Pertemuan Ghani dan Queensha (REVISI)

"Sha, antarkan makanan ini ke meja nomor dua belas. Kalau yang ini ke meja nomor dua puluh. Awas, jangan sampai tertukar!" ujar Yanti, salah satu koki restoran tempat Queensha bekerja.

"Baik, Mbak!" Dengan cekatan Queensha membawa nampan itu ke nomor meja yang telah disebutkan sebelumnya.

Hari ini keadaan restoran cukup ramai sebab restoran tempat Queensha bekerja dijadikan tempat untuk lomba mewarnai antar sekolah TK. Jadi jangan heran apabila saat ini Queensha dan teman-temannya tampak begitu sibuk melayani para customer.

Queensha merogoh saku celana dan melihat jam yang tertera di layar ponsel di sela kegiatannya melayani customer. "Aduh, gimana aku bisa pergi dari sini jika customer terus berdatangan?" gumam wanita itu saat melihat waktu sudah menunjukan pukul satu siang.

Siang ini Queensha diminta datang ke kediaman Wijaya Kusuma untuk melakukan interview. Namun, sejak pukul sebelas hingga detik ini para pelanggan selalu berdatangan hingga membuat wanita itu kewalahan.

Lulu yang melihat temannya kebingungan lantas mendekat. "Lo kenapa, Sha?" bisik wanita itu tepat di telinga Queensha.

Dengan lirih Queensha menjawab, "Aku diminta datang untuk interview, Lu. Namun, melihat ramainya suasana di sini aku jadi bingung gimana caranya pergi dari tempat ini."

"Lo udah minta izin belum sama supervisor kita?"

"Udah, tapi tadi sempat terjadi adu mulut antara Mbak Puji dan Mas Rama. Mas Rama sih ngasih izin ke aku, tapi-"

"Enggak usah lo jelasin, gue udah tahu kelanjutannya," sergah Lulu sebelum Queensha menyelesaikan ucapannya. Ia mengedarkan pandangan ke sekitar, situasi di restoran memang sangat ramai. "Kalau lo emang udah dikasih izin sama Mas Rama, pergi aja enggak apa-apa biar gue dan yang lain handle di sini."

"Tapi aku enggak enak sama kalian," tolak Queensha halus. Walaupun keinginannya untuk pergi sebentar dari tempat itu, tapi ia tidak tega jika harus menyusahkan Lulu dan rekan yang lain.

Tangan Lulu melambai ke atas. "Alah, enggak usah ngerasa enggak enak segala. Kalau lo mau pergi, pergi aja sana sebelum Mbak Puji sadar jika salah satu pelayannya pergi di saat jam kerja."

Queensha memandangi Lulu dengan serius. "Betulan enggak apa-apa?"

Lulu berdecak kesal. "Ish, kalau gue udah bilang enggak apa-apa, ya artinya enggak masalah. Udah sana siap-siap, dandan yang cantik. Siapa tahu hidup lo seperti Cinderella, dipersunting majikan sendiri." Ia mendorong pundak Queensha hingga tubuh wanita itu sedikit terhuyung.

Bibir merah ranum cemberut mendengar ucapan Lulu. "Ngawur, kamu! Niatku bekerja untuk cari duit, bukan cari jodoh." Queensha mendengkus kesal. "Ya udah, kalau gitu aku pergi sekarang. Sorry ya, udah ngerepotin kamu dan yang lain.

Setelah mengganti seragam kerja dengan kemeja putih dan celana bahan warna hitam, Queensha keluar dari tempatnya bekerja. Satu map warna coklat berada dalam dekapan. Di dalam map itu berisi curiculum vitae (CV), biodata serta foto miliknya.

"Bismillah, aku yakin pasti bisa!" Queensha coba menyakinkan diri sendiri jika pekerjaan itu dapat ia dapatkan.

Wanita cantik berusia dua puluh lima tahun melangkahkan kakinya yang jenjang keluar dari restoran tersebut. Ia berdiri di bahu jalan, menunggu ojek online yang dipesan sebelumnya sambil sesekali melirik arloji pemberian mendiang sang papa saat dirinya berusia tujuh belas tahun.

"Duh, lama banget sih. Kalau begini terus bisa telat aku," keluh Queensha.

