BAB 5 DIA LAGI

" Ara Mau,” tanya Bunda Arin.

" iya Ara mau,” sahut Iqbal sambil meniru suara Ara

Sontak Ara melotot sambil menendang tulang kering Iqbal sehingga cowok itu langsung membungkuk mengusap tulang keringnya yang sakit.

“Arrgghh Dasar cewek kuli,” Iqbal mengumpat di sela-sela ringisannya.

" Bomat," Ara langsung menarik tangan Bunda menjauh dari Iqbal.

" Heh Nyokap gue,” dengus Iqbal sambil menahan sakit.

Setelah mendapatkan jam Adidas itu Ara tersenyum melihat kantong belanjaannya yang tak sebanding dengan Iqbal yang memang hobi shopping.

" ini bocah nurun dari siapa, sih," batin Vira.

“ Rempong lo, Bal,” kekeh Ara seraya berjalan mendahului Iqbal yang terlihat repot membawa barang belanjaannya dan belanjaan bunda.

" Ara Tungguin," Iqbal mulai berlari hendak mengejar langkah Ara yang memang cepat.

Ara mulai tak terkejar lagi ketika tubuh langsingnya menyelinap di antara orang banyak dan meninggalkan Iqbal.

Ketika sampai di depan lift Ara menatap layar Ponselnya Tangannya dengan lincah menari nari di atas layar Ponsel menyusun kata Perkata sehingga membentuk kalimat.

...Ara...

...Bal, lo sama bunda balik aja duluan Gue mau ke Timezone ngilangin suntuk...

...Iqbal...

...Gue antar bunda Pulang dulu Habis itu gue susul lo ke Timezone Jangan ke Mana-mana sebelum gue datang Gue janji bentar aja kok Paham...

Ara mendengus membaca Pesan Iqbal.

" Mimpi apa sih gue Punya sepupu se-posesif Iqbal,” Ara memutar bola matanya malas tanpa berniat membalas Pesan masuk dari Iqbal

" Ting,” Di lantai tiga Pintu lift Pun terbuka. Terlihat dua orang lelaki dan seorang Perempuan sedang berdiri di dalam lift sambil sibuk dengan kegiatan masing-masing Ara Pun langsung masuk tanpa menoleh kiri kanan.

“ Emang ya kalau jodoh enggak ke mana.”

Ara yang tadi menunduk langsung mengangkat kepala dan menoleh ke sumber suara.

“ Lo lagi,” Ara memandang orang di belakangnya dengan tatapan tak Percaya.

" iya ini gue Dylan,”

Dylan berdiri tepat di belakangnya la menyunggingkan seulas senyuman yang bisa membius para gadis di luar sana. Tetapi, Ara malas melihat tingkah Dylan yang menurutnya sangat memuakkan itu.

" Bodo,” Ara memalingkan wajahnya menghadap ke depan lagi.

Dylan terkekeh melihat tingkah Ara yang mengacuhkannya

" Jangan sombong-sombong dong Ntar nggak laku jadi Perawan tua Mending sini sama gue. Udah cakep, baik, rajin menabung, dan tidak sombong Pula,” Dylan mulai berceloteh tanpa jeda.

" Bukan urusan lo,” ketus Ara

" Jelas urusan gue dong Kasihan guenya kalau lo jadi Perawan tua,"

" Nggak jelas banget lo jadi orang,”

" Ting,”

Pintu lift terbuka Ara beserta keempat orang lainnya Pun berhamburan keluar dari lift. la melangkahkan kakinya menuju ke Timezone yang terletak tak jauh dari Pintu lift. Namun, saat kakinya hendak melangkah masuk ke dalam arena Timezone tiba-tiba saja tangannya ditarik dari belakang.

“ Lo mau Ngapain di Timezone,” tanya orang yang menarik tangan Ara itu.

Ara melirik orang itu sekilas kemudian mengertakkan giginya sambil menarik tangannya kembali.

" Lo apa-apaan, sih,”

" Gue nanya, lo mau Ngapain di Timezone,”

" Mau tidur cantik Ya mau mainlaaahhh Lo bego ya Kalau orang ke Timezone, ya jelas mau mainlah, Dylan,” bentak Ara kesal.

" Ya siapa tahu lo mau ke Photobooth,” sahut Dylan enteng

" Nyebelin lo emang,” cibir Ara la kemudian segera meninggalkan Dylan di tempat.

" Tungguin,” Dylan berlari mengejar Ara dan mulai menyamakan langkahnya. Dylan mengeluarkan sebatang rokok dari kantong celana jeans nya.

Terpopuler

Comments

Nia

Nia

lanjut Thor

2023-02-24

0

Beni Beni

Beni Beni

jangan lama-lama Thor updatenya

2023-02-24

0

Beni Beni

Beni Beni

next kak

2023-02-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!