Hari membosankan lainnya dimulai. Aku harus bisa bergerak lebih bebas hari ini. Elena, pengurusku sedang keluar. Aku mencoba menggerakkan tangan, kepala, juga kaki. Ini agak aneh, tentu saja. Ugh, tetapi ya mau bagaimana lagi? Akan aneh jika aku tiba-tiba bisa bicara bukan? Jadi, aku harus puas dengan suara tangisan menyebalkan ini.
"Amabel sudah bangun!" Aku tak kenal suara ini. Ya, meski aku baru mengenal suara Elena dan ibuku, sih.
"Jangan berisik! Elena akan melapor pada ayah jika kau berisik." Suara lainnya.
Aku rasa mereka laki-laki. Tebakanku benar. Dua orang anak laki-laki berdiri di sisi ranjangku. Satu berambut emas seperti ibu dan yang satu berambut cokelat. Si rambut emas memiliki mata biru tua, sedang di rambut cokelat memiliki mata yang sama dengan ibu. Aku tebak keduanya adalah kakak laki-lakiku.
Aku tersenyum. Pertama karena, tentu saja senang memiliki seorang kakak. Hal lainnya karen aku ingin keduanya terpesona padaku. Aku ingin mereka menyukaiku!
Keduanya terdiam, sampai si rambut pirang bereaksi. "Wuah! Amabel kita benar-benar manis! Lihat senyumnya yang menawan itu. Cantik sekali!"
Si rambut cokelat langsung memukul kepala si rambut pirang. "Berisik! Kau akan membuat seluruh penjaga datang."
Sementara si pirang mengaduh dengan kesal, si rambut cokelat mengusap pipiku lembut. Aku tersenyum, menatapnya senang. "Bububu!"
Keh, kenapa sih harus suara menggelikan ini yang keluar? Namun, meski menggelikan aku rasa kedua bocah itu senang. Buktinya mereka tertawa. Wah, Amabel, kau benar-benar dicintai banyak orang.
"Alec, Eli, apa yang kalian lakukan? Mengganggu adik kalian, huh?" Suara berat ini juga belum pernah kudengar sebelumnya. Kutebak dia adalah ayahku.
Tebakanku benar. Seorang pria tinggi dengan jas berwarna hitam masuk. Rambutnya berwarna cokelat, seperti milik Alec. Aku menebak namanya Alec karena dia yang pertama menoleh. Aku rasa dia kakak pertamaku dan Eli kakak keduaku.
"Kami sedang menjaga Amabel, ayah." Jawab Eli sambil menatapku. "Lihat, Amabel kita benar-benar cantik bukan? Lihat senyumnya itu, huh, manis sekali."
Saat ini Eli tengah memegang kedua pipinya dengan mata berbinar. "Lihat, dia tertawa!"
Bagaimana aku tidak tertawa jika kau membuat wajah bodoh seperti itu?
"Dia menertawakanmu karena kau bodoh."
Wah, kakak Alec luar biasa! Aku menatapnya kagum. Dia kembali mengusap pipiku. Aku mulai terbiasa dengan sentuhan ini, meski sering membuatku tak nyaman.
"Sh, jangan ganggu adik kalian dan kembali berlatih." Usir ayahku. Keduanya cemberut, namun tentu saja harus menurut.
"Kami akan kembali lagi nanti, Amabel." Eli tersenyum lebar dan tentu saja aku membalasnya.
"Aku akan datang nanti." Pamit Alec dan aku tersenyum.
Memang apa yang bisa aku lakukan? Mengatakan sampai jumpa nanti, kak dan membuat orang-orang heboh? Tentu saja tidak. Lagipula aku belum bisa bicara selancar itu. Kecuali mengeluarkan suara aneh dan tangisan.
Setelah menatapku beberapa lama, ayahku menggendongku. Dia membawaku keluar kamar. Dari balkon, aku bisa melihat betapa besar rumah kami. Terdapat danau di sebelah kiri, taman di depan kamarku, dan kota terlihat dari sisi kanan. Itu pun terlihat sangat kecil. Di sisi kiri itu juga aku melihat sebuah kastil. Rumah kami kemungkinan berada di tengah antara kota dan istana.
"Bwaa!"
Hah, padahal aku hanya ingin berkata bahwa ini cantik. Ayahku mengangkat tubuhku, menatapku tanpa emosi kemungkinan dengan cepat menurunkanku. "Wah!" Efeknya seperti ketika aku terbangun karena terjatuh di dalam mimpi.
Ujung bibirnya terangkat kemudian tertawa. Cih, menyebalkan. Dengan tanganku, aku menepuk wajahnya. "Babababa!"
"Huwaa!" Lagi-lagi dia mengangkatku tinggi-tinggi.
"Huhuhuwaaaaaa!" Aku tak tahan! Aku tak suka. Jantungku rasanya mau copot.
Wajahnya berubah, kurasa dia khawatir. Kali ini dia hanya memeluk dan menepuk punggungku. Tak lama aku tertidur.
sebenernya aku takut zonk alurnya :(
tapi pengen nulis jgn berekspektasi ya gais
tell me if u like the story!
-amel
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Anggie Nifmala
Lanjuuut
2021-06-01
0
kanaya
lanjut
2021-05-15
0
Sunny
terjebak di badan bayi 😍😍
2021-03-19
0