Teriknya matahari membuat Queensha mengangkat tangan ke udara, menghalau sinar mentari yang masih setia memancarkan sinarnya. Netranya yang indah, bersinar bagai kilau mutiara memperhatikan orang-orang yang sedang lalu lalang. Pandangan mata wanita itu berhenti tatkala melihat seorang gadis kecil hendak menyebrang di zebra cross. Lalu, dari arah berlawanan tampak satu unit kendaraan roda empat melaju dengan kecepatan tinggi.

Detik itu juga jantung Queensha rasanya berhenti berdetak. Kilasan kejadian di masa lalu saat ia berusia dua belas tahun kembali muncul di benaknya. Masih terekam jelas bagaimana mendiang mama tercinta tewas di depan mata kepalanya sendiri.

Entah bagaimana ceritanya, sepatu pentofel hitam milik Queensha bergerak sendiri. Wanita itu berlari begitu saja tanpa disadari olehnya.

"Awas!" pekik Queensha sambil menarik tangan gadis kecil itu agar menjauh dari zebra cross. Akibatnya membuat mereka terjatuh menghantam aspal di bahu jalan. Beruntungnya kepala si kecil tidak membentur trotoar karena tubuhnya berada dalam dekapan Queensha.

Sementara itu, unit kendaraan roda empat yang tadi melaju dengan kencang berbelok ke kanan lalu menghantam gardu listri yang ada di pinggir jalan. Bunyi dentuman kencang membuat orang-orang di sekitar menjerit histeris dan suasana yang sedari tadi ramai semakin ricuh akibat kecelakaan tersebut.

Tubuh Queensha membeku di tempat. Ia tampak syok kala melihat bagaimana bagian depan mobil itu ringsek akibat menabrak gardu listri.

"Ya Allah, Neng Rora! Neng enggak apa-apa?" seru Ijah, salah satu ART yang saat itu sedang ditugaskan menemani si kecil ikut lomba mewarnai.

Queensha yang saat itu melamun langsung tersadar. Lantas ia segera melepaskan tubuh mungil si kecil yang tak lain bernama ... Aurora.

"Rora enggak apa-apa, Budhe. Untung diselamatin Kakak Cantik," sahut Aurora dengan mengerjapkan mata. Seulas senyuman mengembang di bibir tatkala matanya yang indah dan jernih bersitatap dengan netra Queensha. "Terima kasih, Kakak Cantik."

"Aduh, Neng, terima kasih banyak udah selamatin anak majikan saya. Kalau enggak mungkin saya bisa dipecat karena enggak becus ngurusin anak."

Tersenyum lebar walau telapak tangannya terasa perih akibat terkena gesekan aspal saat mendorong tubuh wanita paruh baya itu. "Tidak masalah, itu memang sudah menjadi kewajiban saya untuk menolong sesama. Terpenting Adik kecil ini baik-baik saja." Entah mengapa, ia merasa ada debaran halus di dada saat melihat bola mata Aurora. Perasaan wanita itu pun campur aduk, antara sedih dan bahagia dalam waktu bersamaan.

Namun, sebuah gada besar menghantam kepala Queensha. Ia teringat jika dirinya harus segera pergi interview sebelum lowongan pekerjaan itu diambil orang lain. "Ya udah, kalau gitu saya permisi dulu. Sampai jumpa, Adik Kecil." Tangan Queensha melambai di udara dan Aurora pun membalas lambaian tangan itu.

***

Beberapa menit kemudian, akhirnya Queensha tiba di tempat tujuan. Setelah membayar ongkos ojek, wanita itu mengayunkan kaki ke depan pintu gerbang yang menjulang tinggi ke awang. Rumah itu tampak mewah dan megah bak istana negeri dongeng.

"Permisi, Mbak. Kenalin, saya Queensha yang mau melamar jadi babysitter di rumah ini."

Tampak raut wajah mbak Tina, kepala asisten rumah tangga berubah panik. "Ayo, Neng, buruan masuk!" Tanpa mengucap apa-apa, dia segera menarik pergelangan tangan Queensha.

Queensha baru saja duduk di sofa dan mbak Surti hendak memanggil anak majikannya, Ghani sudah berdiri di depan pintu menghubung antara ruang tamu dan ruang keluarga.

"Siapa dia? Kenapa Mbak Tina sembarangan mengizinkan orang asing masuk ke rumah ini?" tegur Ghani. Ia tahu persis bahwa Rayyan tidak suka ada perempuan sembarangan berada di rumah tersebut.

Mbak Tina menundukan wajah, tidak berani menatap wajah Ghani. "Perempuan itu yang mau melamar jadi babysitter Neng Aurora."

Memasang wajah angkuh dan terkesan dingin, Ghani menjawab, "Minta dia pulang, aku enggak butuh pekerja yang tak bisa menghargai waktu!" tandas pria itu sambil berlalu begitu saja.

Matanya terbelalak dan bibir membulat sempurna. Percuma saja Queensha izin bekerja kalau pada akhirnya tidak jadi interview.

Queensha bangkit dan berjalan mengimbangi langkah panjang Ghani yang hendak menuju daun pintu. "Pak, bukannya saya tidak menghargai waktu, hanya saja tadi saat di perjalanan terjadi sedikit insiden menyebabkan saya datang terlambat. Jadi, tolong beri saya kesempatan. Please!" Ia sampai menangkup kedua tangan di depan dada, meminta belas kasih Ghani.

Akan tetapi, bukan Ghani namanya jika pria itu luluh dan memberi kesempatan pada Queensha. Pria itu tetap pada pendirian.

"Saya bisa mencari babysitter lain yang bisa kerja tepat waktu, bukan perempuan tukang ngaret macam kamu!"

"Ya ampun, Pak. Apa Bapak tidak kasihan pada saya? Saya udah jauh-jauh datang ke sini loh, tapi disuruh pergi lain." Lalu Queensha melirik arloji, waktu menunjukan pukul dua lebih sepuluh menit. "Lagi pula hanya terlambat sepuluh menit, Pak."

Langkah kaki Ghani terhenti secara tiba-tiba, membuat tubuh dan wajah Queensha menabrak punggung si dokter tampan. Queensha mundur beberapa langkah ke belakang, nyaris terjungal. Namun, dengan gerakan cepat Ghani menahan pinggang wanita itu.

Detik itu juga rasanya bumi tempat mereka berpijak berhenti berputar. Detak jarum jam tak lagi berdenting dan seisi rumah itu kosong kala kedua netra saling beradu pandang.

"Bagi saya, waktu sepuluh menit itu sangat berarti, Nona. Akan banyak pasien meninggal dunia jika saya tidak segera menolongnya!" Tanpa merasa berdosa, Ghani melepaskan tangannya yang melingkar di pinggang Queensha begitu saja hingga membuat bokong sang wanita mendarat kencang di lantai.

Sialan! Bokongku sakit banget! keluh Queensha sambil meringis kesakitan.

Melihat Ghani yang mulai menjauh, Queensha memaksakan diri bangkit dan mengikuti langkah Ghani kembali.

"Pak, tolong kasih saya kesempatan sekali lagi. Saya janji tidak akan-"

Suara Queensha mengambang di udara saat tiba-tiba seorang gadis kecil muncul di antara mereka.

"Papa!" seru Aurora sambil berhambur ke arah Ghani. "Rora kangen, Papa." Tangannya yang mungil melingkar di paha sang papa.

Tangan kokoh Ghani mengusap puncak kepala Aurora. "Papa juga kangen kamu, Nak. Gimana tadi lombanya, sukses?"

Si kecil Aurora mengangguk. "Sukses dong. Rora jadi juara tiga loh, Pa."

"Anak pintar!" puji Ghani. "Papa mau ke rumah sakit dulu. Rora di rumah sama Budhe Tina dan Budhe Ijah, sebentar lagi Kak Mayumi dan Kak Allan ke rumah. Jadi kalian bisa main bareng."

Aurora mengangguk. Ia melepaskan tangannya yang mungil dari pinggang Ghani. Kemudian ia sadar bahwa tidak hanya ada mereka berdua di teras rumah melainkan ada seseorang mematung di tempat dengan pandangan mata kosong.

"Kakak Cantik, kok di sini?"

...***...

