Pelangi mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi setelah meninggalkan apartemen Silvi, tak perduli dengan padatnya pengendara. Air matanya tak hentinya mengalir sehingga membuat penglihatannya mulai buram.
Pelangi benar-benar tak menyangka jika Devano akan tega berbuat seperti ini padanya. Beberapa bulan ini Devano selalu memberinya kebahagiaan yang tak terkira, namun hari ini kekasihnya itu merenggut segalanya hingga tak tersisa.
Pelangi Atmaja adalah seorang wanita yang terlahir dari keluarga kaya raya. Sejak kecil ia sudah termanjakan dengan fasilitas mewah dari keluarganya. Karena Pelangi adalah anak tunggal, maka ialah satu-satunya pewaris perusahaan keluarganya. Dan setelah kecelakaan beberapa tahun silam yang menewaskan kedua orangtuanya, kini Pelangi harus mengelola perusahaan seorang diri.
Meskipun terlahir dari keluarga kaya, tak membuat hidup Pelangi indah seperti namanya. Nyatanya, Pelangi hanya seorang wanita dengan penampilan sederhana yang jauh dari kata modern. Hal inilah salah satu pemicu yang membuatnya kesulitan mendapatkan pasangan hidup. Setiap mencoba mendekatkan diri kepada laki-laki, hanya tatapan hina yang ia dapatkan sehingga pada akhirnya Pelangi hanya bisa menutup diri.
Pelangi merasa hidupnya kelabu. Namun, semua itu terpatahkan saat Devano masuk dalam kehidupannya. Devano Pratama adalah seorang pria tampan berusia 27 tahun, memiliki perusahaan yang tak kalah besar dari perusahaan Pelangi.
Hubungan Pelangi dan Devano bermula saat perusahaan mereka menjalin kerjasama.
Bagi Pelangi, Devano adalah sosok pria yang sempurna. Baik hati, penyayang, lembut dan sangat perhatian. Bersama Devano, Pelangi mendapatkan kebahagiaan yang selama ini tak pernah didapatkannya. Devano tak pernah sekalipun mengkritik penampilannya yang tak seperti wanita pada umumnya, yang berpenampilan anggun nan seksi. Setiap hari Pelangi hanya mengenakan celana bahan panjang dan juga blazer setiap kali berangkat ke kantor, wajahnya pun dirias seadanya, bahkan rambutnya selalu di kuncir kuda. Dan di masa-masa tersulit nya, Devano lah yang menjadi penyemangat nya.
Semua perlakuan istimewa yang diberikan Devano membuat Pelangi memberikan seluruh isi hatinya tanpa sisa, termasuk sesuatu yang sangat berharga dalam dirinya sebagai seorang wanita.
Namun, balasan yang di dapatkan hanya lah pengkhianatan yang tak pernah ia bayangkan.
Perasaannya benar-benar hancur, Pelangi mengendarai mobilnya tanpa memperhatikan jalanan didepan lagi sehingga kecelakaan tak bisa dielakkan. Sebuah mobil yang akan menyeberang, menghantam mobil Pelangi dari samping dan membuatnya terpental cukup jauh.
.
.
.
Pelangi membuka mata perlahan, hal pertama yang hadir dalam pandangannya adalah ruangan asing dengan cat dinding yang serba putih.
"Syukurlah kamu sudah sadar."
Suara yang asing itu membuat Pelangi segera menoleh ke asal suara.
"Kamu siapa?" Tanya Pelangi sembari memegang kepalanya yang terlilit perban.
"Aku Gerald, yang sudah menabrak mobil Kamu. Aku minta maaf, kejadiannya begitu cepat." Ucapnya.
Pelangi menggeleng, "Tidak perlu minta maaf karena itu juga salahku, aku juga tidak memperhatikan jalan." Ucapnya. Lalu tiba-tiba saja Pelangi teringat sesuatu, ia langsung meraba perutnya.
"Maaf, dengan berat hati aku harus mengatakannya. Dokter tidak bisa menyelamatkan kandungan mu." Ucap Gerald dengan raut wajah bersalahnya.
Bukannya bersedih kehilangan janinnya, Pelangi malah tersenyum. Senang karena janin itu tak akan membebani dirinya yang sudah tak memiliki apapun lagi.
"Baguslah dia tidak selamat." Ucap Pelangi yang membuat Gerald mengerutkan keningnya. Seharusnya wanita itu bersedih atau menangis karena telah kehilangan janinnya. Namun, Gerald juga tidak ingin bertanya apa maksud wanita itu berkata demikian.
