17 tahun kemudian....
"Ness..Vanessa..eh contekan mana?" kata seorang gadis yang usia nya tak jauh beda dengan si korban yang di mintai contekan.
"Astaga..masih pagi-pagi juga udah ditodong contekan..kebangetan deh" kaya si korban todongan sambil duduk di bangku milik nya.
"Ck..udah ah buruan jangan pelit..kamu tau pelit itu nanti bikin sembelit" kata si penodong dengan banyak alasan agar cepat di beri contekan.
"Bisa aja lu..nih" yang ditodong pun memberikan sebuah buku yang di maksud oleh si penodong dan langsung diterima dengan penuh suka cita dan senyum merekah oleh teman pelaku penodong barusan.
Benar saja tak lama setelah buku itu di berikan seluruh meja itu pun kini tampak mulai penuh dan sesak tentu dengan anak-anak lain yang langsung bergegas merubung buku tersebut seolah buku itu adalah makanan enak yang bisa membuat mereka kenyang tujuh turunan.
Sementara itu justru sang empunya pemilik buku malah memilih untuk menyingkir ke bangku lain karena kalau tidak dia pasti sudah jadi rempeyek di kerumunan manusia yang sedang mencontek buku nya.
"Ssst..Ness seperti biasanya ya bukumu selalu laris manis..kenaoa tidka kau loak saja pasti laku mikiaran Ness" ucap seorang gadis ramping berwajah manis nan cantik di samping korban contekan saat mendapati fenomena yang sudah biasa jika ada tugas di kelas tersebut dan pasti selalu buku Vanessa yang laku keras dikerubuti para siswa di kelas itu.
Gadis manis nan cantik itu sungguh teramat cantik dan juga aura suci nan murni yang menguar indah tampak melingkupi sosoknya yang seakan tiada cela..bahkan kulit tubuh nya pun bak seputih giok ditambah dengan lekuk tubuh nya yang ulala ramping dan tipis tidak berlebihan..pas untuk di apa-apain.
Rambut nya yang hitam sehitam bulu gagak itu tampak panjang hingga menyentuh punggung nya dan berkilau bak pertanda sering terjamah berbagai perawatan.. Bukan,dia tampak lebih ke bidadari nirwana yang tanpa dosa yang sedang turun ke bumi.
Mata nya yang bisa dikatakan besar dan terjaga kelembapan nya itu bagai ada pancaran sinar yang teramat indah yang mana membuat siapapun akan berharap untuk bisa ditatap oleh mata itu,mata yang dilengkapi bulu mata lentik nan halus itu.
Untuk bibir mungilnya yang berwarna merah muda alami itu, juga dengan ketebalan yang terasa pas untuk di kullum sungguh sangat menggugah minat haserat para lelaki untuk segera menyesap dan menikmati sarinya..bibir yang kerap tersenyum itu menandakan bahwa dia memang pribadi yang beramah tamah juga dilengkapi akan suara nya yang lembut mendayu menerbangkan imajinasi si pendengar yang senantiasa mengalun merdu tanpa pernah dikeluarkan secara berlebihan.
Dia adalah Marina gadis cantik yang selalu menjadi pujaan para pria di sekolah.
"Huftt,seperti yang kamu liat lah" yang diajak bicara malah hanya sedang menggelepar dengan malas nan santai di atas meja yang entah punya siapa.
Si wanita yang bak bidadari nirwana yang memiliki senyum manis tadi mendekat ke arah orang yang baru saja menjawabnya..jelas saja tubuh yang sedang berbaring di atas meja pun kini segera menatap dengan penuh semangat ke bidadari nirwana yang mungil tersebut.
"Maka nya jangan terlalu genius" ujar suara lembut milik bidadari nirwana itu dan tangan mungil sang bidadari pun mulai mencubit dengan lembut orang yang sedang meletakkan kepala nya di atas meja itu bahkan suara tawa kecilnya pun tampak sangat merdu dan sempurna melebihi simfoni apapun yang ada.
Marina kini mulai duduk di sebelah sosok itu.. pemandangan seperti ini sudah sangat biasa terjadi..saat ada tugas pasti teman-teman di kelasnya setiap pagi selalu sibuk untuk menodong dan menagih buku PR pada orang yang ada di sebelah nya..bukan kah itu lucu.
Orang yang ada di sebelah bidadari nirwana itu adalah Vanessa.