Terpopuler

Comments

Ita rahmawati

Ita rahmawati

untung keburu ankny plg,,semoga diterima y queensha ny 🙂🙂

2023-07-03

1

Sri Supeni

Sri Supeni

wah..asik

2023-06-24

0

resaiza

resaiza

berarti yang memperkosa queensha lima tahun lalu itu ghani y kk

next kk

2023-03-03

1

lihat semua
Episodes
1 Permintaan Aurora (REVISI)
2 Tawaran Pekerjaan Baru (REVISI)
3 Pertemuan Ghani dan Queensha (REVISI)
4 Jangan Pergi, Kakak Cantik! (REVISI)
5 Baby Sitter Baru untuk Aurora (REVISI)
6 MOHON DIBACA
7 Kesempatan Kedua
8 Tugas Pertama
9 Mama?
10 Ibu dan Menantu Idaman
11 Pernikahan
12 After Wedding
13 Surat Kontrak Pernikahan
14 Kedatangan Tamu Tak Diundang
15 Sebuah Fakta
16 Sembilu
17 Bukan Wanita Lemah
18 Dunia Terasa Tidak Adil Bagiku
19 Kenyataan
20 Kencan?
21 Maafkan Saya, Sha
22 Jangan Salah Paham!
23 Siapa Wanita Itu?
24 Hanya Itik Buruk Rupa
25 Aku Sudah Menikah
26 Juteknya Bini Gue!
27 Firasat
28 Rencana Mia
29 Penculikan
30 Missing
31 Uang Tebusan
32 Upaya Penyelamatan
33 Proses Barter
34 Bebas
35 Rumah Sakit
36 Kenyataan yang Terjadi
37 "Memaafkanmu? Tidak Semudah itu, Sha!"
38 Berbicara Secara Empat Mata
39 "Apa Aku Memang Tidak Pantas?"
40 Sepenggal Kisah Masa Lalu
41 Lagu Pengantar Tidur
42 "Mulai Detik Ini Kamu ...."
43 Cassandra
44 Good Bye, My Princess
45 Akan Ada Pelangi Setelah Hujan
46 Harus Berpisah
47 Selamat Tinggal, Ayah dan Bunda
48 Keputusan Ghani
49 Best Friend Forever
50 Rama si Dewa Penolong
51 "Rora Mau Mama, Pa!"
52 Hampa
53 Bertemu Kembali
54 Tawaran Kerjasama
55 Cemburu?
56 Kompor Meleduk
57 Gundah
58 Istri Sah Ghani
59 Mencari Informasi
60 Jauhi Ghani
61 Harapan Queensha
62 Wanita Itu Adalah ....
63 PROMOSI KARYA BARU
64 Kejanggalan
65 Jangan Sentuh Istriku!
66 Salah Paham?
67 Biarkan Aku Bertanggung Jawab
68 Berita Duka
69 Sesuai Rencana Awal
70 Menemuinya Lagi
71 Teman Lama
72 Penyelidikan
73 Kunci Utama
74 Flash Back
75 Ketika Semua Terbongkar
76 Pemeriksaan Tes DNA
77 Hasil Tes DNA
78 Pergi Menemui Queensha
79 "Putri Kita Belum Meninggal"
80 Kesempatan Kedua
81 Pertemuan yang Mengharukan
82 Adik Kembar untuk Aurora
83 "Saya Sayang Kamu"
84 Motif Terselubung
85 Posesif
86 Rencana Liburan Bersama
87 Family Time
88 Cincin Warisan
89 Wanita Istimewa dalam Hidup Ghani
90 Queensha VS Cassandra
91 Sedikit Pelajaran untuk Cassandra
92 Ancaman Ghani
93 Rayuan Ghani
94 Kencan Ala Rakyat Biasa
95 Rahasia Ghani
96 "Akulah Gadis Itu!"
97 Hanya Masa Lalu
98 Rencana Penyergapan
99 Sebuah Firasat
100 Target Pertama
101 Target Kedua dan Ketiga
102 Mulai Beraksi
103 "Jangan Pernah Berani Menyentuh Istriku!"
104 Pembalasan Yogi
105 Pesan dari Yogi
106 Badai Sudah Berlalu
107 Melepas Rindu Bersama Kekasih
108 Bayi Besar Queensha
109 Tugas dan Tanggung Jawab Sebagai Calon Istri
110 Cemburu Buta
111 Permintaan Queensha
112 Membesuk Mia
113 Salam Perpisahan
114 Terapi Hari Pertama
115 Full Time Mommy
116 Hari Terakhir Bekerja
117 Resmi Resign
118 H-1 Wedding Day
119 It's Wedding Day
120 Detik-Detik Sebelum Ijab Kabul
121 Penculikan
122 Upaya Penyelamatan Queensha
123 Sah!
124 Wedding Party
125 Buket Bunga Mawar Putih
126 Akan Ada Pelangi Setelah Turun Hujan
127 After Wedding Party
128 Tamu Asing Berseragam Polisi
129 Insiden di Pagi Hari
130 Penangkapan Cassandra
131 Janji Seorang Suami Kepada Istrinya
132 Terapi Terakhir
133 Sisi Baik Seorang Ghani
134 Rencana Bulan Madu
135 Edisi Honeymoon (Ghani dan Queensha)
136 Edisi Honeymoon (Kepulauan Maldives)
137 Edisi Honeymoon (Kamu, Aku, Menjadi Kita)
138 Edisi Honeymoon (Banana Reef, Maldives)
139 Tokyo, Jepang
140 Buah Manis dari Sebuah Kesabaran
141 Liburan Terakhir di Jepang
142 I Miss You, Mama dan Papa
143 Dipecat
144 Karma Kecil untuk Puji
145 Gadis Berkuncir Kuda
146 Rencana Kepindahan
147 Percakapan Dua Wanita Penting dalam Hidup Ghani
148 Pindah Rumah
149 Home Sweet Home
150 Rutan Makassar
151 Pigura Foto
152 Bumbu Penyedap dalam Rumah Tangga
153 Nasihat Bijak
154 Berbaikan
155 Keseruan di Siang Hari
156 Pasca Pertengkaran Kecil di antara Ghani dan Queensha
157 Sisi Baik Seorang Ghani
158 Pondok Indah Mall
159 Promosi Terselubung
160 Apakah Aku Pantas?
161 Kejutan untuk Ghani
162 Berubah Demi Suami
163 Aku Mau Kamu
164 Impian yang Sempat Kandas
165 Impian Ayu
166 Saat Induk Macan Berbicara
167 Nasib Jadi Jomlo
168 Imbalan untuk Ghani
169 Salah Paham Lagi (Lulu dan Leon)
170 Wedding Anniversary
171 Tom dan Jerry Dunia Real
172 Pembalasan Leon
173 Niat Baik Ghani
174 Hanya Ingin yang Terbaik untukmu
175 Kencan Buta
176 Gelisah
177 Semakin Aneh
178 Bekal Makan Siang untuk Ghani
179 Positif?
180 Dua Garis Merah untuk Ghani
181 "Rora Mau Punya Adek, Ma?"
182 Triplet
183 Rahasia yang Akan Terungkap
184 Terungkap (Flash Back)
185 Kabar Gembira untuk Keluarga Wijaya Kusuma
186 Memikirkan Dia
187 Modus
188 Malam Minggu
189 "Siapa Dia?"
190 Kekasih Masa Lalu
191 Bogem Mentah untuk Andri
192 Kepedulian Leon
193 Terus Menjaganya
194 Ketika Macan Betina Mengamuk
195 Meminta Maaf dan Berbaikan
