Dan akhirnya Eliezer pun menceritakan semua yang terjadi pada hakim dan ketua menteri agar memberi keadilan baginya.
Mampukah Eliezer meminta keadilan?
Berita tv nasional pun kini sedang dihebohkan dengan viral nya berita sebuah mobil box yang menabrak tiang listrik berisikan ratusan kilogram obat terlarang di dalamnya.
Sang supir pun ditemukan tewas karena tabrakan tunggal tersebut, namun yang menjadi lebih hebohnya lagi, mantan jendral polisi Megantara tertuduh sebagai pemilik obat terlarang tersebut karena supir yang membawa mobil box adalah salah satu ajudannya dulu.
Dengan surat perintah penangkapan polisi pun menyusul jendral Megantara untuk diamankan dan dimintai keterangan.
"Apa ini, saya sama sekali 6 tahu tentang semua ini?"
Ujar jendral Megantara menolak untuk ditangkap.
"Kami mengerti pak, tapi mohon pengertiannya, kami hanya menjalankan tugas dan saat ini kami harus menangkap bapak untuk kasus ini, karena terbukti supir yang tewas adalah ajudan anda"
Jawab pak Andra selalu polisi yang menangkap mantan jendral polisi itu.
Sang istri pun coba membela suaminya jika sang suami tidak terlibat dan bukan pemilik obat terlarang di dalam mobil box itu.
"Jangan tangkap suami saya pak, jendral tidak mungkin melakukan semua itu, jendral tidak tahu mengenai semua barang terlarang itu"
Ucap Bu Kartika istri pak Megantara.
Cemas akan kondisi Rami anaknya yang masih berusia 6 tahun, pak Megantara pun meminta sang istri untuk membawa sang anak ke dalam kamarnya, agar dia tidak menyaksikan sang ayah pergi ditangkap polisi.
"Ini ada apa Bu? Kenapa teman ayah semua berkata kasar pada ayah?"
Tanya Rami yang tidak mengerti dengan penangkapan sang ayah.
Bu Damayanti pun coba Menenangkan Rami dengan mengatakan jika mereka hanya sedang bercanda, diapun membawa Rami masuk kedalam kamar.
Setelah memastikan Rami masuk kedalam kamarnya, pak Andra pun langsung memborgol kedua lengan jendral Megantara tanpa rasa hormat selayaknya yang selalu dia lakukan padanya dulu saat jendral Megantara masih menjadi atasannya.
"Bawa dia"
Perintah pak Andra.
Jendral Megantara pun tetap bersikap tenang saat mereka menggiringnya masuk kedalam mobil polisi, karena dia memang tidak merasa bersalah akan berita yang sedang heboh itu, jendral Megantara pun menyuruh satpam rumah untuk menyampaikan pesannya pada sang istri untuk menjaga anaknya selagi dia tidak dirumah.
"Baik pak, saya akan menyampaikan semua pesan bapak".
Ucap pak Mahesa salah satu kepercayaan jenderal Megantara dalam setiap hal.
Jendral Megantara pun sudah mulai mencium ada yang tidak beres dengan penangkapannya ini, hingga dia meminta sang satpam untuk menjaga keluarganya dengan baik.
Jendral Megantara pun akhirnya di bawa ke kantor polisi untuk dimintai keterangan seputar kepemilikan mobil box berisikan ribuan kilogram obat terlarang itu yang dibawa oleh supirnya dulu sewaktu masih menjabat sebagai jendral polisi.
Didalam sel, jendral Megantara di minta duduk dengan tangan masih terikat borgol dan di cerca dengan beberapa pertanyaan yang menuduhnya,
Namun meskipun begitu jendral Megantara tetap bersikap tenang, meski dia tahu dirinya kini seakan sedang di kambing hitamkan akan kejahatan yang sama sekali tidak dia lakukan
"Mengapa supir anda berada di dalam mobil itu?
Sejak kapan anda memiliki barang terlarang itu?
