Dari SEDAYU ~ JOGJAKARTA, YANKTIE mengucapkan selamat membaca cerita sederhana ini.
JANGAN LUPA SUBSCRIBE YAAA
Di mobil, Carol tak tenang, karena ponselnya ramai dengan banyak notifikasi dari beberapa media sosialnya. Bukan hanya fb atau ig saja. Semua medsosnya ramai.
‘*Ada apa sih*?’ pikir Carol. Dia berupaya menepikan mobilnya untuk melihat apa yang telah terjadi dan mengapa media sosialnya rame.
‘*Walau kamu blokir akunku, postingan ini akan terus terlihat oleh orang lain. Nikmati saja semua panen dari apa yang kau tabur*,’ itu kalimat terakhir yang Ebby tulis.
Carol lemas. Dia tak berani pulang. Adik-adiknya telah mengirim pesan telah melihat postingan yang memang di tag ke akunnya.
Perlahan Carol membaca caci maki para sahabat dan keluarganya disana. Selain banyak simpati dari teman Ebby dan Hengky yang ditujukan untuk Ebby pastinya.
Beberapa teman kerja Carol ikut berkomentar, malah ada yang mention kepala HRD kantornya untuk melihat postingan itu. Hancur sudah kariernya di kantor.
Carol bingung sekarang hendak kemana. Dia yakin tak akan ada teman yang mau menemaninya karena takut terbawa nama buruk.
Apalagi saudara. Mana ada yang mau membantunya. Bisa dilabrak papanya yang super keras.
Akhirnya Carol duduk di tenda bakso pinggir jalan. Dia mengisi perutnya agar tidak pingsan karena kelaparan.
Hari sudah hampir sore. Dan dia belum makan sejak pagi karena biasanya habis pemberkatan gereja akan ada makan siang. Lalu mereka akan ke gedung untuk resepsi.
Saat itu Carol kembali merasakan banyak notif masuk. Dia melihat Hengky memberi komentar dengan menandai akunnya.
‘*Rasanya aku ingin mati saja*,’ batin Carol melihat dia ditelanjangi oleh video dari akun Hengky.
Disana terlihat saat dia menyatakan cinta pada Hengky dan meminta agar Hengky menerima keperawanannya demi rasa cinta yang dia miliki.
Carol juga melihat di video itu terlihat saat dia memberi obat di air minum yang Hengky sediakan.
Carol makin pias ketika ada panggilan masuk dari nomor ponsel papanya. Alberto Gustav terkenal keras dan pemarah.
Carol tahu apa yang akan dia terima kali ini. Dan dia yakin sang mama tak akan mungkin membelanya karena melihat dia yang salah.
Alberto papa Carol hanya tunduk terhadap bujukan Sasha pawang yang telah menjadi istrinya. Hanya pada Sasha saja Alberto mau mengalah.
Tapi sekarang apa Sasha sang mama tercinta mau membelanya? Pasti mama dan papanya telah melihat akun media sosialnya karena adik-adiknya ada di rumah. Mereka bisa melihat dari akun Sensya dan Bertha.
Carol langsung mematikan ponselnya. Dia tak ingin dimarahi papanya. Dia keluarkan kartunya lalu dia jual tukar tambah ponsel itu setelah memindahkan semua data ke email.
Carol membeli satu kartu perdana. Dia akan melihat akun media sosialnya dari akun baru yang akan dia buat. Sementara dia akan nonaktifkan dulu nomor ponselnya agar tak bisa dicari papanya.
Sekarang Carol *aman*. Papanya tak bisa melacak dirinya karena perangkat ponselnya sudah dia tukar tambah. Dan nomornya sudah dia ganti pula.
Carol mencari penginapan kecil untuk istirahat malam ini dan memikirkan apa yang harus dia lakukan selanjutnya.
\*\*\*
“Kalian lihat tadi yang pakai baju pengantin?” tanya Dave.
“Ada apa?” tanya Hengky.
“Bukan Ebby. Tapi pembantunya yang tua itu,” sahut Charles. Setelah video selesai, memang tutup kepala ‘pengantin’ dibuka. Terlihat wajah pembantu Ebby tanpa polesan. Dia hanya dirias bahunya saja agar terlihat mulus seperti Ebby.
“Iya, aku juga lihat,” sahut Bram dan Nick hampir bersamaan.
“Jadi Ebby tak ada disana ya?” sahut Oma.
“Sepertinya enggak Oma. Kalau dia ada, dia enggak perlu bikin video. Dia langsung live sendiri,” sahut Nick.
“Kalian bantu aku untuk bertemu dengan Ebby. Aku ingin minta maaf. Kalau pun dia tetap tak mau menikah denganku. Aku tetap butuh maafnya. Tak pernah satu kali pun aku ingin mengkhianatinya. Aku sangat mencintainya,” keluh Hengky.
Semua berjanji akan berupaya. Dan mereka berharap bisa membantu.
“Kita besok ke rumah keluarga Susanto untuk minta maaf. Kamu kirim video dari CCTV yang asli. Akan opa berikan pada Gunawan."
"Tetapkan dalam hati kalian kalau kita tidak berharap jodoh Hengky dan Ebby bisa dilanjutkan."
"Siapa pun pasti akan marah dan terluka melihat dengan mata kepala sendiri tunangannya selingkuh."
"Coba kalian berdiri di sisi Ebby. Opa tak yakin kalian masih bisa bikin video manis seperti yang dia lakukan tadi.”
“Kita harus legowo. Harus menerima bila Ebby tak mau lagi berhubungan dengan keluarga kita. Yang penting kita telah memperlihatkan niat baik yaitu minta maaf,” Opa Herman memutuskan secepatnya menyelesaikan permasalahan ini.
\*\*\*
Andrian Aji Nugroho. Hengky Maulana Nugroho, Herman Pria Nugroho dan Meylani duduk manis di ruang tamu rumah milik Gunawan Susanto dan Sekar Harum. Maid telah meletakkan teh panas dan beberapa macam snack.
“Tujuan kami datang kesini untuk minta maaf pada Ebby. Apa kami bisa bertemu dengannya?” tanya Andre atau nama lengkapnya Andrian Aji Nugroho selaku orang tua Hengky.
“Bukan kami menghalangi. Sejak Ebby melihat peristiwa yang mengguncang batinnya, dia langsung pergi. Tak pernah kembali lagi. Dia tak mau siapa pun mengganggunya. Kalau tak memikirkan pesta pernikahan yang '*harus tetap terlaksana*' saya dan suami ingin ikut pergi dengan Ebby.”
“Saya ingin selalu disisinya memberi kekuatan. Tapi Ebby bilang dia sanggup berdiri sendiri tanpa kami di dekatnya, asal kami mau membantunya menjalankan skenario yang dia rancang,” Sekar menjawab dengan lembut dan manis.
“Semua dia yang atur. Sampai siapa yang harus jadi penggantinya memakai baju pengantinnya. Dan dia juga yang memberitahu pendeta kalau batal menikah tapi tetap minta izin menggunakan ruangan untuk dia pakai sebagai ruang eksekusi pengadilan versi dia.”
“Dia sudah membatalkan gedung dan catering sehingga tak membuang makanan. Tapi dia tak mau uang gedung dan makanan di kembalikan. Dia hanya tak ingin banyak makanan terbuang saja.”
“Lalu sekarang dimana Ebby?” tanya Meylani dengan penuh sesal.
“Saya tak akan pernah memberi tahu dimana dia berada. Dia tak pernah lagi ingin mengenal Hengky. Apa pun alasannya,” jawab Sekar.
Sejak tadi mata elang Gunawan Susanto hanya menatap tajam semua tamunya dengan tatapan ingin menerkam.
“Baiklah, saya akan memberi tahu rekaman CCTV rumah Hengky. Bukan untuk minta agar Ebby mau kembali pada Hengky. Hanya ingin meluruskan apa yang terjadi,” Herman yang memiliki nomor ponsel Gunawan dan Sekar mengirim rekaman CCTV pada kedua nomor ponsel pemilik rumah.
“Itu baru kami tahu kemarin setelah kami pulang dari gereja."
"Kami desak Hengky bercerita dan Andre tanya apa ada bukti kalau Hengky tak bersalah,” Herman menjelaskan kronologi yang baru mereka ketahui.
Gunawan Susanto terperangah melihat kejadian versi CCTV. Dia melihat Ebby memang terekam disana. Sampai Hengky mengusir Carol ketika sudah mencari Ebby.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 206 Episodes
Comments
Mukmini Salasiyanti
Forgive Him?
No...
Big No!!
2023-07-20
1
Ai Hodijah
semoga bisa di maapkan ya
2023-04-07
1