Bab 3 Anak Angkat

"Mas! Aku mau mengangkat anak yang kemarin, Kamu setuju?" Anita merasa kasian kepada Anira yang sekarang menjadi yatim piatu.

"Iya, Aku juga kasian kepadanya Ta, Kalau bukan karena anak laknat itu ibunya sekarang masih di sampingnya." Dimas menghela nafas dengan berat,"Kalau aku tahu ini akan terjadi, aku pasti sudah membuangnya di kolong jembatan!"

"Kita harus memberikan pelajaran kepada anak nakal itu! Aku akan memberikan siksaan yang nantinya akan membuatnya ingin mengakhiri hidupnya." Anita tersenyum miring.

"Apa yang kalian katakan! jangan sesekali menyentuh cucuku, atau kalian akan saya keluarkan dari keluarga Arkana! Pewaris sah Arkana hanya Kiara seorang, Bukan kalian! atau pun orang lain." Ucap Arwan Arkana

"Papi salah dengar, bukan itu maksud kamu." Dimas mencoba untuk menyangkal.

"Kalau Kiara sudah sembuh, Papi akan pergi ke Islandia, Ingat! kalau Kiara kenapa-kenapa kalian akan ku tendang dari keluarga ini!" Arwan mengancam sang anak beserta mantunya.

Arwan sebenarnya sangat takut meninggalkan cucu yang sangat disayangi itu, akan tetapi dia tidak sanggup berada di sisi cucunya. Arwan sudah menyuruh seseorang untuk menjaga Kiara, dia pasti akan menjaga Kiara dengan baik.

Dimas dan Anita Kini sudah berada di sebuah mobil Ferarri, mereka menuju rumah Anira, gadis kecil yang telah membuat Kiara masuk Rumah sakit itu.

"Mas! Ancaman papi tidak main-main, kita harus bagaimana?" Anita tak mau jika keluar dari keluarga terbesar itu.

"Kita akan menyakiti mental dan fisik Kiara, tapi jangan sampai anak itu terluka parah." Dimas mencoba membayangkan ancaman dari ayahnya itu," Aku tak mau jadi gelandangan!"

10 Menit kemudian, mobil mereka sampai disebuah rumah yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil.

Mereka memencet bel beberapa kali.

"Ada orang nggak ya?" Anita memperhatikan jendela rumah itu.

Krek!

Pintu rumah terbuka, gadis kecil itu terlihat begitu menyedihkan. Darah mengalir dari wajah polosnya, tak lupa banyak memar di badan anak itu.

Anita dan Dimas Sangat panik melihat kondisi Anira yang sangat memprihatinkan itu, mereka segera membawa anak itu ke Rumah Sakit yang sama dengan Kiara.

"Kamu kenapa nak?" Tanya Dimas dengan suara lembut.

"Aku gak mau hidup lagi! Aku sekarang tinggal sendiri di dunia. Aku ingin menyusul ibu aku." Anira menjawab pertanyaan itu dengan nada lirih.

Anita memeluk tubuh Anira, dia mengusap punggung anak itu dengan lembut," Kamu sekarang punya Ayah sama bunda, Kamu nggak sendiri, kamu juga bisa anggap kami sebagai orang tuamu."

"Apa boleh?" Anira menatap Anita dengan mata yang berkaca-kaca.

"Boleh, sangat boleh." jawab Dimas dan Anita secara bersamaan.

Mobil Ferarri kini sudah memasuki halaman rumah sakit, mereka segera membawa Anira ke dokter agar segera ditangani. Anira di gendong oleh Anita dengan sangat hati-hati agar dia tak merasakan sakit.

"Gimana Keadaannya dok?" Tanya Dimas ketika melihat dokter yang baru saja keluar dari ruang UGD.

"Anak anda baik-baik saja, untung kalian cepat membawa dia ke rumah sakit, kalau tidak dia akan mengalami pendarahan hebat." Dokter itu memberikan penjelasan kepada Anita dan Dimas

Dimas dan Anita memasuki ruang UGD, mereka segera mendekati ranjang rumah sakit, dan mengelus lembut kepala anak itu. Mereka sangat sedih melihat Anira yang terlihat sedih.

"Kamu mau makan apa sayang? Nanti Ayah belikan." Dimas mencoba memecah keheningan diantara mereka.

Tak disangka hal itu membuat Anira senang,"Aku ingin Ice krim Yah!"

"Nggak boleh sayang, Kamu masih sakit, yang lain aja." Anita mencoba memberikan pengertian.

Anira mengerutkan bibir," Kalau gitu nggak usah,"

Dimas mencubit hidup anak itu," Nanti klo kamu udah sembuh ayah belikan kamu Ice krim."

"Ayah!" Anira kesal dengan Dimas yang menggodanya itu.

mereka terlihat seperti keluarga yang sangat bahagia, Dimas dan Anita seakan lupa dengan anak semata wayang mereka.

"Mas, ruangan Kiara itu yang teratai putih itu bukan?" Anita bertanya kepada suaminya yang sedang menyuapi Anira dengan Ayam Geprek.

"Iya, kamu mau menjenguk anak itu?" Dimas melontarkan pertanyaan kepada sang istri.

"Nanti aja, toh dia udah dijaga sama Papi." Anita memang tak mau menjenguk Kiara.

Pembicaraan mereka membuat Anira tersenyum tipis, dia merencanakan sesuatu untuk Kiara.

Tepat pada jam 11 malam, Anira keluar dari ruang UGD, dia menuju ruang ICU yang kini ditempati oleh Kiara. Dia masih memiliki dendam kepada Kiara.

Krek!

Dibukanya pintu ruangan itu, dia melihat Kiara tengah terbaring dengan berbagai macam alat medis di tubuhnya. Namun hal itu tidak membuat emosinya merendam.

Anira mencubit tangan Kiara menggunakan kukunya yang panjang itu, hal tersebut membuat Kiara membuka matanya.

"Kenapa? kau takut?" Anira tersenyum senang melihat ketakutan di wajah Kiara.

Kiara hanya menggelengkan kepala agar Anira menghentikan aksinya. Namun bukannya berhenti, Anira malah semakin menjadi-jadi. Anira melepas Nebulizer yang ada di mulut Kiara.

"Selamat tinggal pembunuh," Anira tersenyum senang melihat Kiara yang menderita.

"Jangan sakiti cucuku!" Suara dingin itu menggema di ruangan.

Arwan mendorong Anira dengan kekuatan penuh, sehingga anak itu terpental keras menabrak dinding ruangan. Ia tak perduli dengan kondisi Anira yang sekarang telah pingsan dengan darah yang mengalir dari wajahnya.

"Dokter!" Arwan memanggil dokter agar segera menangani cucunya.

Dimas terlihat marah besar ketika mengetahui Anira pingsan karena ulah ayahnya sendiri.

"Kenapa Papi melakukan hal itu?" Dimas sudah tersulut Emosi.

"Dia hampir membunuh anakmu bangsat!" Arwan juga tak kalah emosi.

"Biarkan dia terbunuh, aku tak sanggup melihat pembunuh dari ibu yang aku cintai!" Dimas sudah sangat membenci sang anak.

"Apa kau Gila! Mami meninggal karena sudah takdir! jangan sangkut pautkan dengan Kiara!" Arwan semakin kesal kepada anaknya yang menyalahkan sang cucu yang tidak salah apa-apa.

Brak!

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!