik, tadi sih bengkak."jawab Tomi.

" Tuh Pah, dia baik - baik saja. Berarti tidak harus, saya tungguin Om Tomi." ucap Maudy.

"Kata siapa baik - baik, ini punya saya tidak bisa tegak loh, malah nunduk terus."

"Yeeeee... rasain, makan nya jadi orang jangan sok kuat, jangan enak sendiri Jadi rasain tuh, tendangan maut."

"Stop..!!! Maudy, kamu tungguin Om Tomi sampai dia keluar dari rumah sakit."

"Tapi Pah, dia tadi bilang baik - baik saja loh."

"Sssssstttt... nggak. boleh bantah. Tomi, Maudy akan jaga kamu disini, kalau butuh sesuatu kamu bisa minta tolong sama Maudy." ucap Papah Hadi.

"Sip, kalau begini kan enak. Saya tidak usah, susah - susah teriak panggil suster."

"Kalau begitu, saya pamit. Kamu Maudy, tetap disini."

"Ta - tapi Pah. "

"Jangan tapi - tapi an, pakaian ganti kamu akan di antar sama supir."

Maudy hanya bisa menarik nafas panjang, dan langsung mendudukkan pantat nya dengan kasar di sofa.

Tomi tersenyum licik, saat Papah Hadi sudah pergi, dengan menatap ke arah Maudy, memberikan kode tangan nya untuk Maudy mendekat ke arah nya.

"Apa? " ucap Maudy.

"Tolong dong, mau buang air kecil." ucap Tomi.

"Jalan saja sendiri, bisa kan turun dan jalan ke kamar mandi? nggak usah manja."

"Masalah nya, sakit. "

"Lah kalau sakit terus gimana?"

"Makan nya, bantuin ke kamar mandi. Kamu bantuin, biar punya saya bisa buang air kecil."

"Eh.. aki - aki, udah bau tanah jangan piktor deh alias pikiran kotor. Mending jalan sendiri ke kamar mandi, kalau butuh sesuatu tinggal panggil."

"Awas ya, kalau sampai tidak bisa buang air kecil." ucap Tomi, turun dari tempat tidur nya.

Didalam kamar mandi, Tomi memiliki ide jail, agar Maudy kebingungan dan merasakan sangat bersalah.

Aaaaawwwww

"Tolong Maudy...!! tolong...!! "teriak Tomi dari dalam kamar mandi.

"Lah, itu Om Tomi kenapa? jangan punya dia.." Maudy langsung berlari mendekat ke arah kamar mandi.

"Om... buka om...!!! " teriak Maudy sambil mengetuk pintu kamar mandi.

"Aduh.. sakit...!! "

"Om, buka om. "

Dengan terpaksa Maudy, menendang pintu kamar mandi rumah sakit, hingga pintu nya menimpa tubuh Tomi.

Braaakkk

"Aduh...!!! "

"Maaf Om, maaf kenapa bisa tertimpa pintu kamar mandi sih?"

"Kamu lagi, sudah tahu kamar mandi nya kecil, saya di belakang pintu, jadi tertimpa pintu punggung saya."

"Maaf Om, maaf banget." ucap Maudy, sambil menyingkirkan pintu kamar mandi, yang menimpa punggung Tomi.

"Maaf Om." ucap Maudy.

"Aaaahhhh.. kamu buat saya terus di siksa ya, senang ya kalau saya ini kenapa - napa. Kemarin kamu tendang si jojon, sekarang punggung saya tertimpa pintu kamar mandi." ucap Tomi, yang merasakan sakit pada bagian punggung nya.

"Maaf Om, maaf."

"Maaf enak saja , kamu tanggung jawab jangan enak saja." ucap Tomi tersebut kesal

.

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Afternoon Honey

Afternoon Honey

duh kocak juga di akhir bab... tom sabar ya...

2023-09-18

1

Eva kusrini

Eva kusrini

maka bang kalau mah buang air buang aja... jangan punya pikiran jahat sama maudy atau pura pura sakit orang ya engga sakit.. itu karma pura pura aduh aduh enak kan burung perkutut kena punggung kena... tom tom

2023-03-08

2

Lilik Utami

Lilik Utami

emang enak maudy dikasih hukuman suruh jagain om tomi,selamat menikmati hukuman kamu🤭🤭🤭
kasihan om tomi senjata makan tuan,mau ngerjain maudy tapi malah dia yg kena lagi😅😅😅

2023-03-06

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!