"Biaya rumah sakit sudah aku bayar. Dan aku benar-benar minta maaf karena sudah membuatmu kehilangan janin mu, sebagai gantinya kau boleh meminta apapun asalkan tidak membawa masalah ini kejalur hukum."
Pelangi terdiam.
"Oh ya, beritahu dimana alamat rumahmu atau nomor telepon Suamimu untuk mengabarinya?" Tanya Gerald.
"Aku tidak punya Suami dan juga sudah tidak punya rumah, bahkan sudah tidak mempunyai apapun lagi." Jawab Pelangi dengan raut wajah yang datar.
"Apa maksudnya? Maaf, bukannya aku ingin ikut campur dengan permasalahan mu tapi bagaimana bisa kau mengatakan...
Belum sempat Gerald menyelesaikan ucapannya, Pelangi sudah lebih dulu memotongnya.
"Ini semua terjadi karena kebodohan ku sendiri. Dengan mudahnya aku terperdaya dengan semua ucapan manisnya. Setelah aku memberikan semuanya, dia justru mengkhianati aku tampa ampun, bahkan telah mengambil semuanya dariku."
Gerald terdiam, iapun mengerti apa yang telah terjadi pada wanita yang ditabraknya itu.
"Aku turut prihatin atas apa yang terjadi padamu." Ucap Gerald. "Jika kau tidak keberatan, aku akan memberimu tempat tinggal dan jangan sungkan mengatakan jika kau perlu bantuan ku."
******
Karena Pelangi tidak ingin berlama-lama tinggal dirumah sakit, dan Gerald pun membawa Pelangi ke apartemennya yang sudah lama kosong.
Merasa tak tega melihat keadaan Pelangi, Gerald memutuskan untuk menemani Pelangi sebentar dan memberanikan diri bertanya tentang bagaimana kejadian sebenarnya yang menimpa Pelangi.
Pelangi menceritakan semuanya tanpa ada yang terlewat. Dan dari cerita Pelangi, Gerald mendapati satu nama dari masa lalunya, seorang wanita yang dengan tega mengkhianati dirinya dan lebih memilih laki-laki lain.
Gerald akhirnya juga menceritakan bagaimana dulu Silvi mengkhianati nya. Satu Minggu menjelang hari pertunangan, Gerald menangkap basah calon tunangannya itu sedang berduaan dengan laki-laki yang tidak ia kenal didalam apartemen Silvi. Dan dihadapannya langsung Silvi dengan lantang mengatakan jika lebih memilih laki-laki itu dari pada dirinya yang sama sekali tidak romantis.
"Jika kamu mau, aku bisa membantumu untuk membalas mereka." Ucap Gerald.
Pelangi menoleh menatap Gerald dengan lekat. "Dengan apa kau bisa membantuku?" Tanyanya.
"Sebelumnya aku beritahu, aku pemilik perusahaan Argantara group. Dengan kekuasaan ku, aku bisa membantumu merebut kembali semua harta milikmu." Ujar Gerald.
"Kau tulus ingin membantuku atau juga karena ingin membalas mantan kekasihmu?" Tanya Pelangi.
"Sepertinya keduanya." Jawab Gerald sembari tersenyum tipis. "Aku tidak menyangka jika kita memiliki nasib yang sama, dikhianati oleh orang yang kita cintai." lanjutnya.
"Tapi kau tidak serugi diriku. Kau laki-laki dan Silvi juga tidak mengambil apapun darimu. Sementara aku, bukan hanya hartaku yang direnggut tetapi juga..." Pelangi tidak sanggup meneruskan kalimatnya. Penyesalan terbesar dalam hidupnya adalah telah memberikan kehormatannya dengan suka rela pada Devano.
"Sudah tidak usah dilanjutkan, biarlah apa yang telah terjadi akan menjadi pelajaran untuk kita. Dan sekarang aku mau kamu merubah dirimu menjadi wanita yang kuat, jangan seenaknya bisa di injak-injak ."
Pelangi mengangguk sambil tersenyum. "Terima kasih karena sudah ingin membantuku dan juga memberikan tempat tinggal untukku."
"Sama-sama, anggap saja ini adalah ganti rugi dan sekali lagi aku minta maaf telah membuatmu celaka."
Pelangi menanggapinya dengan senyuman serta anggukan pelan.
Beberapa saat berbincang-bincang, Gerald pun berpamitan pulang dan berjanji akan kembali datang besok menemui Pelangi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Yunerty Blessa
mantap...semoga Gerald dan Pelangi akan berjodoh
2024-02-16
0
Ita Sinta
seru thor
2023-08-01
2