196 Virus Merah Jambu?
197 Ngidam
198 Tetap Cantik dan Menarik Meski Terlihat Gendut
199 Hari Pertama Bekerja
200 Pertemuan Lulu dan Bu Ayu
201 Nasihat Bijak Bu Ayu
202 Kekhawatiran Leon
203 Doa dan Harapan Bu Ayu
204 Semakin Protective
205 Sebuah Kesepakatan
206 Rencana Pertama
207 Pentas Seni Sekolah
208 Misi Terselubung
209 Japanese Steak House Restaurant
210 Kriteria Calon Istri Leon
211 Neko-chan
212 Apakah Dia Mencintaiku?
213 Wǒ ài nǐ
214 Jadian?
215 Firasat
216 Kemunculan Andri Secara Tiba-Tiba
217 Pertarungan Sengit
218 Kritis
219 Tidak Ingin Kehilangan Queensha
220 "Mas Ghani, Aku Pulang."
221 Siuman
222 Buket Bunga untuk Mama
223 Kebohongan Andri
224 Kunjungan Lulu dan Leon ke Rumah Sakit
225 Balasan untuk Andri
226 Ngidam Soto Mie Bogor
227 Rencana Pulang Kampung
228 Kabar Tentang Andri
229 Lampu Hijau dari Camer
230 Kekecewaan Lulu pada Bu Fatimah
231 Makan Siang Bersama Orang Tua Lulu
232 Meminta Penjelasan Andri
233 Lelaki Sejati
234 Keseruan di Perkebunan
235 Tamu Tak Diundang
236 Ancaman Ghani
237 Kejujuran Andri
238 Penyesalan Andri
239 Kedatangan Andri di Kediaman Wijaya Kusuma
240 Berdamai
241 Rencana Lamaran
242 H-2 Lamaran
243 Lamaran (Edisi Leon dan Lulu)
244 Engagement
245 Resign
246 It's Wedding Day (Lulu dan Leon)
247 Resepsi Pernikahan
248 Dua Insan Menjadi Satu
249 Resepsi Pernikahan, Jakarta
250 Detik-Detik Kelahiran Triplet
251 Welcome to The World, Baby Triplet
252 Tiga Jagoan Queensha
253 Anugerah Terindah dari Tuhan untuk Ghani
254 Angan dan Cita-Cita Leon
255 Kado untuk Triplet
256 Pasca Persalinan
257 Hadiah dari Ayah Mertua
258 Saraswati Arundaya
259 Kerikil Kecil dalam Hidup Berumah Tangga
260 Sisi Baik Seorang Ghani
261 Keributan di Pagi Hari
262 Mulut Pedas Tetangga Julid
263 Bentuk Kepedulian Bu Ayu pada Lulu
264 Pergi Berlibur
265 Leon Sudah Tahu
266 Cemburu?
267 Akibat Sebuah Foto Menimbulkan Rasa Iri
268 Me Time Versi Queensha dan Lulu
269 Cosplay Kucing Garong
270 Akan Indah pada Waktunya
271 Ketika Dua Wanita sedang Berkumpul
272 Cosplay Anak Sekolahan
273 Menyiapkan Kejutan untuk Queensha
274 Kejutan untuk Queensha
275 Hadiah Kecil untuk Istri Tercinta
276 Seperti Keluarga Bahagia
277 Pregnant?
278 Dua Garis Merah
279 Kebahagiaan Kecil untuk Keluarga Leon
280 Periksa Kandungan
281 Baby Twins
282 Tak Ada yang Mustahil di Dunia Ini
283 Semua Orang Turut Bahagia
284 Kebahagiaan yang Tak Pernah Terbayangkan
285 Balas Dendam untuk Menantu Tersayang
286 Happy Ending
Episodes

Updated 286 Episodes

1
Permintaan Aurora (REVISI)
2
Tawaran Pekerjaan Baru (REVISI)
3
Pertemuan Ghani dan Queensha (REVISI)
4
Jangan Pergi, Kakak Cantik! (REVISI)
5
Baby Sitter Baru untuk Aurora (REVISI)
6
MOHON DIBACA
7
Kesempatan Kedua
8
Tugas Pertama
9
Mama?
10
Ibu dan Menantu Idaman
11
Pernikahan
12
After Wedding
13
Surat Kontrak Pernikahan
14
Kedatangan Tamu Tak Diundang
15
Sebuah Fakta
16
Sembilu
17
Bukan Wanita Lemah
18
Dunia Terasa Tidak Adil Bagiku
19
Kenyataan
20
Kencan?
21
Maafkan Saya, Sha
22
Jangan Salah Paham!
23
Siapa Wanita Itu?
24
Hanya Itik Buruk Rupa
25
Aku Sudah Menikah
26
Juteknya Bini Gue!
27
Firasat
28
Rencana Mia
29
Penculikan
30
Missing
31
Uang Tebusan
32
Upaya Penyelamatan
33
Proses Barter
34
Bebas
35
Rumah Sakit
36
Kenyataan yang Terjadi
37
"Memaafkanmu? Tidak Semudah itu, Sha!"
38
Berbicara Secara Empat Mata
39
"Apa Aku Memang Tidak Pantas?"
40
Sepenggal Kisah Masa Lalu
41
Lagu Pengantar Tidur
42
"Mulai Detik Ini Kamu ...."
43
Cassandra
44
Good Bye, My Princess
45
Akan Ada Pelangi Setelah Hujan
46
Harus Berpisah
47
Selamat Tinggal, Ayah dan Bunda
48
Keputusan Ghani
49
Best Friend Forever
50
Rama si Dewa Penolong
51
"Rora Mau Mama, Pa!"
52
Hampa
53
Bertemu Kembali
54
Tawaran Kerjasama
55
Cemburu?
56
Kompor Meleduk
57
Gundah
58
Istri Sah Ghani
59
Mencari Informasi
60
Jauhi Ghani
61
Harapan Queensha
62
Wanita Itu Adalah ....
63
PROMOSI KARYA BARU
64
Kejanggalan
65
Jangan Sentuh Istriku!
66
Salah Paham?
67
Biarkan Aku Bertanggung Jawab
68
Berita Duka
69
Sesuai Rencana Awal
70
Menemuinya Lagi
71
Teman Lama
72
Penyelidikan
73
Kunci Utama
74
Flash Back
75
Ketika Semua Terbongkar
76
Pemeriksaan Tes DNA
77
Hasil Tes DNA
78
Pergi Menemui Queensha
79
"Putri Kita Belum Meninggal"
80
Kesempatan Kedua
81
Pertemuan yang Mengharukan
82
Adik Kembar untuk Aurora
83
"Saya Sayang Kamu"
84
Motif Terselubung
85
Posesif
86
Rencana Liburan Bersama
87
Family Time
88
Cincin Warisan
89
Wanita Istimewa dalam Hidup Ghani
90
Queensha VS Cassandra
91
Sedikit Pelajaran untuk Cassandra
92
Ancaman Ghani
93
Rayuan Ghani
94
Kencan Ala Rakyat Biasa
95
Rahasia Ghani
96
"Akulah Gadis Itu!"
97
Hanya Masa Lalu
98
Rencana Penyergapan
99
Sebuah Firasat
100
Target Pertama
101
Target Kedua dan Ketiga
102
Mulai Beraksi
103
"Jangan Pernah Berani Menyentuh Istriku!"
104
Pembalasan Yogi
105
Pesan dari Yogi
106
Badai Sudah Berlalu
107
Melepas Rindu Bersama Kekasih
108
Bayi Besar Queensha
109
Tugas dan Tanggung Jawab Sebagai Calon Istri
110
Cemburu Buta
111
Permintaan Queensha
112
Membesuk Mia
113
Salam Perpisahan
114
Terapi Hari Pertama
115
Full Time Mommy
116
Hari Terakhir Bekerja
117
Resmi Resign
118
H-1 Wedding Day
119
It's Wedding Day
120
Detik-Detik Sebelum Ijab Kabul
121
Penculikan
122
Upaya Penyelamatan Queensha
123
Sah!
124
Wedding Party
125
Buket Bunga Mawar Putih
126
Akan Ada Pelangi Setelah Turun Hujan
127
After Wedding Party
128
Tamu Asing Berseragam Polisi
129
Insiden di Pagi Hari
130
Penangkapan Cassandra
131
Janji Seorang Suami Kepada Istrinya
132
Terapi Terakhir
133
Sisi Baik Seorang Ghani
134
Rencana Bulan Madu
135
Edisi Honeymoon (Ghani dan Queensha)
136
Edisi Honeymoon (Kepulauan Maldives)
137
Edisi Honeymoon (Kamu, Aku, Menjadi Kita)
138
Edisi Honeymoon (Banana Reef, Maldives)
139
Tokyo, Jepang
140
Buah Manis dari Sebuah Kesabaran
141
Liburan Terakhir di Jepang
142
I Miss You, Mama dan Papa
143
Dipecat
144
Karma Kecil untuk Puji
145
Gadis Berkuncir Kuda
146
Rencana Kepindahan
147
Percakapan Dua Wanita Penting dalam Hidup Ghani
148
Pindah Rumah
149
Home Sweet Home
150
Rutan Makassar
151
Pigura Foto
152
Bumbu Penyedap dalam Rumah Tangga
153
Nasihat Bijak
154
Berbaikan
155
Keseruan di Siang Hari
156
Pasca Pertengkaran Kecil di antara Ghani dan Queensha
157
Sisi Baik Seorang Ghani
158
Pondok Indah Mall
159
Promosi Terselubung
160
Apakah Aku Pantas?
161
Kejutan untuk Ghani
162
Berubah Demi Suami
163
Aku Mau Kamu
164
Impian yang Sempat Kandas
165
Impian Ayu
166
Saat Induk Macan Berbicara
167
Nasib Jadi Jomlo
168
Imbalan untuk Ghani
169
Salah Paham Lagi (Lulu dan Leon)
170
Wedding Anniversary
171
Tom dan Jerry Dunia Real
172
Pembalasan Leon
173
Niat Baik Ghani
174
Hanya Ingin yang Terbaik untukmu
175
Kencan Buta
176
Gelisah
177
Semakin Aneh
178
Bekal Makan Siang untuk Ghani
179
Positif?
180
Dua Garis Merah untuk Ghani
181
"Rora Mau Punya Adek, Ma?"
182
Triplet
183
Rahasia yang Akan Terungkap
184
Terungkap (Flash Back)
185
Kabar Gembira untuk Keluarga Wijaya Kusuma
186
Memikirkan Dia
187
Modus
188
Malam Minggu
189
"Siapa Dia?"
190
Kekasih Masa Lalu
191
Bogem Mentah untuk Andri
192
Kepedulian Leon
193
Terus Menjaganya
194
Ketika Macan Betina Mengamuk
195
Meminta Maaf dan Berbaikan
196
Virus Merah Jambu?
197
Ngidam
198
Tetap Cantik dan Menarik Meski Terlihat Gendut
199
Hari Pertama Bekerja
200
Pertemuan Lulu dan Bu Ayu
201
Nasihat Bijak Bu Ayu
202
Kekhawatiran Leon
203
Doa dan Harapan Bu Ayu
204
Semakin Protective
205
Sebuah Kesepakatan
206
Rencana Pertama
207
Pentas Seni Sekolah
208
Misi Terselubung
209
Japanese Steak House Restaurant
210
Kriteria Calon Istri Leon
211
Neko-chan
212
Apakah Dia Mencintaiku?
213
Wǒ ài nǐ
214
Jadian?
215
Firasat
216
Kemunculan Andri Secara Tiba-Tiba
217
Pertarungan Sengit
218
Kritis
219
Tidak Ingin Kehilangan Queensha
220
"Mas Ghani, Aku Pulang."
221
Siuman
222
Buket Bunga untuk Mama
223
Kebohongan Andri
224
Kunjungan Lulu dan Leon ke Rumah Sakit
225
Balasan untuk Andri
226
Ngidam Soto Mie Bogor
227
Rencana Pulang Kampung
228
Kabar Tentang Andri
229
Lampu Hijau dari Camer
230
Kekecewaan Lulu pada Bu Fatimah
231
Makan Siang Bersama Orang Tua Lulu
232
Meminta Penjelasan Andri
233
Lelaki Sejati
234
Keseruan di Perkebunan
235
Tamu Tak Diundang
236
Ancaman Ghani
237
Kejujuran Andri
238
Penyesalan Andri
239
Kedatangan Andri di Kediaman Wijaya Kusuma
240
Berdamai
241
Rencana Lamaran
242
H-2 Lamaran
243
Lamaran (Edisi Leon dan Lulu)
244
Engagement
245
Resign
246
It's Wedding Day (Lulu dan Leon)
247
Resepsi Pernikahan
248
Dua Insan Menjadi Satu
249
Resepsi Pernikahan, Jakarta
250
Detik-Detik Kelahiran Triplet
251
Welcome to The World, Baby Triplet
252
Tiga Jagoan Queensha
253
Anugerah Terindah dari Tuhan untuk Ghani
254
Angan dan Cita-Cita Leon
255
Kado untuk Triplet
256
Pasca Persalinan
257
Hadiah dari Ayah Mertua
258
Saraswati Arundaya
259
Kerikil Kecil dalam Hidup Berumah Tangga
260
Sisi Baik Seorang Ghani
261
Keributan di Pagi Hari
262
Mulut Pedas Tetangga Julid
263
Bentuk Kepedulian Bu Ayu pada Lulu
264
Pergi Berlibur
265
Leon Sudah Tahu
266
Cemburu?
267
Akibat Sebuah Foto Menimbulkan Rasa Iri
268
Me Time Versi Queensha dan Lulu
269
Cosplay Kucing Garong
270
Akan Indah pada Waktunya
271
Ketika Dua Wanita sedang Berkumpul
272
Cosplay Anak Sekolahan
273
Menyiapkan Kejutan untuk Queensha
274
Kejutan untuk Queensha
275
Hadiah Kecil untuk Istri Tercinta
276
Seperti Keluarga Bahagia
277
Pregnant?
278
Dua Garis Merah
279
Kebahagiaan Kecil untuk Keluarga Leon
280
Periksa Kandungan
281
Baby Twins
282
Tak Ada yang Mustahil di Dunia Ini
283
Semua Orang Turut Bahagia
284
Kebahagiaan yang Tak Pernah Terbayangkan
285
Balas Dendam untuk Menantu Tersayang
286
Happy Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!