Siapa pemasok barang tersebut?
Dan kemana anda menyebarkan obat terlarang itu?"
Dan masih banyak pertanyaan lainnya yang menduga jendral Megantara sebagai dalang dari semua kecelakaan dan kepemilikan semua barang haram yang ditemukan.
Namun meskipun begitu, dengan tegas nya jendral Megantara tetap menjawab jika dia tidak tahu apa-apa mengenai supir dan isi didalam mobilnya,
"Kamu bohong?"
Tegas pak Andra seolah memaksa pak Megantara untuk mengakuinya.
Pak Andra terus memaksa pak Megantara, namun tetap tidak bisa, hingga akhirnya pak Andra mulai memakai cara kekerasan pada pak Megantara agar dia mau mengakuinya.
Sebagai mantan jendral polisi, tentunya dia sangat tahu jika yang di lakukan Andra hanyalah sebatas menjalankan tugasnya, pak Andra pun terlihat sangat tertekan saat beberapa cambukan dia layangkan pada mantan atasannya itu, namun pak Megantara masih dengan jawaban yang sama jika dia tidak mengetahui barang itu.
sesekali pak Andra pun menundukkan kepalanya karena tidak tega menyiksa pak Mega hanya untuk mendapat sebuah pengakuan.
Pak Mega pun menyadari sikap pak Andra yang empati kepadanya, dia pun berkata,
"Cambuk Lah aku sampai kalian merasa puas menyiksa aku, dan sampai kapanpun aku tidak akan menjawab ia untuk kejahatan yang tidak aku lakukan"
Tegas pak Megantara dengan bijaknya.
Pak Andra pun keluar dari sel untuk menghubungi seseorang.
Didalam sel, pak Megantara masih bertahan dengan teguh jika dia bukanlah pemilik narkoba itu.
...
"Dia tetep tidak mau mengakuinya pak, dia bersikeras jika dia tidak tahu tentang barang haram itu"
Ujar pak Andra pada ketua jendral polisi pak Adiyasa.
Pak Adiyasa pun menurunkan beberapa anak buahnya untuk menangkap keluarga pak Megantara sebagai ancaman agar pak Megantara mau mengakui kepemilikan narkotika itu.
"Baik pak"
Jawab pak Andra yang tunduk akan perintah pak Adiyasa padanya, dia pun segera meminta beberapa preman untuk menculik istri dan anak pak Megan dan membawanya ke vila milik mereka dekat hutan.
Di rumah, Bu Damayanti dan Rami sedang gelisah akan keadaan pak Megan, Bu Damayanti coba menghubungi beberapa pengacara untuk membantu membebaskan suaminya dari tuduhan yang tidak mendasar itu.
Dan ternyata beberapa pengacara yang biasa membantu dan berkawan dengan mereka tiba-tiba saja menolak membantu kasus pak Megan, karena mereka beranggapan jika semua bukti sudah jelas mengarah pada pak Megan.
"Mohon maaf Bu Damayanti, tapi untuk kasus ini saya tidak bisa menolong pak Megantara, saya minta maaf"
Jawab pak Arjuna salah satu pengacara yang dekat dengan mereka.
Bu Damayanti pun bingung harus meminta pertolongan lagi kepada siapa sementara tidak ada satupun sahabat dan koleganya dulu yang mau membantu suaminya itu.
Bu Damayanti pun menangis sedih, kemudian Rami datang dan bertanya mengapa ibunya menangis?
"Tidak apa nak, ibu hanya sedang sedih rindu dengan ayahmu?
"Memangnya ayah dibawa kemana Bu?"
Bu Kartika coba berpikir sejenak untuk menjawab pertanyaan sang anak agar dia tidak salah berkata.
"Ayahmu ada urusan penting bersama paman yang berseragam tadi, Rami doakan ya semoga ayahmu bisa segera pulang"
Jawab Bu Damayanti coba menjelaskan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
khazanah
astaga 🤐
2023-03-04
1