Gagal Nikah

"Kawin lari...!!! " ucap Maudy.

"Iya, kita kawin lari. Gimana, apa kamu mau?" ucap Axel.

"Ta - tapi, orang tua kita gimana?"

"Urusan itu belakangan, yang penting kita nikah dulu. Kalau sudah nikah, pasti orang tua kita tidak bisa berbuat apa - apa lagi. Terutama Papah kamu, dia tidak akan bisa berbuat apa - apa."

"Tapi saya di awasi Axel, dan kamu harus tahu juga, sampai ujung dunia pun dia akan tahu."

"Kamu itu lupa ya, kalau GPS kamu itu bisa hilang, kalau kamu hapus aplikasi nya. Dan kamu non aktifkan, ponsel nya beres kan. Atau jangan bawa ponsel kamu, Papah kamu tidak akan pernah tahu kamu dimana, udah buruan sekarang kita pergi,dan ponsel kamu di kamar kan? "ucap Axel, dan di anggukkan oleh Maudy.

"Tapi Axel, pakaian saya, masa beginian doang."

"Udah, gampang kamu saya modalin."

Maudy pun naik ke atas motor Axel, dengan segera pergi meninggalkan rumah Maudy. Sedang kan dari jauh, Tomi melihat nya, dengan tersenyum dan menggeleng kan kepala nya, Tomi langsung mengikuti nya.

****

" Loh, kalian disini?"ucap Maudy pada kedua sahabat nya.

"Iya Maudy, kita ini di minta sama Axel, buat jadi saksi pernikahan kalian." ucap Susanti.

"Benar, nanti penghulu nya akan segera tiba." ucap Tito.

"Axel, kamu serius?" ucap Maudy, pada Axel.

"Serius sayang, kalau tidak serius ngapain mengajak kamu kawin lari." ucap Axel.

"Tapi sayang, masa kita nikah pakaian nya begini. Kamu lihat, saya pakai kaos rumahan sama celana pendek saja."

"Tenang, pakaian sudah di siapkan." ucap Susanti.

"Axel."

"Iya sayang, sekarang kamu masuk kamar, Susanti akan make up kamu."

"Ok, untuk hari spesial, kamu Susanti harus make up saya yang cantik."

****

Tomi melihat, ada seorang pria turun dari motor, yang ditemani pria muda seumuran 30 tahun. Tomi pun langsung berjalan mendekati, pria yang kemungkinan akan menikah kan Maudy dan Axel.

"Maaf Pak, bisa minta waktu nya?" tanya Tomi.

"Bisa, ada apa ya Pak?"

"Bapak mau masuk kedalam rumah itu kan?" tanya Tomi.

"Iya, kenapa?" jawab nya kembali bertanya.

"Maaf Pak, seperti nya Bapak itu tidak bisa menikah kan mereka." ucap Tomi.

"Kenapa tidak bisa?"

"Yang di dalam itu, adalah residivis."

"Jangan macam - macam kamu."

Tomi, langsung membuka dompet nya, dan menunjukkan bahkan dirinya seorang Tentara, dan kedua pria tersebut langsung saling bertatapan.

"Saya ini seorang mata - mata, kalau kalian mau bekerja sama, kalian akan bebas dan tidak akan ikut terlibat."

"Ba - baik Pak, saya tidak akan menikah kan mereka berdua. Lebih baik, kami pulang."

"Iya lebih baik kalian pulang, karena mereka itu buronan kawanan pencuri."

"Pencuri? "

"Iya pencuri Ayam dan bebek."

"Kita pergi sekarang." ucap nya, dan langsung pergi.

Sedang kan Tomi, tersenyum geli, dan langsung berjalan mendekat ke arah rumah, yang akan di jadikan saksi bisu pernikahan tanpa restu tersebut.

****

"Aduh, kok lama banget sih? padahal sudah janji jam segini datang." ucap Axel.

"Kamu hubungi lagi Tito." ucap Axel kembali.

"Sudah, tapi malah nomer nya tidak aktif." ucap Tito.

"Ah, tidak aktif..!!! tapi dia tahu kan kita disini?"

"Tahu, sudah saya sharelok."

"Axel, kita jadi nikah nggak sih?" tanya Maudy.

"Jadi sayang, tenang ya. Mungkin penghulu ya sedang di jalan."ucap Axel dengan membelai wajah Maudy, yang sudah di make up cantik.

Tok... Tok...

" Itu datang." ucap Tito, langsung berjalan ke arah pintu saat mendengar suara ketukan pintu.

Ceklek

Tito membuka lebar kedua matanya, saat melihat Tomi yang sudah berdiri tegap di depan nya.

"Tito, suruh langsung masuk saja."teriak Axel.

" Sudah siap pengantin nya?" tanya Tomi sambil melipat kedua tangan nya di dada.

"Si - siap." ucap Tito, dan Tomi langsung masuk ke dalam.

Ketiga nya kaget, saat Tomi masuk. Maudy pun, menelan ludah saat melihat Tomi menatap tajam ke arah nya, begitu juga Axel yang tidak bisa berkata apa - apa.

"Apa bisa kita mulai, katanya mau kawin lari? saya sudah siap kan stop watch nya. Mau di mulai dari mana?" ucap Tomi dengan tersenyum sambil memperlihatkan lesung kedua pipi nya.

"Om, kok bisa ada disini sih? Om itu seperti hantu, selalu ada di sekitar kita." ucap Maudy, yang sudah berganti pakaian dengan sebuah gaun pesta.

"Kemana kalian lari, saya akan menemukan kalian. Dan kamu, nama kamu siapa?" ucap Tomi, sambil jari nya menunjuk tepat di dada Axel.

"Axel Pak." ucap Axel.

"Punya modal apa? kamu nikahi Maudy. Kamu sudah pikirkan belum? setelah menikah itu gimana rasanya, tidak hanya makan cinta saja tapi materi kamu kuat tidak."

"Om, memang nya Om sudah menikah? Om saja belum menikah, ngapain sok mengajar kan tentang pernikahan." ucap Maudy.

"Kamu mau, papah kamu marah? melihat anak nya hidup sengsara, mana ada orang tua yang akan santai melihat anak nya sengsara. Apalagi menikah, asal nikah."

"Om cukup deh, lagian juga Om bukan Papah saya. Lagian, ngapain Om sibuk mengurus anak orang, benar nggak?" ucap Maudy dan di anggukkan ketiga teman nya.

"Mending urus jodoh Om, yang tidak datang - datang." ucap Maudy.

"Jodoh saya itu kamu." ucap Tomi dengan pede nya.

"Bapak bicara apa? ini calon istri saya. Bapak jangan enak saja, bicara begitu." ucap Axel.

"Om kira saya mau, sama pria bau balsem gini." ucap Maudy.

"Kamu mau pulang secara paksa, atau saya telepon Papah kamu, dan menceritakan kalau kamu akan kawin lari, mau pilih yang mana?" tanya Tomi.

"Ngadu aja sekalian, biar Papah menikahi kamu berdua." ucap Maudy, sambil memegang erat lengan Axel.

"Ok, saya akan hubungi Papah kamu."

"Silahkan, dia nggak akan percaya. Karena ponsel saya di rumah, dan dia mengira Om itu bohong."

"Kali ini, saya akan melakukan panggilan video." ucap Tomi menunjukkan panggilan video.

Maudy langsung merebut nya, dan mematikan ponsel nya. Dengan menatap tajam, dan Tomi tersenyum dengan penuh kemenangan.

"Kita pulang." bentak Maudy.

"Maudy, rencana kita bagaimana?" tanya Axel.

"Sorry Axel, saya tidak bisa. Sampai kira lari ke ujung dunia, pasti akan di temukan."

****

"Pegang yang kuat, nanti jatuh gimana." ucap Tomi saat kedua nya sudah berada di atas motor.

"Ogah, saya tidak mau dekat sama pria bau balsem. "

Tomi, tanpa aba - aba langsung tancap gas, otomatis tubuh Maudy terdorong ke depan, dengan reflek memeluk tubuh Tomi.

****

"Aduh, anak Papah cantik sekali. Kamu habis kemana sama Om Tomi, pakai gaun pesta begini?" tanya Papah Hadi.

"Tanya saja tuh, sama orang nya. " ucap Maudy langsung membanting pintu kamar nya.

"Dia buat ulah lagi?" ucap Papah Hadi.

"Tidak, dia kesal karena saya menolak menemani dia untuk berpura-pura jadi Papah nya."

.

.

.

Terpopuler

Comments

Wulan Nur Aswa

Wulan Nur Aswa

lanjut Thor up ny yg banyak seru cerita nya 😅💪

2023-03-08

2

Lilik Utami

Lilik Utami

syukurin gagal kalian kawin lari,lagian bener apa yg dikatakan om tomi emang menikah cuma makan cinta gak butuh materi

2023-03-06

2

Lilik Utami

Lilik Utami

ada saja om tomi🤭🤭

2023-03-06

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!