Meski penampilan nya bahkan nyaris mirip seperti lelaki namun nyatanya dia itu masih memiliki dua gundukan di dadanya,ya walaupun tergolong kecil dan hampir rata sih,bahkan tidak bisa untuk bersaing dengan milik si bidadari nirwana yang amat cantik itu.
Vanessa si gadis tomboy yang telah terkenal akan kejeniusan otaknya bahkan dia mampu untuk menghafal apapun hanya dalam sekali lihat saja.. dia juga bisa memahami semua jenis pelajaran apapun hanya dalam sekali lirikan mata..tentu saja bakat super gila itu amat sangat membuat iri banyak teman-teman nya bahkan termasuk si bidadari nirwana Marina.
Tentu sudah tak heran lagi jika Vanessa bahkan bisa dengan sangat mudah nya mendapatkan peringkat pertama di sekolah nya..meski pun begitu gadis itu juga tidak bisa menghapus kenyataan bahwa dia itu tomboy nya luar biasa..andaikan jika dia memiliki satu kehendak maka jika para malaikat berbaik hati untuk menanyakan padanya apa dia ingin mengganti tubuhnya menjadi tubuh lelaki maka jawaban nya adalah iya dia ingin mengganti diri nya menjadi pria saja.
Kenapa?
Alasan yang utama kenapa dia sangat terobsesi menjadi seorang pria saja hanya gadis itu saja yang mengerti..kita hanya bisa melihat apa yang akan terjadi kedepan nya.
Sudah menjadi aktifitas rutin bagi Vanessa jika setiap pagi bahkan hampir semua teman sekelas nya itu menodong nya agar buku PR-nya di serahkan pada para siswa kelaparan itu bahkan sudah bagaikan diri nyaa yang telah berhutang pada mereka semua.
Padahal sebenarnya adalah mereka yang sangat membutuhkan buku milik nya dan Vanessa hanya akan merebahkan kepala nya dengan sangat malas di salah satu meja siswa lain sambil menunggu semua para pengemis kelaparan itu selesai memakan buku milik nya hingga buku itu dikembalikan lagi kepada nya.
"Ya kau tau sendiri lah" Vanessa hanya bisa mendengus acuh tak acuh sambil terus memandangi wajah bidadari milik Marina.
Sang bidadari nirwana ini adalah sahabat dekat nya sejak merrka di kelas satu SMA..dan tahun ini adalah tahun ke-2 mereka dan keduanya juga sepakat untuk sama-sama mengambil kelas IPA.
Bahkan saking dekat nya ada sebuah gosip yang sudah beredar bahwasa nya si tomboy Vanessa itu menyukai Marina..tapi kedua orang itu bahkan sama sekali tidak pernah memperdulikan hal tersebut karena kenyataan nya mereka tidak seperti yang di gosip kan.
Dan asal kalian tau saja malah so tomboy Vanessa itu seakan kian menyombongkan perasaan memujanya pada Marina di depan teman-temannya..pada akhirnya mereka semua sudah paham kalau so tomboy memang hanya menganggap Marina adalah bidadari bagi nya.
"Tapi aku heran loh Ness..kenapa sih kamu nggak kepingin gitu lompat kelas aja?" kata Marina dengan tatapan menuntut.
"Aduh kalo lompat kelas jelas bikin capek lah..kamu tau sendiri kan berapa meter tinggi kelas di sini.. bisa-bisa aku masuk rumah sakit loh" Vanessa kini malah mulai menaik-turunkan alisnya dengan bermaksud untuk menggoda Marina.
"Vanessa ihhhh..bukan itu ih yang aku maksud..kamu mah nyebelin" protes Marina sambil mencebikkan bibirnya dan kian semangat untuk menghujani pinggang Vanessa dengan cubitan gemas nya.
"Hahaha" kini si jenius bernama Vanessa itu malah cengengesan menanggapi wajah sebal lawan bicaranya..bukan kah menyebalkan sekali si tomboy itu.
"Kamu mah gitu..jelasin secara mendetail dong biar aku paham" ujar nya sambil masih sibuk mengelak juga berusaha menangkap tangan Marina yang terus terbang untuk mengincar pinggangnya.
"Vaness please deh..ishhh..kamu mah gitu..aku yakin kamu pasti paham kemana arah pembicaraan ku ini..kamu itu kan jenius" sahut Marina masih tampak kesal.
Meski begitu biar sekesal apapun Marina pada Vanessa tidak pernah sekalipun dia membuat gadis itu benar-benar marah..karena mereka saling menyayangi satu sama lain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments