Amanda, Putri, Dela, Vivi, dan Margaretha masuk kedalam ruangannya Ilham, melihat Ilham dan David lagi ngobrol serius, David dan Ilham langsung senyum melihat pasangan masing masing masuk kedalam ruangannya Ilham.
“ Kalian akhirnya bikin desai rumah?” Tanya Ilham melihat Putri yang pegang kertas yang sepertinya baru dibeli
“ Iyah om, habisnya kita kangen sih masa masa kita berjuang dulu, waktu sekolah barus belajar dan mengerjakan desain bareng bareng lagi, yah sudah akhirnya kita putus kan untk bikin desai saja deh” Ucap Amanda yang
lagi malas belanja, sekaligus rindu akhirnya memutuskan untuk ikut bikin desain rumah
“ Bener mas, dan hasil buatan aku, dimasukin kedalam proyek perusahaan yah,bikin cape cape masa tidak dijadikan rumah beneran kan.” Tegas Putri yang tidak ingin sia sia hasil gambarnya tadi
“ Tentu boleh sayang, nanti aku masukin kedalam agen promosi yah sayang” Lanjut Ilham bangga, karena Putri masih mau membuat desai rumah bersama temen temennya
“ Sekarang waktunya pulang semuanya, karena pesawat pribadinya Ilham sudah siap dan menunggu kedatangan kita saja” Ucap David melihat Amanda yang terlihat semakin cantic
“ Terus om bawa koper mau kemana, kok tidak bilang sih jika mau pergi?” Tanya Amanda langsung cemberut
“ Sengaja tidak bilang karena mau kasih surprise sayang, karena mulai besok aku akan proses perpindahan posisi kerja aku di sana, sebagai dewan pengawas selama dua tahun sayang, hari ini aku ikut kamu ke Makssar dan aku akan tinggal di apatermennya Ilham selama tinggal disana begitu sayang.” Lanjut David langsung merangkul bahunya Amanda, David sengaja merangkul bahunya Amanda supaya tidak marah lagi
“ Cie yang tadi cemberut dan sekarang justru senyum senyum, saat mendengar penjelasan om David langsung” Ledek Margaretha sambil melihat tangannya David yang masih setia ada di bahunya Amanda
“ So sweet sekali om, membujuk Amanda nya awas bikin Amanda semakin meleleh om” Ledek Vivi yang melihat Amanda salah tingkah
“ Untung Putri tidak ikutan, bisa bisa kita jadi penonton pasangan yang lagi merajuk lagi” Protes Dela kesel sekaligus cemburu
“ Apa sih Dela, sudah yuk pulang supaya besok saat berangkat kerja tidak kesiangan dan ngantuk, karena kurang tidur.” Protes Amanda sebenarnya nahan malu, karena ada ada saja tingkah David untuk membujuknya, pakai
merangkul bahu didepan temen temennya.
“Kalian hati hati dijalan yah, oh yah kalo bisa setiap akhir bulan ke Jakarta yah, kita jalan jalan lagi” Lanjut Putri yang berharap setiap sebulan sekali bisa ketemu dengan temen temenya
“ Insya yah Putri, jika kondisinya memungkin kanpasti kesini kok, atau kamu dan om Ilham saja ke tempat kita, jalan jalan sambil main bersama kita” Lanjut Vivi nyengir kuda melihat Ilham
“ Boleh saja, setiap akhir bulan sekalian melihat kondisi perusahaan, dan melihat kinerja karyawan juga, takut ada tikus tikus di kantor, harus diberantas.” Lanjut Ilham yang tidak ingin ada yang curang dalam perusahannya
“ Siap komandan” Lanjut Amanda, Dela, Vivi, dan Margaretha, bersamaan
David langsung ngajak Amanda, Dela, Vivi,dan Margaretha. Langsung ambil tasnya dan langsung jalan keluar dari ruanganya Ilham, Putri ingin sekali anterin temen temennya ke bandara tapi dilarang oleh Ilham, membuat Putri sedikit sedih padahal baru kemarin ketemu tapi mereka sudah kembali ke rumahnya.
“ Sabar yah sayang, kan bisa kapan kapan kesana sayang, pas kunjungan kerja sayang” Bujuk Ilham sambil merangkul pinggangnya Putri
“ Iyah Putri, kita pasti kesini kok tenang saja, jangan sedih seperti itu, kasihan calon keponakan saya ikut sedih jika bunda nya banyak fikiran” Ucap Amanda yang tidak tega melihat Putri sedih seperti itu
“ Yah Man, yah sudah kalian hati jalan dijalan yah” Lanjut Putri berusaha santai walaupun hatinya sedih karena belum rela jika temen temennya harus pulang ke rumah masing masing
Amanda langsung masuk kedalam mobil duluan, sejujurnya Amanda tidak tega melihat Putri sedih seperti itu,disusul Dela, Vivi, dan Margaretha. Masuk kedalam mobilnya Ilham. Perlahan mobilnya Ilham perlahan
meninggalkan rumahnya Ilham menuju bandara
Selama menuju perjalanan menuju bandara, Amanda, Dela, Vivi, dan Margaretha. Masih sempet sempetnya melihat pekerjaan masing masing, membuat David melihatnya bangga karena Amanda dan temen temennya, tidak pernah ngeluh cape karena bekerja.
“ Kalian masih sempet sempetnya kerja, memangnya tidak bosan?” Tanya David sengaja
“Ya tidak bosan sayang, masa bekerja bosan sih sayang? Lagian pekerjaan ini salah satu hobi aku juga sayang, membuat desai juga kan, jadi tidak aka nada kata bosan?” Tanya Amanda heran, padahal David dulu juga sama
seperti Amanda saat lagi dijalan masih sempet sempetnya kerja.
“ Kita kan menyalurkan hobi menjadi pekerjaan yang menghasilkan luar biasa om” Ucap Dela heran, karena David protes melihat Amanda bekerja selama perjalanan menuju bandara
“ Memangnya om tidak pernah apa? Atau om pura pura lupa? Justru om lebih parah dari kita, setiap pas pasti pegang laptop untuk bekerja?” Tanya Vivi heran
“ Astaga, langsung diserang oleh wanita wanita karir ini, ampun deh maaf yah anak anak.” Ledek David sengaja, menganggap Amanda dan temen temennya masih anak anak
“ Biarin anak anak, juga bisa mandiri kok om, memangnya tidak bangga sama anak anak seperti kita?” Tanya Amanda mulai kesel, dengan candaannya David, yang mulai keterlaluan
“ Nah loh mulai ada yang kesel nih, dengan candaan om David.” Ledek Margaretha melirik Amanda yang mulai cemberut
“ Astaga kalian ini yah, tidak bisa diajak bercanda” Protes David mulai Frustasi karena candaannya membuat Amanda dan temen temennya jadi cemberut
“ Sabar pak David namanya juga anak anak, sensitive pak lebih mudah kesel pak. Hahahaha” Ledek supirnya Ilham ketawa puas melihat Amanda dan temen temennya pada kesel karena candaannya David barusan
“Maaf yah sayang, aku cuman canda sayang, jangan marah yah sayang” Bujuk David sambil pegang tangannya Amanda, David baru pertama kali pacaran dan tunangan dengan perempuan yang usianya lebih muda, berusaha
membujuknya supaya tidak marah lagi.
Amanda, Dela, Vivi, dan Margaretha. Yang melihat David terlihat frustasi langsung ketawa puas karena berhasil kerjain David balik, memangnya David saja yang bisa seenaknya bicara tentunya Amanda dan temen
temennya bisa membalasnya juga.
“ Perempuan jika sudah bersatu, apapun ucapan om akan kalah telak om, hahaha memangnya enak dikerjain kita berempat” Lanjut Amanda ketawa puas, memangnya enak David kerjain balik, selama sempet untuk bekerja Amanda akan bekerja dimana pun dan kapan pun, selama kondisi badan sehat dan tidak
ngantuk tentunya akan semangat bekerja.
David cuman bisa pijat jidatnya tanpa berniat menjawab ucapannya Amanda, bisa bisa Amanda beneran marah ke David, apa lagi didepan temen temennya, tentunya akan menurun kan wibawanya David yang lebih tua, atasan Amanda dan temen temennya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments